DAKWAH PARA NABI DAN RASUL MENYERU TAUHID
Setiap para nabi dan rasul mereka menyerukan kepada tauhid, karena
ini merupakan inti dari dakwah yang Allah perintahkan.
Allah ta’ala berfirman:
وَلَقَدْ
بَعَثْنَا فِي كُلِّ أُمَّةٍ رَسُولا أَنِ اُعْبُدُوا اللَّهَ وَاجْتَنِبُوا
الطَّاغُوتَ فَمِنْهُمْ مَنْ هَدَى اللَّهُ وَمِنْهُمْ مَنْ حَقَّتْ عَلَيْهِ
الضَّلالَةُ.
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap
umat (untuk menyerukan), "Sembahlah Allah (saja), dan
jauhilah tagut itu, " maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi
petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang telah pasti
kesesatan baginya.” (QS. An-Nahl[16]: 36).
وَمَا أَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَسُولٍ إِلَّا نُوحِي
إِلَيْهِ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنَا فَاعْبُدُونِ.
“Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Nabi
Muhammad), melainkan Kami mewahyukan kepadanya bahwa tidak ada tuhan selain
Aku. Maka, sembahlah Aku.” (QS. Al-Anbiya’[21]:25).
وَإِنْ
مِنْ أُمَّةٍ إِلا خَلا فِيهَا نَذِيرٌ.
“Dan tidak ada suatu umat pun melainkan telah ada padanya seorang
pemberi peringatan.” (QS. Fathir[35]: 24).
Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat lain melalui firman-Nya:
إِنَّمَا
أَنْتَ مُنْذِرٌ وَلِكُلِّ قَوْمٍ هَادٍ.
“Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan; dan bagi
tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk.” (QS. Ar-Ra'd[13]: 7).
أَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاءَ إِذْ حَضَرَ يَعْقُوبَ الْمَوْتُ إِذْ قَالَ
لِبَنِيهِ مَا تَعْبُدُونَ مِنْ بَعْدِي قَالُوا نَعْبُدُ إِلَهَكَ وَإِلَهَ
آبَائِكَ إِبْرَاهِيمَ وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ إِلَهًا وَاحِدًا وَنَحْنُ لَهُ
مُسْلِمُونَ.
“Apakah
kamu (hadir) menjadi saksi menjelang kematian Ya‘qub ketika dia berkata kepada
anak-anaknya, “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab, “Kami akan
menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu: Ibrahim, Ismail, dan Ishaq, (yaitu)
Tuhan Yang Maha Esa dan (hanya) kepada-Nya kami berserah diri.” (QS.
Al-Baqarah[2]:133).
وَقَالُوا كُونُوا هُودًا أَوْ نَصَارَى تَهْتَدُوا قُلْ بَلْ
مِلَّةَ إِبْرَاهِيمَ حَنِيفًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِينَ . قُولُوا آمَنَّا
بِاللَّهِ وَمَا أُنْزِلَ إِلَيْنَا وَمَا أُنْزِلَ إِلَى إِبْرَاهِيمَ
وَإِسْمَاعِيلَ وَإِسْحَاقَ وَيَعْقُوبَ وَالْأَسْبَاطِ وَمَا أُوتِيَ مُوسَى
وَعِيسَى وَمَا أُوتِيَ النَّبِيُّونَ مِنْ رَبِّهِمْ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ
مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُسْلِمُونَ.
Mereka
berkata, “Jadilah kamu (penganut) Yahudi atau Nasrani, niscaya kamu mendapat
petunjuk.” Katakanlah, “(Tidak.) Akan tetapi, (kami mengikuti) agama Ibrahim
yang lurus dan dia tidak termasuk orang-orang musyrik.” Katakanlah (wahai
orang-orang yang beriman), “Kami beriman kepada Allah, pada apa yang diturunkan
kepada kami, pada apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Ismail, Ishaq, Ya‘qub dan
keturunannya, pada apa yang diberikan kepada Musa dan Isa, serta pada apa yang
diberikan kepada nabi-nabi dari Tuhan mereka. Kami tidak membeda-bedakan
seorang pun di antara mereka dan (hanya) kepada-Nya kami berserah diri.”
(QS.Al-Baqarah[2]:135-136).
لَقَدْ أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَى قَوْمِهِ فَقَالَ يَا قَوْمِ
اعْبُدُوا اللَّهَ مَا لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرُهُ.
“Sungguh,
Kami telah mengutus Nuh (sebagai rasul) kepada kaumnya, lalu ia berkata, “Wahai
kaumku, sembahlah Allah (karena) tidak ada tuhan bagi kamu selain Dia.” (QS.
Al-A’raf[7]:59).
Ayat-ayat yang semakna cukup banyak.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
مَنْ
قَالَ: لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللَّهُ، وَكَفَرَ بِمَا يُعْبَدُ مِنْ دُونِ اللَّهِ،
حَرُمَ مَالُهُ وَدَمُهُ، وَحِسَابُهُ عَلَى اللَّهِ .
“Barangsiapa yang mengucapkan: 'La ilaha illallah', dan
mengingkari apa yang disembah selain Allah, maka terjagalah harta dan darahnya,
dan perhitungannya terserah kepada Allah. (HR. Muslim 23)
3. Makna Thaghut dan Kewajiban Menolaknya.
Ibnul Qayyim menjelaskan:
الطَّاغُوتُ
كُلُّ مَا تَجَاوَزَ بِهِ الْعَبْدُ حَدَّهُ مِنْ مَعْبُودٍ أَوْ مَتْبُوعٍ أَوْ
مُطَاعٍ.
Thaghat adalah segala sesuatu yang dilampaui batas oleh seorang
hamba dalam bentuk disembah, diikuti, atau ditaati. (Majmu’ Fatawa wa Risail
2/198, Syaikh Muhammad bin Shalih al-‘Utsaimin)
Faedah dan Pelajaran
1. Tauhid adalah tujuan utama dakwah para rasul, bukan sekadar
akhlak, sosial, atau perbaikan duniawi semata, karena tauhid merupakan inti
dakwah para nabi dan rasul.
2. Thaghut wajib dijauhi, bukan hanya tidak disembah, tetapi juga
dibenci dan dikafirkan.
3. Kalimat tauhid tidak sah kecuali disertai penolakan terhadap
syirik dan thaghut.
4. Seluruh rasul memiliki misi dakwah yang satu, yaitu mengajak
hanya kepada Allah dan menolak segala bentuk peribadatan selain-Nya.
5. Ucapan 'La ilaha illallah' harus dibarengi dengan pemahaman dan
pengamalan, bukan sekadar lisan.
Semoga bermanfaat.
-----000-----
Sragen 15-05-2025
Junaedi Abdullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar