Rabu, 24 Juni 2020

SABAR MENGHADAPI DINAMIKA KEHIDUPAN.



Kaum muslimin saat ini di hadapkan berbagai macam kondisi yang mengenaskan.
Terlebih sejak pandemi ini mengenai negri kita, yang menjadikan ekonomi negara kita lumpuh total, demikian juga saudara-saudara kita kaum muslimin, bahkan diantara keluarga mereka hanya bisa saling pandang dan menangis.

Belum lagi sirna kesedihan ini dari pandangan mata kita, kehancuran politik menghantam negri kita, mereka orang-orang komunis mencari kesempatan dalam kesempitan, menggunting dalam lipatan, menikam dari belakang dan inilah kebiasaan orang-orang komunis.

Yang menyayat hati kita adalah kaum muslimin sangat jauh dari bimbingan kenabian, mereka mencurahkan energi mereka bukan untuk menjalin dan merapatkan barisan akan tetapi mereka saling debat seandainya boleh kita berkata “ semuanya masih dalam koridor yang di bolehkan”.

Sebagian lagi mereka berpisah persaudaraan mereka hanya karena ingin kedudukan, hanya sebuah materi urusan dunia yang Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam menggambarkan dunia ini dengan “bangkai”.

Lebih menyedihkan lagi dengan kondisi seperti ini tega-teganya sesama kaum muslimin menyebarkan fitnah diantara mereka, seakan ilmu yang di pelajari turut hilang bersama pandemi Allahu musta’an, mereka lupa dengan firman Allah ta’ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ 
.
Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.QS. Al Hujurat [49]: 6

Saudaraku, tibalah sekarang  saatnya di butuhkan orang-orang yang memiliki akal sehat,  wawasan yang luas, kesabaran yang dalam, tegar dalam goncangan, kokoh dalam pendirian, untuk menjadi perekat bagi mereka yang retak, meluruskan mereka yang bengkok, mengobati hati-hati yang sudah terlanjur terluka sehingga persatuan itu bisa di capai, kekuatan ini bisa bisa di galang syariat Allah bisa tegak.

Marilah kita berbekal dengan kesabaran, karena Allah menyuruh kita demikian.
Allah berfirman:

وَالصَّابِرِينَ فِي الْبَأْسَاءِ وَالضَّرَّاءِ وَحِينَ الْبَأْسِ أُولَئِكَ الَّذِينَ صَدَقُوا وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُتَّقُونَ 
.
“Dan, orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan, mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa.


Maksud dari sabar jenis kedua ini adalah tetap konsisten pada kebaikan, tidak mudah terpengaruh ajakan nafsu yang dapat memalingkan ketaatan kepada hal-hal yang tidak ridai Allah ta'ala. (Kemaksiatan).

وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلاةِ

“Minta tolonglah kalian dengan sabar dan sholat.” QS: Al-Baqarah[2]: 45.

Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَالصَّلَاةُ نُورٌ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ 
.
“Shalat adalah cahaya, sedekah merupakan bukti, sabar itu penerang, sementara Al-Quran bisa menjadi pembelamu atau sebaliknya, menjadi penuntutmu.” HR. Muslim 223.

Ibnu rajab Al hambali didalam kitabnya jami’ul ‘ulum wal hikam berkata, sabar itu ada 3:

1.     Sabar didalam ketaatan kepada Allah.
2.     Sabar untuk tidak bermaksiat kepada Allah.
3.     Sabar didalam menerima takdir Allah.

Keutamaan sabar.

1.     Hatinya akan akan di beri kelapangan.
2.     Dirinya telah berhias dengan akhlaq yang mulia.
3.     Berusaha memahami permasalahan secara benar.
4.     Tidak menyesal di kemudian hari disebabkan tergesa-gesa.
5.     Allah senantiasa bersama orang yang sabar.

إِنَّ اللهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

“Sesungguhnya Allah bersama orang-orang sabar”. QS: Al-Baqarah [2]: 153
Adalah yang kita hadapi tidaklah bisa di lakukan dengan cara instan, butuh waktu, ketlatenan, dan pikiran, bagaimana hati yang jauh itu mendekat, hati yang terluka saling memaafkan.

Lupakanlah gundah gulana di hati kita, berpandanganlah menerawang kedepan, berfikirlah bagaimana syariat itu tegak, ingatlah musuh dengan segala tipu dayanya selalu menghadang kita. 

Akan tetapi ingat pula firman Allah ta’ala:
Allah berfirman :

 وَإِنْ تَصْبِرُوا وَتَتَّقُوا لا يَضُرُّكُمْ كَيْدُهُمْ شَيْئاً
Dan jika kalian bersabar dan bertaqwa tidak akan membahayakan kalian sedikitnya tipu daya mereka. QS: Al-Imran [3]: 120.

Semoga bermanfaat.

Sragen 25-06-2020.

 Junaedi Abdullah.

MUHASABATUN NAFS.

KOREKSI DIRI DAN ISTIQAMAH SETELAH RAMADHAN. Apakah kita yakin bahwa amal kita pasti diterima..?, kita hanya bisa berharap semoga Allah mene...