Kamis, 18 Juli 2013

RINGKASAN KEUTAMAAN BULAN RAMADHAN DAN HUKUM SEPUTAR PUASA.

Keutamaan Ramadhan.

 Allah memilih bulan Ramadhan untuk menurunkan

 QS.44.Ad Dukhaan:3                                                                                إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَة

                                                                                                       شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ                
QS.2.Al Baqarah:185                                                                     
 

 أُنْزِلَتْ صُحُفُ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ فِي أَوَّلِ لَيْلَةٍ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَتِ التَّوْرَاةُ لِسِتٍّ مَضَيْنَ مِنْ رَمَضَانَ، وَالْإِنْجِيلُ لِثَلَاثَ عَشْرَةَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ، وَأُنْزِلَ الْفُرْقَانُ لِأَرْبَعٍ وَعِشْرِينَ خَلَتْ مِنْ رَمَضَانَ " مسند أحمد: حسنه الألباني
Suhuf Ibrahim 'alaihissalam diturunkan pada awal malam bulan Ramadan, dan Taurat diturunkan pada enam hari lewat bulan Ramadan, dan Injil pada hari ke-tigabelas Ramadan, dan Al-Qur'an turun pada hari ke-duapuluh empat Ramadan. Musnad Ahmad: Hasan dan di sahihkan Syaikh Albany.

Kewajibannya puasa.

QS:2:183                                              يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ .

بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّاللَّهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ ، وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ، وَالْحَجِّ ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ


. HR.Bukhari (8) Muslim (16).

 Orang yang wajib puasa. Para ulama sepakat orang yang wajib berpuasa adalah: orang muslim, orang yang berakal, orang yang baligh, orang yang sehat, orang yang mukim, dan bagi wanita hendaknya suci dari haid dan nifas.

 Keutamaan puasa.

 قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَا يَدْخُلُ مَعَهُمْ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَدْخُلُونَ مِنْهُ فَإِذَا دَخَلَ آخِرُهُمْ أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَد


Rasulullah SAW. .bersabda sesungguhnya di dalam syurga ada sebuah pintu yang di sebut ar raiyaan pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa akan memasuki melalui pintu tersebut, tidak di perkenankan seorangpun memasuki bersama mereka. Di serukan “ mana orang yang berpuasa?” mereka masuk melaluinya apa bila telah masuk orang yang terakhir  akan di tutup dan tidak seorang pun masuk darinya HR. Bhukhari (1777) Muslim (1152)

 Faedah berpuasa.

 Melatih jiwa untuk sabar, disiplin, menyehatkan, menjaga kebersamaan antara sesama, karena kabar tak sebagaimana kenyataan.

 Dari sini Imam Adz- dzahabi berkata: “sudah menjadi ketetapan kaum mu’minin barang siapa meninggalkan puasa tanpa udzur syar’i dia lebih buruk dari pezina dan pencandu khamer, bahkan mereka meragukan keislamannya dan menganggapnya zindiq dan menyimpang dari agama” Al Kabaair ke 6.

Rukun puasa.

 Hendaknya berniat di malam hari dan menahan dari makan minum, jima’ muntah, dan segala yang membatalkan dari terbit matahari sampai matahari terbenam, karena rasulullah SAW.
 bersabda:

 إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ وَإِنَّمَا لاِمْرِئٍ مَا نَوَى

Mutafaqun'alaih

 مَنْ لَمْ يُبَيِّتِ الصِّيَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَلاَ صِيَامَ لَهُ

 “Siapa yang tidak berniat puasa sejak malamnya, maka tidak ada puasa baginya”. (Lihat jalan-jalan hadits ini dalam Irwa`ul Gholil karya Syaikh Al-Albany no.914)

 Orang yang di perkenankan tidak puasa.

 1. Orang sakit , dan ini ada tiga keadaan.

 وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ
 “Dan barang siapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain.” QS.2: Al Baqarah: 185

 1) Sakit yang menurut kebiasaan tidak bahaya, seperti batuk, pilek, dan pusing ringan, wajib puasa
.
 2) Jika sakitnya bertambah parah atau makin lama sembuhnya, namun tidak membahayakan jika puasa
keadaan seperti ini makruh. Dia berbuka dan mengqadha di hari lain.

 3) Sakit yang bisa mengancam nyawanya, keadaan seperti ini haram berpuasa.

Allah berfirman:

 وَلا تَقْتُلُوا أَنْفُسَكُمْ 

  “Dan janganlah kamu membunuh dirimu.” QS:4. An Nisaa’: 29 

Orang yang bepergian. Ini ada 3 keadaan:

 1) Jika memberatkan dalam perjalanannya hendaknya dia berbuka

2) Kondisi kedua adalah jika tidak memberatkan untuk berpuasa dan tidak menyulitkan untuk melakukan berbagai hal kebaikan, maka pada saat ini lebih utama untuk berpuasa.

 3) Jika berpuasa membayakan jiwanya maka demikian ini haram.

3. Orang yang tua renta.

 وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ

Dan orang-orang yang berat menjalankannya membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. (QS.2: 184)

 4. Orang yang hamil.

1) Jikahamilnya tidak membayakan anak dan dirinya hendaknya dia berpuasa.

2) Jika membahayakan anak dan istrinya dia berbuka, menurut pendapat yang kuat membayar fidyah dan tidak perlu mengqadha, sebagaimana di katakan Ibnu Abbas.

 Adapun orang yang pekerja berat tidak berpuasa dan berargumen dengan di atas sesungguhnya ayat tersebut telah di nasah dengan QS.2:185
.
 Pembatal-pembatal puasa.
 1Makan.
 2 minum.
 3 muntah dengan sengaja.
 4 berjima’.
 5 haid.
 6 nifas
 7 merokok.
8 infuse pengganti makan.
9 mengeluarkan mani dengan sengaja.
10 Dialisis (Cuci Darah).
11 bius total sehingga tidak sadar sehari penuh (dari Imam Ahmad, safi’I dll).
12 meniatkan batal.

Adapun bekam atau donor darah, tetes hidung, mata, telinga, suntik bukan pengganti makan, tidak membatalkan puasa. Inilah pendapat yang saya pilih. Allahu a’lam.



Catatan :
sengaja tidak di bawakan semua dalil karena ini dimaksudkan untuk kultum yang waktu kurang lebih  15 menit.



                                                                                                                                      A. Ibrahim

4 SIFAT WANITA PENGHUNI NERAKA DAN 4 SIFAT PENGHUNI SURGA.

  Allah menyebutkan dahsyatnya neraka. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِ...