TAUHID DAN
KEADILAN
Kedzaliman adalah perkara besar disisi Allah ta’ala.
Allah ta’ala berfirman:
وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا.
"Dan Tuhanmu tidak menzalimi
seorang pun." (QS. Al-Kahfi : 49)
إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
"Sesungguhnya
orang-orang yang zalim itu tidak akan beruntung."
(QS. Al-An‘am [6]: 21).
أَلاَ لَعْنَةُ اللّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ
“Ingatlah,
laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim” (QS. Hud [11]: 18).
Dalil
dari sunnah
قال اللهُ تبارك وتعالى : يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ
الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي, وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا, فَلَا تَظَالَمُوا.
"Wahai
hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku, dan
Aku jadikan kezaliman itu haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling
berbuat zalim."
(HR. Muslim no. 2577).
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اتَّقُوا الظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.
"Jauhilah
kezaliman, karena kezaliman itu adalah kegelapan-kegelapan pada hari
kiamat." (HR. Al-Bukhari no. 2447, Muslim no. 2578)
قال رسولُ اللهِ ﷺ:الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ.
"Seorang
Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, ia tidak boleh menzaliminya dan
tidak boleh menelantarkannya."
(HR. Muslim no. 2564)
Dzalim menyakiti orang lain apa lagi
membunuh.
Dari Usamah bin Zaid رضي الله عنهما,
ia berkata: "Rasulullah ﷺ mengutus kami ke
(kabilah) Al-Huraqah dari Juhainah. Lalu kami menyerang mereka di waktu pagi
saat mereka sedang berada di sumber air mereka. Aku dan seorang laki-laki dari
Anshar mengejar salah satu dari mereka. Ketika kami berhasil mengepungnya, ia
pun mengucapkan:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ.
Maka orang Anshar itu menahan diri (tidak
membunuhnya), sedangkan aku menikamnya dengan tombakku hingga ia mati.
Ketika
kami kembali, hal itu sampai kepada Nabi, Maka beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
يَا أُسَامَةُ أَقَتَلْتَهُ بَعْدَمَا قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ, قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ, إِنَّمَا قَالَهَا تَعَوُّذًا.
'Wahai
Usamah, apakah engkau membunuhnya padahal ia telah mengucapkan La ilaha illallah?'
Aku
menjawab: 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya ia mengucapkannya karena takut (untuk
menyelamatkan diri saja).' Beliau bersabda: 'Apakah engkau telah membelah
hatinya hingga engkau mengetahui apakah ia mengucapkannya dengan
sungguh-sungguh atau tidak?' )HR. Bukhari
4269, Muslim 96).
Beliau
terus-menerus mengulang-ulang ucapan itu kepadaku hingga aku berharap
seandainya aku belum masuk Islam saat itu (agar dosaku dihapus)."
Demikianlah
semoga bermanfaat.
-----000-----
Sragen 19-06-2025
Junaedi Abdullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar