Kamis, 19 Juni 2025

TAUHID DAN KEADILAN



TAUHID DAN KEADILAN

Kedzaliman adalah perkara besar disisi Allah ta’ala.

Allah ta’ala berfirman:

وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ أَحَدًا.

"Dan Tuhanmu tidak menzalimi seorang pun." (QS. Al-Kahfi : 49)

إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ

"Sesungguhnya orang-orang yang zalim itu tidak akan beruntung."
(QS. Al-An‘am [6]: 21).

أَلاَ لَعْنَةُ اللّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ

“Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim” (QS. Hud [11]: 18).

Dalil dari sunnah

قال اللهُ تبارك وتعالى : يَا عِبَادِي إِنِّي حَرَّمْتُ الظُّلْمَ عَلَى نَفْسِي, وَجَعَلْتُهُ بَيْنَكُمْ مُحَرَّمًا, فَلَا تَظَالَمُوا.

"Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya Aku telah mengharamkan kezaliman atas diri-Ku, dan Aku jadikan kezaliman itu haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling berbuat zalim."
(HR. Muslim no. 2577).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

اتَّقُوا الظُّلْمَ فَإِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ.

"Jauhilah kezaliman, karena kezaliman itu adalah kegelapan-kegelapan pada hari kiamat." (HR. Al-Bukhari no. 2447, Muslim no. 2578)

قال رسولُ اللهِ :الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ لَا يَظْلِمُهُ وَلَا يُسْلِمُهُ.

"Seorang Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, ia tidak boleh menzaliminya dan tidak boleh menelantarkannya."
(HR. Muslim no. 2564)

Dzalim menyakiti orang lain apa lagi membunuh.

Dari Usamah bin Zaid رضي الله عنهما, ia berkata: "Rasulullah mengutus kami ke (kabilah) Al-Huraqah dari Juhainah. Lalu kami menyerang mereka di waktu pagi saat mereka sedang berada di sumber air mereka. Aku dan seorang laki-laki dari Anshar mengejar salah satu dari mereka. Ketika kami berhasil mengepungnya, ia pun mengucapkan:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ.

 Maka orang Anshar itu menahan diri (tidak membunuhnya), sedangkan aku menikamnya dengan tombakku hingga ia mati.

Ketika kami kembali, hal itu sampai kepada Nabi, Maka beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

يَا أُسَامَةُ أَقَتَلْتَهُ بَعْدَمَا قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ, قُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ, إِنَّمَا قَالَهَا تَعَوُّذًا.

'Wahai Usamah, apakah engkau membunuhnya padahal ia telah mengucapkan La ilaha illallah?'

Aku menjawab: 'Wahai Rasulullah, sesungguhnya ia mengucapkannya karena takut (untuk menyelamatkan diri saja).' Beliau bersabda: 'Apakah engkau telah membelah hatinya hingga engkau mengetahui apakah ia mengucapkannya dengan sungguh-sungguh atau tidak?' )HR. Bukhari 4269, Muslim 96).

Beliau terus-menerus mengulang-ulang ucapan itu kepadaku hingga aku berharap seandainya aku belum masuk Islam saat itu (agar dosaku dihapus)."

Demikianlah semoga bermanfaat.

-----000-----

Sragen 19-06-2025

Junaedi Abdullah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUD AQIDATAKA BAB 5 SOAL: 3 FENOMENA KESYIRIKAN PADA MASYARAKAT.

  BAB 5 SYIRIK BESAR. SOAL: 3 FENOMENA KESYIRIKAN PADA MASYARAKAT.   م - هَلِ الشِّرْكُ مَوْجُودٌ فِي هٰذِهِ الأُمَّةِ . Soal: A...