Sabtu, 21 Juni 2025

SEBAB-SEBAB ADANYA PEMIMPIN YANG DZALIM.

 



Pemimpin dzalim tidaklah datang dan ada dengan sendirinya, namun ada sebab-sebab yang menyebabkan suatu kaum dipimpin pemimpin dzalim.

Diantara sebab tersebut yaitu:

1.   Banyaknya kedzaliman yang terjadi pada masyarakat.

وَكَذَٰلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ.

"Dan demikianlah Kami jadikan sebagian orang zalim itu menjadi pemimpin bagi sebagian yang lain disebabkan apa yang telah mereka usahakan." (QS. Al-An‘am [6]: 129).

Qatadah berkata:

وَإِنَّمَا يُوَلِّي اللَّهُ النَّاسَ بِأَعْمَالِهِمْ.

"Sesungguhnya Allah memberikan kekuasaan kepada manusia sesuai dengan amal perbuatan mereka." (Tafsir Ibnu Katsir, QS. Al-An’am[6]:129).

2.   Meninggalkan jihad.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا تَبَايَعْتُم بِالْعِينَةِ وَأَخَذْتُم أَذْنَابَ الْبَقَرِ وَرَضِيتُم بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُم الْجِهَادَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ سَلَّطَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ ذُلًّا لَا يَنزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوا إِلَى دِينِكُمْ.

"Jika kalian berjual beli dengan ‘inah (riba terselubung), kalian pegang ekor sapi (sibuk bertani), kalian ridha dengan pertanian (meninggalkan jihad), dan kalian tinggalkan jihad di jalan Allah, maka Allah timpakan kehinaan kepada kalian, tidak akan dicabut sampai kalian kembali kepada agama kalian."(HR. Abu Dawud 3462, Baihaqi 10703, dishahihkan Syaikh al-Albani di dalam ash-Shahihah 11).

3.   Tidak berhukum dengan hukum Allah dan Rasul-Nya.

Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallambersabda,

يَا مَعْشَرَ الْمُهَاجِرِينَ خَمْسٌ إِذَا ابْتُلِيتُمْ بِهِنَّ وَأَعُوذُ بِاللَّهِ أَنْ تُدْرِكُوهُنَّ وَمَا لَمْ تَظْهَرِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا إِلَّا ظَهَرَ فِيهِمُ الأَمْرَاضُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ فِي أَسْلَافِهِمِ وَمَا مَنَعُوا زَكَاةَ أَمْوَالِهِمْ إِلَّا مُنِعُوا الْقَطْرَ مِنَ السَّمَاءِ وَلَوْلَا الْبَهَائِمُ لَمْ يُمْطَرُوا وَ مَا لَمْ يُطَفِّفُوا الْكَيْلَ وَالْمِيزَانَ إِلَّا أُخِذُوا بِجَوْرِ السُّلْطَانِ وَشِدَّةِ الْمَئُونَةِ وَالسِّنِينَ وَمَا لَمْ تَحْكُمْ أَئِمَّتُهُمْ بِكِتَابِ اللَّهِ وَيَتَخَيَّرُوا مِمَّا أَنْزَلَ اللَّهُ إِلَّا جَعَلَ اللَّهُ بَأْسَهُمْ بَيْنَهُمْ شَدِيْدٌ.

“Hai orang-orang Muhajirin, lima perkara, jika kamu ditimpa lima perkara ini, aku mohon perlindungan kepada Allah agar kamu tidak mendapatkannya. Tidaklah muncul perbuatan keji (Zina,merampok, minum khamr, judi, dan lainnya) pada suatu masyarakat, sehingga mereka melakukannya dengan terang-terangan, kecuali akan tersebar penyakit-penyakit lainnya yang tidak ada pada orang-orang sebelum mereka. Orang-orang tidak menahan zakat hartanya, kecuali hujan dari langit juga akan ditahan dari mereka. Seandainya bukan karena hewan-hewan, manusia tidak akan diberi hujan. Tidaklah orang-orang mengurangi takaran dan timbangan, kecuali mereka akan disiksa dengan kezhaliman penguasa,  kehidupan yang susah, dan paceklik. Dan selama pemimpin-pemimpin (negara, masyarakat) tidak menghukumi dengan kitab Allah. Dan memilih-milih sebagian apa  yang Allah turunkan, kecuali Allah  menjadikan permusuhan yang keras di antara mereka.” (HR. Ibnu Majah 4019, di shahihkan Syaikh al-Albani di dalam ash-Shahihah 309).

Demikianlah semoga bermanfaat.

 

 

-----000-----

Sragen 21-06-2027.

Junaedi Abdullah.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUD AQIDATAKA BAB 5 SOAL: 3 FENOMENA KESYIRIKAN PADA MASYARAKAT.

  BAB 5 SYIRIK BESAR. SOAL: 3 FENOMENA KESYIRIKAN PADA MASYARAKAT.   م - هَلِ الشِّرْكُ مَوْجُودٌ فِي هٰذِهِ الأُمَّةِ . Soal: A...