Rabu, 12 April 2017

PEMUDA DAN TANTANGAN JAMAN


Hasil gambar untuk gambar pemandangan



Diantara kemurahan Allah taala menjadikan kita bergenerasi sehingga satu sama lain akan bisa mengingat dan mengingatkan, yang mana seorang pemuda merupakan generasi penerus, dimana sebuah bangsa berharap kepadanya, yang semua mata tertuju padanya, ujung tombak dan keberadaanya sangat menentukan di masa depan sebuah bangsa, oleh karena itu baiknya sebuah bangsa tak lepas dari pemudanya, mengingat demikian pentingnya peran seorang pemuda pembinaan padanya merupakan kepentingan yang sangat mendesak.
Berikut ini beberapa poin yang harus di sadari oleh seorang pemuda:
      1) Masa muda adalah masa saat bersemangat.
Masa muda merupakan masa yang penuh dengan semangat, yang seseorang sangat bersinergi untuh meraih apa yang dia ingin capai, sudah semestinya seorang muslim dan muslimah perperan aktif, positif, selektif dan optimis.  Dari Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلا تَعْجِزَنَّ , وَإِنْ أَصَابَكَ شَيْءٌ فَلا تَقُلْ : لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَذَا لَكَانَ كَذَا وَ كَذَا , وَلَكِنْ قُلْ : قَدَرُ اللهِ وَ مَا شَاءَ فَعَلَ , فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
Bersungguh-sungguhlah dalam hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah pertolongan kepada Allah (dalam segala urusan), serta janganlah sekali-kali kamu bersikap lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu (kegagalan), maka janganlah kamu mengatakan, ‘seandainya aku berbuat demikian, pastilah tidak akan begini atau begitu’. Tetapi katakanlah, ‘ini telah ditakdirkan oleh Allah dan Allah berbuat sesuai dengan apa yang dikehendaki’. Karena sesungguhnya perkataan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan setan”. HR. Muslim 2664
Pribahasa Arab mengatakan:
 من جدّ وجد
 Barangsiapa bersungguh-sungguh dia akan mendapatkan.
Adapun yang tidak sesuai dengan rencana kita sesungguhnya telah menjadi ketentuan Allah ta’ala dan kita bersabar atas hal itu.
Allah ta’ala berfirman:
مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيْبَةٍ فِي الأَرْضِ وَلا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلاَّ فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِنَّ ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيْرٌ  لِكَيْلَا تَأْسَوْهَا عَلَى مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوْا بِمَا ءَا تَكُمْ وَاللهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَا لٍ فَخُوْرٍ 
.“Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam kitab (Lauh Mahfudz) sebelum Kami mewujudkannya, sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah. Agar kamu tidak bersedih hati terhadap apa yang luput dari kamu, dan tidak pula terlalu gembira dengan apa yang Dia berikan untukmu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong dan membanggakan diri.” QS. Al-Hadiid: 22-23

      2)   Masa muda yang begitu sangat singkat.
Masa muda begitu sangat singkat, oleh karena itu seseorang harus menyadari bahwa dirinya tidak mungkin akan terus dalam keadaan seperti itu, menyadari dirinya sekarang menjadi pemain bukan penonton, menyadari tentang begitu pentingnya waktu saat ini bagi dirinya. 
Allah ta’ala berfirman:
وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan saling menasehati supaya mentaati kebenaran dan saling menasehati supaya menetapi kesabaran. QS 103 Al-‘Ashr: 1-3.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لَا تَزُولُ قَدَمَا عَبْدٍ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُسْأَلَ عَنْ عُمُرِهِ فِيمَا أَفْنَاهُ، وَعَنْ عِلْمِهِ فِيمَ فَعَلَ، وَعَنْ مَالِهِ مِنْ أَيْنَ اكْتَسَبَهُ وَفِيمَ أَنْفَقَهُ، وَعَنْ جِسْمِهِ فِيمَ أَبْلَاهُ.

kedua kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada hari kiamat hingga ia di tanya
-
tentang umurnya untuk apa ia manfaatkan
-
tentang ilmunya apa yang sudah diamalkan
-
tentang hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia nafkahkan,
-
serta tentang tubuhnya untuk apa ia pergunakan
 HR. Tirmidzi no.2417
Dalam riwayat yang lain  Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda:
وَعَنْ شَبَابِهِ فِيْمَا أَبْلاَهُ
"Tentang masa mudanya, kemanakah ia habiskan?"
اِغْتَنِمْ خَمْسًا قَبْلَ خَمْسٍ : شَبَابَكَ قَبْلَ هَرَمِكَ وَ صِحَّتَكَ قَبْلَ سَقَمِكَ وَ غِنَاكَ قَبْلَ فَقْرِكَ وَ فَرَاغَكَ قَبْلَ شَغْلِكَ وَ حَيَاتَكَ قَبْلَ مَوْتِكَ.
Manfaatkan lima perkara sebelum lima perkara :
- Waktu mudamu sebelum datang waktu tuamu,
- Waktu sehatmu sebelum datang waktu sakitmu,
- Masa kayamu sebelum datang masa kefakiranmu,
- Masa luangmu sebelum datang masa sibukmu,
- Hidupmu sebelum datang kematianmu.”  HR Hakim. Lihat pula sahihul jami’ 1077 syaikh Al Bani.
Sebagaimana di sebutkan banyak dari para ulama tentang waktu  “ waktu ibarat pedang, yang akan menebas dengan cepat”, ada juga yang mengatakan “ kita menaiki waktu dari malam pindah kesiang dari siang pindah ke malam yang suatu saat kita sampai pada tujuannnya” ada juga yang mengatakan “ waktu seperti roda berputar dan berjalan yang akan berubah dengannya”.

     3)  Masa muda yang penuh tantangan.
Tak seorang pun yang memungkiri tentang kemajuan jaman, namun dibalik kemajuan tersebut terdapat pula ancaman, yang mana musuh-musuh islam menghancurkan dari dalam, dengan cara merusak generasi penerus kita sebagaimana protokol yahudi dan nasrani mereka benar-benar mau merusak generasi islam, namun jauh-jauh Allah telah mengingatkan kita.
Allah ta’ala berfirman:
وَلَنْ تَرْضَى عَنْكَ الْيَهُودُ وَلَا النَّصَارَى حَتَّى تَتَّبِعَ مِلَّتَهُمْ قُلْ إِنَّ هُدَى اللَّهِ هُوَ الْهُدَى وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَ الَّذِي جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا نَصِيرٍ  
.Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. QS. 2 Al Baqarah: 120.
Dengan berbagai penawaran dan penyajian yang sangat menggiurkan,  sebagaimana jaman sekarang ini, dengan uang seribu rupiah seseorang bisa menjelajah dunia maya melalui internet keberbagai jejaring, baik yang positif ataupun negative,  seseorang yang tidak memiliki bekal akan terjerembab kedalam kubang kemaksiatan, oleh karena itu kemajuan teqnologi ini tak ubahnya seperti pedang bermata dua, jika tidak dapat menggunakan pada kebaikan niscaya akan membunuh dirinya sendiri.
Namun gambarannya, bagaimana seseoarang dapat menghadapi musuh yang dahsyat sementara dirinya tidak memiliki senjata dan tidak mampu menggunakanya?? Sudah bisa di tebak musuh akan menjadikan dirinya bertekuk lutut. Adapun senjata kita adalah iman dan taqwa, dari sini kita sudah bisa kebayang berapa banyak generasi kita yang akan berguguran dan juga hancur moralnya, kecuali yang di rahmati oleh Allah ta’ala.
Oleh karena itu tantangan imteq (ilmu teqnologi) harus di sertakan imtaq (iman dan taqwa) kalau tidak kehancuran sebuah generasi akan menanti.
Oleh karena itu Allah menyebut secara khusus seorang pemuda, bagi mereka  yang menjaga agamanya kelak Allah akan membalasi dengan naunganNya, sebagaimana Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda:
سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللَّهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ الْإِمَامُ الْعَادِلُ وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللَّهِ
Tujuh golongan yang akan mendapat naungan Allah Ta’ala pada hari yang tidak ada naungan kecuali naunganNya: Imam yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah.. HR. Bukhari: 1432 dan Muslim 1031.

     4)  Memualai dari diri kita sendiri.
Berbagai keinginan kebaikan tentulah tidak lepas dari usaha, karena setiap orang sehat akalnya dia akan mengetahui bahwa, keberhasilan tidak  didapat dengan berpangku tangan, dari sinilah seorang pemuda dan pemudi memulai kebaikan untuk menunjang keberhasilan di masa mendatang.
Diantara kesadaran yang harus di tumbuhkan adalah bahwa kehidupan ini bukan hanya sementara di dunia ini saja melainkan juga akhirat, oleh karena itu dirinya membutuhkan dua bekal yang harus di siapkan untuk mengarungi keduanya.
     1     ilmu dunia 
     2      ilmu akhirat.
     Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ.
Menuntut ilmu itu wajib atas setiap Muslim. HR. Ibnu Majah 224 dan di shahihkan syaikh Al Bani.
      Imam syafi’i rahimahullah berkata:
مَنْ أَرَا دَالدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِا لْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَالْاآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ
     ”Barang siapa yang menghendaki kehidupan dunia maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa yang menghendaki kehidupan Akherat, maka wajib baginya memiliki ilmu, dan barang siapa menghendaki keduanya maka wajib baginya memiliki ilmu.”

      5) Menjauhkan dari rasa malas
Masa muda yang penuh keberhasilan adalah tatkala seseorang melangkah sedang hati dan fikirannya berfikir apa yang akan menunjang masa depannya, menyiapkan skil-skil, mempelajari ilmu dunia dan akhirat, bukan lontang-lantung, apapun yang dia lakukan meskipun rendah asalkan halal tak jadi masalah, hendaknya berlomba-lomba di dalam kebaikan bukan bangga dengan menadahkan tangan, karena hal ini sangat tercela dalam pandangan islam.
فَاسْتَبِقُواْ الْخَيْرَاتِ......
Maka berlomba-lombalah kamu (dalam berbuat) kebaikan QS.2 Al Baqarah: 148
الْيَدُ الْعُلْيَا خَيْرٌ مِنْ الْيَدِ السُّفْلَى وَالْيَدُ الْعُلْيَا الْمُنْفِقَةُ وَالسُّفْلَى السَّائِلَةُ
Tangan yg di atas lebih baik daripada tangan yg dibawah. Tangan di atas adalahl tangan pemberi sementara tangan yg di bawah adalah tangan peminta-minta.  HR Muslim 1715.  
 اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ 
Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan, rasa malas, HR. Bukhari . 6367 dan Muslim  2706.

     6) Memilih teman yang baik.
Masa muda benar-benar sangat menentukan bagi masa depan, jika seseorang menyiapkan dengan baik, melangkah hati-hati, menjahui pergaulan yang tidak baik insyaAllah dirinya selamat.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman. HR Abu Dawud 4833 danTirmidzi 2378. Lihat Ash-Shahihah  927.
Berapa banyak orang yang hancur di sebabkan temannya, sebagaimana dalam sejarah bagaimana abu Thalib mati di atas kekafiran di sebabkan teman-temannya yang mempengaruhinya.
     7)  Semua akan memimpin bahtera.
Setiap orang pasti menyadari bahwa dirinya kelak akan memimpin keluargannya, baik istrinya atau anaknya, sudahkah terbayang dirinya mampu memimpin dengan benar…?  Dengan modal apa dia akan memimpin keluarganya…?
Karena seseorang tidak bisa memberi kecuali dia memiliki, demikian pula dirinya tidak akan bisa mengarahkan kebenaran jika dirinya tidak mengetahui hakekat kebenaran.
كُلُّكُمْ رَاعٍ وَمَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالإِمَامُ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ فِي أَهْلِهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالمَرْأَةُ فِي بَيْتِ زَوْجِهَا رَاعِيَةٌ وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْ رَعِيَّتِهَا، وَالخَادِمُ فِي مَالِ سَيِّدِهِ رَاعٍ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ
Kalian semua adalah pemimpin dan seluruh kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpin. Penguasa adalah pemimpin dan seorang laki-laki adalah pemimpin, wanita juga adalah pemimpin atas rumah dan anak suaminya. Sehingga seluruh kalian adalah pemimpin dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas yang dipimpin.” HR Bukhari 2232 Muslim 3408.

     8) Kemana kapalkan berlayar.
Rumah tangga tak ubahnya sebagaimana kapal yang akan mengarungi samudra, sehingga di perlukan seorang nahkoda yang menguasai medan, demikian pula seorang kepala keluarga yang akan menentukan kemana rumah tangganya akan di bawa.  Sedang ombak dan badai pasti akan menghantam sehingga saat seperti itulah gambaran seorang kepala keluarga, sudah siap mengantisipasi, bahkan akan membawa kapalnya ketempat yang aman.

9) Andaikan masa muda bisa kembali.
Banyak  penyesalan yang terlontar dari orang-orang yang telah mendahului kita, kebanyakan kehidupan masa muda yang tidak di manfaatkan sebaik-baiknya, sehingga mereka berangan-angan andaikan masa muda itu bisa di lalui kembali, namun demikian ini hanyalah angan-angan semata, oleh karena itu seorang pemuda hendaknya memanfaatkan dengan sebaik-baiknya.

10) Hakekat keberhasilan.
Kita menyadari hidup kita bukanlah sebuah permainan sendau guarau yang sia-sia tetapi semua akan di peritungkan oleh Allah ta’ala sebagaimana firmanNya:
أَيَحْسَبُ الْإِنسَانُ أَن يُتْرَكَ سُدًى
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan sia-sia begitu saja?“ QS 75.Al Qiyamah:36
 أَفَحَسِبْتُمْ أَنَّمَا خَلَقْنَاكُمْ عَبَثاً وَأَنَّكُمْ إِلَيْنَا لَا تُرْجَعُونَ
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?” QS 23 Al Mukminun:115.
Hakekat keberhasilan apa bila dirinya bisa melewati masa jenjang pemuda tersebut untuk menimba ilmu agama dan dunia, kemudian kemudian dia pimpin keluarganya hingga mereka semua selamat dari neraka. Sebagaimana keberhasilan itu bila telah selamat dari neraka, Allah berfirman:
فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ
Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. QS 3 Al Imraan :185.
Demikianlah semoga menjadikan kita selamat dunia dan akhirat Amiin.


                                               Disusun oleh: Abu Ibrahim Junaedi Abdullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MUHASABATUN NAFS.

KOREKSI DIRI DAN ISTIQAMAH SETELAH RAMADHAN. Apakah kita yakin bahwa amal kita pasti diterima..?, kita hanya bisa berharap semoga Allah mene...