Minggu, 17 Agustus 2025

BAGAIMANA MENGISI KEMERDEKAAN

 


          BAGAIMANA MENGISI KEMERDEKAAN

Kemerdekaan merupakan sebuah nikmat yang datang dari Allah ta’ala, oleh karena itu sudah semestinya seseorang melakukan sebagai berikut:

1.   Bersyukur kepada Allah ta’ala.

Allah ta’ala berfirman:

وَمَا بِكُمْ مِنْ نِعْمَةٍ فَمِنَ اللَّهِ..

Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka itu datangnya dari Allah.” (Qs. An Nahl [16]: 53).

وَأَمَّا بِنِعْمَةِ رَبِّكَ فَحَدِّثْ.

Dan terhadap nikmat Tuhanmu maka hendaklah kamu menyebut-nyebutnya (dengan bersyukur)”. (Qs. Adh Dhuha[93]: 11). 

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ .

"Sesungguh­nya jika kalian bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepada kalian; dan jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih.” (QS. Ibrahim [14]:7).

2.   Mengisi kemerdekaan dengan berbagai kebaikan dan manfaat.

Mengisi kemerdekaan dengan membangun negri kita dengan bidang dan cara kita masing-masing, karena negri ini masih membutuhkan perjuangan kita.

Semua bentuk perjuangan kita nantinya diharapkan akan bermuara pada inti yang satu yaitu sebuah kebaikan dan manfaat yang besar bagi diri kita dan orang lain.

Allah ta’ala berfirman:

وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ.

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sungguh Allah sangat berat siksaan-Nya." (QS. Al-Maidah [5]:2).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ارْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ.

“Sayangilah penduduk bumi niscaya Yang di atas langit pun akan menyayangi kalian.” (HR. Tirmidzi 1924, Abu Dawud 4941, dinyatakan shahih oleh syaikh al-Albani di dalam shahihu al-Jami’ 3522).

وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ.

"Dan Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya." (HR. Muslim 2699, Ahmad 7942, Ibnu Majah 225, Abu Dawud 4946, Tirmidzi 1425).

Menjauhkan diri kita dan orang lain dari berbagai keburukan.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَا ضَرَرَ وَلَا ضِرَارَ.

“Tidak boleh ada bahaya dan tidak boleh saling membahayakan.” (HR. Ahmad 2865, Ibn Majah 2341, dishahihkan Syaikh al-Albani di dalam Sahihu al-Jami’ 7517).

Rasullulah shallallahu ‘alaihi wa sallam besabda:

فَمَنْ أَحَبَّ أَنْ يُزَحْزَحَ عَنِ النَّارِ وَيُدْخَلَ الْجَنَّةَ فَلْتَأْتِهِ مَنِيَّتُهُ وَهُوَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلْيَأْتِ إِلَى النَّاسِ الَّذِي يُحِبُّ أَنْ يُؤْتَى إِلَيْهِ.

“Barangsiapa ingin dijauhkan dari neraka dan masuk ke dalam surga, hendaknya ketika ia mati dalam keadaan beriman kepada Allah, dan hendaknya ia berperilaku kepada orang lain sebagaimana ia senang diperlakukan oleh orang lain.” (HR. Muslim 1844).

3.   Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

Hendaknya kita menjaga persatuhan anak bangsa.

Allah ta’ala berfirman:

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعاً وَلا تَفَرَّقُوا.

“Dan berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai.” (QS. Al-Imran [3]:103).

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَى وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ.

“Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat[49]: 13).

يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَلَا إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ وَإِنَّ أَبَاكُمْ وَاحِدٌ أَلَا لَا فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى عَجَمِيٍّ وَلَا لِعَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ وَلَا أَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ وَلَا أَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ إِلَّا بِالتَّقْوَى.

“Wahai sekalian manusia! Tuhan kalian satu, dan ayah kalian satu (Nabi Adam). Ingatlah. Tidak ada kelebihan bagi orang Arab atas orang ajam (non-Arab) dan bagi orang ajam atas orang Arab, tidak ada kelebihan bagi orang berkulit merah atas orang berkulit hitam, bagi orang berkulit hitam atas orang berkulit merah kecuali dengan ketakwaan.” (HR. Ahmad 23489, Baihaqi 4774, dishahihkan Syaikh al-Albani di dalam As-Shahihah 2700).

4.   Toleransi terhadap orang yang berbeda dengan kita.

Hendaknya kita menghormati cara berfikir saudara kita yang berbeda dengan kita, karena setiap orang memiliki pandangan yang berbeda selama masih dalam koridor islam, adapun orang di luar islam kita sesungguhnya hidayah milik Allah ta’ala sedang kita hanya bisa berusaha.

Agama islam adalah agama tasamuh, (toleransi), tidak memaksakan kehendaknya.

Demikian pula tak perlu sebagai seorang muslim merendahkan agamanya dengan turut serta ibadah-ibadah agama lain.

Allah ta’ala berfirman:

لا إِكْرَاهَ فِي الدِّينِ

“Tidak ada paksaan dalam beragama.” (QS Al-Baqarah[2]: 256).

Allah ta’ala berfirman:

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ.

"Bagiku agamaku dan bagimu agamamu.” (QS. Al-Kafirun [109]:6).

قُلْ أَتُحَاجُّونَنَا فِي اللَّهِ وَهُوَ رَبُّنَا وَرَبُّكُمْ وَلَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ وَنَحْنُ لَهُ مُخْلِصُونَ.

Katakanlah, "Apakah kalian memperdebatkan dengan kami tentang Allah, padahal Dia adalah Tuhan kami dan Tuhan kalian; bagi kami amalan kami, dan bagi kalian amalan kalian, dan hanya kepada-Nya kami mengikhlaskan hati.” (QS. Al-Baqarah [2]:139).

5.   Amal ma’ruf nahi mungkar.

Kemungkaran merupakan sebab tercabutnya nikmat dari Allah ta’ala, tersebarnya kerusakan, didajuhkan dari keberkahan dan tertolaknya doa, oleh karena itu segenap lapisan Masyarakat dan petugas keamanan Bersatu padu untuk menghentikan keburukan.

Menjaga generasinya agar tidak rusak dan dirusak oleh musuh, baik dari dalam maupun dari luar, yang ingin menghancurkan generasi ini dengan berbagai kerusakan yang terjadi dewasa ini, seperti rokok, miras, judi online, sabu-sabu, narkotika, heroin, dan berbagai macam kerusakan lainnya.

Menghentikan berbagai exploitasi sumber daya alamnya diambil untuk pribadi.

ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ.

“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan tangan manusia.” (QS. Ar-Rum[30]: 41)

Allah ta’ala berfirman:

وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ.

“Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung.” (QS. Al-Imran3]:104).

مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ.

“Barangsiapa yang melihat kemungkaran maka hendaklah dia mencegah dengan tangannya, sekiranya dia tidak mampu, maka dengan lisannya, dan sekiranya dia tidak mampu (juga), maka dengan hatinya. Yang demikian itu adalah selemah-lemah keimanan.” (HR Muslim 49).

Zainab bnti Jahsyi bertanya kepada Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam:

يَا رَسُولَ اللَّهِ: أَنَهْلِكُ وَفِينَا الصَّالِحُونَ قَالَ: نَعَمْ إِذَا كَثُرَ الخَبَثُ.

“Apakah kami akan binasa sementara orang-orang shalih masih ada di antara kami?” Beliau menjawab, “Benar, apabila kemaksiatan telah merajalela.” (HR Bukhari 3346, Muslim 2880).

Demikianlah semoga bermanfaat.

 

Sragen 18-08-2025

Junaedi Abdullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAGAIMANA MENGISI KEMERDEKAAN

            BAGAIMANA MENGISI KEMERDEKAAN Kemerdekaan merupakan sebuah nikmat yang datang dari Allah ta’ala, oleh karena itu sudah semesti...