Kamis, 27 November 2014

MEWASPADAI ISTIDRAAJ MENIMPA DIRIKTA. (KESENANGAN YANG MENIPU)



       
Tidaklah sebuah kenikmatan yang mengenai seseorang ataupun segala macam bentuk kesedihan dan kekurangan merupakan ukuran kecintaan dan kebencian Allah -subhanahu wa ta’ala- kepada seseorang, oleh karena itu Allah berfirman:
   فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ . وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ . كَلَّا…..
Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku". Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku”. Sekali-kali tidak (demikian),…QS,89.Al Fajr:15-17.
Oleh karena itu banyak manusia di uji dengan kesedihan dan petaka mereka sadar dan kembali kepada Allah sedangkan orang-orang yang di uji dengan kenikmatan justru mereka tidak sanggup dan sedikit demi sedikit mereka jauh dan akhirnya benar-benar lupa kepada Allah -subhanahu wa ta’ala- sehingga berakhir dengan binasa. Rasululah salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَنِ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ - قَالَ: " إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُعْطِي الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ فَإِنَّمَا هُوَ اسْتِدْرَاجٌ ". ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: )فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ( . رَوَاهُ أَحْمَدُ.
Nabi salallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda: jika kamu melihat Allah subhanahu wa ta‘ala memberi sebagian nikmat kepada seorang hamba sesuai kesukaanya diatas berbagai kemaksiatannya, maka itu hanyalah istidraj (kenikmatan yang menipu) dalam kitab Al Musnad Imam Ahmad (IV/145) Al Hafid Al-‘Iraqi menghasankan di dalam Tahrij al Ihya’(IV/132).   
Kemudian Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam kemudian membacakan firman Allah:
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ44.  Maka Tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, kamipun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
            Hendaknya kita semua mewaspadai hal ini sehingga jangan sampai dirinya binasa karena kelalainnya. Semoga bermanfaat. Amin
Sragen 27-11-2014
                 A.Ibrahim,Junaedi Abdullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MUHASABATUN NAFS.

KOREKSI DIRI DAN ISTIQAMAH SETELAH RAMADHAN. Apakah kita yakin bahwa amal kita pasti diterima..?, kita hanya bisa berharap semoga Allah mene...