Rabu, 13 Juni 2012

DAKWAH TAUHID MERUPAKAN ASAS KEBERHASILAN DAKWAH RASULULLAH Sallaullahu A'lahi Wasallam.



After Zohor prayer
Add caption





Bagi orang yang memperhatikan perjalanan sejarah Rasulullah`  pasti mengetahui, teutama kerusakan yang terjadi sebelum Beliau ` di utus, baik dari sisi keyakina adab dan moral telah rusak dengan kerusakan yang sangat parah.  Sedikit yang bisa di gambarkan di sini diantaranya:
·      Minum-minuman keras tak ubahnya sebagaimana minuman biasa, yang merupakan merupakan jamuan kehormatan kala itu.
·      Manusia biasa mengundi nasib baik saat mau bepergian ataupun hendak memiliki hajat.
·      Manusia umumnya menyembah berhala, memberikan korban dan mengharapkan berkah terhadap berhala-berhala tersebut, diantara berhala-berhala itu Allah l sebutkan:
أَفَرَأَيْتُمُ اللَّاتَ وَالْعُزَّى. وَمَنَاةَ الثَّالِثَةَ الْأُخْرَى
Maka apakah patut kamu (hai orang-orang musyrik) menganggap al Lata dan al Uzza, dan Manah yang ketiga, yang paling terkemudian (sebagai anak perempuan Allah) QS.53 (An Najm:19-120)
            Berhala-berhala tersebut  ada yang berbentuk batu dan ada pula yang berbentuk kayu, persis sebagaimana orang-orang sekarang mengagungkan terhadap benda-benda yang di anggap keramat, seperti kuburan, pohon, batu dan lain-lain
·      Perbudakan masih merajalela di penjuru dunia, tak terkecuali di belahan timur.
·      Yang kuat mengalahkan yang lemah, tak jarang perkara yang sepele menjadi pemicu peperangan di antara mereka.
·      Dengan sebab itu mereka membanggakan anak lak-laki.  dan begitu benci dengan anak perempuan, oleh karena itu jika diantara mereka melahirkan anak perempuan akan menjadikan mereka marah, Allah mengambarkan keadaan mereka:
وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالْأُنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ
يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ
Dan apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan, hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) ?. Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka tetapkan itu.QS.16.(An Nahl:58-59)
Orang jahiliyah mengubur anak-anak mereka dengan dua cara:
1)    Ketika anak lahir dan di ketahui perempuan seketika itu akan di kubur hidup-hidup.
2)    Ketika lahir perempuan anak ini akan di biarkan, setelah agak besar di hiyas kemudian di ajak ke padang pasir setelah itu di tanam hidup-hidup.
Allah lmengancam perbuatan ini seraya berfirman:
وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ . بِأَيِّ ذَنْبٍ قُتِلَتْ
Dan apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya . karena dosa apakah dia dibunuh .QS.81(At Takwir:8-9)
·      Pernikahan pada masa jahiliyah ada empat:
1)    Melihat (taa’ruf) kemudian melamar dan memberikan mahar sebagaimana kita ketahui dan ini yang di lestarikan di dalam islam sampai sekarang.
2)    Seorang suami memerintahkan kepada istrinya yang telah suci dari haid untuk berkumpul dengan laki-laki lain yang memiliki kemulyaan, setelah berkumpul suami tidak mengumpuli sampai terlihat hamil, bila telah hamil  jika menghendaki suami mengumpuli jika tidak maka di biarkan istri tersebut. Ini di sebut al istibdha’.
3)    Sekelompok laki-laki kurang dari sepuluh, mendatangi wanita semuanya menggauli jika telah melahirkan beberapa hari kemudian mengutus seseorang kepada mereka, maka siapapun yang di tunjuk maka orang tersebut tidak boleh mengelak.
4)    Sejumlah laki-laki mendatangi wanita sementara wanita tersebut tidak menolak siapapun yang mendatanginya, mereka ini adalah para pelacur, yang mereka lakukan adalah menancapkan bendera di pintu-pintu rumah mereka jika wanita tersebut hamil maka laki-laki tersebut berkumpul kemudian mengundang ahli pelacak jejak (al Qofah) kemudian mereka menetukan nasap anak tersebut kepada siapa yang di pandang cocok, lantas orang tersebut mengakuinya. 
Ini bentuk keerusakan yang terjadi pada masa sebelum islam datang, apa yang dilakukan Rasulullah `  di dalam mengawali dakwahnya? 
Hendaknya para da’i menyadari pentingnya  hal ini.
Rasulullah` memulai dakwahnya dengan membenahi keyakinan (Aqidah) mereka sebelum yang lainnya Beliau berdakwah selama 13 tahun di Makkah mengajak kepada tauhid agar manusia menyembah hanya kepada Allah l saja.
Beliau mengajak keluargaNya, kerabatNya, sahabatNya, sehingga hari demi hari jumlah kaum muslimin bertambah banyak dan menjadian orang-orang kafir Qurais merasa gerah dengan dakwah Beliau ` mereka berfikir keras, namun tak didapat dari sisi mana akan diburukkan islam itu , akhirnya mereka menggunakan segala cara untuk meenghadang dakwah Beliau baik dengan cara yang halus yaitu dengan menawarkan para biduan-biduan wanita agar menghibur mereka dan mau meninggalkan apa yang di sampaikan Rasulullah ` kemudian Allah cela perbuatan mereka itu  dan di sebutkan larangannya di Surat Lukman :6
Mereka juga tak sungkan-sungkan dengan cara yang kasar dan sadis yaitu dengan penyiksaan, pemboikotan dan lain-lain namun apalah yang dapat diperbuat terhadap badan-badan mereka (para sahabat) yang telah diluruskan aqidahnya oleh Rasulullah ` sedikitpun mereka tak bergeming, orang-orang kafir itu merasa benar-benar tak dapat membendung lajunya dakwah tauhid, sehingga mereka memandang tak ada jalan lain kecuali harus melenyapkan apa yang menjadikan penyebab petaka bagi mereka yaitu dengan  membunuh Rasulullah ` dengan itu harapan mereka akan lenyapah apa yang tidak mereka sukai dan yang mereka kuatirkan, akhirnya mereka mufakat di dalam musyawarah tersebut dan bertekat untuk membunuh beliau`, namun mereka tak pernah menyadari bagaimana pun matangnya tipu daya yang mereka susun sesungguhnya Allah lebih sempurna tipu dayanya, sehingga  sebelum mereka berhasil menjamah Rasulullah`, Allah perintahkan Beliau agar hijrah.
Beliaupun berhijrah kemadinah yang waktu itu dikenal  dengan Yasrib.
Pada permulaan ini Rasulullah `  tetap mendidik kaum muslimin baik aqidah dan muamalahnya hingga terbentuklah sebuah masyarakat islam yang tegak di atas kalimat tauhid.
Setelah mereka memahami tauhid dengan benar maka mereka menyerahkan segala permasalahan yang perselisihan mereka kepada Allah dan RasulNya.
Dengan kesadaranya mendatangi Rasulullah ` agar di tegakkan had (hukum) kepadanya, ini membuktikan akan kuatnya keyakinan mereka terhadap akhirat berupa balasan dari Allah, diantara apa yang mereka minta agar menegakkan had rajam di sebabkan dari apa yang syaitan telah menggelincirkannya pada perzinaan.  Dengan demikian kaum muslimin bisa mengambil hikmah yang sangat banyak, yaitu menjauhkan dari semua bentuk palanggaran.
          Sehingga masyarakat merasakan kebahagian, ketentraman, kedamaian, sebagimana yang di inginkan setiap muslim yang benar keimanannya, tak ada masa yang lebih indah dari masa itu, tak ada sejarah manusia-manusia yang lebih baik dari pada waktu itu, walaupun musuh menghimpit dari berbagai arah bergelombang bagaikan ombak, namun mereka bersatu padu bahu membahu melangkah dengan tekat dan semangat yang sama, mereka mencurahkan segala-galanya demi tegaknya tauhid di muka bumi ini, hingga mereka pun berhasil menerjang gelombang yang dahsyat dari berbagai penjuru dan menaklukannya.
         Oleh karena itu mereka benar benar merasakan manisnya keimanan karena kesungguhan dan kejujuran mereka, betapa besarnya pengorbanan para sahabat, Allah memberikan balasan apa yang di janjikan sehingga apa yang mereka korbankan berupa peluh keringat kucuran darah seakan-akan tak pernah mereka rasakan.  - Dari sini celakalah orang-orang yang berani mencela para sahabat. Dan tak ada yang berani mencela mereka kecuali orang-orang yang di hatinya ada penyakit zindik, dan Allah senantiasa membela mereka-.
Kabar kemenangan demi kemenangan kaum muslimin terus menerus, sehingga menjadikan musuh-musuh islam di waktu itu gentar, mereka benar-benar memukul musuh satu-persatu termasuk orang-orang kafir Qurais yang paling berambisi untuk menghapus sejarah islam dari permukaan bumi, terpaksa harus bertekuk lutut dan mengakui keberadaan sebuah kedaulatan negri islam yang di bangun diatas tauhid. Yang dahulu mereka senantiasa berusaha ingin mencabut sampai seakar-akarnya ternyata justru tumbuh dan menjulang ke langit, kenyataan demikian itu tak dapat mereka pungkiri tatkala mereka harus menyepakati perjanjian hudaibiyah, dan inilah permulaan yang Allah sebutkan dengan kemenangan yang nyata dan benar-benar satu kemenangan yang nyata di mana orang kafir harus mengakuinya.
pengakuan musuh bebuyutan kaum muslimin (orang-orang kafir Qurais) ini terjadi pada 6 hijriyah,  ketika mereka memandang tidak lagi mampu merobohkan keberadaan sebuah kedaulatan  islam, dan memilih untuk mengadakan perjanjian untuk tidak saling menyerang.
Allah menyebutkan hal ini:
إِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا
Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata QS.48 (Al Fath:1)
Masa berlalu Rosululloh`  mempergunakan kesempatan ini untuk mendakwahkan tauhid kepada para raja di sekitar bangsa arab  mereka ada yang menerima dak wah Beliau dan masuk islam ada pula yang kafir.   
Di antara Raja-raja yang berdekatan dengan bangsa arab waktu itu adalah :
Raja an-Najasyi di habasyah, Kisra raja Persia, kaisar raja Romawi, dan lain lain.  Dari para raja ini memiliki kisah sendiri-sendiri yang layak untuk diambil pelajaran bagi kaum muslimin, namun karena keterbatasan waktu  dan tempat kami akan simpulkan sikap mereka menjadi 3 bagian.
1.    Oang mengingkari (kafir) atas syareat Allahl  dan Kerasulan Beliau `, nasib mereka semua binasa.  Bahkan ada yang dipercepat kebinasaanya seperti raja Persia yang berani merobek-robek surat  Rasulullah  `.

2.    Raja yang mengakui kebenaran islam dan kerasulan Rasulullah ` akan tetapi karena lebih mencintai dunia dan jabatannya ditangguhkan kehancuranya, seperti Heraclius.

3.    Raja yang mengakui kebenaran islam dan kerasulan Rasulullah` walaupun belum menerapkan syareat islam atau undang-undang islam maka dia tidak binasa dan tidak kafir, sebagaimana raja Habasah yaitu an-Najasyi, bukti  dia tidak kafir Rasulullah ` menshalatkan ketika meninggal dunia.

Kemudian orang-orang kafir Qurais menghianati perjanjian dan sekaligus yang menjadi penyebab terbukaknya kota makkah dan merupakan akhir dari kisah peganisme penyembah berhala-berhala saat itu.  Mereka tak mampu berbuat apa apa tatkala Rasulullah ` menghancurkan berhala sesembahan mereka, Beliau ` membaca firman Allah saat menghancurkannya:
وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا
Dan Katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah Aku secara masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) Aku secara keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.QS.17(Al Israa’:81)
Inilah keberhasilan Rosululloh ` di dalam dakwahnyaAllah  memenangkan RasulNya dan menguatkan agamaNya .
Terbukalah kota makkah dan masuklah manusia berbondong-bondong. Sebagaimana  Allah lsebutkan:
إِذَا جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ . وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ اللَّهِ أَفْوَاجًا . فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ تَوَّابًا .
 Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. dan kamu lihat manusia masuk agama Allah dengan berbondong-bondong. maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat. QS.110(An Nashr:1-3)
            Sengaja  kisah ini diambil secara ringkas, walaupun demikian merupakan pijakan dan pondasi bagi seorang da’i  di dalam mengambil langkah dakwahnya sehingga bisa kita ambil faidah yaitu:
·         Tegaknya daulah islamiyah secara kafah di dalam sejarah dimulai dari bawah bukan dari atas.  Rasulullah ` memulai dakwahnya dengan tauhid dan dari elemen yang paling kecil yaitu rumah tangga kerabat, sahabat, kemudian masyarakat dan terus berkembang menjadi sebuah Negara islam. Akan tetapi ini bukan tujuan bagi seorang da’i, karena tujuan seorang da’i adalah menjadikan manusia bertauhid kepada Allahl.

·         Hendaknya setiap para da’i mencontoh Rasulullah ` di dalam dakwahnya, yaitu memulai dari yang paling penting baru yang penting, demikian ini cepat atau lambat akan menui keberhasilan sebagaimana Rasulullah telah laksanakan. Allah menjanjikan di dalam firmanya:

وَعَدَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang Telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa. mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku. dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah orang-orang yang fasik.QS.24(An Nuur: 55).

·         Beratnya perubahan yang dilakukan seorang pemimpin bila dimulai dari atas sebagaimana di lakukan Najasi demikian juga Heraclius. Bisa di rujuk di Sahih Bukhari di permulaan.

·         Hendaknya tidak bersegera mengkafirkan pemimpin pemimpin islam yang belum bisa menerapkan undang-undang islam sebagaimana Rasulullah ` yang tidak mengkafirkan Najasi  karena tidak adanya kemampuan.

 Sedikit apa yang saya ringkas ini semoga bermanfaat dan menjadi amal shalih. Amin
                
 Di susun oleh Abu Ibrahim.


Di sadur dari:
·         Al Qur’an dan terjemahannya.
·         Shahih Bukhari dan Muslim.
·         Syirah nabawiyah” Arrahi qul Mahtum . Syaikh Shafiyurahman al Mubarakfury.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HAKEKAT DUNIA

  HAKEKAT DUNIA   Dunia hanyalah salah satu lintasan manusia, yang di dalamnya manusia diuji dengan berbagai perintah dan larangan, Alla...