Add caption |
Bagi orang yang memperhatikan perjalanan sejarah Rasulullah` pasti mengetahui, teutama kerusakan yang terjadi sebelum Beliau ` di utus, baik dari sisi keyakina adab dan moral telah rusak dengan kerusakan yang sangat parah. Sedikit yang bisa di gambarkan di sini diantaranya:
·
Minum-minuman keras
tak ubahnya sebagaimana minuman biasa, yang merupakan merupakan jamuan kehormatan kala itu.
·
Manusia biasa
mengundi nasib baik saat mau bepergian ataupun hendak memiliki hajat.
·
Manusia umumnya
menyembah berhala, memberikan korban dan mengharapkan berkah terhadap
berhala-berhala tersebut, diantara berhala-berhala itu Allah l
sebutkan:
أَفَرَأَيْتُمُ
اللَّاتَ وَالْعُزَّى. وَمَنَاةَ الثَّالِثَةَ الْأُخْرَى
Maka apakah patut kamu (hai orang-orang
musyrik) menganggap al Lata dan al Uzza, dan Manah yang ketiga, yang paling
terkemudian (sebagai anak perempuan Allah) QS.53
(An Najm:19-120)
Berhala-berhala
tersebut ada yang berbentuk batu dan ada
pula yang berbentuk kayu, persis sebagaimana orang-orang sekarang mengagungkan
terhadap benda-benda yang di anggap keramat, seperti kuburan, pohon, batu dan
lain-lain
·
Perbudakan masih
merajalela di penjuru dunia, tak terkecuali di belahan timur.
·
Yang kuat mengalahkan
yang lemah, tak jarang perkara yang sepele menjadi pemicu peperangan di antara
mereka.
·
Dengan sebab itu
mereka membanggakan anak lak-laki. dan begitu benci dengan anak perempuan, oleh karena itu jika
diantara mereka melahirkan anak perempuan akan menjadikan mereka marah, Allah
mengambarkan keadaan mereka:
وَإِذَا
بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالْأُنْثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ
يَتَوَارَى
مِنَ الْقَوْمِ مِنْ سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ
يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلَا سَاءَ مَا يَحْكُمُونَ
Dan
apabila seseorang dari mereka diberi kabar dengan (kelahiran) anak perempuan,
hitamlah (merah padamlah) mukanya, dan dia sangat marah. Ia menyembunyikan
dirinya dari orang banyak, disebabkan buruknya berita yang disampaikan
kepadanya. Apakah dia akan memeliharanya dengan menanggung kehinaan ataukah
akan menguburkannya ke dalam tanah (hidup-hidup) ?. Ketahuilah, alangkah
buruknya apa yang mereka tetapkan itu.QS.16.(An
Nahl:58-59)
Orang jahiliyah mengubur
anak-anak mereka dengan dua cara:
1)
Ketika anak lahir dan
di ketahui perempuan seketika itu akan di kubur hidup-hidup.
2)
Ketika lahir
perempuan anak ini akan di biarkan, setelah agak besar di hiyas kemudian di ajak ke
padang pasir setelah itu di tanam hidup-hidup.
Allah lmengancam
perbuatan ini seraya berfirman:
وَإِذَا
الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ . بِأَيِّ ذَنْبٍ قُتِلَتْ
Dan
apabila bayi-bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya . karena dosa
apakah dia dibunuh .QS.81(At Takwir:8-9)
·
Pernikahan pada masa
jahiliyah ada empat:
1)
Melihat (taa’ruf)
kemudian melamar dan memberikan mahar sebagaimana kita ketahui dan ini yang di
lestarikan di dalam islam sampai sekarang.
2)
Seorang suami
memerintahkan kepada istrinya yang telah suci dari haid untuk berkumpul dengan
laki-laki lain yang memiliki kemulyaan, setelah berkumpul suami tidak
mengumpuli sampai terlihat hamil, bila telah hamil jika menghendaki suami mengumpuli jika tidak
maka di biarkan istri tersebut. Ini di sebut al istibdha’.
3)
Sekelompok laki-laki
kurang dari sepuluh, mendatangi wanita semuanya menggauli jika telah melahirkan
beberapa hari kemudian mengutus seseorang kepada mereka, maka siapapun yang di
tunjuk maka orang tersebut tidak boleh mengelak.
4)
Sejumlah laki-laki
mendatangi wanita sementara wanita tersebut tidak menolak siapapun yang
mendatanginya, mereka ini adalah para pelacur, yang mereka lakukan adalah
menancapkan bendera di pintu-pintu rumah mereka jika wanita tersebut hamil maka
laki-laki tersebut berkumpul kemudian mengundang ahli pelacak jejak (al Qofah)
kemudian mereka menetukan nasap anak tersebut kepada siapa yang di pandang
cocok, lantas orang tersebut mengakuinya.
Ini
bentuk keerusakan yang terjadi pada masa sebelum islam datang, apa yang
dilakukan Rasulullah ` di
dalam mengawali dakwahnya?
Hendaknya
para da’i menyadari pentingnya hal ini.
Rasulullah`
memulai dakwahnya dengan membenahi keyakinan (Aqidah) mereka sebelum yang
lainnya Beliau berdakwah selama 13 tahun di Makkah mengajak kepada tauhid agar
manusia menyembah hanya kepada Allah l saja.
Beliau mengajak
keluargaNya, kerabatNya, sahabatNya, sehingga hari demi hari jumlah kaum
muslimin bertambah banyak dan menjadian orang-orang kafir Qurais merasa gerah
dengan dakwah Beliau ` mereka
berfikir keras, namun tak didapat dari sisi mana akan diburukkan islam itu ,
akhirnya mereka menggunakan segala cara untuk meenghadang dakwah Beliau baik
dengan cara yang halus yaitu dengan menawarkan para biduan-biduan wanita agar
menghibur mereka dan mau meninggalkan apa yang di sampaikan Rasulullah ` kemudian
Allah cela perbuatan mereka itu dan di sebutkan larangannya di Surat
Lukman :6
Mereka juga tak sungkan-sungkan dengan cara yang kasar dan
sadis yaitu dengan penyiksaan, pemboikotan dan lain-lain namun apalah yang
dapat diperbuat terhadap badan-badan mereka (para sahabat) yang telah
diluruskan aqidahnya oleh Rasulullah ` sedikitpun
mereka tak bergeming, orang-orang kafir itu merasa benar-benar tak dapat
membendung lajunya dakwah tauhid, sehingga mereka memandang tak ada jalan lain
kecuali harus melenyapkan apa yang menjadikan penyebab petaka bagi mereka yaitu
dengan membunuh Rasulullah ` dengan
itu harapan mereka akan lenyapah apa yang tidak mereka sukai dan yang mereka
kuatirkan, akhirnya mereka mufakat di dalam musyawarah tersebut dan bertekat
untuk membunuh beliau`, namun mereka tak
pernah menyadari bagaimana pun matangnya tipu daya yang mereka susun
sesungguhnya Allah lebih sempurna tipu dayanya, sehingga sebelum mereka
berhasil menjamah Rasulullah`, Allah
perintahkan Beliau agar hijrah.
Beliaupun berhijrah
kemadinah yang waktu itu dikenal dengan Yasrib.
Pada permulaan ini Rasulullah
` tetap mendidik kaum muslimin baik aqidah dan
muamalahnya hingga terbentuklah sebuah masyarakat islam yang tegak di atas
kalimat tauhid.
Setelah mereka memahami tauhid dengan benar maka mereka
menyerahkan segala permasalahan yang perselisihan mereka kepada Allah dan RasulNya.
Dengan kesadaranya mendatangi Rasulullah ` agar di tegakkan
had (hukum) kepadanya, ini membuktikan akan kuatnya keyakinan mereka terhadap
akhirat berupa balasan dari Allah, diantara apa yang mereka minta agar menegakkan
had rajam di sebabkan dari apa yang syaitan telah menggelincirkannya pada
perzinaan. Dengan demikian kaum muslimin bisa mengambil hikmah yang
sangat banyak, yaitu menjauhkan dari semua bentuk palanggaran.
Sehingga
masyarakat merasakan kebahagian, ketentraman, kedamaian, sebagimana yang di inginkan
setiap muslim yang benar keimanannya, tak ada masa yang lebih indah dari masa
itu, tak ada sejarah manusia-manusia yang lebih baik dari pada waktu itu,
walaupun musuh menghimpit dari berbagai arah bergelombang bagaikan ombak, namun
mereka bersatu padu bahu membahu melangkah dengan tekat dan semangat yang sama,
mereka mencurahkan segala-galanya demi tegaknya tauhid di muka bumi ini, hingga
mereka pun berhasil menerjang gelombang yang dahsyat dari berbagai penjuru dan
menaklukannya.Oleh karena itu mereka benar benar merasakan manisnya keimanan karena kesungguhan dan kejujuran mereka, betapa besarnya pengorbanan para sahabat, Allah memberikan balasan apa yang di janjikan sehingga apa yang mereka korbankan berupa peluh keringat kucuran darah seakan-akan tak pernah mereka rasakan. - Dari sini celakalah orang-orang yang berani mencela para sahabat. Dan tak ada yang berani mencela mereka kecuali orang-orang yang di hatinya ada penyakit zindik, dan Allah senantiasa membela mereka-.
Kabar kemenangan demi kemenangan kaum muslimin terus
menerus, sehingga menjadikan musuh-musuh islam di waktu itu gentar, mereka benar-benar
memukul musuh satu-persatu termasuk orang-orang kafir Qurais yang paling
berambisi untuk menghapus sejarah islam dari permukaan bumi, terpaksa harus
bertekuk lutut dan mengakui keberadaan sebuah kedaulatan negri islam yang di
bangun diatas tauhid. Yang dahulu mereka senantiasa berusaha ingin mencabut
sampai seakar-akarnya ternyata justru tumbuh dan menjulang ke langit, kenyataan
demikian itu tak dapat mereka pungkiri tatkala mereka harus menyepakati
perjanjian hudaibiyah, dan inilah permulaan yang Allah sebutkan dengan
kemenangan yang nyata dan benar-benar satu kemenangan yang nyata di mana orang
kafir harus mengakuinya.
pengakuan musuh bebuyutan
kaum muslimin (orang-orang kafir Qurais) ini terjadi pada 6 hijriyah, ketika mereka memandang tidak lagi mampu
merobohkan keberadaan sebuah kedaulatan islam,
dan memilih untuk mengadakan perjanjian untuk tidak saling menyerang.
Allah menyebutkan hal ini:
إِنَّا
فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُبِينًا
Sesungguhnya
Kami telah memberikan kepadamu kemenangan yang nyata
QS.48 (Al Fath:1)
Masa berlalu Rosululloh` mempergunakan kesempatan ini untuk
mendakwahkan tauhid kepada para raja di sekitar bangsa arab mereka ada yang
menerima dak wah Beliau dan masuk islam ada pula yang kafir.
Di antara Raja-raja
yang berdekatan dengan bangsa arab waktu itu adalah :
Raja an-Najasyi di habasyah,
Kisra raja Persia, kaisar raja Romawi, dan lain lain. Dari para raja ini memiliki kisah
sendiri-sendiri yang layak untuk diambil pelajaran bagi kaum muslimin, namun
karena keterbatasan waktu dan tempat
kami akan simpulkan sikap mereka menjadi 3 bagian.
1. Oang
mengingkari (kafir) atas syareat Allahl dan Kerasulan Beliau `,
nasib mereka semua binasa. Bahkan ada
yang dipercepat kebinasaanya seperti raja Persia yang berani merobek-robek
surat Rasulullah `.
2. Raja
yang mengakui kebenaran islam dan kerasulan Rasulullah ` akan
tetapi karena lebih mencintai dunia dan jabatannya ditangguhkan kehancuranya,
seperti Heraclius.
3. Raja
yang mengakui kebenaran islam dan kerasulan Rasulullah`
walaupun belum menerapkan syareat islam atau undang-undang islam maka dia tidak
binasa dan tidak kafir, sebagaimana raja Habasah yaitu an-Najasyi, bukti dia tidak kafir Rasulullah ` menshalatkan
ketika meninggal dunia.
Kemudian orang-orang kafir Qurais menghianati perjanjian
dan sekaligus yang menjadi penyebab terbukaknya kota makkah dan merupakan akhir
dari kisah peganisme penyembah berhala-berhala saat itu. Mereka tak mampu
berbuat apa apa tatkala Rasulullah ` menghancurkan
berhala sesembahan mereka, Beliau ` membaca firman
Allah saat menghancurkannya:
وَقُلْ
جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا
Dan Katakanlah: "Ya Tuhan-ku, masukkanlah Aku secara
masuk yang benar dan keluarkanlah (pula) Aku secara keluar yang benar dan
berikanlah kepadaku dari sisi Engkau kekuasaan yang menolong.QS.17(Al Israa’:81)
Inilah keberhasilan Rosululloh ` di dalam dakwahnya. Allah
memenangkan RasulNya dan menguatkan agamaNya .
Terbukalah kota
makkah dan masuklah manusia berbondong-bondong. Sebagaimana Allah lsebutkan:
إِذَا
جَاءَ نَصْرُ اللَّهِ وَالْفَتْحُ . وَرَأَيْتَ النَّاسَ يَدْخُلُونَ فِي دِينِ
اللَّهِ أَفْوَاجًا . فَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ وَاسْتَغْفِرْهُ إِنَّهُ كَانَ
تَوَّابًا .
Apabila
telah datang pertolongan Allah dan kemenangan. dan kamu lihat manusia masuk
agama Allah dengan berbondong-bondong. maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu
dan mohonlah ampun kepada-Nya. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penerima taubat.
QS.110(An Nashr:1-3)
Sengaja kisah ini diambil secara ringkas, walaupun
demikian merupakan pijakan dan pondasi bagi seorang da’i di dalam mengambil langkah dakwahnya sehingga
bisa kita ambil faidah yaitu:
·
Tegaknya
daulah islamiyah secara kafah di dalam sejarah dimulai dari bawah bukan dari
atas. Rasulullah `
memulai dakwahnya dengan tauhid dan dari elemen yang paling kecil yaitu rumah
tangga kerabat, sahabat, kemudian masyarakat dan terus berkembang menjadi sebuah
Negara islam. Akan tetapi ini bukan tujuan bagi seorang da’i, karena tujuan
seorang da’i adalah menjadikan manusia bertauhid kepada Allahl.
·
Hendaknya setiap para
da’i mencontoh Rasulullah ` di dalam dakwahnya, yaitu memulai dari
yang paling penting baru yang penting, demikian ini cepat
atau lambat akan menui keberhasilan sebagaimana Rasulullah telah laksanakan.
Allah menjanjikan di dalam firmanya:
وَعَدَ
اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ
لَيَسْتَخْلِفَنَّهُمْ فِي الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِنْ قَبْلِهِمْ
وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُمْ
مِنْ بَعْدِ خَوْفِهِمْ أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا
وَمَنْ كَفَرَ بَعْدَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْفَاسِقُونَ
Dan Allah Telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara
kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh bahwa dia sungguh- sungguh akan
menjadikan mereka berkuasa dimuka bumi, sebagaimana dia Telah menjadikan
orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh dia akan meneguhkan bagi
mereka agama yang Telah diridhai-Nya untuk mereka, dan dia benar-benar akan
menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam ketakutan menjadi aman sentausa.
mereka tetap menyembahku-Ku dengan tiada mempersekutukan sesuatu apapun dengan
Aku. dan barangsiapa yang (tetap) kafir sesudah (janji) itu, Maka mereka Itulah
orang-orang yang fasik.QS.24(An Nuur: 55).
·
Beratnya
perubahan yang dilakukan seorang pemimpin bila dimulai dari atas sebagaimana di
lakukan Najasi demikian juga Heraclius. Bisa di rujuk di Sahih Bukhari di
permulaan.
·
Hendaknya
tidak bersegera mengkafirkan pemimpin pemimpin islam yang belum bisa menerapkan
undang-undang islam sebagaimana Rasulullah ` yang tidak mengkafirkan Najasi
karena tidak adanya kemampuan.
Sedikit apa yang saya ringkas ini semoga bermanfaat dan menjadi
amal shalih. Amin
Di susun oleh Abu Ibrahim.
Di sadur dari:
·
Al Qur’an
dan terjemahannya.
·
Shahih
Bukhari dan Muslim.
·
Syirah
nabawiyah” Arrahi qul Mahtum . Syaikh Shafiyurahman al Mubarakfury.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar