Selasa, 19 Juli 2022

DIANTARA ADAB DAN AKHLAQ KEPADA ORANG TUA


Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ‘adab’ memiliki arti akhlak, budi pekerti, kesopanan, atau tutur halus.

Dalam Fathul Bari, Ibnu Hajar menyebutkan:
وَالْأَدَبُ اسْتِعْمَالُ مَا يُحْمَدُ قَوْلًا وَفِعْلًا وَعَبَّرَ بَعْضُهُمْ عَنْهُ بِأَنَّهُ الْأَخْذُ بِمَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ

“Al adab artinya menerapkan segala yang dipuji oleh orang, baik berupa perkataan maupun perbuatan. Sebagian ulama juga mendefinsikan, adab adalah menerapkan akhlak-akhlak yang mulia” (Fathul Bari, 10/400).

Sedangkan orang tua ialah ayah (laki-laki) dan ibu (perempuan) yang menjadikan kita ada saat ini. Maka dapat disimpulkan bahwa adab terhadap orang tua yaitu seorang anak memiliki sopan santun, hormat, berakhlak dan berbudi pekerti yang luhur kepada orang tuanya.

Allah ta'ala berfirman:
وَٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيا‌ۖ وَبِٱلۡوَٲلِدَيۡنِ إِحۡسَـٰنً۬ا
“Dan hendaklah kamu beribadah kepada Allah dan janganlah kamu sekutukan Dia dengan sesuatu apapun juga dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua ibu bapak“.(QS An Nisa’ [4]: 36)

Ibnu Katsir rahimakumullah berkata:

"Kemudian Nabi (shallallahu 'alaihi wasallam) mewasiatkan agar kedua orang tua diperlakukan dengan perlakuan yang baik, karena sesungguhnya Allah (Subhanahu wa Ta'ala) menjadikan keduanya sebagai penyebab bagi keberadaanmu dari alam 'adam sampai ke alam wujud." (Tafsir Ibnu Katsir QS.An-Nisa[4]:36)
Allah ta'ala juga berfirman:

وَقَضى رَبُّكَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا إِيَّاهُ وَبِالْوالِدَيْنِ إِحْساناً
"Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu." (QS Al-Isra[17]: 23)

*Diantara adab anak kepada orang tua:*

*1) Bersyukur kepada orang tua.*

Allah ta'ala berfirman:
أَنِ اشْكُرْ لِي وَلِوالِدَيْكَ
"Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu.' (QS
Luqman[31]: 14)

*2) Tidak mengeraskan suara kepada orang tua.*

Allah ta'ala berfirman:

 فَلا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلا كَرِيمًا.
"Janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan 'ah' dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia." (QS.Al-Isra'[17]:23)

Ibnu Katsir rahimakumullah berkata "Yaitu bertutur sapa yang baik dan lemah lembutlah kepada keduanya, serta berlaku sopan santunlah kepada keduanya dengan perasaan penuh hormat dan memuliakannya." (Tafsir Ibnu Katsir QS. Al-Isra '[17]:23)

*3) Menghormati dengan penuh kasih sayang kepada kedua orang tua.*
 وَاخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ الذُّلِّ مِنَ مِنَ الرَّحْمَةِ.
"Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan." (QS.Al-Isra'[17]:24)

*4) Mendoakan orang tua.*

Allah ta'ala berfirman:

وَقُلْ رَبِّي ارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا.
"Dan ucapkanlah, "Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil.”(QS.Al-Isra'[17]24)

*5) Menjahui perkara yang bisa menjadikan marah.*

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.:
ثَلَاثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لَا شَكَّ فِيهِنَّ: دَعْوَةُ الْوَالِدِ، وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ.

“Ada tiga do’a yang mustajab, tidak ada keraguan tentang hal itu; do’a orang tua (untuk anaknya), do’a musafir, dan do’a orang terdzalimi.” (HR. Abu Daud dan Ahmad, dihasankan oleh Syaikh Al-Albani).
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ عَاقٌ وَلاَ مُدْمِنُ خَمْرٍ وَلاَ مُكَذِّبٌ باْلقَدَرِ

“Tidak masuk surga anak yang durhaka, peminum khamr (minuman keras) dan orang yang mendustakan qadar” (HR. Ahmad 6/441 dan di Hasankan oleh Syaikh al-Albani dalam Silsilah Hadits Shahihnya 675)

*6) Mendahulukan kepentingan orang tua selagi tidak maksiat dibandingkan anak dan istrinya.*
Dalilnya adalah kisah tiga orang yang terjebak di dalam gua.

*7) Memberikan hadiah yang disukai.*

*8) Memperhatikan kesehatannya.*

*9) Memperhatikan tempat tinggalnya.*

*10) Menghormati orang yang di cintai dan sahabat-sahabatnya.*

Demikianlah semoga kita menjadi anak yang shalih dan shalihah. Aamiin.

----------00000---------

Sragen 19-juli-2022
Junaedi Abdullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MUHASABATUN NAFS.

KOREKSI DIRI DAN ISTIQAMAH SETELAH RAMADHAN. Apakah kita yakin bahwa amal kita pasti diterima..?, kita hanya bisa berharap semoga Allah mene...