Kamis, 11 Juli 2019

BERIMAN TERHADAP KITAB-KITAB.


Hasil gambar untuk gambar keindahan kitab




Al kutubu, bentuk jamak dari kitab yang artinya sesuatu yang tertulis.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin mengatakan: “Kitab (biasa disebut dengan Kitab suci) adalah kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya sebagai rahmat untuk para makhluk-Nya, dan petunjuk bagi mereka, supaya ereka mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.” lihat kitab Rasaail fil `Aqiidah karya Syaikh Utsaimin.
Beriman kepada kitab-kitab mencakup empat perkara, sebagaimana ini juga di sebutkan syaikh Muhammad Shalih Al Utsaimin di dalam syarah “Usulul Iman”, yaitu:

1.    Beriman bahwasanya kitab-kitab itu benar-benar  turun dari Allah ta’ala.
Sikap orang-orang yang beriman sebagaimana yang Allah sebutkan dalam kitabNya, Alloh berfirman :
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ.
 Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya. QS Al Baqarah [2]:285

لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ
Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi ..QS Al Baqarah [2]:177

2.    Beriman terhadap nama-nama yang telah kita ketahui, seperti Al Qur’an yang diturunkan kepada nabi Muhammad Sallallahu ‘alaihi wa sallam,Taurot diturunkan kepada nabi Musa Aalaihi sallam, Injil diturunkan kepada nabi Isa ‘alahi Sallam , Zabur diturunkan kepada nabi Dawud Alaihi wa sallam, Adapun yang tidak kita ketahui namanya kita imani secara global, seperti suhuf Ibrahim dan Musa.
Allah ta'ala berfirman:
إِنَّ هَذَا لَفِي الصُّحُفِ الْأُولَى . صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى .
Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi.  Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya Ini benar-benar terdapat dalam kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa. QS Al A’la[ 87]: 18-19.
وَإِذْ عَلَّمْتُكَ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ…
Dan (Ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil,.. QS Al Maidah [5]:110.

3.    Membenarkan seluruh berita yang benar darinya, sebagaimana seperti berita didalam Al Qur’an dan berita  dari kitab-kitab yang dahulu apa yang belum dirobah dan di slewengkan.
Karena kitab-kitab dahulu telah banyak dirobah-robah, sebagaimana Allah ta’ala sebutkan di Al Qur’an:
فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ.
Maka Kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka Kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan Kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. QS Al Baqarah [2]:79.
Seperti berkaitan dengan Isa. Allah ta’ala berfirman:
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا قَتَلُوهُ يَقِينًا . بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا حَكِيمًا .
Dan Karena Ucapan mereka: "Sesungguhnya kami Telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah[378]", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa.

Al Qur’an sebagai penyempurna dari kitab-kitab semua sehingga kebaikan yang ada pada kitab-kitab dahulu juga di muat di dalam Al Qur’an sebagaimana firman Allah ta’ala:
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ.
Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. QS Al Baqarah [2]:83

4. Mengamalkan hukum-hukum yang telah jelas dan belum di hapus darinya.
وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا.
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. QS Al Maidah [5]:48.
Hendaknya kita membacanya, berusaha memahaminya, dengan pemahaman yang benar, menggunakan kaedah-kaedah sebagaimana yang telah di jelaskan para ulama, mengamalkan hukum-hukumnya baik itu terkait Aqidah, Ibadah, Muamalah dan juga akhlaq, seperti supaya kita menyembah hanya kepada Allah ta’ala, mentaati Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam, meneladani beliau, berbakti kepada kedua orang tua, karena Allah memerintahkan hal itu, hendaknya kita taat tunduk kepada Allah serta menerima semua putusan Allah, yang berkaitan dengan hukum seperti warisan dan lain-lain, juga  apa yang di perintahkan kepada para wanita agar memakai pakaian syar’i, memakai jilbab, menetapi di rumah-rumah mereka semua tidak lain karena sayangnya Allah ta’ala kepada mereka, demikan juga agar kita meninggalkan riba, minum khamer, berjudi, dan lain sebagainya, yang semua itu di sebutkan di dalam Al Qur’an.
Demikian itu bentuk refleksi  keiman kepada kitab-kitab yang semua tertuang di dalam Al Qur’an.  

Abu Ibrahim, Junaedi Abdullah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MUHASABATUN NAFS.

KOREKSI DIRI DAN ISTIQAMAH SETELAH RAMADHAN. Apakah kita yakin bahwa amal kita pasti diterima..?, kita hanya bisa berharap semoga Allah mene...