Kamis, 31 Januari 2019

36 PENYIMPANGAN-PENYIMPANGAN MTADITINJAU DARI PEMAHAMAN AHLUSSUNAH WAL JAMA’AH MANHAJ SALAF :


DITINJAU DARI PEMAHAMAN AHLUSSUNAH WAL JAMA’AH MANHAJ SALAF :
1.       Tidak menggunakan qo’idah tafsir yang benar, MTA membuat metode tafsir sendiri sehingga banyak kekeliruan di dalamnya.
2.       Memalingkan makna sifat-sifat Allah dengan tanpa hujjah yg benar.
3.       Membuang sifat AL-HAYAA-U bagi Allah Azza wa Jalla (Q.S Albaqarah:26) dan menggantinya dengan makna “Meninggalkan sesuatu perbuatan” berhujjah dengan hadits lemah bahkan salah dalam penulisan matannya. Padahal Rasulullah menyatakan dalam sabdanya: “innallaha hayiyyun kariimun” Sesungguhnya Allah Pemalu lagi Maha Mulia” (H.R. Abu dawud, Tirmidzi)
4.       Menolak Sifat Wajah bagi Allah Azza wa Jalla. MTA katakan :”Alah tidak mempunyai muka”. Sedangkan Allah Azza wa Jalla telah menjelaskan hal ini dalam firmanNya (Q.S Albaqarah:272), juga hadits hadits dari rasulullah shalalllahu’alaih wassalam “Sesungguhnya engkau tdk akan ditnggal sehingga engkau melakukan amalan yg mengharap dengan WAJAH ALLAH” (H.R Bukhari dan Muslim)
5.       MTA meyaqini bahwa surga tempat tinggal ADAM adalah di BUMI. Mereka menafsirkan surat albaqarah:35 bahwa Syurga Adam itu adalah “KEBUN DI ATAS BUMI INI”. Padahal ini adalah pendapat yg masyhur dari orang orang qadariyyah dan mu’tazilah.
6.       Menyelewengkan makna bahkan menginkari  syafa’at nabi.  Dlm tafsir surat albaqoroh:48 mereka mengatakan bahwa syafa’at adalah “TIUPAN ‘ILMU, BUDI PEKERTI YANG TINGGI DAN PERADABAN KENABIAN YANG SUCI, TEGASNYA DI HARI AKHIR NANTI TIDAK AKAN DITERIMA SYAFA’AT”. Padahal adanya syafa’at ini telah ditetapkan Allah Azza wa Jalla dan hadits-hadits mutawatir dari Rasulullah sholallohu’alaihi wasallam.
7.       Meyaqini bahwa yg haram hanya 4 saja yg disebut dalam surat al an’am:145, sedangkan yg dijelaskan oleh nabi dgn hadits yg shahih diinkarinya. Bahkan berani membuang hadits tsb.
8.       Salah dalam mendudukkan ayat ayat utk orang kafir dan disematkan kpd orang2 muslim, smisal surat ala’raf:40, shingga mereka menganggap sama hukumnya orang muslim dengan orang kafir jika telah masuk neraka yaitu kekal di dalamnya.
9.       Menganggap yg diharamkan Rasulullah hanya makruh saja jadi boleh dilakukan/dikerjakan. Ini bertentangan dengan surat alhasyr:7, dan ali imran :31
10.   Menganggap hadits yg shahih bahkan mutawatir disamakan dengan hadits syadz bila bertabrakan dngan alqur’an, jadi boleh dibuang, dan ini adalah pendapat yg paling bathil dari inkarussunnah.
11.   Mereka menghalalkan anjing buas, serigala , katak/kodok dll yg telah diharamkan rasulullah shalallahu’alaihi wasallam, tetapi utk menutupi  pendapat ini dihadapan para pengikut MTA yg masih pemula maka sang ketua dan para ustadznya menjawab ;”MTA tidak berhak mengharamkan dan menghalalkan anjing, yang berhak mengharamkan dan menghalalkan hanyalah Allah”. Perkataan ini utk mengelabuhi ummat agar pengikutnya tidak lari karena tahu bahwa ustadznya mnghalalkan anjing walau dia tidak memakannya. Lihat bukti perkataan mereka dalam tafsir MTA jilid ke 4 pada saat menafsirkan surat albaqoroh:173. Padahal faham seperti ini telah dibantah oleh Rasulullah, beliau bersabda “Ingatlah, sesungguhnya apa yang diharamkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, seperti apa yang diharamkan oleh Allah". (HR Ibnu Majah, no. 12, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani).
12.   Mereka mengingkari adanya jahannamiyuun, yaitu orang yg beriman yg dientaskan dari neraka oleh Allah Azza wa Jalla berdasarkan ayat2 yg diperuntukkan bagi orang orang kafir. Padahal banyak hadits mutawatir yang mengabarkannya. Mereka meyaqini bahwa “"wa khobarulwaahidi dhonniyyun" hadits yg ahad adalah DUGAAN/dhonny”. Imam syafi'i telah membantah perkataan sesat ini dan beliau berkata;
"ijma'almuslimuuna qodiiman wahadiitsan'ala tatsbiiti khobarilahaadi walintihaa-i ilaihi" "Kaum muslimin sejak dahulu hingga skarang telah spakat atas menetapkan hadits ahad dan berhenti padanya"(Ar-Risalah), juga dikuatkan oleh imam ibnu hajar atsqolani, ibnu abil izz, syaikh albani dll.
13.   Menganggap bahwa petunjuk hadits nabi tidak harus diikuti karena nabi adlah manusia biasa yang bisa benar dan bisa SALAH. Ini sungguh akan merusak syahadat mereka terhadap rasulullah, karena rasulullah bersabda :” TIDAKLAH KELUAR DARINYA MELAINKAN KEBENARAN” [Diriwayatkan oleh Ad-Daarimiy no. 501; shahih. Diriwayatkan juga oleh Ahmad 2/164 & 192, Al-Haakim 1/105-106, dan yang lainnya].
14.   Memiliki keyaqinan bid'ah (bid'ah i'tiqodiyah) bahwa orang Muslim itu tidak akan masuk neraka, karena neraka hanya untuk orang kafir saja, keyaqinan seperti ini bertentangan dengan banyak hadits shahih yang menerangkan bahwa ada orang muslim yang berdosa besar yang dimasukkan neraka.
15.   Dalam hukum zakat, mereka membuat ajaran bid’ah yaitu zakat berupa harta TANPA SYARAT HAUL DAN NISHAB yg tdk pernah dicontohkan oleh Rasulullah dan para sahabatnya juga imam empat skalipun.
Dan mereka menyamakannya dengan hukum zakat pertanian, TETAPI anehnya ukuran zakatnya menggunakan zakat MAL. Aneh bin ajaib, bisa bisanya membuat syari’at sendiri.
16.   Membolehkan tayamum mutlaq saat safar walaupun ada air, ini menyelisihi dalil yg sangat banyak.
17.   Menganggap bahwa laki laki dan perempuan semuanya wajib shalat jum’at scara mutlaq. Padahal jika meruju’ pada hadits nabi tidaklah sbagaimana yg mereka fahami. Dan mereka menganggap orang yg ada udzur di masjid kmudian shalat di rumahpun dianggap shalat jum’at pada hari itu.
18.   Mengatakan bahwa ISBAL hukumnya “MUBAH”, sdangkan Rasulullah telah menyatakan keharamannya dengan adzab neraka jika tidak dengan kesombongan dan bila dengan kesombongan lebih berat lagi yakni tdk diajak bicara oleh Allah dan tidak disucikan.
19.   Menghalalkan musik, maka dari itu dalam radio mereka juga full music, padahal para sahabat telah menafsirkan surat luqman:6 sbagai haramnya nyanyian dan alat alat music.
20.   MTA tidak mempercayai/meyaqini bahwa jin bisa masuk dalam tubuh manusia, smentara Rasulullah telah menjelaskan dengan hadits2 yg shahih akan adanya kesurupan dan ruqyah.
21.   Menyimpang dalam memahami taqdir yaitu meyaqini bahwa Allah tidak menetapkan perbuatan manusia (sebagaiaman faham qodariyah), shingga apa akibat yg terjadi adalah karena perbuatan manusia sendiri,  BUKAN perbuatan Allah dengan mengatakan "Kalo Allah menetapkan Takdir berarti Allah tidak adil". Jadi kalau ada orang mati bunuh diri ya karena perbuatan dia sendiri bukan kehendak Allah. Jelas mereka bingung tidak bisa membedakan  pemahaman irodah syar’iyyah diniyah dan irodah kauniyah qodariyah.
22.   ingkar lailatul qadar "lailatul qadar adalah malam turunya Al Quran dan sekarang Al Quran sudah tidak turun sehingga lailatul qadar yang lebih baik dari 1000 bulan tidak ada dan tidak perlu melekan mencarinya"
23.   ingkar shiroth "shiroth jembatan diatas neraka seperti rambut dibelah tujuh tidak masuk akal"
24.   ingkar dajjal "dajjal adalah sifat keburukan"
25.   ingkar iblis "iblis adalah sifat kesombongan"
26.   ingkar jin "jin makhluk halus apa wudhunya air halus, jin itu manusi asing, manusia yang tersembunyi seperti kata janin atau jenius.."
27.   ingkar syafaat "syafaat itu pertolongan didunia, kalo ada syafaat di akherat dimana ada orang bisa menolong orang lain diakherat berarti Allah tidak Adil"
28.   tidak percaya amal jariyah yang terus menerus setelah seseoarang meninggal "Amal Jariyah maksudnya amal yang selalu dikenang orang,  tidak masuk akal kalo ada amal terus mengalir, contoh infak genteng buat masjid terus gentengnya diganti apa ya amalnya terus mengalir?"
29.   menghukumi kafir/ murtad orang yang keluar jamaah terutama yg telah mengikuti khususy dengan dalil " orang keluar dari Jamaah bagaikan mati jahiliyah.."
30.    ada baiat pada imam jamaah yang bukan Penguasa Negeri.. belum baiat dihukumi kafir. (namun hal seperti ini akan disembunyikan dipengajian umum karena rahasia khususy)
31.   menghalalkan emas dan sutera bagi laki2.
32.    ingkar sihir, "sihir itu seperti sulap atau trik tipu muslihat tidak ada hakekatnya bisa menyakiti orang lain kalo sihir itu ada sekarang saya di santet saja"
33.   tidak percaya karamah wali.
34.   mengingkari turunnya nabi isa ’alaihissalam. ustadz besar mereka berkata -+ ”lha yo mbuh mudun tenan po ora ”
35.   Merendahkan/mencemooh keyakinan ahlussunah ttg org islam yg berbuat dosa besar, yg diazab di neraka lalu di mandikan ke dlm sungai kehidupan, baru di masukan ke surga. sang ust. besar mrk berkata ”LHA THIK KOYO WAYANG”(cerita gatotkaca saat masih bayi).
36.   Sungguh banyak lagi penyimpangan2 dalam MTA dan kesalahan2 penafsiran mereka, tapi ini cukup kiranya sbagai peringatan agar kita berhati hati pada faham yg seperti ini. Kami memohon kepada Allah Azza wa Jalla agar menjadikan tulisan ini di dalam timbangan ‘amalan kebaikan kami.
Barokallohufiykum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MUHASABATUN NAFS.

KOREKSI DIRI DAN ISTIQAMAH SETELAH RAMADHAN. Apakah kita yakin bahwa amal kita pasti diterima..?, kita hanya bisa berharap semoga Allah mene...