Selasa, 20 September 2022

SUDAHKAH TERSERAP ILMU DARI GURU KITA...?

Perhatikanlah perbincangan guru dan murid berikut ini:

Syaqiq al-Balkhi berkata kepada Hatim,  "Kamu sudah bergaul denganku beberapa waktu lamanya, apa yang telah kamu pelajari?" Dia menjawab, "Delapan masalah:

Pertama: Aku memperhatikan manusia, dan ternyata setiap orang mempunyai orang yang dicintainya. Bila sudah tiba di kuburan, maka keduanya berpisah, maka aku menjadikan yang kucintai adalah kebaikan-kebaikanku agar ia senantiasa bersamaku hingga dalam kubur.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

يَتْبَعُ الْمَيِّتَ ثَلاَثَةٌ ، فَيَرْجِعُ اثْنَانِ وَيَبْقَى مَعَهُ وَاحِدٌ ، يَتْبَعُهُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ وَعَمَلُهُ ، فَيَرْجِعُ أَهْلُهُ وَمَالُهُ ، وَيَبْقَى عَمَلُهُ

Yang mengikuti mayit sampai ke kubur ada tiga, dua akan kembali dan satu tetap bersamanya di kubur. Yang mengikutinya adalah keluarga, harta dan amalnya. Yang kembali adalah keluarga dan hartanya. Sedangkan yang tetap bersamanya di kubur adalah amalnya.” (HR. Bukhari, no. 6514; Muslim, no. 2960

Kedua: Aku membaca Firman Allah,
ونهى النفس عن الهوى.
"Dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya." ( QS. An-Nazi'at [79]:40)."
"Maka aku berupaya keras agar jiwaku melawan hawa nafsunya, sehingga ia bersemayam di atas ketaatan kepada Allah."

Ketiga: Aku melihat siapa yang mempunyai sesuatu yang berharga, maka dia akan menjaganya, kemudian aku memperhatikan Firman Allah,
 ما عندكم ينفذ وما عند الله باقي.

"Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal." (An-Nahl: 96).
"Maka setiap aku mempunyai sesuatu yang berharga, aku memberikannya kepada Allah agar ia tetap terjaga di sisiNya."

Keempat: Aku melihat orang-orang berlomba-lomba dalam urusan harta, kedudukan, dan kemuliaan, padahal ia bukan apa apa, lalu aku memperhatikan Firman Allah ta'ala,

إن أكرمكم عند الله أنفسكم.
"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa di antara kamu." (Al Hujurat: 13).
"Maka aku berusaha bertakwa agar menjadi orang mulia di sisi Allah."

Kelima: Aku melihat orang-orang saling dengki, lalu aku memperhatikan Firman Allah,
عن قسمنا بينهم معيشتهم في الحياة الدنيا ؟
"Kami telah menentukan antara mereka penghidupan mereka dalam kehidupan dunia." (Az-Zukhruf: 32).
"Maka aku meninggalkan sifat dengki."

Keenam: Aku melihat manusia saling bermusuhan, lalu aku memperhatikan Firman Allah,
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا.
 "Sesungguhnya setan itu adalah musuh bagimu, maka jadikanlah
ia musuh(mu)." (QS. Fathir[35]: 6).
"Maka aku tidak memusuhi manusia dan (sebaliknya) menjadikan setan sebagai musuh satu-satunya.

Ketujuh: Aku melihat manusia merendahkan diri mereka dalam mencari rizki, maka aku memperhatikan Firman Allah,
وما من دابتر في الأرض إلا على الله رزقها ؟

"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah
lah yang memberi rizkinya." (QS. Hud[11]: 6).
"Maka aku menyibukkan diriku dengan apa yang menjadi hak Allah atasku dan meninggalkan hakku di sisiNya.

Kedelapan: Aku melihat mereka bertawakal (Bersandar dan mengandalkan) pada perdagangan, pekerjaan, dan kesehatan tubuh mereka, maka aku bertawakal kepada Allah.

(Dinukil dari Muhtashar Minhajul Qashidin, Ibnu Qudamah Al-Maqdisi).

Sragen 21-09-2022

Junaedi Abdullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

MUHASABATUN NAFS.

KOREKSI DIRI DAN ISTIQAMAH SETELAH RAMADHAN. Apakah kita yakin bahwa amal kita pasti diterima..?, kita hanya bisa berharap semoga Allah mene...