Tidaklah sebuah kenikmatan yang mengenai seseorang ataupun
segala macam bentuk kesedihan dan kekurangan merupakan ukuran kecintaan dan
kebencian Allah -subhanahu wa ta’ala- kepada seseorang, oleh karena itu Allah berfirman:
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا
مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ . وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ
فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ . كَلَّا…..
Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya
dan diberi-Nya kesenangan, maka dia akan berkata: "Tuhanku telah
memuliakanku". Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya
maka dia berkata: "Tuhanku menghinakanku”. Sekali-kali tidak
(demikian),…QS,89.Al Fajr:15-17.
Oleh karena itu banyak manusia di uji
dengan kesedihan dan petaka mereka sadar dan kembali kepada Allah sedangkan
orang-orang yang di uji dengan kenikmatan justru mereka tidak sanggup dan
sedikit demi sedikit mereka jauh dan akhirnya benar-benar lupa kepada Allah -subhanahu
wa ta’ala- sehingga berakhir dengan binasa. Rasululah salallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
عَنِ النَّبِيِّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ - قَالَ: " إِذَا رَأَيْتَ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُعْطِي
الْعَبْدَ مِنَ الدُّنْيَا عَلَى مَعَاصِيهِ مَا يُحِبُّ فَإِنَّمَا هُوَ
اسْتِدْرَاجٌ ". ثُمَّ تَلَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: )فَلَمَّا
نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى
إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا هُمْ مُبْلِسُونَ( . رَوَاهُ أَحْمَدُ.
Nabi salallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda: jika kamu melihat
Allah subhanahu wa ta‘ala memberi sebagian nikmat kepada seorang hamba sesuai
kesukaanya diatas berbagai kemaksiatannya, maka itu hanyalah istidraj
(kenikmatan yang menipu) dalam kitab Al Musnad Imam Ahmad (IV/145) Al Hafid
Al-‘Iraqi menghasankan di dalam Tahrij al Ihya’(IV/132).
Kemudian Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam kemudian
membacakan firman Allah:
فَلَمَّا نَسُوا مَا ذُكِّرُوا بِهِ فَتَحْنَا عَلَيْهِمْ أَبْوَابَ
كُلِّ شَيْءٍ حَتَّى إِذَا فَرِحُوا بِمَا أُوتُوا أَخَذْنَاهُمْ بَغْتَةً فَإِذَا
هُمْ مُبْلِسُونَ44. Maka Tatkala mereka
melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, kamipun membukakan
semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira
dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, kami siksa mereka dengan
sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa.
Hendaknya kita
semua mewaspadai hal ini sehingga jangan sampai dirinya binasa karena
kelalainnya. Semoga bermanfaat. Amin
Sragen 27-11-2014
A.Ibrahim,Junaedi Abdullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar