MENUJU
AKHLAK YANG MULIA. 2.
Daftar isi:
1.
Penertian akhlaq
dan keutamaan akhlaq yang baik.
2.
Keteladanan Rasulullah
sallallahu ‘alaihi wa sallam.
3.
Perintah supaya
kita berakhlak yang baik.
4.
Perlunya perubahan
pada ahklaq manusia.
1. Pengertian dan keutamaan akhlaq yang baik:
Akhlaq berasal
dari bahasa arab, yaitu jama’ dari kata “khuluq” ( خلوق ) secara bahasa
kata ini memiliki arti tabiat, budi pekerti, karakter perangai, (Kamus Al
Munawir).
Adapun keutamaannya
di sebutkan di dalam Al Quran dan Sunnah begitu sangat banyak.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى
وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ
أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَاكَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, baik
laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan kami
berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan kami beri balasan
kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka
kerjakan.” (QS. An-Nahl 16: 97)
مَا شَيْءٌ أَثْقَلُ
فِي مِيزَانِ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ خُلُقٍ حَسَنٍ.
"Tidak ada sesuatupun
yang lebih berat dalam timbangan (amalan) seorang mukmin pada hari kiamat dari
pada akhlaq yang mulia" HR. Tirmidzi Abu Daud dan di hasankan oleh Syaikh
Al-Albani dalam Shahih Tirmidzi 2/194
سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ
تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ. وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ
النَّارَ فَقَالَ الْفَمُ وَالْفَرْجُ.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan manusia ke surga, maka beliau
bersabda: “Taqwa kepada Allah dan bagusnya akhlaq.” Dan beliau ditanya tentang
apa yang paling banyak memasukkan manusia ke neraka, maka beliau bersabda:
“mulut dan farji (kemaluan)” HR At-Tirmidzi 2004, ia berkata hadits Shahih
Gharib, dan Ibnu Majah 4246. Assahiha syaikh Al Bani 977.
2. Keteladanan Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam.
Kebagusan akhlaq Rasulullah sallallahu a’laihi wa sallam di
sebutkan dalam Al Quran.
وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi
pekerti yang agung. QS Al Qalam 68:4.
Adapun kesaksiannya sangat banyak, baik dari
orang yang beriman ataupun orang kafir.
عَنِ الْحَسَنِ
قَالَ : سُئِلَتْ عَائِشَةُ عَنْ خُلُقِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ ؟ فَقَالَتْ : كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ.
Dari Al-Hasan
ia berkata: Aisyah ditanya tentang akhlaq Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam, maka dia menjawab: Akhlaqnya adalah Al-Qur’an. HR Ahmad, Shahih
menurut Syu’aib Al-Arnauth.
Imam Ahmad mengatakan, dari Aisyah yang telah mengatakan bahwa
Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam sama sekali belum pernah memukulkan tangannya
kepada seorang pun dari pelayannya, dan belum pernah memukul seorang pun dari
istri (beliau), dan belum pernah memukulkan tangannya kepada sesuatu pun
kecuali bila dalam berjihad di jalan Allah.
Di dalam shahih Bhukari dan Muslim Anas mengatakan, “Aku menjadi
pelayan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
selama sepuluh tahun, dan beliau sama sekali belum pernah membentakku dengan
kata, “Husy!” Dan belum pernah mengatakan terhadapku tentang sesuatu yang
seharusnya tidak kulakukan, “Mengapa engkau melakukannya?” Dan tidak pula
terhadap sesuatu yang seharusnya kulakukan, “Mengapa tidak engkau lakukan?”
Beliau shallallahu
‘alaihi wa sallam. adalah seorang yang paling baik akhlaknya.
Ketika Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam berdakwah di makkah,
dilumuri dengan kotoran, di cekik, di hina di maki, di katakan gila dan
lain-lain.
Adapaun kesaksian dari orang-orang kafir:
Bagaimana mereka memutuskan perselisihan mereka saat renovasi ka’bah.
Bagaimana mereka menjuluki al Amin saat dakwah di lakukan terang-teragan
ketika itu Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam naik di bukit Safa.
Bagaimana Rasaulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam berdakwah di
thaif yang berjarak 60 mild.
Orang-orang juga menitipkan barang berharga mereka kepada beliau.
Semua ini menunjukkan akhlaq beliau yang sangat mulia. Oleh karena
itu Allah perintahkan kita supaya mengikuti Rasulullah saallahu ‘alaihi wa
sallam.
لَّقَدْ كَانَ لَكُمْ
فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَن كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الْآخِرَ
وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا
Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah. QS Al-Ahzab 33: 21.
3.
Perintah
supaya berakhlaq yang baik.
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ
وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَىٰ وَيَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ
وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ ۚ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil
dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu
agar kamu dapat mengambil pelajaran.QS 16:90
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ
قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا
أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا
.Orang mukmin
yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya, dan yang paling
baik di antara kamu sekalian adalah yang paling baik akhlaqnya terhadap
isteri-isterinya. HR. Tirmidzi 1162, Daud 4682 ia berkata hadits hasan
shahih.
. مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ
بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
"Barangsiapa
yang
beriman kepada
Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata baik atau (kalau
tidak bisa)
hendaklah diam". HR Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47
األإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ
شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَذَى
عَنِ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ
“Iman itu ada 70 atau 60 sekian cabang. Yang
paling tinggi adalah perkataan ‘laa ilaha illallah’ (tiada sesembahan yang
berhak disembah selain Allah), yang paling rendah adalah menyingkirkan gangguan
dari jalanan, dan sifat malu merupakan bagian dari iman.” HR. Bukhari 9
dan Muslim 35.
Beraklaq
kepada Allah.
Hendaknya
seseorang berakhlaq kepada penciptanya karena berakhlaq kepada Allah akan
membawa kebaikan dunia akhirat, yaitu:
1. Membenarkan
beritanya.
2. Menjalankan
hukum-hukumnya.
3. Sabar dan
ridha terhadab taqdirnya (Makarimul Akhlaq hal:16)
Berakhlaq
dengan kedua orang tua.
وَٱعۡبُدُواْ
ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَياۖ وَبِٱلۡوَٲلِدَيۡنِ إِحۡسَـٰنً۬ا
“Dan hendaklah kamu
beribadah kepada Allah dan janganlah kamu sekutukan Dia dengan sesuatu apapun
juga dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua ibu bapak“.QS 4. An Nisa’ :
36.
1.
Mendakwahi dan mendoakan agar mendapat hidayah jika orang tua masih dalam
keadaan belum beriman, sebagaimana yang di lakukan nabi Ibrahim kepada ayahnya
QS 19. Maryam: 42.
2. Mentaati di
dalam kebaikan selama tidak menyuruh kepada kemaksiatan.
وَإِنْ
جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلَا
تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا
"Dan jika
keduanya memaksamu mempersekutukan sesuatu dengan Aku yang tidak ada pengetahuanmu tentang Aku maka
janganlah kamu mengikuti keduanya dan pergaulilah keduanya di dunia dengan cara
yang baik.QS 31. Lukman:15 (Asbaa bun nuzul berkaitan dengan Saad bin Abi Waqas
dan ibunya Hamnah)
3.
Mendahulukan mereka dan memberi harta jika mereka membutuhkan. (Kisah tiga
orang yang terjebak didalam gua HR.Bukhori 2102 Muslim 2743).
4.
Berkata lemah lembut.
إِمَّا
يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا
أُفٍّ وَلَا تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
..Jika salah seorang di antara keduanya atau
kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” QS 17. Al Israa’:
23.
5.
Meminta ijin jika pergi berjihad.
6. Menunaikan
wasiatnya yang ma’ruf.
Perintahkan
berbuat berbuat baik kepada sanak kerabat.
إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ
بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاء ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ
وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ
.Sesungguhnya
Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. QS 16.
An-Nahl: 90
الرَّحِمُ
مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُولُ مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ اللَّهُ وَمَنْ
قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللَّهُ . أخرجه البخاري ومسلم وأحمد
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “ barang siapa menyambung aku (rahim)
Allah akan menyambung padanya barang siapa yang memutus aku Allah akan memutus
kepadanya, HR. Bukhari, Muslim
لا يدخل الجنة قاطع يعني قاطع رحم
“Tidak akan
masuk surga orang yang memutuskan yaitu memutuskan silaturahmi” HR
Bukhari 5984
. لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئاً ، وَلَوْ أنْ تَلْقَى
أخَاكَ بوَجْهٍ طَلْقٍ) رواه مسلم .
Dari Abu Dzar
radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda kepadaku: “Janganlah kamu meremehkan kebajikan sekecil apapunpun,
walaupun (hanya) untuk menjumpai saudaramu dengan wajah yang berseri-seri. HR
Muslim 2626.
Berakhlaq
dengan tetangga.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَنْ جَابِرِ
بْنِ عَبْدِ اللهِ رضي اللهُ عنهما عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قالَ:
"كُلُّ مَعْرُوفٍ
صَدَقَةٌ"
Dari Jabir bin
Abdillah Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “setiap kebaikan
adalah sadaqah”. HR Buhari 2329.
الْمُسْلِمُ
مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Seorang muslim adalah yang orang muslim lainnya
selamat dari ganguan lisan dan tangannya.”HR Bukhari 10 Muslim 64.
فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ
بَيْنَكُمْ حَرَامٌ
"Sesungguhnya
darah-darah kalian, harta-benda dan kehormatan kalian adalah haram atas
kalian". HR. Bukhari 1654 Muslim 1679.
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ، عَنِ
النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: يَا نِسَاءَ المُسْلِمَاتِ، لاَ
تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا، وَلَوْ فِرْسِنَ شَاةٍ
.
Rasulullah-
sallahu a’laihi wa sallam- bersabda “ wahai para muslimah janganlah kalian
meremehkan kebaikan seorang tetengga dengan tetangganya meskipun hanyalah
dengan tulang yang berdaging sedikit. HR. Bukhari 6017 Muslim 1030.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَاللَّهِ لاَ
يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ قِيلَ وَمَنْ يَا رَسُولَ
اللَّهِ قَالَ الَّذِي لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائقَهُ
"Demi
Allah! seseorang tidak akan beriman (beliau mengucapkannya tiga kali), Para
sahabat bertanya: “Siapakah dia Wahai Rasulullah ?” Beliau menjawab: “Orang
yang tetangganya tidak merasa aman dari gangguannya." HR. Bukhari 2327.
Perintah
menolak keburukan dengan kebaikan.
وَلَا تَسْتَوِي
الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي
بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ .وَمَا
يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ
عَظِيمٍ .
“Dan tidaklah sama
kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik,
maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah
telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak
dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan
melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.”QS.41
Fushsilat:34-3
دَخَلَ رَهْطٌ
مِنَ اليَهُودِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالُوا:
السَّامُ عَلَيْكُمْ، قَالَتْ عَائِشَةُ: فَفَهِمْتُهَا فَقُلْتُ: وَعَلَيْكُمُ السَّامُ
وَاللَّعْنَةُ، قَالَتْ: فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:
«مَهْلًا يَا عَائِشَةُ، إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الأَمْرِ كُلِّهِ» فَقُلْتُ:
يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَوَلَمْ تَسْمَعْ مَا قَالُوا؟ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " قَدْ قُلْتُ: وَعَلَيْكُمْ "
Sekelompok
orang Yahudi meminta izin untuk menemui Rasulullah sallallahu ‘alahi wa sallam,
lalu mereka mengucapkan: "Assaamu `alaikum" (kematian atas kalian). Aisyah
menyahut: "Bal `alaikumus saam" (sebaliknya semoga kalianlah yang
mendapatkan kematian). Rasulullah menegur : Hai Aisyah, Sesungguhnya Allah
menyukai lemah lembut dalam segala hal. Aisyah berkata : Tidakkah engkau
mendengar apa yang mereka ucapkan? Rasulullah bersabda : Aku telah menjawab :
"Wa `alaikum" (semoga menimpa kalian). HR Bukhari 5678 Muslim 2165
Perintah
mengiringi keburukan
dengan kebaikan
عَنْ أَبِى ذَرٍّ
قَالَ قَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا
كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ
حَسَنٍ. قال الألباني: حسن
Dari Abu Dzar ,
ia berkata, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda kepadaku: “
Bertaqwalah kamu kepada Allah di mana saja kamu berada, dan ikutilah kejelekan
itu dengan kebaikan niscaya akan menghapusnya, dan pergaulillah manusia dengan
akhlaq yang baik.” HR Tirmidzi 1987 dan di sahihkan Syaikh Al Bani.
Diantara bentuk
akhlaq yang baik yaitu:
Sabar, adil,
pemaaf, dermawan, jujur, amanah, istiqamah, berseri-seri, ramah, lembut,
itsar(mementingkan saudaranya) kasih sayang, ulet, teliti, santun, , qanaah
(merasa puas), semangat, tabah, tegas, pembrani.
4.
Perlunya perubahan pada akhlak manusia.
Seseorang
hendaknya bersungguh-sungguh di dalam memperbaiki akhlaqnya, karena ini tida di
lihat dari bentuk dan kekayaan seseorang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ لاَ يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ
وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ
"Sesungguhnya
Allah tidak melihat kepada bentuk, rupa dan harta benda kalian, tetapi Allah
memperhatikan hati dan amal-amal kalian". HR. Muslim 2564.
Allah Subhanahu
wa Ta'ala berfirman:
كَمَآأَرْسَلْنَا
فِيكُمْ رَسُولاً مِّنكُمْ يَتْلُوا عَلَيْكُمْ ءَايَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ
وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّالَمْ تَكُونُوا
تَعْلَمُونَ
"Sebagaimana
(Kami telah menyempurnakan nikmat atas kalian) Kami telah mengutus kepadamu
Rasul di antara kamu, yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu, dan
menyucikan kamu, dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan Al-Hikmah
(As-Sunnah), serta mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui".
QS 2 Al-Baqarah: 151
Ibnu Katsir
rahimahullah berkata: “Wayuzakkihim” (menyucikan kamu), yaitu menyucikan mereka
dari akhlaq yang rendah, dari kotoran jiwa dan dari perbuatan jahiliah, serta
mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya. Tafsir Al-Qur’an Al’-‘Azhim
I/291
Dari sini kita
bisa memperhatikan bagaimana buruknya masa jahiliyah namun setelah mereka
mendapat cahaya islam, mereka berubah seakan-akan seperti permata yang sangat
indah sebagaimana kisah-kisah di bawah nanti in sya Allah.
Sebagaimana
yang disampaikan Ibnu Jauzy Rahimahullah-di dalam kitab Minhajul Qasidin beliau
berkata:
“Andaikata
takbiat (akhlaq) manusia tidak bisa berubah tentu tidak ada artinya nasehat dan
peringatan, lalu bagaimana kamu mengingkari perubahan akhlaq, padahal kamipun
bisa melihat binatang galak menjadi lembut, anjing bisa tahu kapan harus tidak
makan, kuda tahu bagaimana cara berjalan yang baik dan mudah di hela, hanya
sebagian manusia ada yang cepat berubah, dan sebagian yang lain sulit dirubah.
Beliau juga berkata suatu penyakit harus di obati dengan kebalikkan. Beliau-
juga berkata: yang perlu di catat seseorang harus bisa menahan diri merasakan
pahitnya obat dan bersabar diri dari hal-hal yang di inginkan jiwanya.
Beberapa hal
yang bisa untuk mendapatkan akhlaq yang baik.
1. Memikirkan
manfaat dan madharat yang mengenainya baik di dunia dan di akhirat.
2. Berusaha
dengan sungguh-sungguh di dalam melatih jiwanya.
3. Mempelajari
dari kisah-kisah orang yang memiliki akhlaq yang baik.
4. Bersahabat
dengan orang-orang yang baik.
5. Mengintropesi
diri dari orang yang memusuhi kita dan mengambil pelajaran darinya.
6. Senantiasa
berdo kepada Allah, karena Allahlah yang membolak-balikkan hati.
Nabi
Shallallahu 'alaihi wa sallam juga pernah berdo’a dengan do’a sebagai berikut:
اللَّهُمَّ
جَنِّبْنِيْ مُنْكَرَاتِ الْأَخْلاَقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ و
الأَدْوَاءِ
"Wahai Allah,
jauhkanlah aku dari kemungkaran-kemungkaran akhlaq, dari kemungkaran-kemungkaran amal, dari
kemungkaran-kemungkaran nafsu dan dari penyakit"
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ
الْأَخْلاَقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ
Wahai Allah,
sesungguhnya saya berlindung kepadaMu dari kemungkaran-kemungkaran akhlaq, dari
kemungkaran-kemungkaran amal, dari kemungkaran-kemungkaran hawa nafsu"
[HR. Tirmidzi 5/233, dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Tirmidzi
3/184]
اللَّهُمَّ كَمَا أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ
خُلُقِي
"Wahai
Allah sebagaimana Engkau telah membaguskan tubuhku, maka baguskanlah
akhlaqku". [HR. Ahmad dan dishahihkan oleh Al-A lbani dalam Shahih
Jami’ush Shagir 1/280]
Semoga bermanfaat,
Amin.
Abu
Ibrahim Junaedi Abdullah.