بِسْمِ
اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
Di susun oleh: Abu Ibrahim.
Tatkala
Allah memulyakan Adam dan menyuruh malaikat untuk bersujud semua malaikat yang
ada sujud kepada Adam kecuali iblis dia enggan
untuk sujud sehingga Allahl laknat dan Allah usir dari Syurga sebagaimana
firman Allahl:
قَالَ فَاخْرُجْ
مِنْهَا فَإِنَّكَ رَجِيمٌ . وَإِنَّ عَلَيْكَ لَعْنَتِي إِلَى يَوْمِ الدِّينِ
Allahl berfirman: "Maka
keluarlah kamu dari surga; Sesungguhnya kamu adalah orang yang terkutuk, Sesungguhnya kutukan-Ku tetap atasmu sampai
hari pembalasan". QS.38.Saad:77-78.
Semenjak itu
Iblis di fonis terkutuk sampai kiamat dan mulai terang-terangan menyatakan
permusuhannya terhadap manusia yang merupakan sebab bencana yang mengenainya
oleh karena itu dia bersumpah untuk meyesatkan manusia.
Allahl berfirman :
قَالَ فَبِمَا
أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ . ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ
وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ وَلَا تَجِدُ
أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
Iblis menjawab:
"Karena Engkau Telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan
(menghalang-halangi) mereka dari jalan Engkau yang lurus. Kemudian saya akan mendatangi mereka dari
muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan dari kiri mereka. dan Engkau
tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur (taat).QS7.Al A’raaf:16-17.
Qatadahv berkata: “ Dari depan
iblis mengaburkan perkara akhiratnya, dengan membisikkan tidak ada kebangkitan,
tidak ada syurga, tidak ada neraka. Dari belakang mereka iblis menghias-hiasi
perkara dunia dan mengajak kepadanya, dari kanan mereka yaitu dari
kebaikan-kebaikan iblis melambat-lambatkan. Dari kiri mereka iblis membisikkan
keburukkan dan menyeru kepadanya. Setan mendatangimu, wahai bani Adam, dari segala
penjuru kecuali dari atasmu, karena dia tak bisa menghalangi kamu dari rahmat
Allahl.”[1]
يَعِدُهُمْ وَيُمَنِّيهِمْ وَمَا يَعِدُهُمُ الشَّيْطَانُ إِلَّا
غُرُورًا
Syaitan itu memberikan
janji-janji kepada mereka dan membangkitkan angan-angan kosong pada mereka,
padahal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain dari tipuan belaka. QS.4.An nisa:120
Oleh karena
Ibnul Qoyim mengumpulkan dari sekian banyak tipu daya iblis beliau
menggolongkan ada tujuh perangkap tipu daya yang akan dia pasang untuk menjerat
manusia. Tujuh perangkap tersebut yaitu:
1. Kesyirikan dan kekufuran.
iblis menjerat manusia agar terjerumus kedalam
kesyirikan karena iblis mengetahui syirik merupakan dosa yang paling besar dan seandainya
manusia mati dalam keadaan menyekutukan Allahl niscaya Allah tidak akan
mengampuninya. Allahl berfirman:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ
ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدِ افْتَرَى إِثْمًا
عَظِيمًاÇÍÑÈ
Sesungguhnya Allah tidak
akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik)
itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah,
maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.QS.4.An Nisaa:48.
Allahl mengulang-ngulang
ayat-ayat-Nya akan bahaya dan besarnya dosa syirik ini. Sehingga iblis akan
merasa puas seandainya manusia sudah menyekutukan Allahl karena iblis mengetahui
barang siapa yang menyekutukan Allah niscaya akan hapuslah amal-amalnya dan
kelak akan menjadi temannya di neraka.. Allah lberfirman:
وَلَقَدْ أُوحِيَ
إِلَيْكَ وَإِلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكَ لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ
عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
Dan Sesungguhnya telah
diwahyukan kepadamu dan kepada (nabi-nabi) yang sebelummu. "Jika kamu mempersekutukan
(Tuhan), niscaya akan hapuslah amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang
yang merugi.QS.39.Az
Zumar:65
Rasulullah `
bersabda:
مَنْ
مَاتَ يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ النَّارَ وَقُلْتُ أَنَا وَمَنْ مَاتَ
لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّة
” Barang siapa mati dalam keadaan menyekutukan
Allah dia akan masuk kedalam neraka, barang siapa mati tidak menyekutukan Allah
dia akan masuk kedalam syurga.”[2]
Inilah
perangkap yang paling dahsyat dan sangat mengerikan yang akan di pasang pertama
kali oleh iblis, dan yang akan menentukan Syurga atau Neraka bagi seseorang,
dan ternyata mayoritas manusia terperangkap kedalamnya, oleh karena itu tidak
ada kenikmatan yang lebih besar setelah islamnya seseorang selain mengetahui
tauhid dan mengamalkanya.
2. Kebid’ahan.
Setelah
seseorang dapat lolos dari jeratan ke syirikan dia akan di giring dan di
masukkan ke dalam perangkap bid’ah yang mana pelaku bid’ah ini akan memandang
baik perbuatan-perbuatan yang menyelisihi Sunnah Rasulullah`. Padahal Allahl berfirman:
وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ
فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
Apa yang diberikan Rosul kepadamu, maka terimalah. dan
apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah.
sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. Al-Hasyr:7.
Rasulullah` juga sudah bersabda:
قَدْ
تَرَكْتُكُمْ عَلَى الْبَيْضَاءِ لَيْلُهَا كَنَهَارِهَا لَا يَزِيغُ عَنْهَا
بَعْدِي إِلَّا هَالِكٌ. قال الشيخ الألباني : صحيح
“Aku tinggalkan pada
kalian(islam ini) dalam keadaan putih bersih malamnya seperti siangnya,
tidaklah seeorang melampoi batas setelahku kecuali akan binasa[3]
قَالَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا
لَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ
Telah bersabda Rasulullah ``: “ Barang siapa membuat-buat perkara baru di dalam
perkara kami ini apa yang bukan darinya maka tertolak.[4]
مَنْ يُطِعِ
الرَّسُولَ فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ
Siapa yang mentaati Rasul
itu, Sesungguhnya ia telah mentaati Allah. QS.4.An-Nisaa: 80.
Kita menyaksikan
bagaimana manusia yang sangat banyak benar-benar tertipu dengan amalannya,
membesar-besarkan apa yang tidak di Sunnahkan dan tidak memperhatikan apa-apa
yang di perintahkan oleh Rasulullah`, seperti
membesar-besarkan peringatan, membuat selamatan kematian, dan lain sebagainya.
Orang-orang seperti ini akan terkena firman Allahl:
قُلْ هَلْ
نُنَبِّئُكُمْ بِالْأَخْسَرِينَ أَعْمَالًا . الَّذِينَ ضَلَّ سَعْيُهُمْ فِي الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا وَهُمْ يَحْسَبُونَ أَنَّهُمْ يُحْسِنُونَ صُنْعًا
Katakanlah: "Apakah
akan kami beritahukan kepadamu tentang orang-orang yang paling merugi
perbuatannya?" Yaitu orang-orang
yang telah sia-sia perbuatannya dalam kehidupan dunia ini, sedangkan mereka
menyangka bahwa mereka berbuat sebaik-baiknya.”QS.18. Al Kahfi:103-104.
Sufyan At
Tsauri v berkata:
“Bid’ah itu lebih disenangi oleh Iblis
daripada maksiat, karena pelaku maksiat lebih besar harapan untuk bertaubat.
Berbeda dengan pelaku bid’ah, ia sukar untuk bertaubat.”[5]
Dari sini kita bisa merasakan betapa besarnya
nikmat seseorang yang mengenal Sunnah dan mengamalkanya.
3.
Dosa-dosa besar.
Jika
seseorang bisa selamat dari perangkap syirik dan bid’ah iblis akan menjeratnya
agar seseorang terjerumus kedalam dosa-dosa besar, karena pelaku dosa-dosa
besar niscaya lambat laun kepercayaanya terhadap Allah dan hari kemudian akan
pudar sehingga akan membawa kepada kekufuran dan inilah yang menjadi harapan
iblis. Demikian pula dosa-dosa yang kecil akan Allah ampuni dengan syarat jika
seseorang meninggalkan dosa besar sebagaimana firman Allahl:
إِنْ تَجْتَنِبُوا
كَبَائِرَ مَا تُنْهَوْنَ عَنْهُ نُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ
وَنُدْخِلْكُمْ مُدْخَلًا كَرِيمًا
Jika kamu menjauhi
dosa-dosa besar di antara dosa-dosa yang di larang kamu mengerjakannya, niscaya
kami hapus kesalahan-kesalahanmu (dosa-dosamu yang kecil) dan kami masukkan
kamu ke tempat yang mulia. QS.4.An-Nisaa:31.
Rasulullah ` juga mengingatkan hal
ini dengan sabda-Nya:
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ وَالْجُمْعَةُ
إِلَى الْجُمْعَةِ وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا
اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
“ Shalat-shalat yang lima
jum’at satu ke jum’at berikutnya ramadhan satu ke ramadhan berikutnya penghapus
dosa-dosa jika di jahui dosa-dosa besar. “ [6]
Adapun yang
termasuk dosa-dosa besar yang di sebutkan Adzahabi v di dalam “ Al Kabair
” yaitu:
·
Apa saja yang ada hadnya ( hukumannya)
seperti berzina, membunuh, mencuri merampok dll.
·
Setiap dosa yang mendapat ancamannya
neraka, seperti Riba, mengganggu tetangga, merobah batas tanah, dll.
·
Setiap ada laknat dari Allah dan Rasul-Nya.
Seperti tasabbuh, dayus menyuap.
Dampak dari
semua kemaksiatan ini akan menghitamkan hati seseorang dan akan menjauhkan dari
ketaatan kecuali jika pelakunya segera sadar dan bertobat kepada Allahl.
4. Dosa-dosa
kecil.
Jika
seseorang dapat selamat dari dosa besar maka dia akan di jerumuskan kedalam
dosa-dosa kecil, sehingga tanpa dia sadari dosa-dosa tersebut akan menggunug
sebagaimana kita ketahui gunung bukan hanya tersusun dari batu besar saja,
begitu pula dosa bisa membesar jika pelakunya tidak menyadari, Oleh karena itu
Allahl
berfirman:
وَتُوبُوا
إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَ الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Bertaubatlah
kamu sekalian kepada Allah, Hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.QS.24 Anur:31
Seorang
ulama mengatakan “janganlah melihat kecilnya maksiat tersebut tapi lihatlah
siapa yang engkau maksiati.”
Dengan
dalil di atas mazdhab hambali memandang wajibnya seseorang bertaubat
meskipun dosa-dosa kecil.
5. Di
sibukkan dengan amalan mubah (yang di bolehkan).
Jika
seseorang dapat selamat dari dosa-dosa kecil maka iblis tidak akan diam
sehingga dia akan membuat seseorang sibuk dengan perkara-perkara yang mubah. Padahal
Rasulullah`
mengingatkan kita:
قَالَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نِعْمَتَانِ مَغْبُونٌ
فِيهِمَا كَثِيرٌ مِنْ النَّاسِ الصِّحَّةُ وَالْفَرَاغُ
Rasulullah` bersabda: “ Dua nikmat yang kebanyakan manusia
terlalaikan dengannya yaitu nikmat sehat dan longgar”[7]
Ini dapat
kita saksikan dewasa ini berapa banyak manusia yang mereka menghabiskan waktu
mereka untuk ngobrol sesuatu yang tidak bermanfaat, nonton
pertandingan-pertandingan dengan hadiah yang memukau, Semua itu hakekatnya tipu daya syaitan dari jin dan manusia
agar dapat memperdaya manusia dan ternyata usaha ini mengenai sasaran pada kaum
muslimin sehingga mereka benar-benar terlalaikan dari perkara-perkara yang
bermanfaat. dan menghabiskan waktunya dari melakukan amalan baik yang Sunnah
ataupun wajib.
6. Menyibukkan diri dengan amalan kurang utama
dengan meninggalkan amalan yang utama.
Jika
seseorang masih dapat lolos dari kesibukan perkara yang mubah maka di buatlah
dia agar memilih amalan yang kurang utama di bandingkan yang utama, padahal
secara kaedah di sebutkan:
فَإِنْ تَزَاحَمْ عَدَدُ الْمَصَالِحِ
يُقَدَّمُ الأَعْلَى مِنَ الْمَصَالِح
“ Jika berbenturan beberapa maslahat
hendaknya di dahulukan yang paling tinggi dari maslahat tersebut” [8]
Seperti
halnya seseorang dapat berbuat baik kepada orang lain namun terhadap
saudara-saudaranya justru tidak menjaga dengan baik, atau seseorang sibuk
dengan perkara Sunnah justru mengabaikan
perkara yang wajib, seperti munculnya jama’ah-jama’ah mereka berdakwah kesana
kemari yang mana mereka meninggalkan anak istrinya dan menjadikan beban pada
orang lain. Demikian pula meninggalkan menuntut ilmu sibuk dengan mencari
nafkah, dll.
7. Iblis
akan memusuhi secara terang-terangan.
Jika seluruh
gangguan di atas tidak menjadikan seseorang surut niscaya iblis akan
mengerahkan tentaranya baik dari kalangan manusia ataupun jin, mereka akan
memusuhi, mengancam mengintimidasi dan lain sebagainya inilah cobaan yang
sering di terima oleh para Nabi dan Rasul. Akan tetapi semua itu tidaklah akan
membahayakan seseorang kecuali apa yang telah di tetapkan oleh Allahl di dalam kitab-Nya.
Allahl
berfirman:
الَّذِينَ آمَنُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالَّذِينَ
كَفَرُوا يُقَاتِلُونَ فِي سَبِيلِ الطَّاغُوتِ فَقَاتِلُوا أَوْلِيَاءَ
الشَّيْطَانِ إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ ضَعِيفًا
Orang-orang
yang beriman berperang di jalan Allah, dan orang-orang yang kafir berperang di
jalan thaghut, sebab itu perangilah kawan-kawan syaitan itu, Karena
Sesungguhnya tipu daya syaitan itu adalah lemah.QS.4.An Nisaa:76
Dengan apa kita melemahkan tipu daya syaitan?
1) Yaitu dengan ilmu Syar’i yang mana ilmu ini adalah dari yang menciptakan Syaitan itu
sendiri, karena ilmu akan menyingkap
satu hakekat yang haq atau batil, yang di bawa syitan dan bala tentaranya.
2) Kita berlindung kepada Allah.
3) Kita senantiasa berusaha untuk berdzikir
kepada Allah.
4) Kita memohon pertolongan kepada Allah.
5) Menjahui sarana yang dapat mengantarkan
kepada syaitan.
Semoga yang sedikit ini bermanfaat bagi
saya dan juga saudara-saudaraku kaum muslimin amin.
Alhamdulillah, bermanfaat. Ini menyadarkan saya ternyata, banyak celah syaitan yang sudah melalaikan waktu sehat dan luang untuk hal yang kurang bermanfaat. Jazakillah khairan katsiran.
BalasHapuswaiyakum
BalasHapusPenjelasan no.6. Bukankah dakwah adalah amalan yg paling utama dalam islam (qs.fushilat : 33)? Mengapa bisa dikalahkan dg anak - istri (qs.attaubah: 24)? Bagaimana dg kisah Nabi Ibrohim meninggalkan anak-istrinya di Mekkah bertahun-tahun?
BalasHapusberdakwah yang tidak sesuai dengan sunnah( seperti saudara-saudara kita yang belum memahami dasar-dasar dan kaedah-kaedah berdakwah)sebagaimana yang di ajarkan Rasulullah sallallahu 'alaihi wa sallam justru di larang, apa lagi sampai meninggalkan kewajibannya menafkahi anak dan istri yang merupakan kewajibannya.
HapusAlhamdulillah sangat bermanfaat..
BalasHapusAlhamdulillah sangat bermanfaat..
BalasHapus