![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7BsX40hanaMq7eB_Tz6LMcSwXKI0rj0jjcUFoiMztv5Ium85NR3WRsrumTpEz1gTwTOh0hFKu40J8ZwFfDB5Rjr9lmcXSeC3j6tDbdk1Lu3iRnBYWADYfWXTm0YTYhmXw585mQEk6dWE/s400/Gambar+gambar+pemandangan+indah+5.jpg)
1.
Wajib beriman secara global bahwa Allah subhanahu wa
ta’ala telah menurunkan kitab kepada nabiNya, dan juga rasulNya, untuk
menjelaskan hakekat tauhid dan mendakwahkannya.
Allah
subhanahu wa ta’al berfirman:
لقَدْ أَرْسَلْنَا رُسُلَنَا بِالْبَيِّنَاتِ وَأَنْزَلْنَا مَعَهُمُ
الْكِتَابَ وَالْمِيزَانَ لِيَقُومَ النَّاسُ بِالْقِسْطِ .
Sesungguhnya kami Telah mengutus rasul-rasul kami dengan
membawa bukti-bukti yang nyata dan Telah kami turunkan bersama mereka Al Kitab
dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat melaksanakan keadilan.QS.57 Al
Hadiid:25
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ
إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ
Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya
dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. QS,2.Al Baqarah:285
2.
Kita mengimani dalam bentuk rinci sebagaimana Allah
sebutkan seperti, Zabur,Taurat, injil, dan juga Al Qur’an, dan Al Qur’an adalah
yang paling utama dan sebagai penutupan serta ujian atasnya, membenarkan
sebelumnya.
3.
Inti dan pokok pada kitab dahulu Allah telah
lestarikan di dalam Al Qur’an.
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ
إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى
وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا
الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ.
Dan (ingatlah), ketika kami mengambil janji dari Bani
Israil (yaitu): janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah
kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta
ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan
tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian
kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.QS.2. Al Baqarah:83
4.
Injil telah
membenarkan Taurat dan senghapus hukumnya, kewajiban pengikutnya mengimani
Injil, Al Qur’an membenarkan Injil dan juga telah menghapus hukumNya, kewajiban
pengikutNya mengikuti Al Qur’an, barang siapa mengingkarinya maka dia telah
kafir.
وَإِذْ
قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ يَا بَنِي إِسْرَائِيلَ إِنِّي رَسُولُ اللَّهِ
إِلَيْكُمْ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًا
بِرَسُولٍ يَأْتِي مِنْ بَعْدِي اسْمُهُ أَحْمَدُ فَلَمَّا جَاءَهُمْ
بِالْبَيِّنَاتِ قَالُوا هَذَا سِحْرٌ مُبِينٌ
Dan (ingatlah)
ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah
utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi
khabar gembira dengan (datangnya) seorang rasul yang akan datang sesudahku, yang
namanya Ahmad (Muhammad)." Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka
dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir
yang nyata." QS.61 As Shaff: 6.
5.
Kitab-kitab
dahulu telah dirobah-robah dengan tangan ahlul kitab.
فَوَيْلٌ
لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ
عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا
كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ.
Maka
Kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan
mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud)
untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka Kecelakaan
yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri,
dan Kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.QS.2. Al Baqarah:79.
6.
Allah
senantiasa menjaga Al Qur’an dari pemalsuan.
إِنَّا
نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Sesungguhnya
Kami telah menurunkan Al-Qur’an dan sesungguhnya kami pula yg akan menjaganya?. QS. 15. Al Hijr: 9
Bahkan
Allah menantang orang-orang yang meragukan Al Qur’an agar membuat semisal Al
Qur’an, namun tidaklah ada yang mampu sampai detik ini.
وَإِنْ كُنْتُمْ فِي
رَيْبٍ مِمَّا نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ
وَادْعُوا شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ . فَإِنْ لَمْ تَفْعَلُوا وَلَنْ تَفْعَلُوا
فَاتَّقُوا النَّارَ الَّتِي وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ أُعِدَّتْ
لِلْكَافِرِينَ .
Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an
yang kami wahyukan kepada hamba kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang
semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) - dan pasti
kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan
bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. QS.2.Al
Baqarah:23-24.
7.
Kewajiban mempelajari,
mengamalkan dan berhukum dengan Al Qur’an.
إِنِ الْحُكْمُ إِلَّا لِلَّهِ أَمَرَ أَلَّا تَعْبُدُوا إِلَّا
إِيَّاهُ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ.
Keputusan itu hanyalah kepunyaan Allah, Dia telah
memerintahkan agar kamu tidak menyembah selain Dia. Itulah agama yang lurus,
tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui. QS.12.Yusuf:40
8.
Tidak boleh
membenturkan Al Qur’an dengan Hadis yang shahih, atau hanya mau berpegang
kepada Al Qur’an saja, semua ini adalah
kesesatan, karena Hadis adalah yang menjelaskan Al Qur’an, tidak mungkin
Rasulullah -salallhu ‘alaihi wa sallam- akan menyelisihi Allah yang telah
mengutusnya.
مَا ضَلَّ
صَاحِبُكُمْ وَمَا غَوَى . وَمَا يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَى .
إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَى
Kawanmu (Muhammad) tidak sesat dan tidak pula keliru. Dan
tiadalah yang diucapkannya itu (Al-Quran) menurut kemauan hawa nafsunya.
Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya). QS.53 An
Najm:2-4.
9.
Barang siapa
berpaling dengan Al Qur’an, Allah siksa di
dunia dan akhiratnya. Sebagaimana diantara tafsir ayat berikut ini:
وَمَنْ
أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ أَعْمَى . قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ
كُنْتُ بَصِيرًا
Dan barangsiapa
berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang
sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta. Berkatalah
ia: "Ya Tuhanku, Mengapa Engkau menghimpunkan Aku dalam keadaan buta,
padahal Aku dahulunya adalah seorang yang melihat?" QS.20, Thahaa:124-125.
10.
Hendaknya
memahami kitabullah (Al Qur’an) dengan
kaedah-kaedah yang telah di sepakati para ulama.
1)
Seperti
menafsirkan Al Qur’an dengan Al Qur’an. Karena Allah lebih tahu maksud ayat
tersebut.
2)
Al Qur’an di
tafsirkan dengan hadis. Karena Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam orang
yang paling tahu sebelum manusia yang lain.
3)
Al Qur’an di
tafsirkan sebagaimana apa yang telah di tafsirkan sahabat. Karena Al Qur’an
turun pada mereka.
4)
Al Qur’an di
tafsirkan sebagaimana tafsir para tabi’in karena mereka murid-murid sahabat dan
termasuk generasi yang memiliki keutamaan.
5)
Al Qur’an di
pahami dengan bahasa arab, karena Al Q ur’an di turunkan dengan bahasa arab.
Allahu a’lam bissowab, semoga bermanfaat bagi penulis dan kaum
muslimin, amiin.
Refrensi:
·
Al Qur’an dan
terjemahan Depag.
·
Maktabah
Syamillah.
·
Penjelasan
Aqidah Ahlussunnah wal Jama’ah, Syaikh Bin Baz.
·
Usul Tafsir
Syaikh Utsaimin.
Sragen 27-11-2014
Abu Ibrahim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar