· Disusun oleh Abu Ibrahim Junaedi Abdulluah.
Rukun
islam ada lima:
- Mengucapkan dua kalimat syahadat أشْهَدُ أن لاإِله إِلاَّالله وَأَشهَدُأَنَّ مُحَمَّدًارَسُولُ الله, artinya : Aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang berhak disembah dengan benar melainkan Allah, dan Aku bersaksi bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah.
Makna Kalimat la ilaha illallah adalah: لاَ مَعْبُوْدَ بِحَقٍّ إِلاَّ الله “tidak ada sesembahan
yang haq kecuali Allah.”
Rukun لاإِله إِلاَّالله :
1) An-nafyu : membersihkan berbagai macam bentuk sesembahan
selain Allah.
2) Al Isbat :
menetapkan Allah satu-satunya sesembahan yang berhak di sembah.
Syarat لاإِله
إِلاَّالله:
1) Berilmu.
Allah
ta’ala berfirman:
إِلَّا مَنْ شَهِدَ بِالْحَقِّ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
akan tetapi (orang yang dapat
memberi syafa'at ialah) orang yang mengakui yang hak (tauhid) dan mereka
meyakini(nya). QS Az Zuhruf[42]:86.
قُلْ هَلْ يَسْتَوِي الَّذِينَ
يَعْلَمُونَ وَالَّذِينَ لَا يَعْلَمُونَ إِنَّمَا يَتَذَكَّرُ أُولُو
الْأَلْبَابِ
“Katakanlah:
“Adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak
mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.”
QS. Az Zumar [39] : 9
2) Yakin.
إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا.
(tidak ada ... Kalimat la ilaha
illaallah memiliki 2 rukun
yaitu النَّفْيُ (meniadakan) dan الإِثْبَاتُ (menetapkan). ... Beliau menjelaskan syarat la ilaha illlallah ibarat gigi-gigi kunci.
مَنْ لَقِيتَ مِنْ وَرَاءِ هَذَا
الْحَائِطِ يَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُسْتَيْقِنًا بِهَا قَلْبُهُ
فَبَشِّرْهُ بِالْجَنَّةِ. رواه مسلم .
Dari sahabat Abu Hurairah radiallahu ‘anhu
Rasulullah bersabda “Barangsiapa yang
engkau temui di balik penghalang ini, yang bersyahadat laa ilaaha illallah, dan
hatinya yakin terhadap hal itu, maka berilah kabar gembiranya baginya berupa
surga.” HR. Muslim 31.
3) Qabul (menerima).
إِنَّهُمْ كَانُوا إِذَا
قِيلَ لَهُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ يَسْتَكْبِرُونَ .
وَيَقُولُونَ أَئِنَّا لَتَارِكُو آلِهَتِنَا لِشَاعِرٍ مَجْنُونٍ.
Sesungguhnya mereka dahulu apabila dikatakan
kepada mereka: "Laa ilaaha illallah" (Tiada Tuhan yang berhak
disembah melainkan Allah) mereka menyombongkan diri dan mereka berkata:
"Apakah sesungguhnya kami harus meninggalkan sembahan-sembahan kami karena
seorang penyair gila?" Ash Shaffat [37]:35-36.
4)
Inqiyat (tunduk dan patuh)
وَمَنْ يُسْلِمْ وَجْهَهُ إِلَى
اللَّهِ وَهُوَ مُحْسِنٌ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى.
Dan
barangsiapa yang menyerahkan dirinya kepada Allah, sedang dia orang yang
berbuat kebaikan, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang
kokoh. QS Luqman[31]:22.
5) As-Sidq (jujur).
وَمِنَ
النَّاسِ مَن يَقُولُ آمَنَّا بِاللّهِ وَبِالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَا هُم
بِمُؤْمِنِينَ. يُخَادِعُونَ اللّهَ وَالَّذِينَ آمَنُوا وَمَا يَخْدَعُونَ
إِلاَّ أَنفُسَهُم وَمَا يَشْعُرُونَ
فِي قُلُوبِهِمْ مَرَضٌ فَزَادَهُمُ
اللَّهُ مَرَضًا وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ بِمَا كَانُوا يَكْذِبُونَ.
Di
antara manusia ada yang mengatakan: “Kami beriman kepada Allah dan Hari
Kemudian”, padahal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka
hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu diri
mereka sendiri sedang mereka tidak sadar. QS. Al Baqarah[2]:8-10.
6) Ikhlas.
وَمَا أُمِرُوا إِلا لِيَعْبُدُوا
اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلاةَ وَيُؤْتُوا
الزَّكَاةَ وَذَلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ.
“Padahal
mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan
kepada-Nya dalam (menjalankan) agama dengan lurus QS Al Bayyinah[98]:5.
فَإِنَّ
اللهَ حَرَّمَ عَلَى النَّارِ مَنْ قَالَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ يَبْتَغِي
بِذَلِكَ وَجْهَ اللهِ
“Sesungguhnya
Allah telah mengharamkan neraka bagi siapa saja yang mengucapkan “la ilaha
illallah”, dan dia berharap wajah Allah dari ucapannya tersebut.” HR
Bukhari 425 Muslim33.
7) Cinta.
وَمِنَ
النَّاسِ مَنْ يَتَّخِذُ مِنْ دُونِ اللَّهِ أَنْدَادًا يُحِبُّونَهُمْ كَحُبِّ
اللَّهِ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَشَدُّ حُبًّا لِلَّهِ وَلَوْ يَرَى الَّذِينَ
ظَلَمُوا إِذْ يَرَوْنَ الْعَذَابَ أَنَّ الْقُوَّةَ لِلَّهِ جَمِيعًا وَأَنَّ
اللَّهَ شَدِيدُ الْعَذَابِ
“Dan di
antara manusia ada orang-orang yang menyembah tandingan-tandingan selain Allah;
mereka mencintainya sebagaimana mereka mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman sangat cinta kepada Allah. Dan jika seandainya orang-orang yang berbuat
lalim itu mengetahui ketika mereka melihat siksa (pada hari kiamat), bahwa
kekuatan itu kepunyaan Allah semuanya dan bahwa Allah amat berat siksaan-Nya
(niscaya mereka menyesal).” (QS. Al Baqarah[2]:165.
Makna
Syahadat Muhammad Rarsullullah:
تَصْدِيقُهُ فِيمَا أَخْبَرَ
1)
Membenarkan apa yang
diberitakan.
طَاعَتُهُ فِيمَا أَمَرَ
2)
Menaati perintah
beliau.
اجْتِنَابُ مَا نَهَى عَنْهُ وَزَجَرَ
3) Meninggalkan apa
yang dicegah dan dilarang oleh beliau
عِبَادَةُ اللهِ بِمَا شَرَعَ
4) Beribadah kepada
Allah dengan syariat beliau.
Allah
ta’ala perintahkan agar tunduk taat kepada beliau sallallahu alaihi wa sallam
diantara firman Allah ta’ala:
مَنْ يُطِعِ الرَّسُولَ
فَقَدْ أَطَاعَ اللَّهَ
Barang siapa taat
kepada Rasul, sungguh dia telah taat kepada Allah. An-Nisa[4]: 80
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ
فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ
كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا
Hai orang-orang
yang beriman, ta`atilah Allah dan ta`atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka
kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar mengimani Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama
(bagi kalian) dan lebih baik akibatnya. QS. An-nisa [4]: 59
فَلْيَحْذَرِ الَّذِينَ
يُخَالِفُونَ عَنْ أَمْرِهِ أَنْ تُصِيبَهُمْ فِتْنَةٌ أَوْ يُصِيبَهُمْ عَذَابٌ
أَلِيمٌ
“Hendaknya takutlah orang-orang yang menyalahi perintah
Rasul-Nya bahwa mereka akan ditimpa fitnah atau azab yang pedih.” An-Nur[24]:
63.
كُلُّ أُمَّتِي
يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ
أَبَى. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ،
وَمَنْ يَأْبَى؟ قَالَ: مَنْ أَطَاعَنِي
دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي
فَقَدْ أَبَى.
“Setiap umatku akan
masuk ke dalam surga kecuali yang enggan. Mereka para sahabat bertanya “ kenapa enggan” beliau berkata “ barang siapa
mentaatiku dia masuk kedalam syurga barang siapa bermaksiat padaku dia telah
enggan.” HR Al Bukhari 7280 Ahmad 2/361.
مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَا لَيْسَ
مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ . مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ.
“Barang
siapa yang mengada-ada dalam urusan (agama) kami ini yang bukan (berasal)
darinya), maka dia tertolak.” “Barangsiapa
mengerjakan sesuatu amal yg tdk ada contohnya dari urusan kami maka ia tertolak.”
HR Bukhari 2697 Muslim 1718.
مَا نَهَيْتُكُمْ عَنْهُ فَاجْتَنِبُوهُ، وَمَا أَمَرْتُكُمْ بِهِ فَأْتُوا مِنْهُ مَا اسْتَطَعْتُمْ
“Hal yang telah
kularang kalian darinya, maka jauhilah. Hal yang kuperintah kepada kalian, maka
laksanakanlah semampu kalian.” HR Bukhari 7288. Muslim 1337.
- Menegakkan shalat.
Menegakkan shalat diantaranya dengan memperhatikan sebagai berikut: waktunya,
tata caranya rukunnya,
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
صَلُّوا كَمَا رَأَيْتُمُونِي
أُصَلِّي
Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku
shalat.
HR.Bukhari 631 Muslim 674.
Menjauhkan
apa saja yang mengganggu shalatnya agar
bisa khusuk, dengan shalatnya hendaknya bisa menjauhkan dari perbuatan keji dan
mungkar,Sebagaimana firmanAllah ta’ala:
إِنَّ
الصَّلاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
Sesungguhnya shalat itu mencegah
dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. QS
Al Ankabut[29]:45
- Mengeluarkan zakat.
1)
Zakat
fitrah
خُذْ
مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ
Ambillah
zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan QS At Taubah[9]:103.
زَكَاةَ الْفِطْرِ طُهْرَةً
لِلصَّائِمِ مِنْ اللَّغْوِ وَالرَّفَثِ وَطُعْمَةً لِلْمَسَاكِينِ.
”Zakat
Fitrah merupakan pembersih bagi yang berpuasa dari hal-hal yang tidak
bermanfaat dan kata-kata keji ( yang dikerjakan waktu puasa ) , dan bantuan
makanan untuk para fakir miskin. ” HR. Abu Daud 1609 Ibnu Majah 1827. Syaikh Al
Albani mengatakan hadits ini hasan.
2)
Zakat
Mal.
إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ
وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي
الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۖ
فَرِيضَةً مِنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ.
Sesungguhnya
zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk
(memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk
mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan
Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. QS. At Taubah[9]:60.
Termasuk di dalamnya juga wajib mengeluarkan zakat pertanian, sebagaimana Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda:
وَلَيْسَ فِيمَا دُونَ خَمْسِ
أَوْسُقٍ صَدَقَةٌ
“Tidak ada zakat bagi
tanaman di bawah 5 wasaq.” HRBukhari 1405 Muslim 979.
Jika
kita hitung 1 sho’ sama dengan 2,4 kg, satu wasaq 60 sho’ maka nishob zakat
tanaman = 5 wasaq x 60 sho’ =144/ wasaq x 5 = 720 kg.
Dan ini
hukumnya wajib di keluarkan, bagi tanaman yang biasa di awetkan dan jadi
makanan pokok pada satu daerah.
Sebagaimana
dahulu Abu Bakar memerangi orang-orang yang tidak mau membayar zakat.
أُمِرْتُ أَنْ أُقَاتِلَ
النَّاسَ حَتَّى يَشْهَدُوا أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّداً
رَسُوْلُ اللهِ، وَيُقِيْمُوا الصَّلاَةَ وَيُؤْتُوا الزَّكاَةَ، فَإِذَا فَعَلُوا
ذَلِكَ عَصَمُوا مِنِّي دِمَاءُهُمْ وَأَمْوَالُـهُمْ إِلاَّ بِحَقِّ
الإِسْلاَمِ وَحِسَابُهُمْ عَلَى اللهِ تَعَالىَ
Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Aku
diperintahkan untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tidak ada
Ilah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasulullah, menegakkan shalat,
menunaikan zakat. Jika mereka melakukan hal itu maka darah dan harta
mereka akan dilindungi kecuali dengan hak Islam dan perhitungan mereka ada pada
Allah Subhanahu wata’ala.HR Bukhari 25 Muslim 22.
- Berpuasa pada bulan Ramadhan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ
كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang
yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” QS Al Baqarah[2]:183
Pada
asalnya puasa ini dahulu di peruntukkan bagi orang-orang yang mampu,
sebagaimana Allah sebutkan pada QS Al Baqarah [2]:184, kemudian Allah nasakh ayat
tersebut pada ayat berikutnya QS[2]:185.
Seorang
muslim wajib mengetahui hukum-hukum seputar puasa, mulai dari waktu masuknya
yaitu fajar sidiq, apa yang membatalkannya, apa yang menjadi tujuannya,
sehingga melaksanakan dengan sebenar-benarnya, serta senantiasa menjaga amal
puasa tersebut dari apa yang merusakkannya.
- Berhaji bagi yang mampu untuk menempuh perjalanan, menafkahi keluarga yang di tinggal dan ini di wajibkan satu kali seumur hidup.
سُئِلَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه
وسلم – أَىُّ الأَعْمَالِ أَفْضَلُ قَالَ
إِيمَانٌ بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ , قِيلَ ثُمَّ
مَاذَا قَالَ جِهَادٌ فِى سَبِيلِ اللَّهِ, قِيلَ ثُمَّ
مَاذَا قَالَ حَجٌّ مَبْرُورٌ .
“Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya, “Amalan apa yang paling afdhol?” Beliau
shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Beriman kepada Allah dan Rasul-Nya.”
Ada yang bertanya lagi, “Kemudian apa lagi?” Beliau shallallahu ‘alaihi wa
sallam menjawab, “Jihad di jalan Allah.” Ada yang bertanya kembali, “Kemudian
apa lagi?” “Haji mabrur”, jawab Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” HR.
Bukhari 1519.
مَنْ حَجَّ لِلَّهِ فَلَمْ يَرْفُثْ
وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَيَوْمِ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
“Siapa
yang berhaji ke Ka’bah lalu tidak berkata-kata jorok dan tidak berbuat
kefasikan maka dia pulang ke negerinya sebagaimana ketika dilahirkan oleh
ibunya.” HR. Bukhari 1521.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar