obat hati ada lima
قال ابي زكريا يحي
بن شريف النووي رحمه الله ، و قال ابراهيم الخواص:
دَوَاءُ
الْقَلْبِ خَمْسَةُ أَشْيَاءَ:
- قِرَاءَةُ الْقُرْآنِ بِالتَّدَبُّرِ،
- وَخَلَاءُ الْبَطْنِ ،
- وَقِيَامُ اللَّيْلِ ،
- وَالتَّضَرُّعُ عِنْدَ
السَّحَرِ،
- وَمُجَالَسَةُ الصَّالِحِينَ.
Berkata Imam Abu Zakariya Yahya
bin Syarif An-Nawawy rahimahullah (dalam Kitab At-Tibyan fi Adabil Hamalatil
Qur'an), berkata Imam Ibrahim Al Khawas:
Obat hati itu
ada lima:
1)
Membaca Al Qur'an dengan mentadabburi.
2)
Membiasakan puasa.
3) Shalat malam.
4)
Berdoa dengan kesungguhan di waktu sahur.
5)
Berkumpul dengan orang shalih.
1.
Membaca Al Qur'an dengan mentadabburi (قِرَاءَةُ
الْقُرْآنِ بِالتَّدَبُّرِ).
Taddabbur yaitu membaca, memikirkan, menghayati, dan mendalami pesan-pesan yang terdapat di dalam Al-Quran.
1) Hendaknya kita mengimani Al Qur'an.
Sebagaimana
yang di sebutkan Allah ta’ala :
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ
وَالْمُؤْمِنُونَ.
“Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman.” (QS. Al-Baqarah [2]: 285).
2) Hendaknya membaca
dan berusaha mempelajarinya.
Allah ta’ala
berfirman:
الَّذِينَ
يَتْلُونَ كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا
رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ.
“Sesungguhnya orang-orang yang
selalu membaca kitab Allah dan mendirikan salat dan menafkahkan sebahagian dari
rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi”. (QS.
Fathir[35]: 29).
Ibnu Katsir rahimahullah berkata,
قَالَ قَتَادَةُ: كَانَ مُطَرف، رَحِمَهُ اللَّهُ، إِذَا قَرَأَ
هَذِهِ الْآيَةَ يَقُولُ: هَذِهِ آيَةُ الْقُرَّاءِ .
“Qatadah rahimahullah berkata,
“Mutharrif bin Abdullah (Tabi’in, wafat 95H) jika membaca ayat ini beliau
berkata: “Ini adalah ayat orang-orang yang suka membaca Al Quran” (Tafsir Ibnu Katsir
QS. Fatir[35]:29).
3)
Besarnya
pahala membaca Al Qur’an.
“Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ
كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ
أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ .
“Siapa yang membaca satu huruf
dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan
dilipatkan menjadi sepuluh kebaikan semisalnya, aku tidak mengatakan alif lam
mim satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu
huruf.” (HR. Tirmidzi 2910, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani di
dalam kitab Shahih Al Jami’ 6469).
4)
Manfaat
membaca Al Qur’an.
Al-Qur’an sebagai obat.
ﻭَﻧُﻨَﺰّﻝُ ﻣِﻦَ ﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥِ ﻣَﺎ
ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺂﺀٌ ﻭَﺭَﺣْﻤَﺔٌ ﻟّﻠْﻤُﺆْﻣِﻨِﻴﻦَ ﻭَﻻَ ﻳَﺰِﻳﺪُ ﺍﻟﻈّﺎﻟِﻤِﻴﻦَ ﺇَﻻّ ﺧَﺴَﺎﺭﺍً.
“Dan Kami turunkan dari
Al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman
dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain
kerugian” (QS. Al-Israa’ [17]: 82).
Syaikh Muhammad Amin
Asy-Syinqithi rahimahullah berkata:
“Obat yang mencakup obat bagi penyakit jiwa
dan raga, seperti keraguan, kemunafikan, dan perkara lainnya. Bisa menjadi obat
bagi jasmani jika dilakukan ruqyah kepada orang yang sakit. Sebagaimana kisah
seseorang yang terkena sengatan kalajengking diruqyah dengan membacakan
Al-Fatihah. Ini adalah kisah yang shahih dan masyhur” (HR. Bukhari dan Muslim)
(Tafsir Adhwaul Bayan, QS Al-Isra’ [17]:82).
Adapun
Ath-Thabari rahimahullah mengatakan: Al-Qur’an Obat dari kejahilan dan
kesesatan. (Tafsir Ath Thabari, QS. Al –Isra’[17]:82).
يَا
أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا
فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ.
“Wahai manusia!
Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu, penyembuh
bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang
beriman.” (QS. Yunus[10]:57)
5)
Al-Qur’an
menjadi penentram hati.
Orang-orang
beriman selalu berdzkir, baik dengan lisan maupun dengan membaca Al Qur’an.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ
بِذِكْرِ اللَّهِ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ.
“Orang-orang
yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah,
hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (QS. Ar-Ra’d[13]:28)
Demikianlah Al-Qur’an merupakan obat, petunjuk dan penentram hati, adakah obat itu bisa memberikan efek jika tidak di minum…? Adakah petunjuk memberi manfaat jika tidak di buka…? Meminum dan membukanya yaitu dengan mengamalkan.
Hendaknya mengamalkan hukumnya, terkait masalah Aqidah, Ibadah, Muamalah dan juga akhlak.
Misalnya, supaya kita menyembah hanya kepada Allah ta’ala, menaati Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, meneladani beliau di dalam ibadah dan juga akhlaq,
berbakti kepada kedua orang tua, karena Allah memerintahkan hal itu.
Hendaknya kita tunduk dan taat kepada Allah serta menerima
semua ketentuannya, mengamalkan hukum-Nya, seperti yang berkaitan dengan hukum
warisan, apa yang di perintahkan kepada para wanita agar memakai pakaian
syar’i, memakai jilbab yang benar, menetapi di rumah-rumah mereka kecuali apa
yang di bolehkan, semua tidak lain karena belas kasih Allah ta’ala terhadap
hamba-hambanya.
Demikan juga agar kita hendaknya meninggalkan riba, tidak
menyuap, tidak minum khamer, tidak berjudi, tidak berzina, dan lain sebagainya,
yang semua itu dilarang di dalam Al Qur’an.
Dengan kita taat kepada Allah, menjalankan perintahnya dan
menjahui larangannya merupakan bukti kita mengimani dan mengamalkakan apa yang
tertuang di dalam Al Qur’an ini.
----------00000----------
2.
Membiasakan puasa (وَخَلَاءُ
الْبَطْنِ)
Mengosongkan
perut sangat penting dilakukan bagi orang yang hendak menetramkan hati, dari tidak
makan berlebihan, puasa wajib maupun puasa sunnah.
Allah ta’ala
berfirman:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا
وَلَا تُسْرِفُوا إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ.
“Makan
dan minumlah, tetapi jangan berlebihan.” (QS. Al-A’raf [7]: 31)
Ibnu Katsir rahimahullah
menjelaskan tafsir ayat ini,
قَالَ بَعْضُ السَّلَفِ:
جَمَعَ اللَّهُ الطِّبَّ كُلَّهُ فِي نِصْفِ آيَةٍ: وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلا
تُسْرِفُوا.
“Sebagian salaf berkata
bahwa Allah telah mengumpulkan semua ilmu kedokteran pada setengah ayat ini.”
Dari Al-Miqdam bin Ma'dikarib raḍiyallahu 'anhu secara
marfū' dia berkata, aku mendengan Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda:
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا
مِنْ بَطْنٍ. بِحَسْبِ ابْنِ آدَمَ أُكُلَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ، فَإِنْ كَانَ لَا
مَحَالَةَ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ.
"Tidaklah manusia memenuhi wadah yang lebih buruk dari
perutnya. Cukuplah bagi anak Adam itu beberapa suap yang dapat menegakkan
tulang punggungnya. Jika memang harus melebihi itu, maka sepertiga untuk
makanannya, sepertiga untuk minumannya dan sepertiga untuk nafasnya." (HR
Tirmidzi 2380 Ibnu Majah 3349, di shahihkan Syaikh al Abani di dalam Ash
Shahihah 2265).
Imam Asy-Syafi’i rahimahullah
menjelaskan bahaya kekenyangan karena penuhnya perut dengan makanan, beliau
berkata:
مَا
شَبِعْتُ مُنْذُ سِتَّ عَشْرَةَ سَنَةً إِلَّا شَبْعَةٌ أَطْرَحُهَا. قَالَ أَبُو
مُحَمَّدٍ: يَعْنِي فَطَرَحْتُهَا لِأَنَّ الشِّبَعَ يُثْقِلُ الْبَدَنَ
وَيُقَسِّي الْقَلْبَ وَيُزِيلُ الْفِطْنَةَ وَيَجْلِبُ النَّوْمَ، وَيُضْعِفُ
صَاحِبَهُ عَنِ الْعِبَادَةَ
“ Aku tidak pernah kekenyangan semenjak 16 tahun kecuali sekali,
aku segera mengosongkannya, Beliau juga berkata: Kekenyangan membuat badan
menjadi berat, hati menjadi keras, mengurangi kecerdasan, mudah mengantuk dan
lemah untuk beribadah.” (Hilyah
Auliya’ wa Thabaqatul Ashfiya’, Oleh Abu Nu’aim bin ‘Abdillah).
Kondisi kaum
muslimin kebanyakan sekarang banyak yang berkecukupan mereka tidak mampu
menahan lapar, akibatnya mereka sulit mengendalikan untuk tidak makan sehingga
berat melakukan kebaikan.
Salah
seorang ulama mengatakan, “Perut kenyang akan menjadikan indra seseorang lapar,
sebaliknya perut seseorang lapar akan menjadikan indra seseorang kenyang.”
Demikianlah
seharusnya yang dilakukan seseorang untuk menentramkan hatinya hendaknya sering
mengosongkan perutnya.
----------00000----------
3.
Shalat malam (وَقِيَامُ
اللَّيْلِ)
Shalat malam adalah kebiasaan orang-orang shalih dahulu.
Allah ta’ala berfirman:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَكَ عَسَى أَنْ
يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَحْمُودًا.
“Dan pada sebagian malam,
lakukanlah salat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu: mudah-mudahan
Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.” ( QS
Al-Isra’ [17]:79).
تَتَجَافَى
جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا.
“Lambung-lambung
mereka jauh dari pembaringan, karena mereka berdoa kepada Rabb mereka dalam
keadaan takut dan berharap kepada-Nya.” (QS. As-Sajadah[32] : 16)
كَانُوا
قَلِيلاً مِّنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ. وَبِالأَسْحَارِهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ.
“Di dunia
mereka sedikit sekali tidur di waktu malam..” (QS. Adz-Dzariyat [51]: 17)
Dari Abu
Hurairah radhiyallahu anhu dia berkata: Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda:
أَفْضَلُ
الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ وَأَفْضَلُ الصَّلَاةِ
بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ.
“Seutama-utama
puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama sholat
sesudah sholat wajib adalah sholat malam.” (HR. Ahmad 8534, Muslim 1163)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang bersabda:
يَنْزِلُ
رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ
يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ
وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
”Rabb kita turun ke langit
dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam terakhir.
Allah berfirman, ’Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku, niscaya Aku kabulkan.
Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan barangsiapa yang
memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni.” (HR. Bukhari 1145, 7494, Muslim 758)
Shalat malam menghibur hati
seseorang, untuk mengadukan seluruh masalah yang dihadapi, bermunajat kepada
Allah ta’ala, melupakan sejenak hiruk pikuk dunia dan gemerlapnya, muhasabah
diri dari selama ini jauh dari Allah ta’ala.
Umar bin
khatab radhiyallahu ‘anhu berkata:
حَاسِبُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُحَاسَبُوا،
وَزِنُوا أَنْفُسَكُمْ قَبْلَ أَنْ تُوزَنُوا.
“Bermuhasabahlah kalian pada diri
kalian sebelum amal kalian dihisab, timbanglah amal diri kalian sebelum kalian
ditimbang.” (HR.
Ahmad di Zuhud, hal. 120. Abu Nu’aim di Hilyah 1/52. Dilemahkan oleh Syaikh al-Albani
dalam Silsilah Adh-Dhaifah 1201)
Orang-orang dahulu bersedih hati
seandainya luput dan tidak bisa shalat Qiyamul lail, oleh karena itu hendaknya
orang-orang yang menghendaki hatinya tentram membiasakan qiyamul-lail.
----------00000----------
4. Berdoa di
waktu sahur(وَالتَّضَرُّعُ
عِنْدَ السَّحَرِ) .
Hendaknya mengobati
hatinya dengan memperbanyak, do’a, dzikir, dan memohon
ampun kepada
Allah ta’ala terutama di waktu sahur.
« ما مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلاَ قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلاَّ أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلاَثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِى الآخِرَةِ وَإِمَّا أَنُْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنَ السُّوءِ مِثْلَهَا ». قَالُوا إِذاً نُكْثِرُ. قَالَ « اللَّهُ أَكْثَرُ »
“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selama tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allah nanti yang memperbanyak mengabulkan do’a-do’a kalian.” (HR. Ahmad 3/18, dari Abu Sa’id; derajat hasan)
Allah ta’ala
berfirman:
ادْعُوا رَبَّكُمْ تَضَرُّعًا
وَخُفْيَةً إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ.
“Berdoalah
kepada Tuhanmu dengan rendah hati dan suara yang lembut. Sungguh, Dia tidak
menyukai orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf [7]: 55)
وَبِالأَسْحَارِهُمْ
يَسْتَغْفِرُونَ.
“Dan
selalu memohon ampunan di waktu sahur (menjelang fajar).” (QS. Adz-Dzariyat [51]: 18).
فَأَمَّا مَنْ تَابَ
وَآمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَعَسَى أَنْ يَكُونَ مِنَ الْمُفْلِحِين.
“Maka adapun orang yang bertaubat, beriman dan beramal saleh, maka
mudah-mudahan dia termasuk orang yang beruntung.” (QS Al-Qashas[28]: 67)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَاللَّهِ إِنِّي
لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي اليَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ
مَرَّةً.
“Demi Allah. Sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada
Allah dalam sehari lebih dari 70 kali.” (HR. Bukhari 6037)
Demikianlah waktu-waktu yang sangat utama ini banyak manusia
yang melupakannya.
----------00000----------
5. Berkumpul dengan
orang shalih ( وَمُجَالَسَةُ
الصَّالِحِينَ).
Orang-orang shalih akan membawa kepada kebaikan kepada
siapapun dimanapun dan kapanpun, sehingga dia mampu mempengarui orang-orang di
sekelilingnya untuk bersama-sama melakukan kebaikan, dan membawa kebaikan, oleh
karena itu Allah dan Rasul-Nya memerintahkan kita bersama orang-orang yang
shalih.
Allah ta’ala berfirman:
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ.
“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah,
dan bersamalah kamu dengan orang-orang yang benar.” (QS. At-Taubah [9]:119).
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ
فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ.
“Seseorang bisa dilihat dari perilaku beragama sahabatnya.
Hendaklah kalian memperhatikan bagaimana sahabatmu dalam beragama. (HR Ahmad 8417, Tirmidzi 2378, Abu Dawud 4833,
di shahhiihkan Syaikh al-Albani di dalam Ash Shahihah 927).
Seseorang bisa mencuri takbiat orang lain tanpa dirasa,
mengikuti dan mengagumi, oleh karena itu islam menganjurkan memilih duduk
dari orang-orang shalih.
Orang-orang yang buruk akhlaknya akan mempengaruhi keburukan
sebagaimana saat saat terakhir Abu Thalib menjelang kematiaanya.
Begit pula orang fasiq akan berkata tanpa menghiraukan orang
didepannya sehingga demikian ini bisa menjadikan hati seseorang sakit atau
memacu dalam perkara yang tidak bermanfaat.
Demikianlah semoga bermanfaat.
Sragen 10-Des 2022
Junaedi Abdullah.
----------00000----------
Tidak ada komentar:
Posting Komentar