Dewasa ini sungguh
memprihatikan di mana banyak orang yang berilmu, pintar namun krisis
orang-orang yang jujur, padahal mayoritas orang-orang itu beragama islam.
Islam sangat sangat
memperhatikan tentang sifat jujur dan amanahsehingga Allah dan Rasulnya menekankan
hal ini, Allah ta’ala berfirman:
يَٰأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَكُونُواْ مَعَ ٱلصَّٰدِقِينَ .
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kalian kepada Allah dan jadilah kalian bersama orang-orang yang jujur.” AT-Taubah[9]: 119.
Tidaklah orang tersebut
meninggalkan sifat jujur dan amanah kecuali orang tersebut adalah fasiq.
Dalam sejarah islam
kemunculan orang munafiq di tandai dengan sifat khas mereka yaitu biasa
berdusta, begitu pula kisah taubatnya sahabat Kaab yang tertinggal di perang
tabuk, oleh karena itu Rasulullah sallallahu a’alaihi wa sallam bersabda:
آيَةُ الْمُنَافِقِ
ثَلَاث إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَ إِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَ إِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda orang munafik itu ada
tiga apabila ia berkata dia berdusta, jika membuat janji mengingkari, dan jika
dipercayai mengkhianati” HR Bukhari 33 Muslim 59.
Adapun sifat jujur
ini termasuk sifat para nabi dan Rasul demikian pula nabi kita Muhammad
sallallahu ‘alaihi wa sallam, Beliau di kenal sebagai orang yang sangat jujur
sebelum diangkatnya menjadi rasul, saat orang quraisy berselisih menempatkan
batu hajar aswat, juga perkataan mereka ketika Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa
sallam naik bukit Shafa ketika menyeru islam mereka orang-orang kafir mengakui
kejujuran Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam.
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam perintahkan supaya kita bersikap jujur.
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam perintahkan supaya kita bersikap jujur.
عَلَيْكُمْ بِالصِّدْقِ فَإِنَّ الصِّدْقَ
يَهْدِى إِلَى الْبِرِّ وَإِنَّ الْبِرَّ يَهْدِى إِلَى الْجَنَّةِ وَمَا يَزَالُ
الرَّجُلُ يَصْدُقُ وَيَتَحَرَّى الصِّدْقَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ
صِدِّيقًا وَإِيَّاكُمْ وَالْكَذِبَ فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِى إِلَى الْفُجُورِ
وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِى إِلَى النَّارِ وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ
وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا
“Hendaklah kalian senantiasa
berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan megantarkan pada kebaikan dan
sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada surga. Jika seseorang senantiasa
berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia akan dicatat di sisi Allah
sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat dusta, karena
sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan kejahatan akan
mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan berupaya untuk
berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.” HR.
Bukhari 6094 dan Muslim 2607
Agama ini
mengharamkan berdusta kecuali dalam tiga keadaan:
لاَ يَحِلُّ الْكَذِبُ إِلاَّ فِي ثَلاَثٍ، يُحَدِّثُ الرَّجُلُ امْرَأَتَهُ لِيُرْضِيَهَا، وَالْكَذِبُ فِي الْحَرْبِ، وَالْكَذِبُ لِيُصْلِحَ بَيْنَ النَّاسِ
“Tidak halal berdusta kecuali pada tiga keadaan;
(1) seorang suami berbicara dengan istrinya untuk membuat istrinya ridha (senang),
(2) dusta dalam peperangan, dan (3) dusta untuk mendamaikan di antara manusia.”
HR. Ahmad 6/459,
461 Tirmidzi 1939, dinyatakan
hasan oleh asy-Syaikh Al-Albani dalam Ash-Shahihah
545.
Pentingnya
sifat jujur pada masa kini karena sifat jujur sekarang sulit untuk di jumpai.
Adapun sifat
jujur akan memberikan manfaat sebagai berikut:
1. Merupakan
ibadah yang memiliki kedudukan yang tinggi karena menjalankan perintah Allah ta’ala
dan meneladani Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam.
2. Kejujuran
mendatangkan kebahagiaan. Dimana sebuah pasangan suami istri akan bahagia jika
mampu mewujudkan kejujuran
3. Mendatangkan
ketentraman, berbeda dengan orang yang berdusta niscaya akan di hantui rasa
was-was dan kuatir seandainya kedustaanya diketahui orang lain.
4. Kejujuran
menjadikan seseorang percaya diri, dimana seorang pendusta akan minder karena
dia telah berbuat tidak sesuai kenyataannya.
5. Kejujuran
merupakan harta seseorang yang tidak bisa di rampas di mana pelakunya tidak
akan silau dengan harta yang sesungguhnya dimana seseorang mendapatkannya
dengan cara yang hina.
6. Kejujuran
merupakan kerhormatan seseorang, dimana betapapun tinggi pangkat dan kedudukan
seseorang, betapapun banyak harta seseorang akan hina di mata orang yang jujur
karena dirinya tidak memiliki kehormatan yang selayaknya di hormati.
7. Kejujuran
akan membawa keselamatan dunia akhirat, tidak sebagaimana ungkapan seseorang
jujur hancur, akan tetapi kejujuran akan membawa kemujuran (keberuntungan).
8. Kejujuran
akan menumbuhkan kepercayaan orang lain sedangkan dusta akan menghilangkan
kepercayaan
9. Jujur akan
menumbuhkan cinta sedangkan dusta akan menumbuhkan kebencian.
10. Jujur menumbuhkan
kebaikan, sedangkan dusta menumbuhkan keburukan dimana-mana.
Hendaknya
kita menjadi satu diantara seribu orang yang masih suka berdusta, dan memiliki
rasa tanggung jawab untuk memperbaiki keadaan di sekelilingnya, baik di
keluarga, di kantor di pabrik, di pasar dan lain sebagainya
Semoga Allah
ringankan kita untuk senantiasa berlaku jujur didalam kehidupan kita
sehari-hari dan hingga sampai kita berjumpa dengan Allah ta’ala Aamiin
Abu
Ibrahim Junaedi Abdullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar