Pada jaman kita ini hampir tidak
kita jumpai orang yang tidak mengenal hp, baik dari kalangan orang tua, remaja,
bahkan anak-anak. Namun sangat di sayangkan benda ini tak ubahnya seperti pisau
bermata dua, seandainya tidak menggunakan selayaknya sebagaimana mestinya, niscaya akan menjadi bencana dunia akhirat
bagi pemiliknya, dan dampak seperti ini telah banyak terjadi diantaranya
meningkatnya kasus perselingkuhan yang berakhir pada perceraian(http://www.tribunnews.com/regional/2013/10/01/perceraian-di-merangin-meningkat-gara-gara-handphone-untuk-selingkuh)
meningkatnya kecelakaan. ( http://www.sby.dnet.net.id/dnews/maret-2011/article-kecelakaan-di-jalan-akibat-ponsel-makin-meningkat-20.html) maraknya penipuan (http://cauchymurtopo.wordpress.com/tag/penipuan-lewat-hp/)
dan banya sekali yang tidak mungkin di sebutkan semua. Oleh karena itu membahas
permasalahan ini saya pandang penting mengingat hp seakan sudah menjadi bagian
dari kebutuhan hampir semua manusia.
Perlu
di ketahui hp sebenarnya termasuk nikmat yang Allah berikan kepada hambanya
oleh karena itu, hendaknya kita berusaha menggunakan sesuai keridhaan Allah
sehingga dengannya Allah akan memberkahi dan menjadikan kebahagiaan dunia dan
akhirat.
Diantara
adab menggunakan hp adalah:
1. Berusaha
untuk menyebut bismillah walaupun tidak
terus menerus pada saat menggunakan.
كُلُّ أَمْرٍ ذِي بَالٍ لا يُبْدَأُ فِيهِ بِبِسْمِ اللَّهِ
الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ أَقْطَعُ
“Setiap perkara yang memiliki kepentingan, tidak diawali dengan
“Bismillahirahmanirrahim” maka dia terputus.” H.R. As-Subuky dalam “Thabaqat Asy-Syafi’iyah
Al-Kubra” (6/1) Asy-Syaikh Muhammad Nashiruddin
Al-Albany berkata: “lemah” Irwa’
Al-Ghalil: (1/29-30). Meskipun dha’if dalam rangka untuk mencari berkah kepada
Allah dan memohon pertolongan kepada Allah dalam aktifitasnya hal ini tidak
mengapa sebagaimana menurut beberapa ulama.- Tidak menelfon kecuali dalam keadaan benar-benar penting. Terkadang penerima berada pada permasalahan yang rumit( njlimet) dan juga tegang, seperti memecahkan permasalahan, sedang mengendarai kendaraan di jalan raya, sedang istirahat, tidak enak badan atau sedang tidak mau di ganggu .
- Mengucapkan salam kecuali kepada orang yang telah jelas identitasnya bukan orang muslim atau orang yang tidak suka dengan islam .
فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ
تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ
لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ.
Maka
apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah- rumah (ini) hendaklah kamu
memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu
sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkah lagi baik.
Demikianlah Allah me njelaskan ayat-ayatnya(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya.
QS.24. An Nur 61.
حَقُّ الْمُسْلِمِ عَلَى
الْمُسْلِمِ سِتٌّ. قِيْلَ: مَا هُنَّ يَا رَسُولَ اللهِ؟ قَالَ: إِذَا لَقِيتَهُ
فَسَلِّمْ عَلَيْهِ، وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ، وَإِذَا اسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْ
لَهُ، وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اللهَ فَشَمِّتْهُ، وإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ،
وَإِذَا مَاتَ فَاتَّبِعْهُ
“Hak
seorang muslim terhadap muslim yang lainnya ada enam.” Ditanyakan kepada
beliau: “Apa saja itu, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda: “Jika berjumpa
ucapkan salam kepadanya, jika dia mengundangmu penuhilah undangannya, jika dia
meminta nasihat kepadamu nasihatilah dia, jika dia bersin dan mengucapkan
alhamdulillah maka ucapkan yarhamukallah, jika dia sakit jenguklah dia, jika
dia meninggal maka iringilah jenazahnya.” (HR. Al-Bukhari no. 1183, Muslim no.
2162, lafadz Muslim.)- Tidak menggunakan nada-nada yang terlarang dalam islam seperti music yang terlarang dalam islam, ataupun ayat-ayat Al Qur’an dikarenakan panggilan setiap saat terjadi, terkadang seseorang berada di tempat yang tidak layak di lantunkan ayat-ayat dari Al Qur’an demikian pula terkadang mengangkat hp sementara ayat tersebut belum memiliki arti yang komplit.
- Menyebutkan identitas diri sehingga tidak menimbulkan salah paham dan menjahui nama samaran atau yang memiliki makna ganda.
- Menggunakan kalimat yang ringkas jelas dan mudah dipahami agar terhindar dari Kesalah pahaman, baik dikarenakan pemahaman orang yang di ajak bicara dangkal atau karena ucapan penelfon yang bertele-tele.
- Menggunakan waktu sesingkat mungkin dan tidak banyak mengulang kata-kata agar tidak memakan waktu lama sehingga menjadikan pemborosan biaya, begitu pula waktu yang lama terkadang menjenuhkan penerima, oleh karena itu tidak mengapa bertanya keadaan penerima, apakah waktunya longgar atau tidak, demikian ini jika bermaksud berbicara panjang lebar.
- Berbaik sangka terhadap penerima adakalanya penerima sibuk, atau memang tidak memiliki pulsa untuk member balasan, begitu pula jika penerima memberi jawaban singkat, kita harus berbaik sangka, seorang suami atau istri juga harus saling berbaik sangka, jangan sampai kalimat yang ada di hp di terima mentah-mentah tanpa minta penjelasan terlebih dahulu sampai permasalahan jelas, sehingga tidak menjadikan rumah tangga berantakan, sebab ada kalanya rekan suami atau istri membuat kalimat yang memancing emosi suami istri tersebut, baik dengan niat bercanda ataupun dengan niat jahat.
- Adanya keterbukaan masalah hp antara suami istri, tidak saling tertutup demikian ini agar tidak menumbuhkan saling curiga.
- Tidak menyinggung hati penerima, kecuali jika memang ada kebutuhan dan kebaikan di dalamnya terutama untuk maslahat pribadi seseorang yang terdzolimi ataupun kepentingan umum.
- Jangan menggunakan hp di saat mengendarai kendaraan terutama membalas sms, akan tetapi tunggulah sesaat atau berhenti dahulu, karena bencana ini tidak sedikit, bukan hanya mengancam diri sendiri tapi juga nyawa orang lain.
- Tidak menggunakan untuk hal-hal yang terlarang seperti mengakses situs-situs porno, menyimpan gambar porno terlebih menyebarkannya, merusak rumah tangga orang seperti selingkuh, menteror orang lain, menipu, judi online, menyimpan lagu dan music, merekam pembicaraan orang lain dengan niat jahat dan lain sebagainya.
- Mematikan ponsel atau mengaktifkan tanpa nada (mode silent diam, getar) saat memasuki masjid, majelis, rapat dan lain-lain karena sangat mengganggu yang lain dan juga pembicaranya. Namun jika terlanjur hendaknya segera di matikan.
- Mengambilkan untuk suami jika ada panggilan terlebih hp tersebut miliknya, kecuali memang jelas dari kerabat atau seorang perempuan yang merupakan teman istrinya mengingat laki-laki pemimpin bagi wanita.
- Tidak memutuskan perkara-perkara yang besar dengan sendiri di kuatirkan jika sekiranya suami atau istri tahu tidak mengijinkan sebaiknya bermusyawarah terlebih dahulu, begitu pula dalam menanggapi undian, kuis berhadiah, atau kejutan-kejutan yang menjadikan penerima lupa diri, yang pada umumnya hanya dikirimkan orang-orang yang suka membual dan menipu.
- Tidak memberikan nomor kepada sembarangan orang tanpa ada tujuan yang jelas.
- Tidak memberikan kesempatan bagi orang yang tidak layak atau belum cukup umur untuk menggunakan hp, terlebih di masa kini yang bisa di sambungkan ke internet dan di akses kemana-mana sehingga bisa merusak masa depan anak-anak itu sendiri.
- Bagi seorang kepala keluarga atau yang semisalnya hendaknya sesekali mengecek hp milik istri, anak, ataupun orang yang di amanahkan untuk di bimbing, agar terhindar dari penyalahgunaan hp.
- Tidak menutup hp di saat berlangsung pembicaraan meskipun dirinya merupakan atasan dari penerimanya tersebut,
baik karena jengkel, karena malas, kecuali
karena alasan yang tidak bisa ditawar seperti sinyal hilang, batrai habis, atau
memberikan dampak negatif demikian pula
jika ada yang sangat mendesak dan lebih penting dari sekedar telfon tersebut
hal ini tidak mengapa, karena memutuskan tanpa adanya sebab akan menyakiti
orang yang di ajak bicara, jika memang karena suatu hal hendaknya mengemukakan alasan
dengan baik setelah urusanya selesai agar menetramkan hati penerima tersebut.
- Menyudahi dengan ucapan yang menyenangkan, baik itu salam, doa khusus, atau harapan untuk kebaikan bersama.
Demikianlah
secara ringkas adab menggunakan hp semoga bermanfaat.
Di
susun oleh Abu Ibrahm.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar