Manusia hidup di dunia ini tidaklah sendirian, akan tetapi di sana ada makhluk yang lain yaitu malaikat dan jin.
Malaikat tidaklah membahayakan manusia akan tetapi yang
membahayakan bagi manusia justru manusia yang kafir dan syaitan dari kalangan
jin yang kafir kepada Allah ta’ala.
Oleh karena itu Allah memerintahkan kita agar berlindung
kepada-Nya dari kejahatan keduannya, Allah ta’ala berfirman:
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ . مَلِكِ النَّاسِ . إِلَهِ النَّاسِ . مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ
الْخَنَّاسِ . الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ . مِنَ الْجِنَّةِ
وَالنَّاسِ .
Katakanlah, "Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja
manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam
dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia."
(QS.An-Nas[114]:1-5).
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا
فِي الْأَرْضِ حَلَالًا طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ
إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ.
"Wahai
manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah
mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang
nyata." (QS. Al-Baqarah[2]:168).
Bagaimana kita bisa
melemahkan setan dan selamat dari tipu dayanya.
Berikut beberapa hal
yang hendaknya kita lakukan:
1.
Mempelajari ilmu dengan pemahaman
yang benar.
Allah ta’ala berfirman:
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا
اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ
“Ketahuilah bahwasanya tidak ada sesembahan yang haq kecuali
Allah, dan mohonlah ampun atas dosa-dosamu.” (QS. Muhammad [47]:19).
Tidaklah masalah datang kecuali orang yang berilmu akan
menimbang dengan ilmunya, kemudian dia bertindak sesuai dengan ilmunya tersebut,
sementara syaitan datang dengan membawa subhat dan sahwat, hal itu akan mudah
ditangkal bagi orang yang memiliki ilmu, dari sini syaitan akan kesulitan menaklukkan
orang yang berilmu, sehingga tipu daya syaitan tersebut apabila dilihat dengan
kaca mata ilmu itu sangat lemah, sebagaimana firman Allah ta’ala:
إِنَّ كَيْدَ الشَّيْطَانِ كَانَ
ضَعِيفًا
“Sesungguhnya tipu daya syaitan itu lemah” (QS. An Nisa’[4]:
76).
Hanya saja
manusia kadang memperturutkan hawa nafsunya.
2.
Berpegang dengan Al-Qur’an dan Sunnah.
Allah ta’ala menjamin orang yang berpegang Al-Qur’an dan
Sunnah selamat dari kesesatan, dimana kesesatan itu tidak lain merupakan apa
yang ditimbulkan dari syaitan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
أَطِيعُوا اللَّهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُولِي الْأَمْرِ مِنْكُمْ فَإِنْ
تَنَازَعْتُمْ فِي شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ
تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ذَلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا.
“Hai
orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil
amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu,
maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu
benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.” (QS. An-Nisa’[4]:59).
إِنِّي
قَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ شَيْئَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُمَا: كِتَابَ اللَّهِ
وَسُنَّتِي.
“Aku telah
tinggalkan pada kamu dua perkara, kamu tidak akan sesat selama berpegang kepada
keduanya, (yaitu) Kitab Allah dan Sunnahku.” (HR. Al-Hakim di dalam mustadraknya 319, Disahihkan oleh Syaikh
al-Albani di dalam Sahihul Jami’ 2937).
3.
Beramal secara
ikhlas.
Dimana Allah ta’ala sudah mengabarkan kepada kita bahwasanya
syaitan lemah terhadap orang yang ikhlas.
Allat ta’ala berfirman:
وَلَأُغْوِيَنَّهُمْ أَجْمَعِينَ .
إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ .
“Iblis berkata: “…Dan pasti aku akan
menyesatkan mereka semuanya. kecuali hamba-hamba Engkau yang ikhlas di antara
mereka.” (QS. Al Hijr: 39-40).
قَالَ فَبِعِزَّتِكَ لَأُغْوِيَنَّهُمْ
أَجْمَعِينَ . إِلَّا عِبَادَكَ مِنْهُمُ الْمُخْلَصِينَ.
(Iblis)
menjawab, “Demi kemuliaan-Mu, pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya,
kecuali hamba-hamba-Mu yang terpilih di antara mereka.”(QS.Shad[38]82-83).
4.
Mengucapkan sallam ketika memasuki
rumah.
Hendaknya salam terlebih dahulu, meskipun dirumah sendiri.
Berdasarkan firman Allah:
فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَىٰ
أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً ۚ
كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ.
“Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah
(ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi
salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang
diberi berkat lagi baik.” (An-Nuur[24]: 61).
Adapun apabila bertamu Hendaknya salam tiga kali dan kembali
bila tdak dijawab.
إِذَا اسْتَأْذَنَ اَحَدُكُمْ ثَلاَثاً فَلَمْ
يُؤْذَنْ لَهُ فَلْيَرْجِعْ.
“Jika salah
seorang di antara kalian sudah meminta izin tiga kali dan tidak diizinkan maka
pulanglah.” [HR. Bukhari 6245 dan Muslim 2153).
5.
Berdoa ketika makan.
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan kepada
kita ketika memasuki rumah:
إِذَا دَخَلَ الرَّجُلُ بَيْتَهُ
فَذَكَرَ اللَّهَ عِنْدَ دُخُولِهِ وَعِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ لاَ
مَبِيتَ لَكُمْ وَلاَ عَشَاءَ. وَإِذَا دَخَلَ فَلَمْ يَذْكُرِ اللَّهَ عِنْدَ
دُخُولِهِ قَالَ الشَّيْطَانُ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ. وَإِذَا لَمْ يَذْكُرِ
اللَّهَ عِنْدَ طَعَامِهِ قَالَ أَدْرَكْتُمُ الْمَبِيتَ وَالْعَشَاءَ
“Jika seseorang memasuki rumahnya lantas ia
menyebut nama Allah saat memasukinya, begitu pula saat ia makan, maka setan pun
berkata (pada teman-temannya), “Kalian tidak ada tempat untuk bermalam dan
tidak ada jatah makan.” Ketika ia memasuki rumahnya tanpa menyebut nama
Allah ketika memasukinya, setan pun mengatakan (pada teman-temannya), “Saat ini
kalian mendapatkan tempat untuk bermalam.” Ketika ia lupa menyebut nama Allah
saat makan, maka setan pun berkata, “Kalian mendapat tempat bermalam dan jatah
makan malam.” (HR. Muslim 2018).
Dari hadits diatas hendaknya kita membaca basmalah ketika
akan makan.
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ طَعَامًا
فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ فَإِنْ نَسِيَ فِي أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللهِ
أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ.
“Apabila salah seseorang dari kalian hendak
makan, maka ucapkanlah bismillah. Apabila lupa maka ucapkanlah, “Bismillahi
Awwalahu wa Aakhirohu” (Dengan menyebut nama Allah di awal dan di akhir).”
(HR. Ahmad 25106, Abu Dawud 3767 dishahihkan Syaikh al-Albani di dalam Al-Irwa’
1965).
6.
Berdoa ketika mau kebelakang.
Dari Anas bin Malik radiyallahu ‘anhu menuturkan jika Rasulullah
sallallahu alaihi wa sallam hendak masuk WC, beliau berdoa:
اَللّٰهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْخُبُثِ
وَالْخَبَائِثِ
“ya Allah, aku berlindung kepadamu dari setan laki-laki
dan setan perempuan."(HR. Bukhari 142, Muslim 375).
Adapun apabila keluar Rasullallah membaca:
غُفْرَانَكَ.
“Aku mohon ampunan-Mu, Ya Allah.” (HR. Abu Dawud
30, dishahihkan syaikh al-Albani di dalam shahih IBnu Majah 300).
7.
Memperbanyak shalat di rumah.
Rasulullah memerintahkan kita agar memperbanyak
shalat dirumah kita, bagi laki-laki shalat sunnah, adapun shalat wajib bagi
laki-laki hendaknya di masjid.
Dari Ibnu Umar radiyallahu ‘anhuma, Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
اجْعَلُوا
فِي بُيُوتِكُمْ مِنْ صَلَاتِكُمْ وَلَا تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا.
“Jadikanlah rumah kalian sebagai tempat shalat kalian, jangan jadikan
ia sebagai kuburan” (HR. Al Bukhari 432, 1187, Muslim 777).
8.
Meperbanyak membaca Al-Qur’an dirumah.
Sesungguhnya syaitan lari dari bacaan Al-Qr’an
terutama surat Al Baqarah.
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لاَ تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنَ
الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ.
“Janganlah kalian jadikan rumah-rumah kalian
sebagai kuburan, sungguh syetan akan lari ketakutan dari rumah yang dibacakan
surat Al Baqarah di dalamnya”. (HR. Muslim 780).
Dari Abu Umamah Al Bahili berkata: “Saya telah mendengar
Rasulullah –Shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا
حَسْرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ.
“Bacalah oleh kalian surat Al Baqarah; karena
mengambilnya adalah keberkahan dan meninggalkannya adalah kerugian, dan para
tukang sihir tidaklah mampu (menggelincirkannya dari kebenaran)”(HR Muslim. 804)
9.
Menjauhkan gambar-gambar dirumah.
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda:
أَنَّ المَلاَئِكَةَ لاَ تَدْخُلُ
بَيْتًا فِيهِ صُورَةٌ، وَأَنَّ مَنْ صَنَعَ الصُّورَةَ يُعَذَّبُ يَوْمَ
القِيَامَةِ يَقُولُ: أَحْيُوا مَا خَلَقْتُمْ "
”sesungguhnya para malaikat tidak akan masuk ke rumah yang
terdapat gambar di dalamnya (yaitu gambar makhluk hidup bernyawa) dan orang
yang membuat gambar akan diadzab pada hari kiamat, dia berkata “ Hidupkan apa
yang telah kau ciptakan.” (HR. Bukhari 3224, Muslim 2106).
Hadits Jabir radhiyallahu ‘anhu dia berkata:
نَهَى رسول الله صلى
الله عليه وسلم عَنِ الصُّوَرِ فِي الْبَيْتِ وَنَهَى أَنْ يَصْنَعَ ذَلِكَ.
“Rasulullah shallallahu alaihi wasallam melarang adanya gambar
di dalam rumah dan beliau melarang untuk membuat gambar.” (HR. Tirmizi 1749 hadits
ini dishahihkan syaikh al-Albani di dalam As-shahihah 424).
10.
Menutup
rumah bila sudah mulai malam.
Dari Jabir bin ‘Abdillah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا
كَانَ جُنْحُ اللَّيْلِ – أَوْ أَمْسَيْتُمْ – فَكُفُّوا صِبْيَانَكُمْ ، فَإِنَّ
الشَّيَاطِينَ تَنْتَشِرُ حِينَئِذٍ ، فَإِذَا ذَهَبَ سَاعَةٌ مِنَ اللَّيْلِ
فَحُلُّوهُمْ ، وَأَغْلِقُوا الأَبْوَابَ ، وَاذْكُرُوا اسْمَ اللَّهِ ، فَإِنَّ
الشَّيْطَانَ لاَ يَفْتَحُ بَابًا مُغْلَقًا.
“Jika hari mulai gelap tahanlah anak-anak
kalian (untuk keluar rumah) karena saat itu setan sedang berkeliaran.
Jika telah lewat sebagian malam biarkanlah mereka. Tutuplah pintu-pintu dan
ucapkanlah bismillah, karena sesungguhnya setan tidak akan bisa membuka pintu
yang tertutup.” (HR. Bukhari no. 5623 dan Muslim no. 2012).
Dalam Fathul Bari disebutkan,
فَإِشَارَة
إِلَى أَنَّ الْأَمْر بِالْإِغْلَاقِ لِمَصْلَحَةِ إِبْعَاد الشَّيْطَان عَنْ
الِاخْتِلَاط بِالْإِنْسَانِ.
“Perintah
untuk menutup pintu karena terdapat maslahat agar setan menjauh dari rumah dan
tidak bercampur dengan manusia.”
Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim menjelaskan,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam telah memerintahkan agar
selamat dari gangguan setan. Sebab ini yang telah Allah tetapkan supaya
seseorang selama dari gangguan tersebut. Setan tidak mampu membuka wadah yang tertutup, begitu pula teko yang tertutup. Setan pun tidak bisa membuka pintu,
mengganggu anak kecil dan lainnya jika sebab-sebab tadi dilakukan.”
Beberapa kisah orang shalih dahulu melawan syaitan.
1)
Kisah Umar bin Khattab bertarung dengan jin.
"Seorang lelaki keluar
kemudian bertemu dengan jin, tiba-tiba jin itu berkata, "Bertarunglah
melawanku !"
Maka mereka berdua bertarung,
dan akhirnya jin itu dapat dikalahkan. Seseorang bertanya siapakah gerangan
pria itu ? dijawab, "Siapa lagi kalau bukan Umar bin Khattab"
(Riwayat Thabrani)
Dalam penjelasan lain jin itu
mengaku paling kuat di bangsanya, dan memberi tahu agar dapat terlindung dari
dirinya dengan membaca ayat kursi."
2)
Kisah Ammar bin Yasir
"Ammar bin Yasir mengambil
air di sumur, lalu Setan menampakkan diri. Beliau bergulat dengan Setan itu dan
menghantam hidungnya dengan batu."(Riwayat Baihaqi)
3)
Kisah Khalid bin Walid ketika Fatkhul Makkah.
Khalid bin Walid ditugaskan Nabi
Muhammad untuk menghancurkan berhala Uzza. Lalu beliau pergi ke sebuah kampung
dan menemukan bahwa Uzza adalah Setan perempuan telanjang berambut acak-acakan
dan terurai, Khalid lalu menebas dengan pedangnya dan akhirnya mati. (HR Abu
dawud) (lihat Arrahiqul Makhtum Syaikh Syafiyurrahman Al Mubarokfuri).
4)
Kisah Ibnu Zubair.
Ibnu Zubair meriwayatkan bahwa
ia melihat sesosok jin laki-laki tapi tingginya hanya sejengkal (cebol) Lalu
Ibnu Zubair bertanya : “Makhluk apa kamu ?” Lalu Makhluk itu menjawab : “Saya
Izib”. Ibnu Zubair bertanya lagi : “Apa itu Izib ?” Makhluk itu menjawab :
“Izib ya Izib .”
Lalu makhluk itu dipentung Ibnu
Zubair dengan tongkat sampai makhluk itu lari terbirit-birit. (Al-Syibli dalam
Ahkam al Jan).
5) Dahulu pemuda
yang masih pengantin.
Seorang pemuda yang masih pengantin baru ijin pulang ketika
perang khandak, ternyata dirumah ada ular, kemudian pemuda itu menyerang dan
ular itupun menyerang akhirnya kedua-duanya meninggal. ( Shirah Nabawiyah
Syaikh Syafiurhman al-Mubarokfuri)
6)
Kisah imam Mujahid
“Suatu malam ketika saya sedang
melaksanakan shalat, tiba-tiba muncul makhluk sebesar anak laki-laki di hadapan
saya. Lalu saya desak dia untuk menangkapnya. Tiba-tiba dia bangun dan lompat ke
belakang dinding sehingga saya mendengar jatuhnya. Setelah itu, dia tidak penah
datang lagi.” (Riwayat Ibnu Abi Dunya).
Dalam riwayat lain, Imam Mujahid
menegaskan:
“Setan itu sebenarnya sangat
takut terhadap kalian (manusia), melebihi ketakutan kalian kepadanya. Oleh
karena itu, setan menampakkan diri kepada kalian, janganlah kalian lari
ketakutan. Karena jika kalian takut, ia akan menunggangi kalian (mengganggu),
akan tetapi bersikaplah keras kepadanya, pasti dia akan pergi”. (Riwayat Ibn
Abi Dunya)
7) Abu Hurairah
pernah menangkap Jin.
Disebutkan secara makna bahwa Abu Hurairah pernah menangkap
jin yang berbentuk manusia sampai tiga kali, ketika ia mencuri kurma sedekah
kemudian memberitahukan supaya membaca ayat kursi agar tidak diganggu,
Rasulullah sallallahu Alaihi wa sallam membenarkan hal itu.(HR.Bukhari)
8) Syaitan akan
takut dari sebagian hamba Allah yang shalih.
Setan takut dan lari dari sebagian hamba Allah yang kuat
imannya.
Jika Islam telah tertancap kuat pada seorang hamba, iman
telah tegak di dalam hatinya, dan dia senantiasa menjaga batasan-batasan yang
telah digariskan Allah, maka setan akan menjauh dan lari darinya.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
kepada Umar bin Al Khaththab: “Sesungguhnya setan takut kepadamu, wahai
Umar”. (HR Tirmidzi 2913).
Demikianlah semoga
bermanfaat.
Sragen 16-okt
2023.
Junaedi
Abdullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar