Dewasa ini kehidupan manusia yang serba maju, mudah
dan cukup tidak menjadikan manusia mensyukuri nikmat Allah, akan tetapi justru
semakin haus untuk mendapatkan dunia yang sebanyak-banyaknya, kondisi seperti
ini di dukung dengan pengetahuan agama yang pas-pasan, berbagai macam penawaran
produk dari berbagai iklan media, belum lagi perhatian mereka yang tertuju
kepada orang-orang kafir yang bebas di dalam mengeruk dunia ini, inilah keadaan
manusia sekarang ini.
1.
Manusia saling berlomba di dalam masalah dunia
أَلْهَاكُمُ التَّكَاثُرُ ,حَتَّى زُرْتُمُ الْمَقَابِرَ
“Bermegah-megahan
telah melalaikan kamu , sampai kamu masuk ke dalam kubur.” QS. At Takasur
[102]: 1-2.
لَيَأْتِيَنَّ عَلَى النَّاسِ زَمَانٌ لاَ
يُبَالِى الْمَرْءُ بِمَا أَخَذَ الْمَالَ ، أَمِنْ حَلاَلٍ أَمْ مِنْ حَرَامٍ.
“Akan
datang suatu zaman di mana manusia tidak lagi peduli dari mana mereka
mendapatkan harta, apakah dari usaha yang halal atau haram.” HR. Bukhari 2083.
2.
Larangan
Allah mengagumi dan mengikuti pola hidup orang kafir.
فَلَا تُعْجِبْكَ أَمْوَالُهُمْ وَلَا
أَوْلَادُهُمْ ۚ إِنَّمَا يُرِيدُ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ بِهَا فِي الْحَيَاةِ
الدُّنْيَا وَتَزْهَقَ أَنْفُسُهُمْ وَهُمْ كَافِرُونَ
“Maka janganlah harta
benda dan anak-anak mereka menarik hatimu. Sesungguhnya Allah menghendaki
dengan (memberi) harta benda dan anak-anak itu untuk menyiksa mereka dalam
kehidupan di dunia dan kelak akan melayang nyawa mereka, sedang mereka dalam
keadaan kafir.” QS Ataubah[9]:55
وَلا يَحْسَبَنَّ الَّذِينَ
كَفَرُوا أَنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ خَيْرٌ لِأَنْفُسِهِمْ إِنَّمَا نُمْلِي لَهُمْ
لِيَزْدَادُوا إِثْمًا وَلَهُمْ عَذَابٌ مُهِينٌ.
“Dan janganlah sekali-kali orang-orang kafir
menyangka, bahwa pemberian tangguh kami kepada mereka adalah lebih baik bagi
mereka. Sesungguhnya kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya
bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan.” QS. Al
Imran[3]:178.
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا
وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِمْ مِلْءُ الْأَرْضِ ذَهَبًا وَلَوِ
افْتَدَىٰ بِهِ ۗ أُولَٰئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُمْ مِنْ
نَاصِرِينَ.
Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan mati
sedang mereka tetap dalam kekafirannya, maka tidaklah akan diterima dari
seseorang diantara mereka emas sepenuh bumi, walaupun dia menebus diri dengan
emas (yang sebanyak) itu. Bagi mereka itulah siksa yang pedih dan sekali-kali
mereka tidak memperoleh penolong. QS 3:91
مَا الْفَقْرَ أَخْشَى عَلَيْكُمْ، وَلَكِنِّي أَخْشَى أنْ تُبْسَطَ الدُّنْيَا
عَلَيْكُمْ كَمَا بُسِطَتْ عَلَى مَنْ كَانَ قَبْلَكُمْ، فَتَنَافَسُوهَا كَمَا تَنَافَسُوهَا، فَتُهْلِكَكُمْ
كَمَا أَهْلَكَتْهُم.
“Bukan
kemiskinan yang aku khawatirkan menimpa kalian, melainkan aku khawatir dunia
dibentangkan kepada kalian, sebagaimana dibentangkan terhadap orang-orang yang
sebelum kalian, lalu kalian berlomba-lomba meraihnya. Kemudian dunia itu
membinasakan kalian sebagaimana dia telah membinasakan mereka.” HR. Bukhari 3158
Muslim 2961.
3. Ketakutan
manusia terhadap apa yang terjadi dan akan terjadi.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِنَ
الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ. الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ
مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ.
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan.Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. yaitu) orang-orang
yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa
ilaihi raaji'uun."QS Al Baqarah[2]:175-176.
4. Syaitan menakut-nakuti dengan kefakiran.
الشَّيْطَانُ يَعِدُكُمُ الْفَقْرَ
وَيَأْمُرُكُمْ بِالْفَحْشَاءِ ۖ وَاللَّهُ يَعِدُكُمْ مَغْفِرَةً
مِنْهُ وَفَضْلًا ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ
“Syaitan menjanjikan (menakut-nakuti) kamu dengan kemiskinan
dan menyuruh kamu berbuat kejahatan (kikir); sedang Allah menjadikan untukmu
ampunan daripada-Nya dan karunia. Dan Allah maha luas (karunia-Nya) lagi maha mengatahui.”
QS Al-Baqarah[2]:268.
5.
Bukan sebagai ukuran benci dan cinta
Allah dengan sedikit dan banyaknya harta.
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا
ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ .
وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي
أَهَانَنِ .
“Adapun
manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu dia dimuliakan-Nya dan diberinya
kesenangan, maka dia akan berkata: “Tuhanku telah memuliakanku”. Adapun bila
Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya maka dia berkata: “Tuhanku
menghinakanku.” QS. Al Fajr [89]: 15-16.
6. Perintah Allah agar kita mencari rizqi yang
halal.
يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَاشْكُرُوا
لِلَّهِ إِنْ كُنْتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ.
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang
baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika
benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. QS Al Baqarah[2]:172.
7.
Allah
telah catat rizqi manusia
عَنْ زَيْدِ بْنِ وَهْبٍ عَنْ عَبْدِ الله رضى الله عنه قَالَ
حَدَّثَنَا رَسُولُ الله -صلى الله عليه وسلم- وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوقُ «
إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِى بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا ثُمَّ
يَكُونُ فِى ذَلِكَ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُونُ فِى ذَلِكَ مُضْغَةً
مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يُرْسَلُ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ وَيُؤْمَرُ
بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِىٌّ أَوْ
سَعِيدٌ فَوَالَّذِى لاَ إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ
أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ
فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ
فَيَدْخُلُهَا وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا
يَكُونَ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلاَّ ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ
فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا
“Abdullah bin Mas’ud
radhiyallahu ‘anhu berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda
kepada kami dan beliau adalah orang yang benar dan dibenarkan: “Sesungguhnya
tiap-tiap kalian dikumpulkan penciptaannya dalam rahim ibunya selama 40 hari
berupa nutfah, kemudian menjadi ‘Alaqah (segumpal darah) selama itu juga lalu
menjadi Mudhghah (segumpal daging) selama itu juga, kemudian diutuslah Malaikat
untuk meniupkan ruh kepadanya lalu diperintahkan untuk menuliskan empat kata :
Rizki, Ajal, Amal dan Celaka/bahagianya. Maka demi Allah yang tiada Tuhan
selainnya, ada seseorang di antara kalian yang mengerjakan amalan ahli surga
sehingga tidak ada jarak antara dirinya dan surga kecuali sehasta saja.
kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan ahli
neraka dan ia masuk neraka. Ada di antara kalian yang mengerjakan amalan ahli
neraka sehingga tidak ada lagi jarak antara dirinya dan neraka kecuali sehasta
saja. kemudian ia didahului oleh ketetapan Alloh lalu ia melakukan perbuatan
ahli surga dan ia masuk surga.” HR. Bukhari 3208 Muslim 2643.
8. Jaminan
Allah ta’ala terhadap rizqi manusia.
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الأرض إِلا
عَلَى الله رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا كُلٌّ فِي
كِتَابٍ مُبِينٍ.
“Dan
tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi
rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat
penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Al Lauh Al Mahfuz).”
(QS. Huud[11]: 6).
وَأَنَّ الرُّوحَ الْأَمِينَ نَفَثَ فِي رُوعِيَ أَنَّهُ لَنْ
تَمُوتَ نَفْسٌ حَتَّى تَسْتَوْفِيَ رِزْقَهَا, فَاتَّقُوا اللهَ وَأَجْمِلُوا فِي
الطَّلَبِ, وَلَا يَحْمِلَنَّكُمُ اسْتِبْطَاءُ الرِّزْقِ أَنْ تَطْلُبُوهُ
بِمَعَاصِي اللهِ, فَإِنَّهُ لَا يُدْرَكُ مَا عِنْدَ اللهِ إِلَّا بِطَاعَتِهِ
Dan sungguh Ar-ruhul amin
(Malaikat Jibril yang terpercaya) telah menyampaikan kepadaku bahwa tidak akan
mati satu jiwa sampai ia menyempurnakan rezekinya, maka bertakwalah kepada
Allah dan perbaguslah dalam mencari rezeki, dan sekali-kali janganlah lambatnya
rezeki menjadikan kalian mencarinya dengan bermaksiat kepada Allah, karena
sesungguhnya tidak akan diraih apa yang ada di sisi Allah kecuali dengan
menaati-Nya.” HR. Musnad Ibnu Abi Syaibah 8: 129 dan Thabrani dalam Al-Mu’jam
Al-Kabir 8/166,
Lihat Silsilah Al Hadist As Sahihah 2866.
عَنْ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رَضِيَ
اللهُ عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : لَوْ
أَنَّكُمْ تَتَوَكَّلُوْنَ عَلَى اللهِ حَقَّ تَوَكُّلِهِ لَرَزَقَكُمْ كَمَا
يَرْزُقُ الطَّيْرَ ، تَغدُوْ خِمَاصًا ، وتَرُوْحُ بِطَانًا
Dari Umar bin al-Khatthab Radhiyallahu anhu , dari Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Seandainya kalian bertawakkal kepada Allâh dengan sungguh-sungguh tawakkal
kepada-Nya, sungguh kalian akan diberikan rizki oleh Allâh sebagaimana Dia
memberikan rizki kepada burung. Pagi hari burung tersebut keluar dalam keadaan
lapar dan pulang di sore hari dalam keadaan kenyang.” HR Tirmidzi 2344, Ibnu
Majah 4164, lihat Silsilah Al Hadist As Sahihah 310.
9.
Tidaklah
rizqi tertukar dan melebihi dari apa yang di tentukan.
مَنْ كَانَتِ الدُّنْيَا هَمَّهُ ،
فَرَّقَ اللهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ فَقْرَهُ بَيْنَ عَيْنَيْهِ ِ، وَلَمْ
يَأْتِهِ مِنَ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ ، وَمَنْ كَانَتِ الْآخِرَةُ
نِيَّـتَهُ ، جَمَعَ اللهُ أَمْرَهُ ، وَجَعَلَ غِنَاهُ فِيْ قَلْبِهِ ،
وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ.
Barangsiapa tujuan hidupnya adalah
dunia, maka Allah akan mencerai-beraikan urusannya, menjadikan kefakiran di
kedua pelupuk matanya, dan ia tidak mendapatkan dunia kecuali menurut ketentuan
yang telah ditetapkan baginya. Barangsiapa yang niat (tujuan) hidupnya adalah
negeri akhirat, Allah akan mengumpulkan urusannya, menjadikan kekayaan di
hatinya, dan dunia akan mendatanginya dalam keadaan hina. ”
HR Ibnu Majah 4105 Dishahihkan oleh Syaikh Al-bani di dalam Silsilah al-Ahadits
ash-Shahihah 950.
10.
Mewaspadai berbagai macam
tipu daya syaitan.
Hendaknya seseorang yakin dengan
prinsipnya, bahwa Allah akan mencukupinya dengan yang halal, dan jangan tertipu
dengan angan-angan yang di munculkan oleh syaitan, karena syaitan hanya mengajak
kepada keburukan, sebagaimana Allah ta’ala sebutkan:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ كُلُوا مِمَّا فِي الْأَرْضِ حَلَالًا
طَيِّبًا وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ ۚ إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ إِنَّمَا
يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا
تَعْلَمُونَ .
Hai
sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi,
dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya
syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.
Sesungguhnya
syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap
Allah apa yang tidak kamu ketahui.
Disusun
oleh Abu Ibrahim Junaedi Abdullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar