Pengertiannya
Al Qur'an secara bahasa masdar (kata benda) dari qara’a yang berarti
bacaan.
Adapun secara syar’i firman Allah ta’ala yang diturunkan kepada nabi
Muhammad sallallahu alaihi wa sallam yang di mulai dari surat Al Fatikhah dan
di akhiri dengan surat An Nas. Usul fi tafsir Muhammad Shalih Al Utsaimin.
Allah ta’ala berfirman;
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ قُرْآنًا عَرَبِيًّا لَعَلَّكُمْ
تَعْقِلُونَ
Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Quran
dengan berbahasa Arab, agar kamu memahaminya. QS Yusuf[12]:2
Begitu pula kalamullah bukan makhluq, sebagaimana
Allah ta’ala sebutkan:
وَكَلَّمَ
اللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا.
Dan Allah telah berbicara kepada
Musa dengan langsung. QS An Nisaa’[4]:164.
Menurut Ahli tafsir Al Qur’an di turunkan pada bulan Ramadhan, hal ini di ketahui dari
firman Allah ta’ala:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ
فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ
Sesungguhnya kami
menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi QS. Ad Dukhaan[44]:3
Malam yang diberkahi tersebut
adalah malam bulan Ramadhan sebagaimana firman-Nya:
شَهْرُ
رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ
وَالْفُرْقَانِ.
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan
yang bathil).QS. Al Baqarah[2]:185
Para ulama juga mengatakan
bahwasanya AL Qur’an di turunkan dengan sekaligus dari lauhul mahfud ke langit
dunia, kemudian di turunkan secara rinci dan berangsur-angsur sesuai dengan kejadian-kejadian selama dua
puluh tiga tahun kepada Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam. Lihat Tafsir
Ibnu Katsir QS:44/1
Barang siapa mau mentadaburinya, niscaya akan menjumpai keagungan yang luar biasa, oleh karena itu banyak
sekali ilmuwan dan misionari-misionaris ketika hendak menjadikan Al Qur’an
sebagai refrensi untuk menyerang kaum muslimin justru banyak yang mendapatkan
hidayah dan masuk islam. Seperti Dr.
Gary Miller, Prof Dr Maurice Bucaile, , Loves Casanova, :
1. Al Qur’an datangnya
dari Allah ta’ala dan Allah ta’ala yang akan menjaganya.
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ
وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ.
Sesungguhnya
Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar
memeliharanya. 15. Al Hijr : 9
تَرَكْتُ فِيْكُمْ شَيْئَيْنِ لَنْ
تَضِلُّوْا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ وَ سُنَّتِيْ.
“Aku tinggalkan untuk kalian dua hal, kalian tidak akan sesat selama
berpegang teguh kepada keduanya, yaitu Kitabullah (Al-Qur`an) dan Sunnahku”. HR
Hakim 319 dan dishahi hkan Syaikh Albani dalam Shahihu Al Jami’ 3232.
Allah ta’ala berfirman tentang RasulNya:
وَمَا
يَنْطِقُ عَنِ الْهَوَىٰ إِنْ هُوَ إِلَّا وَحْيٌ يُوحَىٰ
dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur'an) menurut kemauan hawa
nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan (kepadanya).
QS An Najm[53]: 3-4.
Dari sini Al Qur’an dan Sunah senantiasa terjaga, karena
seandainya tidak terjaga niscaya tidak bisa di buat pegangan, adapun Sunnah
sebagai penjelas Al Qur’an, oleh karena itu Al Qur’an sangat butuh kepada
Sunnah sebagaimana maruf di kalangan para ulama. Adapun penjagaan Al Qur’an
yaitu dengan banyaknya para penghafal Al Qur’an dan Hadis sehingga berbagai
cara orang hendak memalsu Al Qur’an dan Hadist selalu mengalami kegagalan, beda
halnya dengan kitab-kitab lain yang Allah nyatakan telah di robah-robah, Allah
ta’ala berfirman:
فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ
يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا
فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ
Maka
Kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan
mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud)
untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka Kecelakaan
yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri,
dan Kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. QS.
Al Baqarah[2]:79.
Adapun orang yang
meragukan kebenaran Al Qur’an, semenjak dahulu Allah menantang orang yang
meragukannya.
قُلْ لَئِنِ اجْتَمَعَتِ الْإِنْسُ
وَالْجِنُّ عَلَىٰ أَنْ يَأْتُوا بِمِثْلِ هَٰذَا الْقُرْآنِ لَا يَأْتُونَ
بِمِثْلِهِ وَلَوْ كَانَ بَعْضُهُمْ لِبَعْضٍ ظَهِيرًا
Katakanlah: “Sesungguhnya
jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al Quran ini, niscaya
mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan dia, sekalipun sebagian
mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain”. Q.S. Al-Isra’ [17] : 88.
وَإِنْ كُنْتُمْ فِي رَيْبٍ مِمَّا
نَزَّلْنَا عَلَى عَبْدِنَا فَأْتُوا بِسُورَةٍ مِنْ مِثْلِهِ وَادْعُوا
شُهَدَاءَكُمْ مِنْ دُونِ اللَّهِ إِنْ كُنْتُمْ صَادِقِينَ
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang
Al-Qur’an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat
(saja) yang semisal Al-Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah,
jika kamu orang-orang yang benar.” Q.S. Al-Baqarah [2]: 23.
2. Al Qur’an sebagai
petunjuk dan rahmat bagi orang-orang
yang bertaqwa.
ذَلِكَ
الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ.
Kitab
(Al Quran) Ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa,
QS. Al Baqarah[2]: 2
تِلْكَ
آيَاتُ الْكِتَابِ الْحَكِيمِ . هُدًى وَرَحْمَةً لِلْمُحْسِنِينَ.
Inilah
ayat-ayat Al Quran yang mengandung hikmat, menjadi petunjuk dan rahmat bagi
orang-orang yang berbuat kebaikan, QS Lukman[31]:2-3.
3. Al Qur’an obat yang menentramkan
hati.
Allah
ta’ala berfirman:
وَإِذَا قُرِئَ الْقُرْآنُ فَاسْتَمِعُوا لَهُ وَأَنْصِتُوا
لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ
“Dan apabila dibacakan Al-Qur’an, simaklah dengan baik dan
perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” QS. Al A’raaf[7]: 204.
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ.
“Orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram
dengan berzikir (mengingat) Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati
menjadi tenteram” Qs. Ar-Ra’du[13]: 28.
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ
لِلْمُؤْمِنِينَ
Dan kami turunkan dari Al
Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan
Al Quran. 17. Aal Israa’[17]: 82.
Dr.
Al Qadhi melakukan penelitian sebanyak 210 kali dan membaginya dalam dua sesi.
Sesi pertama adalah mendengarkan Al-Qur'an dengan tartil dan sesi kedua
membacakan bahasa arab bukan dari Al-Qur’an.
Dari hasil penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur'an, Hal ini diperkuat dengan penelitian Dr. Nurhayati dari Malaysia.
Dari hasil penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Al-Qur'an, Hal ini diperkuat dengan penelitian Dr. Nurhayati dari Malaysia.
4. Al Qur’an sumber hukum
yang adil.
إِنَّ اللَّهَ
يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالْإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ
الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ .
Sesungguhnya
Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebijakan, memberi kepada kamu
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan
permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran. QS An nahl [16]: 90.
اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ
.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
kepada takwa. QS Al Maidah[5]:8
8. Hai orang-orang yang beriman
hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena
Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu
terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku
adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada
Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.
5.
Keajaiban di dalam Al
Qur’an.
Di dalam Al Qur’an tersimpan berbagai macam rahasia, baik terkait masa
lampau, sekarang dan akan datang, oleh karena itu banyak ilmuwan yang
mengungkap keajaiban Al Qur’an, dan sekaligus bantahan bagai orang-orang yang
tidak mempercayai adannya Tuhan semesta alam.
Diantara ilmuwan yang kagum dan masuk islam:
Profesor William dari AS.: Beliau menemuka pohon yang mengeluarkan
suara halus dan tidak bisa didengar telinga biasa, kemudian para ilmuwan ini lalu membawa hasil
penemuan mereka ke hadapan tim peneliti Inggris di mana salah seorangnya adalah
peneliti muslim. Yang mengejutkan, getaran halus ultrasonik yang tertransfer
dari alat perekam menggambarkan garis-garis yang membentuk lafadz Allah dalam
layar. Para ilmuwan Inggris ini lantas terkagum-kagum dengan apa yang mereka
saksikan. Peniliti muslim ini lalu mengatakan jika temuan tersebut
sesuai dengan keyakinan kaum muslimin sejak 1400 tahun yang lalu. Adapun yang
di maksudkan ilmuan muslim yaitu firman Allah ta’ala:
وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَكِنْ لا
تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ .
Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya,
tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. QS. Al-Israa’[17]: 44.
Dr.
Gary Miller, beliau hendak mencari kesalahan-kesalahan Al Qur’an, namun justru
kagum apa yang di sebutkan Al Qur’an di berbagai tempat, seperti pada ayat:
أَوَلَمْ
يَرَ الَّذِينَ كَفَرُوا أَنَّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ كَانَتَا رَتْقًا
فَفَتَقْنَاهُمَا ۖ
وَجَعَلْنَا مِنَ الْمَاءِ كُلَّ شَيْءٍ حَيٍّ ۖ
أَفَلَا يُؤْمِنُونَ.
“Dan apakah orang-orang yang
kafir tidak mengetahui bahwasannya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah
suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. Dan dari air kami
jadikan segala sesuatu, kenapakah mereka tidak beriman? QS Al Anbiya[21]:30
Miller berkata, “Ayat ini menyinggung
masalah ilmiah yang penemunya mendapatkan penghargaan Nobel pada tahun 1973. Ayat
ini menjelaskan teori “Big Bang” yang menghasilkan penciptaan dunia, langit,
dan bintang-bintang.”
Dua lautan yang berbeda, sebagaimana di
selat gibraltard terdapat dua warna, ternyata hal ini telah di jelaskan di
dalam Al Qur’an:
مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ يَلْتَقِيَانِ . بَيْنَهُمَا بَرْزَخٌ لا يَبْغِيَانِ .
Dia membiarkan dua laut mengalir yang (kemudian)
keduanya bertemu, di antara keduanya ada batas yang tidak dilampaui oleh
masing-masing QS Arrahman[55]:19-20.
Begitu pula di jumpai di dasar laut sungai sebagaimana
Allah ta’ala sebutkan di dalam Al Qur’an:
وَهُوَ الَّذِي مَرَجَ الْبَحْرَيْنِ هَذَا
عَذْبٌ فُرَاتٌ وَهَذَا مِلْحٌ أُجَاجٌ وَجَعَلَ بَيْنَهُمَا بَرْزَخًا وَحِجْرًا
مَحْجُورًا.
Dan Dialah yang membiarkan dua laut mengalir (berdampingan);
yang ini tawar lagi segar dan yang lain asin lagi pahit; dan Dia jadikan antara
keduanya dinding dan batas yang menghalangi.” QS Al-Furqan[25]: 53.
Mr. Jacques pun berkata bahwa Alquran memang sesungguhnya kitab suci yang berisi firman Allah, yang seluruh kandungannya mutlak benar. Dengan seketika dia pun memeluk Islam.
Astronot yang di kirim nasa ke bulan yang telah
menghabiskan 100 jt dolar Amerika, ketika di wawancarai:
“Apa sebenarnya yang telah anda capai sampai begitu mahal
taruhannya?”
Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan pada suatu ketika dulu kemudian menyatu kembali!!”
Mereka menjawab, “Ternyata bulan pernah mengalami pembelahan pada suatu ketika dulu kemudian menyatu kembali!!”
“Bagaimana kamu yakin hal itu?”
“Kami dapati secara pasti, batu-batu yang terpisah terpotong di
permukaan bulan sampai di dalam (perut) bulan…Kami minta pakar geologi
menelitinya dan kata mereka hal ini tidak mungkin terjadi, kecuali jika memang
bulan itu pernah terbelah kemudian bersatu kembali” kata mereka.
Dari kabar ini Daud Musa Pitkhok masuk islam karena sesuainya
informasi tersebut dengan firman Allah ta’ala:
اقْتَرَبَتِ السَّاعَةُ وَانْشَقَّ
الْقَمَرُ
“Telah dekat (datangnya) kiamat dan
telah terbelah bulan.” QS. Al Qamar[54]: 1.
Di dalam shahih Bukhari juga di
sebutkan.
انْشَقَّ الْقَمَرُ عَلَى عَهْدِ
رَسُولِ اللَّهِ.صلى الله عليه وسلم . فِرْقَتَيْنِ ، فِرْقَةً فَوْقَ
الْجَبَلِ وَفِرْقَةً دُونَهُ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم « اشْهَدُوا »
“Bulan terbelah menjadi dua bagian
pada zaman Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Satu belahan terdapat di
atas gunung dan belahan lainnya berada di bawah gunung. Lalu Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, ’Saksikanlah’.” HR. Bukhari 4864.
Sebagaimana kejadian pesawat yang menabrak awan
comolonimbus ternyata hal ini telah di jelaskan Rasulullah sallallahu a’laihi
wa sallam 1400 tahun yang silam, padahal Beliau tidak memiliki pesawat, sateli,
teropong dan alat canggih lain, ini membuktikan Al Qur’an datangnya dari Allah
ta’ala, Allah ta’ala berfirman:
أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّهَ يُزْجِي سَحَابًا ثُمَّ يُؤَلِّفُ
بَيْنَهُ ثُمَّ يَجْعَلُهُ رُكَامًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ وَيُنَزِّلُ
مِنَ السَّمَاءِ مِنْ جِبَالٍ فِيهَا مِنْ بَرَدٍ فَيُصِيبُ بِهِ مَنْ يَشَاءُ
وَيَصْرِفُهُ عَنْ مَنْ .
Tidakkah kamu melihat bahwa Allah mengarak
awan, kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian) nya, kemudian menjadikannya
bertindih-tindih, maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan
Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari
(gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, maka ditimpakan-Nya
(butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya
dari siapa yang dikehendaki-Nya. QS An Nuur[24]:43.
Dan masih banyak lagi kejadian di alam ini
baik yang sudah terjadi yang sedang terjadi dan yang akan terjadi tidak akan
lepas dari pembicaraan Al Qur’an.
Inilah keagungan Al Qur’an, yang mana
orang-orang selain islam begitu iri dan sangat mengaguminya sedangkan kita
kurang memperhatikannya, bahkan banyak diantara kita melalaikannya, semoga yang
sedikit ini bisa menggugah kita semua untuk senantiasa membacanya,
merenungkanya serta mengamalkan. Aamiin.
Sragen 8-6-2017
Disusun oleh: Abu Ibrahim
Tidak ada komentar:
Posting Komentar