Hari akhirat di sebut demikian karena tidak ada hari setelahnya, yaitu mengimani apa yang di kabarkan Allah dan rasulNya -sallallahu ‘alaihi wa sallam- beruapa apa saja yang akan terjadi setelah kematian yang akan di hadapi oleh manusia. Lihat “penjelasan Aqidah Ahlus Sunnah dan kewajiban mengikutinya”oleh: Syaikh Bin Baz. “Sarah Usul tsalasah” oleh: Syaikh Utsaimin
DALIL
KEWAJIBAN IMAN KEPADA HARI AKHIR.
Allah ta’ala berfirman:
ﻟَﻴْﺲَ ﺍﻟْﺒِﺮَّ ﺃَﻥْ ﺗُﻮَﻟُّﻮﺍ ﻭُﺟُﻮﻫَﻜُﻢْ ﻗِﺒَﻞَ
ﺍﻟْﻤَﺸْﺮِﻕِ ﻭَﺍﻟْﻤَﻐْﺮِﺏِ ﻭَﻟَﻜِﻦَّ ﺍﻟْﺒِﺮَّ ﻣَﻦْ ﺁﻣَﻦَ ﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ
ﺍﻟْﺂﺧِﺮِ ﻭَﺍﻟْﻤَﻠَﺎﺋِﻜَﺔِ ﻭَﺍﻟْﻜِﺘَﺎﺏِ ﻭَﺍﻟﻨَّﺒِﻴِّﻴﻦَ.
Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi. QS.2, Al-Baqarah : 177.
Ketika Jibril ‘alahi sallam bertanya kepada
nabi tentang iman, nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian bersabda:فَأَخْبِرْنِي عَنْ الْإِيمَانِ قَالَ ﺃَﻥْ ﺗُﺆْﻣِﻦَ ﺑِﺎﻟﻠﻪِ ﻭَﻣَﻠَﺎِﺋﻜَﺘِﻪِ ﻭَﻛُﺘُﺒِﻪِ ﻭَﺭُﺳُﻠِﻪِ ﻭَﺍﻟْﻴَﻮْﻡِ ﺍﻷَﺧِﺮِ ﻭَﺗُﺆْﻣِﻦَ ﺑِﺎﻟْﻘَﺪَﺭِ ﺧَﻴْﺮِﻩِ ﻭَﺷَﺮِّﻩِ.
“Yaitu engkau beriman kepada
Allah, malaikat- malaikatNya, kitab-kitabNya, rasul-rasulNya dan hari akhir,
dan engkau beriman kepada takdir, yang baik maupun yang buruk.“ HR Bukhari 48 .
Muslim 9.
PERBANDINGAN DUNIA DENGAN
AKHIRAT.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wa sallam pernah menggambarkan
perbandingan dunia ini dengan akhirat, beliau bersabda:
وَاللَّهِ
مَا الدُّنْيَا فِى الآخِرَةِ إِلاَّ مِثْلُ مَا يَجْعَلُ أَحَدُكُمْ إِصْبَعَهُ
هَذِهِ – وَأَشَارَ يَحْيَى بِالسَّبَّابَةِ – فِى الْيَمِّ فَلْيَنْظُرْ بِمَ
يَرْجِعُ
“Demi Allah, tidaklah dunia dibanding akhirat melainkan seperti jari
salah seorang dari kalian yang dicelup -Yahya berisyarat dengan jari telunjuk-
di lautan, maka perhatikanlah apa yang dibawa.” HR.
Muslim2858
Celaan terhadap orang
yangmementingkan dunia dibandingkan akhirat.
مَنْ
كَانَتْ الدُّنْيَا هَمَّهُ فَرَّقَ اللَّهُ عَلَيْهِ أَمْرَهُ وَجَعَلَ فَقْرَهُ
بَيْنَ عَيْنَيْهِ وَلَمْ يَأْتِهِ مِنْ الدُّنْيَا إِلَّا مَا كُتِبَ لَهُ وَمَنْ
كَانَتْ الْآخِرَةُ نِيَّتَهُ جَمَعَ اللَّهُ لَهُ أَمْرَهُ وَجَعَلَ غِنَاهُ فِي
قَلْبِهِ وَأَتَتْهُ الدُّنْيَا وَهِيَ رَاغِمَةٌ.
“Barangsiapa
dunia menjadi tujuannya, Allah jadikan semua urusannya tercerai-cerai,
kefakiran selalu ada di depan matanya, dan tidak diberikan padanya bagian dari
dunia kecuali sebatas apa yang telah ditetapkan Allah baginya. Sedangkan
barangsiapa akhirat menjadi tujuan akhirnya, Allah himpun semua urusannya,
kekayaan ada dalam hatinya, dan dunia mendatanginya dengan tertunduk.” Sunan Ibnu Majah, lih.As Sahihah Syaikh Al
Bani : 950.
PENTINGNYA
MENGINGAT AKHIRAT:
1.
Menjadikan ikhlas dalam
beramal.
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ
الدِّينَ
Padahal mereka tidak disuruh kecuali
supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama yang lurus.QS 3.Al Bayyinah:5
2.
Menjadikan semangat dalam
beribadah.
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَاْليَوْمِ الآخِرِ
فَلْيُكْرِمْ جَارَهُ، وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ
فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ.
siapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan tetangga dan
siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, maka hendaklah ia memuliakan
tamunya.” HR. Bukhari 5560, Muslim 1/222, Ahmad 7307.
3.
Tidak panjang angan-angan.
كُنْ
فِي الدُّنْيَا كَأَنَّكَ غَرِيبٌ أَوْ عَابِرُ سَبِيلٍ
“Jadilah
engkau di dunia ini seperti orang asing atau bahkan seperti orang yang sekedar
lewat (musafir).” HR. Al-Bukhari no. 6416.
4.
Menjadikan berhati-hati dalam
berbuat dan beramal.
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ
كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ
لِيَصْمُتْ.
“Barang siapa beriman kepada Allah dan hari
akhir, hendaknya dia berkata baik atau diam”. HR. Bukhari 5560, Muslim 1/222,
Ahmad 7307.
5.
Menjadikan sabar ketika
tertimpa musibah.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ
بِشَيْءٍ مِنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنْفُسِ
وَالثَّمَرَاتِ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ.
الَّذِينَ إِذَا أَصَابَتْهُمْ مُصِيبَةٌ قَالُوا إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا
إِلَيْهِ رَاجِعُونَ.
Dan
sungguh akan kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan,
kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada
orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah,
mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun". QS 2: Al
Baqarah:155-156
6.
Menjauhkan dari pola kehidupan
orang kafir.
لَا يَغُرَّنَّكَ تَقَلُّبُ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي الْبِلَادِ . مَتَاعٌ قَلِيلٌ ثُمَّ مَأْوَاهُمْ جَهَنَّمُ
وَبِئْسَ الْمِهَادُ.
Janganlah sekali-kali kamu terperdaya oleh kebebasan orang-orang kafir
bergerak di dalam negeri. Itu hanyalah kesenangan sementara, kemudian tempat
tinggal mereka ialah Jahanam; dan Jahanam itu adalah tempat yang
seburuk-buruknya. QS.
3. Al Imran:196-197
7.
Membuat hati lembut menjadi
lembut.
إِنَّمَا
الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا
تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَى رَبِّهِمْ
يَتَوَكَّلُونَ.
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu
adalah mereka yang apabila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka dan
apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, bertambahlah iman mereka
karenanya dan hanya kepada Rabb mereka, mereka bertawakkal.” QS.8. Al-Anfal: 2.
8.
Menjadi hati qanaah dan memohon pertolongan Allah, Sebagaimana kisah pemilik dua kebun, ini
disebutkan Allah dalam surat Al-Kahfi Ayat 32 sampai ayat 44.
فَعَسَى رَبِّي أَنْ يُؤْتِيَنِ
خَيْرًا مِنْ جَنَّتِكَ وَيُرْسِلَ عَلَيْهَا حُسْبَانًا مِنَ السَّمَاءِ
فَتُصْبِحَ صَعِيدًا زَلَقًا.
Maka mudah-mudahan Rabbku, akan memberi kepadaku
(kebun) yang lebih baik daripada kebunmu (ini) QS.18.Al Kahfi:40
9.
Menjadikan hidup kita berlomba-lomba
untuk akhirat.
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ َوالْحَيَوةَ
لِيَبْلُوَكُمْ أيُّكُمْ أحْسَنُ عَمَلاً وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفُوْرُ
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di
antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” QS. 67.Al Mulk ayat 2
10.
Senantiasa optimis dalam
hidupnya dan jauh dari keputusasaan.
احْرِصْ
عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللهِ وَلا تَعْجِزَنَّ , وَإِنْ أَصَابَكَ
شَيْءٌ فَلا تَقُلْ : لَوْ أَنِّي فَعَلْتُ كَذَا لَكَانَ كَذَا وَ كَذَا ,
وَلَكِنْ قُلْ : قَدَرُ اللهِ وَ مَا شَاءَ فَعَلَ , فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ
الشَّيْطَانِ.
“Bersungguh-sungguhlah dalam hal-hal yang bermanfaat bagimu dan mohonlah
pertolongan kepada Allah (dalam segala urusan), serta janganlah sekali-kali
kamu bersikap lemah. Jika kamu tertimpa sesuatu (kegagalan), maka janganlah
kamu mengatakan, ‘seandainya aku berbuat demikian, pastilah tidak akan begini atau
begitu’. Tetapi katakanlah, ‘ini telah ditakdirkan oleh Allah dan
Allah berbuat sesuai dengan apa yang dikehendaki’. Karena sesungguhnya
perkataan seandainya akan membuka (pintu) perbuatan setan”. HR. Muslim
2664
KEPASTIAN
DATANGNYA KEMATIAN.
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ
أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ
الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ.
Tiap-tiap
yang berjiwa akan merasakan mati. dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah
disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke
dalam syurga, maka sungguh ia telah beruntung, kehidupan dunia itu tidak lain
hanyalah kesenangan yang memperdayakan. QS 3. Al Imran:185
Ibnu
Katsir رحم الله di dalam tafsirnya
berkata:
يُخْبِرُ تَعَالَى إِخْبَارًا عَامًّا يَعُمُّ جَمِيعَ الْخَلِيقَةِ
بِأَنَّ كُلَّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ، كَقَوْلِهِ: {كُلُّ مَنْ عَلَيْهَا
فَانٍ. وَيَبْقَى وَجْهُ رَبِّكَ ذُو الْجَلالِ وَالإكْرَامِ} فَهُوَ تَعَالَى وَحْدَهُ
هُوَ الْحَيُّ الَّذِي لَا يَمُوتُ وَالْإِنْسُ وَالْجِنُّ يَمُوتُونَ، وَكَذَلِكَ
الْمَلَائِكَةُ وَحَمَلَةُ الْعَرْشِ…..
Allah
I mengabarkan
secara umum kepada seluruh makhluknya bawa setiap jiwa akan merasakan kematian
sebagaimana firman Allah ta’ala:“Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan
tetap kekal dzat Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan.”QS.55 Ar
Rahman:26-27. Hanya Dia yang saja satu-satunya yang kekal dan tidak akan mati
sedangkan manusia dan jin mereka akan mati, demikian pula malaikat dan yang
membawa Arsy....”
وَلِكُلِّ
أُمَّةٍ أَجَلٌ فَإِذَا جَاءَ أَجَلُهُمْ لَا يَسْتَأْخِرُونَ سَاعَةً وَلَا
يَسْتَقْدِمُونَ.
Tiap-tiap
umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak
dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya.
QS.7 Al A’raaf: 34. Apakah kita
menyadari bahwa Allah mengulang-ulang hal ini?? diantaranya pada QS.16. An
Nahl: 61, QS.10 Yunus: 49.
قُل لَّوْ كُنتُمْ فِى بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ
ٱلَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ ٱلْقَتْلُ إِلَىٰ مَضَاجِعِهِمْ ۖ
وَلِيَبْتَلِىَ ٱللَّهُ مَا فِى صُدُورِكُمْ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِى قُلُوبِكُمْ ۗ
وَٱللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ.
Katakanlah,
“Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan
akan mati terbunuh itu ke luar (juga) ke tempat mereka terbunuh”. Dan Allah
(berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk
membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati. QS 3 Ali
Imran:154.
قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ
فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ
فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ.
Katakanlah:
“Sesungguhnya kematian yang kalian lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian
itu akan menemui kalian, kemudian kalian akan dikembalikan kepada (Allah), yang
mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia memberitahukan kepada kalian apa
yang telah kalian kerjakan”. QS 62. Al Jumu`ah: 8.
وَلَنْ يُؤَخِّرَ اللهُ نَفْسًا إِذَا جَاءَ
أَجَلُهَا
“Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan
kematian seseorang apabila telah datang ajal/waktunya.” QS63. Al-Munafiqun: 11
Rasulullah
salallahu 'alahi wa sallam bersabda:
أَكْثِرُوْا
ذِكْرَ هَاذمِ اللَّذَّاتِ يَعْنِي الْمَوْتَ
“Perbanyaklah
kalian mengingat pemutus kelezatan (kematian).” HR. At-Tirmidzi. 2307, An-Nasa`i
1824, Ibnu Majah 4258. Asy-Syaikh Al-Albani رحم الله
berkata tentang hadits ini, “Hasan shahih.”
Rasulullah
salallahu 'alahi wa sallam bersabda:dalam
hadits yang diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dari sahabat Abu Hurairah t :
أَعْمَارُ
أُمَّتِـي مَا بَيْنَ السِّتِّيْنَ إِلَى السَّبْعِيْنَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ
يَجُوزُ ذَلِكَ.
“Umur-umur umatku
antara 60 hingga 70, dan sedikit dari mereka yang melebihi itu.” Dihasankan
sanadnya oleh Ibnu Hajar rahimahullah dalam Fathul Bari, 11/240
SAKARATUL MAUT
وَجَآءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ
مَاكُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ
"Dan datanglah sakaratul
maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya". QS 50.Qaaf: 19
كَلآ إِذَا
بَلَغَتِ التَّرَاقِيَ . وَقِيلَ
مَنْ رَاقٍ . وَظَنَّ أَنَّهُ الْفِرَاقُ .
وَالْتَفَّتِ السَّاقُ بِالسَّاقِ . إِلَى
رَبِّكَ يَوْمَئِذٍ الْمَسَاقُ
"Sekali-kali jangan. Apabila nafas (seseorang) telah (mendesak) sampai kerongkongan. Dan dikatakan (kepadanya): "Siapakah yang dapat menyembuhkan". Dan dia yakin bahwa sesungguhnya itulah waktu perpisahan. Dan bertaut betis (kiri) dengan betis (kanan). Dan kepada Rabbmulah pada hari itu kamu dihalau". QS.75.Al Qiyamah : 26-30
MENTALQIN
ORANG YANG SEDANG MENGHADAPI KEMATIAN.
وَجَآءَتْ سَكْرَةُ الْمَوْتِ بِالْحَقِّ ذَلِكَ
مَاكُنتَ مِنْهُ تَحِيدُ.
"Dan datanglah sakaratul
maut dengan sebenar-benarnya. Itulah yang kamu selalu lari darinya". Qaaf
50: 19
اللَّهُ
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَقِّنُوا مَوْتَاكُمْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Tuntunlah orang yang sedang berada di penghujung ajalnya agar membaca (kalimat), 'LAA ILAAHA ILLALLAH.'" HR.Muslim 1525
عَنْ أَبِي ذَرٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَال قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَانِي آتٍ مِنْ رَبِّي فَأَخْبَرَنِي أَوْ قَالَ بَشَّرَنِي أَنَّهُ مَنْ مَاتَ مِنْ أُمَّتِي لَا يُشْرِكُ بِاللَّهِ شَيْئًا دَخَلَ الْجَنَّةَ قُلْتُ وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ قَالَ وَإِنْ زَنَى وَإِنْ سَرَقَ".
Dari Abu Dzar radliallahu 'anhu berkata; Telah bersabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam: "Baru saja datang kepadaku utusan dari Rabbku lalu mengabarkan kepadaku" atau Beliau bersabda: "Telah datang mengabarkan kepadaku bahwa barangsiapa yang mati dari ummatku sedang dia tidak menyekutukan Allah dengan suatu apapun maka dia pasti masuk surga". Aku tanyakan: "Sekalipun dia berzina atau mencuri?" Beliau menjawab: "Ya, sekalipun dia berzina atau mencuri". HR. Bukhari 1161
·
KEADAAN ORANG BERIMAN
إِنَّ
الْعَبْدَ الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِي انْقِطَاعٍ مِنْ الدُّنْيَا وَإِقْبَالٍ
مِنْ الْآخِرَةِ نَزَلَ إِلَيْهِ مَلَائِكَةٌ مِنْ السَّمَاءِ بِيضُ الْوُجُوهِ
كَأَنَّ وُجُوهَهُمْ الشَّمْسُ مَعَهُمْ كَفَنٌ مِنْ أَكْفَانِ الْجَنَّةِ
وَحَنُوطٌ مِنْ حَنُوطِ الْجَنَّةِ حَتَّى يَجْلِسُوا مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ
ثُمَّ يَجِيءُ مَلَكُ الْمَوْتِ عَلَيْهِ السَّلَام حَتَّى يَجْلِسَ عِنْدَ
رَأْسِهِ فَيَقُولُ أَيَّتُهَا النَّفْسُ الطَّيِّبَةُ اخْرُجِي إِلَى مَغْفِرَةٍ
مِنْ اللَّهِ وَرِضْوَانٍ قَالَ فَتَخْرُجُ تَسِيلُ كَمَا تَسِيلُ الْقَطْرَةُ
مِنْ فِي السِّقَاءِ فَيَأْخُذُهَا فَإِذَا أَخَذَهَا لَمْ يَدَعُوهَا فِي يَدِهِ
طَرْفَةَ عَيْنٍ حَتَّى يَأْخُذُوهَا فَيَجْعَلُوهَا فِي ذَلِكَ الْكَفَنِ وَفِي
ذَلِكَ الْحَنُوطِ وَيَخْرُجُ مِنْهَا كَأَطْيَبِ نَفْحَةِ مِسْكٍ وُجِدَتْ عَلَى
وَجْهِ الْأَرْضِ.
"Seorang
hamba mukmin, jika telah berpisah dengan dunia, menyongsong akhirat, maka
malaikat akan mendatanginya dari langit, dengan wajah yang putih. Rona muka
mereka layaknya sinar matahari. Mereka membawa kafan dari syurga, serta hanuth
(wewangian) dari syurga. Mereka duduk di sampingnya sejauh mata memandang.
Berikutnya, malaikat maut hadir dan duduk di dekat kepalanya sembari berkata:
"Wahai jiwa yang baik –dalam riwayat- jiwa yang tenang keluarlah menuju
ampunan Allah dan keridhaannya". Ruhnya keluar bagaikan aliran air dari geriba. Setelah keluar ruhnya, maka
setiap malaikat maut mengambilnya. Jika telah diambil, para malaikat lainnya
tidak membiarkannya di tangannya (malaikat maut) sejenak saja, untuk mereka
ambil dan diletakkan di kafan dan hanuth tadi. Dari jenazah, semerbak aroma
misk terwangi yang ada di bumi.."
HR. Ahmad 4/2876, 295, 296 Abu Dawud kitab Sunnah bab pertanyaan di alam
kubur dan siksanya 4753.
Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّ
الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ
الْمَلاَئِكَةُ أَلآتَخَافُوا وَلاَتَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي
كُنتُمْ تُوعَدُونَ. نَحْنُ أَوْلِيَاؤُكُمْ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي
اْلأَخِرَةِ وَلَكُمْ فِيهَا مَاتَشْتَهِي أَنفُسُكُمْ وَلَكُمْ فِيهَا
مَاتَدَّعُونَ .
"Sesungguhnya orang-orang yang berkata: "Rabb kami adalah Allah kemudian mereka beristiqomah, maka para malaikat turun kepada mereka (sembari berkata):" Janganlah kamu bersedih dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) syurga yang telah dijanjikan Allah kepadamu. Kamilah pelindung-pelindungmu di dunia dan akhirat di dalamnya kamu memperoleh apa yang kamu inginkan dan memperoleh (pula) di dalamnya apa yang kamu minta. Sebagai hidangan (bagimu) dari Rabb Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang". QS 41,Fushshilat: 30
Allah ta’ala mengabarkan
kondisi kematian orang mukmin dengan firman-Nya:
الَّذِينَ
تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلاَئِكَةُ طَيِّبِينَ يَقُولُونَ سَلاَمٌ عَلَيْكُمُ
ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ
"(Yaitu)
orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para malaikat dengan
mengatakan (kepada mereka): "Salamun 'alaikum (keselamatan sejahtera
bagimu)", masuklah ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu
kerjakan". QS.16.An Nahl: 32.
Dahsyatnya
sakaratul maut juga di rasakan sebagian orang-orang yang beriman.
Imam
Bukhari meriwayatkan dari 'Aisyah Radhiyallahu 'anhuma, beliau berkata: saat
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menghadapi kematian.
إِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ بَيْنَ يَدَيْهِ رَكْوَةٌ أَوْ عُلْبَةٌ فِيهَا مَاءٌ فَجَعَلَ يُدْخِلُ يَدَيْهِ فِي الْمَاءِ فَيَمْسَحُ بِهِمَا وَجْهَهُ وَيَقُولُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ ثُمَّ نَصَبَ يَدَهُ فَجَعَلَ يَقُولُ فِي أخرجه البخاري ك الرقاق باب سكرات الموت و في المغازي باب مرض النبي ووفاته. الرَّفِيقِ الْأَعْلَى حَتَّى قُبِضَ وَمَالَتْ.
"Bahwa
di hadapan Rasulullah ada satu bejana kecil dari kulit yang berisi air. Beliau
memasukkan tangan ke dalamnya dan membasuh muka dengannya seraya berkata:
"Laa Ilaaha Illa Allah. Sesungguhnya kematian memiliki sakaratul
maut". Dan beliau menegakkan tangannya dan berkata: "Menuju Rafiqil
A'la". Sampai akhirnya nyawa beliau tercabut dan tangannya melemas" HR.
Bukhari 6510.
·
KEADAAN
ORANG KAFIR
وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ الظَّالِمُونَ فِي
غَمَرَاتِ الْمَوْتِ وَالْمَلَائِكَةُ بَاسِطُو أَيْدِيهِمْ أَخْرِجُوا
أَنْفُسَكُمُ ۖ الْيَوْمَ تُجْزَوْنَ عَذَابَ
الْهُونِ بِمَا كُنْتُمْ تَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ وَكُنْتُمْ
عَنْ آيَاتِهِ تَسْتَكْبِرُونَ.
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat
di waktu orang-orang yang zhalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut,
sedang para malaikat mumukul dengan tangannya, (Sambil berkata):
"Keluarkan nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang
sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan)
yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap
ayat-ayatnya". QS 6 Al An'am: 93
حَتَّى إِذَا
جَآءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتَ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ . لَعَلِّي
أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ كَلآ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَآئِلُهَا وَمِن
وَرَآئِهِم بَرْزَخٌ إِلَى يَوْمِ يُبْعَثُونَ.
Demikianlah
keadaan orang-orang kafir), hingga apabila datang kematian kepada seseorang
dari mereka, dia berkata: "Ya Rabbi kembalikan aku ke dunia. Agar aku
berbuat amal sholeh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak.
Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka
ada dinding sampai hari mereka dibangkitkan". QS. 23 Al Mukminun: 99-100
LARANGAN
NIYAHAH
أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ أَرْبَعٌ فِي أُمَّتِي مِنْ أَمْرِ الْجَاهِلِيَّةِ لَا يَتْرُكُونَهُنَّ الْفَخْرُ فِي الْأَحْسَابِ وَالطَّعْنُ فِي الْأَنْسَابِ وَالْاسْتِسْقَاءُ بِالنُّجُومِ وَالنِّيَاحَةُ وَقَالَ النَّائِحَةُ إِذَا لَمْ تَتُبْ قَبْلَ مَوْتِهَا تُقَامُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَعَلَيْهَا سِرْبَالٌ مِنْ قَطِرَانٍ وَدِرْعٌ مِنْ جَرَبٍ.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Ada empat perkara jahiliyah yang masih melekat pada umatku dan mereka belum meninggalkannya: Membanggakan kedudukan, mencela nasab (garis keturunan), meminta hujan dengan bintang-bintang, dan niyahah (meratapi mayit)." Dan beliau bersabda: "Orang yang meratapi mayit, jika ia belum bertaubat sebelum ajalnya tiba maka pada hari kiamat ia akan dibangkitkan dengan memakai baju panjang yang berwarna hitam dan memakai tameng dari pedang yang sudah karatan." HR. Muslim 1550.
عَنْ الْمُغِيرَةِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ كَذِبًا عَلَيَّ لَيْسَ كَكَذِبٍ عَلَى أَحَدٍ مَنْ كَذَبَ عَلَيَّ مُتَعَمِّدًا فَلْيَتَبَوَّأْ مَقْعَدَهُ مِنْ النَّارِ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ نِيحَ عَلَيْهِ يُعَذَّبُ بِمَا نِيحَ عَلَيْهِ
Dari Al Mughirah radliallahu 'anhu berkata; Aku mendengar Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Sesungguhnya berdusta kepadaku tidak sama dengan orang yang berdusta kepada orang lain. Barangsiapa yang berdusta atas namaku dengan sengaja maka hendaklah dia bersiap-siap (mendapat) tempat duduknya di neraka. Aku juga mendengar Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Barangsiapa yang meratapi mayat maka mayat itu akan disiksa disebabkan ratapan kepadanya". HR Bukhari 1209.
عَنْ أُمِّ سَلَمَةَ قَالَتْ دَخَلَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى أَبِي سَلَمَةَ وَقَدْ شَقَّ بَصَرُهُ فَأَغْمَضَهُ ثُمَّ قَالَ إِنَّ الرُّوحَ إِذَا قُبِضَ تَبِعَهُ الْبَصَرُ فَضَجَّ نَاسٌ مِنْ أَهْلِهِ فَقَالَ لَا تَدْعُوا عَلَى أَنْفُسِكُمْ إِلَّا بِخَيْرٍ فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ يُؤَمِّنُونَ عَلَى مَا تَقُولُونَ ثُمَّ قَالَ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِأَبِي سَلَمَةَ وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّينَ وَاخْلُفْهُ فِي عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِينَ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ وَنَوِّرْ لَهُ فِيهِ.
Dari Abu Qilabah dari Qabishah bin Dzu`aib dari Ummu Salamah ia berkata; Ketika Abu Salamah meninggal, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam datang ke rumah kami untuk menjenguk jenazahnya. Saat itu, mata Abu Salamah tengah terbeliak, maka beliau pun menutupnya. Kemudian beliau bersabda: "Apabila ruh telah dicabut, maka penglihatan akan mengikutinya dan keluarganya pun meratap hiteris. Dan janganlah sekali-kali mendo'akan atas diri kalian kecuali kebaikan, sebab ketika itu malaikat akan mengaminkan apa yang kalian ucapkan." Setelah itu, beliau berdo'a: "ALLAHUMMAGHFIR LIABI SALAMAH WARFA' DARAJATAHU FIL MAHDIYYIIN WAKHLUFHU FI 'AQIBIHI FIL GHAABIRIIN, WAGHFIR LANAA WALAHU YAA RABBAL 'ALAMIIN, WAFSAH LAHU FII QABRIHI WA NAWWIR LAHU FIIHI (Ya Allah, ampunilah Abu Salamah, tinggikan derajatnya di kalangan orang-orang yang terpimpin dengan petunjuk-Mu dan gantilah ia bagi keluarganya yang ditinggalkannya. Ampunilah kami dan ampunilah dia. Wahai Rabb semesta alam. Lapangkanlah kuburnya dan terangilah dia di dalam kuburnya)." HR Muslim1528.
عَنْ أَبِيهِ عَنْ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَعَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا رَأَيْتُمْ الْجَنَازَةَ فَقُومُوا حَتَّى تُخَلِّفَكُمْ قَالَ سُفْيَانُ قَالَ الزُّهْرِيُّ أَخْبَرَنِي سَالِمٌ عَنْ أَبِيهِ قَالَ أَخْبَرَنَا عَامِرُ بْنُ رَبِيعَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ زَادَ الْحُمَيْدِيُّ حَتَّى تُخَلِّفَكُمْ أَوْ تُوضَعَ.
Dari 'Amir bin Rabi'ah dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jika kalian melihat jenazah maka berdirilah hingga dia meninggalkan (berlalu dari) kalian. Berkata, Sufyan berkata, Az Zuhriy telah mengabarkan kepada saya Salim dari bapaknya berkata, telah mengabarkan kepada kami 'Amir bin Rabi'ah dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam. Al Humaidiy menambahkan: "Hingga meninggalkan kalian atau diletakkan". HR. Bukhari 1224.
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا رَأَيْتُمْ الْجَنَازَةَ فَقُومُوا فَمَنْ تَبِعَهَا فَلَا يَقْعُدْ حَتَّى تُوضَعَ.
Dari Abu Sa'id Al Khudriy radliallahu 'anhu dari Nabi Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: ""Jika kalian melihat jenazah maka berdirilah dan barangsiapa mengiringinya janganlah dia duduk hingga jenazah itu diletakkan ". HR.Bukhari 1227.
BERSEGERA
DI DALAM MEMBAWA JENAZAH.
أَبَا سَعِيدٍ الْخُدْرِيَّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِذَا وُضِعَتْ الْجِنَازَةُ وَاحْتَمَلَهَا الرِّجَالُ عَلَى أَعْنَاقِهِمْ فَإِنْ كَانَتْ صَالِحَةً قَالَتْ قَدِّمُونِي وَإِنْ كَانَتْ غَيْرَ صَالِحَةٍ قَالَتْ يَا وَيْلَهَا أَيْنَ يَذْهَبُونَ بِهَا يَسْمَعُ صَوْتَهَا كُلُّ شَيْءٍ إِلَّا الْإِنْسَانَ وَلَوْ سَمِعَهُ صَعِقَ.
Dari Abu Sa'id AL Khudriy radliallahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam bersabda: "Jika jenazah diletakkan lalu dibawa oleh para laki-laki di atas pundak mereka, maka jika jenazah tersebut termasuk orang shalih (semasa hidupnya) maka dia (jenazah tersebut) berkata; "Bersegeralah kalian (membawa aku). Dan jika ia bukan dari orang shalih, maka dia akan berkata; "Celaka, kemana mereka akan membawanya?. Suara jenazah itu akan didengar oleh setiap makhluq kecuali manusia dan seandainya manusia mendengarnya, tentu dia jatuh pingsan".HR. Bukhari 1230.
MENGIMANI ADANYA FITNAH KUBUR.
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ قَالَ خَرَجْنَا
مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِلَى جِنَازَةٍ فَجَلَسَ
رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى الْقَبْرِ وَجَلَسْنَا
حَوْلَهُ كَأَنَّ عَلَى رُءُوسِنَا الطَّيْرَ وَهُوَ يُلْحَدُ لَهُ فَقَالَ
أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ ثَلَاثَ مِرَارٍ ثُمَّ قَالَ إِنَّ
الْمُؤْمِنَ إِذَا كَانَ فِي إِقْبَالٍ مِنْ الْآخِرَةِ وَانْقِطَاعٍ مِنْ
الدُّنْيَا تَنَزَّلَتْ إِلَيْهِ الْمَلَائِكَةُ كَأَنَّ عَلَى وُجُوهِهِمْ
الشَّمْسَ مَعَ كُلِّ وَاحِدٍ كَفَنٌ وَحَنُوطٌ فَجَلَسُوا مِنْهُ مَدَّ الْبَصَرِ
حَتَّى إِذَا خَرَجَ رُوحُهُ صَلَّى عَلَيْهِ كُلُّ مَلَكٍ بَيْنَ السَّمَاءِ
وَالْأَرْضِ وَكُلُّ مَلَكٍ فِي السَّمَاءِ وَفُتِحَتْ لَهُ أَبْوَابُ السَّمَاءِ
لَيْسَ مِنْ أَهْلِ بَابٍ إِلَّا وَهُمْ يَدْعُونَ اللَّهَ أَنْ يُعْرَجَ
بِرُوحِهِ مِنْ قِبَلِهِمْ فَإِذَا عُرِجَ بِرُوحِهِ قَالُوا رَبِّ عَبْدُكَ
فُلَانٌ فَيَقُولُ أَرْجِعُوهُ فَإِنِّي عَهِدْتُ إِلَيْهِمْ أَنِّي مِنْهَا
خَلَقْتُهُمْ وَفِيهَا أُعِيدُهُمْ وَمِنْهَا أُخْرِجُهُمْ تَارَةً أُخْرَى قَالَ
فَإِنَّهُ يَسْمَعُ خَفْقَ نِعَالِ أَصْحَابِهِ إِذَا وَلَّوْا عَنْهُ فَيَأْتِيهِ
آتٍ فَيَقُولُ مَنْ رَبُّكَ مَا دِينُكَ مَنْ نَبِيُّكَ فَيَقُولُ رَبِّيَ اللَّهُ
وَدِينِيَ الْإِسْلَامُ وَنَبِيِّي مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
فَيَنْتَهِرُهُ فَيَقُولُ مَنْ رَبُّكَ مَا دِينُكَ مَنْ نَبِيُّكَ وَهِيَ آخِرُ
فِتْنَةٍ تُعْرَضُ عَلَى الْمُؤْمِنِ فَذَلِكَ حِينَ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ
وَجَلَّ { يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِي
الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الْآخِرَةِ } فَيَقُولُ رَبِّيَ اللَّهُ وَدِينِيَ
الْإِسْلَامُ وَنَبِيِّي مُحَمَّدٌ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَيَقُولُ
لَهُ صَدَقْتَ ثُمَّ يَأْتِيهِ آتٍ حَسَنُ الْوَجْهِ طَيِّبُ الرِّيحِ حَسَنُ
الثِّيَابِ فَيَقُولُ أَبْشِرْ بِكَرَامَةٍ مِنْ اللَّهِ وَنَعِيمٍ مُقِيمٍ
فَيَقُولُ وَأَنْتَ فَبَشَّرَكَ اللَّهُ بِخَيْرٍ مَنْ أَنْتَ فَيَقُولُ أَنَا
عَمَلُكَ الصَّالِحُ كُنْتَ وَاللَّهِ سَرِيعًا فِي طَاعَةِ اللَّهِ بَطِيئًا عَنْ
مَعْصِيَةِ اللَّهِ فَجَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا ثُمَّ يُفْتَحُ لَهُ بَابٌ مِنْ
الْجَنَّةِ وَبَابٌ مِنْ النَّارِ فَيُقَالُ هَذَا كَانَ مَنْزِلَكَ لَوْ عَصَيْتَ
اللَّهَ أَبْدَلَكَ اللَّهُ بِهِ هَذَا فَإِذَا رَأَى مَا فِي الْجَنَّةِ قَالَ
رَبِّ عَجِّلْ قِيَامَ السَّاعَةِ كَمَا أَرْجِعَ إِلَى أَهْلِي وَمَالِي فَيُقَالُ
لَهُ اسْكُنْ وَإِنَّ الْكَافِرَ إِذَا كَانَ فِي انْقِطَاعٍ مِنْ الدُّنْيَا
وَإِقْبَالٍ مِنْ الْآخِرَةِ نَزَلَتْ عَلَيْهِ مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ
فَانْتَزَعُوا رُوحَهُ كَمَا يُنْتَزَعُ السَّفُّودُ الْكَثِيرُ الشِّعْبِ مِنْ
الصُّوفِ الْمُبْتَلِّ وَتُنْزَعُ نَفْسُهُ مَعَ الْعُرُوقِ فَيَلْعَنُهُ كُلُّ
مَلَكٍ بَيْنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ وَكُلُّ مَلَكٍ فِي السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ
أَبْوَابُ السَّمَاءِ لَيْسَ مِنْ أَهْلِ بَابٍ إِلَّا وَهُمْ يَدْعُونَ اللَّهَ
أَنْ لَا تَعْرُجَ رُوحُهُ مِنْ قِبَلِهِمْ فَإِذَا عُرِجَ بِرُوحِهِ قَالُوا
رَبِّ فُلَانُ بْنُ فُلَانٍ عَبْدُكَ قَالَ أَرْجِعُوهُ فَإِنِّي عَهِدْتُ
إِلَيْهِمْ أَنِّي مِنْهَا خَلَقْتُهُمْ وَفِيهَا أُعِيدُهُمْ وَمِنْهَا
أُخْرِجُهُمْ تَارَةً أُخْرَى قَالَ فَإِنَّهُ لَيَسْمَعُ خَفْقَ نِعَالِ
أَصْحَابِهِ إِذَا وَلَّوْا عَنْهُ قَالَ فَيَأْتِيهِ آتٍ فَيَقُولُ مَنْ رَبُّكَ
مَا دِينُكَ مَنْ نَبِيُّكَ فَيَقُولُ لَا أَدْرِي فَيَقُولُ لَا دَرَيْتَ وَلَا
تَلَوْتَ وَيَأْتِيهِ آتٍ قَبِيحُ الْوَجْهِ قَبِيحُ الثِّيَابِ مُنْتِنُ الرِّيحِ
فَيَقُولُ أَبْشِرْ بِهَوَانٍ مِنْ اللَّهِ وَعَذَابٍ مُقِيمٍ فَيَقُولُ وَأَنْتَ
فَبَشَّرَكَ اللَّهُ بِالشَّرِّ مَنْ أَنْتَ فَيَقُولُ أَنَا عَمَلُكَ الْخَبِيثُ
كُنْتَ بَطِيئًا عَنْ طَاعَةِ اللَّهِ سَرِيعًا فِي مَعْصِيَةِ اللَّهِ فَجَزَاكَ
اللَّهُ شَرًّا ثُمَّ يُقَيَّضُ لَهُ أَعْمَى أَصَمُّ أَبْكَمُ فِي يَدِهِ
مِرْزَبَةٌ لَوْ ضُرِبَ بِهَا جَبَلٌ كَانَ تُرَابًا فَيَضْرِبُهُ ضَرْبَةً حَتَّى
يَصِيرَ تُرَابًا ثُمَّ يُعِيدُهُ اللَّهُ كَمَا كَانَ فَيَضْرِبُهُ ضَرْبَةً
أُخْرَى فَيَصِيحُ صَيْحَةً يَسْمَعُهُ كُلُّ شَيْءٍ إِلَّا الثَّقَلَيْنِ قَالَ
الْبَرَاءُ بْنُ عَازِبٍ ثُمَّ يُفْتَحُ لَهُ بَابٌ مِنْ النَّارِ وَيُمَهَّدُ
مِنْ فُرُشِ النَّارِ
Dari Baraa bin 'Azib ia
berkata; Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
mengantarkan jenazah. Kemudian Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam duduk di
atas kuburan, dan kami pun ikut duduk di sekitar beliau, dan seakan-akan di
atas kepala-kepala kami terdapat burung yang sedang singgap. Beliau membuat
liang lahad dan membaca: "A'UUDZU BILLAHI MIN 'ADZAABIL QABRI (Saya
berlindung kepada Allah dari siksa kubur)." Beliau mengulanginya hingga
tiga kali. Kemudian beliau bersabda: "Sesungguhnya seorang mukmin, saat ia
menghadapi kehidupan akhirat dan saat akan terputus dari kehidupan dunia, maka
malaikat akan mendatanginya dan seolah-olah di atas wajah-wajah mereka terdapat
matahari. Setiap dari malaikat itu membawa kain kafan dan kapur barus, lalu
mereka pun duduk di sisinya sepanjang mata memandang. Dan ketika ruhnya telah
keluar, maka seluruh malaikat yang berada antara langit dan bumi serta seluruh
malaikat yang ada di atas langit akan mendo'akannya. Lalu pintu-pintu langit
akan dibukakan untuknya. Dan tidak ada satu pintu pun, kecuali Malaikat yang
berada di situ berdo'a kepada Allah agar ruh itu di angkat melalui pintu
mereka. Dan saat ruh itu naik, mereka pun berkata, 'Wahai Rabb-ku, Hamba-Mu si
Fulan.' Maka Allah berfirman: 'Kembalikanlah mereka ke dunia, Aku telah
memenuhi janji untuk mereka. Sesungguhnya Aku telah menciptakan mereka darinya,
dan Aku pun akan mengembalikannya ke bumi serta dari situ pulalah Aku akan
membangkitkan mereka pada waktu yang lain.'" Beliau melanjutkan sabdanya:
"Sesungguhnya, ia mendengar suara terompah teman-temannya. Dan saat
teman-temannya itu pulang, maka Malaikat pun akan mendatanginya seraya bertanya,
'Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu? ' maka ia pun menjawab, 'Tuhanku
adalah Allah, agamu adalah Islam dan Nabiku adalah Muhammad shallallahu 'alaihi
wasallam.' Malaikat itu pun membentaknya lagi dan bertanya, 'Siapa Tuhanmu? Apa
agamamu? Siapa Nabimu? ' itulah akhir dari fitnah yang ditimpakan atas orang
mukmin, yakni saat Allah berfiman: 'Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang
beriman dengan Ucapan yang teguh itu dalam kehidupan di dunia dan di akhirat.'
(QS. Ibrahim 27). Maka ia tetap menjawab, 'Tuhanku adalah Allah, agamu
adalah Islam dan Nabiku adalah Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam.' Malaikat
itu pun berkata, 'Kamu telah berkata benar.' Setelah itu ia didatangi oleh
seorang yang bagus rupanya, harum baunya dan indah pakaiannya, lalu berkata,
'Berbahagialah dengan kemuliaan dari Allah, dan nikmat yang kekal.' Orang
mukmin itu pun berkata, 'Dan kamu juga, semoga Allah memberimu kabar gembira.
Siapa kamu? ' ia menjawab, 'Saya adalah amal shalihmu. Kamu demi Allah, adalah
seorang yang selalu bersegera dalam ketaatan kepada Allah, dan bersegera pula
lari meninggalkan maksiat Allah, sehingga Allah membalasmu dengan kebaikan.'
Setelah itu, dibukakanlah baginya pintu surga dan juga pintu dari neraka, lalu
dikatakanlah padanya, 'Inilah tempat tinggalmu, sekiranya kamu bermaksiat
kepada Allah, maka Allah akan menggantikannya dengan ini.' Ketika ia melihat
apa yang terdapat dalam surga, ia pun berkata, 'Wahai Rabb-ku segerakanlah
datangnya hari kiamat, hingga aku dapat kembali bertemu dengan keluargaku dan
hartaku.' Maka dikatakanlah padanya, 'Tenanglah.' Sedangkan bagi orang kafir,
saat ia hendak berpisah dengan kehidupan dunia dan akan menemui kehidupan
akhirat, maka Malaikat pun akan turun padanya dengan sangat kasar lagi kejam,
lalu mencabut ruhnya sebagaimana dicabutnya besi yang banyak taringnya dari
kain wool yang lembab, dan dicabutlah jiwanya yang disertai peluh. Kemudian
setiap malaikat yang berada di antara langit dan bumi serta yang ada di atas
langit melaknatinya. Pintu-pintu langit pun di tutup, dan tidak ada satu
penghuni pintu pun, kecuali ia berdo'a kepada Allah, agar ruhnya itu tidak
diangkat melalui pintu mereka. Dan saat ruh itu diangkat, mereka berkata,
'Wahai Rabb-ku ini adalah roh Fulan bin Fulan hamba-Mu.' Allah berfirman,
'Kembalikanlah ia ke dunia, Aku telah memenuhi janji untuk mereka. Sesungguhnya
Aku telah menciptakan mereka darinya, dan Aku pun akan mengembalikannya ke bumi
serta dari situ pulalah Aku akan membangkitkan mereka pada waktu yang
lain.'" Beliau melanjutkan sabdanya: "Sesungguhnya si Kafir itu
mendengar suara terompah teman-temannya. Dan saat teman-temannya itu pulang,
maka Malaikat pun akan mendatanginya seraya bertanya, 'Siapa Tuhanmu? Apa
agamamu? Siapa Nabimu? ' maka ia pun menjawab, 'Saya tidak tahu.' Malaikat
berkata, 'Kamu tidak tahu dan tidak pula membaca.' Ia pun didatangi oleh
seorang yang berwajah buruk, pakaian yang buruk dan berbau busuk seraya
berkata, 'Berbahagialah dengan kehinaan dari Allah dan adzab yang kekal.' Ia
berkata, 'Dan kamu juga, semoga Allah memberimu kabar gembira dengan keburukan.
Siapa kamu? ' yang berwajah buruk itu pun menjawab, 'Saya adalah amal burukmu.
Kamu selalu bersegera untuk berpaling dari perintah Allah, cepat berbuat
maksiat kepada Allah, sehingga Allah pun membalasmu dengan keburukan.'Kemudian
didatangkanlah padanya seorang yang buta, tuli dan bisu dengan membawa palu
yang sekiranya dipukulkan ke atas gunung, niscaya gunung itu akan hancur lebur
menjadi debu. Lalu ia pun memukulnya sampai ia berubah menjadi debu. Kemudian
Allah mengembalikannya lagi sebagaimana keadaannya semula, dan memukulnya
kembali, ia pun menjerit dan jeritan itu didengar oleh segala makhluk kecuali
jin dan manusia." Al Baraa` berkata; "Kemudian dibukakanlah baginya
pintu neraka dan dijanjikan tempatnya di dalam neraka." HR. Ahmad 17872.
BERIMAN DENGAN NIKMAT KUBUR DAN AZDAB KUBUR.
Ini di tetapkan di dalam Al Quran dan Sunnah Allah ta’ala berfirman:
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ.
Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang dan pada hari terjadinya kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir'aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras". QS 40 Al Mu’min:46.
عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا مَاتَ أَحَدُكُمْ فَإِنَّهُ يُعْرَضُ عَلَيْهِ مَقْعَدُهُ بِالْغَدَاةِ وَالْعَشِيِّ فَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَمِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ وَإِنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ النَّارِ فَمِنْ أَهْلِ النَّارِ
Dari 'Abdullah bin 'Umar radliallahu 'anhuma bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Jika seorang dari kalian meninggal dunia maka akan ditampakkan kepadanya tempat tinggalnya setiap pagi dan petang hari. Jika dia termasuk penduduk surga, maka akan melihat tinggalnya sebagai penduduk surga dan jika dia termasuk penduduk neraka, maka akan melihat tempat tinggalnya sebagai penduduk neraka". HR. Bukhari 3001.
LARANGAN MENGINGKARI HARI KEBANGKITAN.
Allah subhanahu wata’ala berfirman:
(#qä9$s%ur $tB }Ïd wÎ) $uZè?$uym $u÷R9$# ßNqßJtR $uøtwUur $tBur !$uZä3Î=ökç wÎ) ã÷d¤$!$# 4 $tBur Mçlm; y7Ï9ºxÎ/ ô`ÏB AOù=Ïæ ( ÷bÎ) öLèe wÎ) tbqZÝàt .
Dan mereka berkata: "Kehidupan Ini tidak lain hanyalah
kehidupan di dunia saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan
membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai
pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja. QS.45 Al
Jatsiah:24
وَأَنَّ
السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيهَا وَأَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي
الْقُبُورِ.
Sesungguhnya hari kiamat itu pastilah datang, tidak ada
keraguan padanya dan bahwasanya Allah membangkitkan semua orang di dalam kubur. QS,22, Al-Hajj: 7
وَضَرَبَ
لَنَا مَثَلًا وَنَسِيَ خَلْقَهُ قَالَ مَنْ يُحْيِ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ . قُلْ يُحْيِيهَا الَّذِي أَنْشَأَهَا أَوَّلَ
مَرَّةٍ وَهُوَ بِكُلِّ خَلْقٍ عَلِيمٌ.
Dan ia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa kepada
kejadiannya; ia berkata: "Siapakah yang dapat menghidupkan tulang
belulang, yang Telah hancur luluh?" Katakanlah: "Ia akan dihidupkan
oleh Tuhan yang menciptakannya kali yang pertama. dan dia maha mengetahui
tentang segala makhluk. QS.36, Yaasiin:78-79.
Ibnu katsir rahimahullah
meriwayatkan:
جَاءَ أُبي بْنُ خَلَفٍ )لَعَنَهُ اللَّه (إِ لَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَفِي يَدِهِ
عَظْمٌ رَمِيمٌ وَهُوَ يُفَتِّتُه وَيُذْرِيهِ فِي الْهَوَاءِ، وَهُوَ يَقُولُ:
يَا مُحَمَّدُ، أَتَزْعُمُ أَنَّ اللَّهَ يَبْعَثُ هَذَا؟ فَقَالَ: "نَعَمْ،
يُمِيتُكَ اللَّهُ تَعَالَى ثُمَّ يَبْعَثُكَ، ثُمَّ يَحْشُرُكَ إِلَى
النَّارِ"
telah
datang Ubai Ibnu kholaf (laknatullah) kepada rasulullah sallallhu ’alai wa
sallam dan di tangannya terdapat tulang belulang yang telah lapuk kemudian
meremasnya dan menaburkannya di langit, kemudian dia berkata “ Hai Muhammad
apakah kamu menyangka bahwa tulang belulang ini akan di hidupkan Allah kembali?
“ kemudian Rasulullah bersabda ” benar, Allah akan mematikanmu kemudian akan
membanghidupkanmu kembali dan mengumpulkan kamu di dalam neraka.”
Demikianlah
semoga bermanfaat.
BERSAMBUNG IN
SYA ALLAH…….
Maraaji’:
Al
Qur’an dan terjemahan.
Shahih tafsir Ibnu Katsir.
Musthafa Al’Adawi.
Fat-Hul
Bari Syarah Bukhari, Al Hafid Ibnu Hajar.
Shahih
Muslim Syarah Imam Nawawi
HR
Tirmidzi.
Musnad
Imam Ahmad.
Sunan
Ibnu Majah.
Dan
lain-lain.
Di Susun oleh
Abu Ibrahim Junaedi Abdullah.
Ilmunya sangat bermanfaat. Memunculkan rasa takut sekaligus harap kepada Allah.
BalasHapus