Akhlaq berasal dari bahasa arab, yaitu jama’ dari
kata “khuluq” ( خلوق ) secara bahasa kata ini
memiliki arti tabiat, budi pekerti, karakter perangai, (Kamus Al Munawir).
Semua manusia menghendaki agar diperlakukan
dengan baik, karena manusia terdiri dari jasmani dan rahani lahir dan batin, memiliki
perasaan sehingga tidak boleh diperlakukan dengan semena-mena sebagaimana benda
mati. Islam adalah ajaran yang sempurna mengajarkan umatnya berahlaq yang baik kepada
sesama, bahkan kepada semua makhluq hidup baik hewan dan juga tumbuh-tumbuhan.
Rasulullah sallallahu
’alahi wa sallam berdakwah dengan memprioritaskan tauhid, bersamaan dengan itu
beliau juga mendasari apa yang di sampaikan tersebut dengan akhlaqul karimah,
ini bisa kita lihat bagaimana orang-orang Qurais menjuluki Beliau dengan gelar
al amin, pada saat merenovasi ka’bah, saat perintah dakwah terang- terangan, membalas
kebaikan penduduk To’if, dan juga saat Beliau mau berhijrah di mana Rasulullah
sallallahu ’alaihi wa wasallam memerintahkan mengembalikan semua barang
titipan.
Faidah berakhlaq baik, diantaranya:
Berusaha menyempurnakan keimanan kita kepada
Allah, meneladani rasulullah sallallahu ’alahi wa sallam, menjadikan kecintaan
orang-orang di sekelilingnya, terkadang musuh menjadi luluh, memudahkan
berbagai permasalahan, menentramkan jiwanya, memberi dan meninggalkan pesan
yang baik bagi keluarga dan lingkungannya serta masih masih banyak lagi.
Mengingat urgennya
masalah ini, Al Qur’an dan Hadis banyak menyebutkan hal ini, demikian pula Allah
subhanahu wa ta’ala memerintahkan agar meneladani rasulNya, Allah berfirman :
لَّقَدْ
كَانَ
لَكُمْ
فِي
رَسُولِ
اللَّهِ
أُسْوَةٌ
حَسَنَةٌ
لِّمَن
كَانَ
يَرْجُو
اللَّهَ
وَالْيَوْمَ
الْآخِرَ
وَذَكَرَ
اللَّهَ
كَثِيرًا
Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak
menyebut Allah. QS 33Al-Ahzab : 21.
وَإِنَّكَ لَعَلَى خُلُقٍ عَظِيمٍ
Dan sesungguhnya kamu
benar-benar berbudi pekerti yang agung. QS.68 Al Qalam 4.
عَنِ
الْحَسَنِ قَالَ : سُئِلَتْ عَائِشَةُ عَنْ خُلُقِ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ؟ فَقَالَتْ : كَانَ خُلُقُهُ
الْقُرْآنَ.
Dari
Al-Hasan ia berkata: Aisyah ditanya tentang akhlaq Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam, maka dia menjawab: Akhlaqnya adalah Al-Qur’an. HR Ahmad, Shahih menurut Syu’aib Al-Arnauth.
قالرَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم إنما بعثت لأتمم مكارم الأخلاق.
رواه البخاري في الأدب المفرد
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Sesungguhnya aku diutus tidak lain untuk menyempurnakan akhlaq.” HR Bukhari Adabul Mufrad
273, dishahihkan syaikh Al-Albani dalam Silsilah As Shahihah 45.
مَا
شَيْءٌ
أَثْقَلُ
فِي
مِيزَانِ
الْمُؤْمِنِ
يَوْمَ
الْقِيَامَةِ
مِنْ
خُلُقٍ
حَسَنٍ.
"Tidak
ada sesuatupun yang lebih berat dalam timbangan (amalan) seorang mukmin pada
hari kiamat dari pada akhlaq yang mulia" HR. Tirmidzi Abu Daud dan di
hasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Shahih Tirmidzi 2/194
. مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ
"Barangsiapa yang
beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia berkata baik atau (kalau
tidak bisa) hendaklah diam". HR Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47
Besarnya pengaruh aqidah pada Akhlaq.Rasulullah salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَنْ
أَبِى
هُرَيْرَةَ
قَالَ
قَالَ
رَسُولُ
اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- أَكْمَلُ الْمُؤْمِنِينَ إِيمَانًا أَحْسَنُهُمْ خُلُقًا وَخِيَارُكُمْ خِيَارُكُمْ لِنِسَائِهِمْ خُلُقًا
.
Orang
mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaqnya, dan yang
paling baik di antara kamu sekalian adalah yang paling baik akhlaqnya terhadap
isteri-isterinya.
HR. Tirmidzi 1162, Daud 4682 ia berkata hadits hasan shahih. .
Ini menunjukkan bahwa amal seorang hamba bagian dari keimanan, sebagaimana hadis berikut ini.
األإِيمَانُ بِضْعٌ وَسَبْعُونَ أَوْ بِضْعٌ وَسِتُّونَ شُعْبَةً فَأَفْضَلُهَا قَوْلُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَدْنَاهَا إِمَاطَةُ الأَذَى عَنِ الطَّرِيقِ وَالْحَيَاءُ شُعْبَةٌ مِنَ الإِيمَانِ
“Iman itu ada 70
atau 60 sekian cabang. Yang paling tinggi adalah perkataan ‘laa ilaha illallah’
(tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah), yang paling rendah adalah
menyingkirkan gangguan dari jalanan, dan sifat malu merupakan bagian dari iman.” HR. Bukhari 9 dan Muslim 35.
سُئِلَ
رَسُولُ
اللَّهِ
-صلى الله عليه وسلم- عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ. وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ الْفَمُ وَالْفَرْجُ.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan
manusia ke surga, maka beliau bersabda: “Taqwa kepada Allah dan bagusnya
akhlaq.” Dan beliau ditanya tentang apa yang paling banyak memasukkan manusia
ke neraka, maka beliau bersabda: “mulut dan farji (kemaluan)” HR At-Tirmidzi 2004, ia berkata
hadits Shahih Gharib, dan Ibnu Majah 4246. Assahiha syaikh Al Bani 977.Beraklaq kepada Allah.
Hendaknya seseorang berakhlaq kepada penciptanya karena berakhlaq kepada Allah akan membawa kebaikan dunia akhirat, yaitu:
1.
Membenarkan beritanya.
2.
Menjalankan hukum-hukumnya.
3.
Sabar dan ridha terhadab taqdirnya (Makarimul Akhlaq
hal:16)
Berakhlaq dengan kedua orang tua.
وَٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ
وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَياۖ
وَبِٱلۡوَٲلِدَيۡنِ إِحۡسَـٰنً۬ا
“Dan hendaklah kamu beribadah kepada Allah dan janganlah kamu sekutukan Dia dengan
sesuatu apapun juga dan hendaklah kamu berbuat baik kepada kedua ibu bapak“.QS
4. An Nisa’ : 36.
1.
Mendakwahi dan mendoakan agar mendapat hidayah jika
orang tua masih dalam keadaan belum beriman, sebagaimana yang di lakukan nabi
Ibrahim kepada ayahnya QS 19. Maryam: 42.
2.
Mentaati di dalam kebaikan selama tidak menyuruh kepada
kemaksiatan.
وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلَى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ
عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا
"Dan jika keduanya memaksamu mempersekutukan sesuatu dengan Aku
yang tidak ada pengetahuanmu tentang Aku maka janganlah kamu mengikuti keduanya
dan pergaulilah keduanya di dunia dengan cara yang baik.QS 31. Lukman:15 (Asbaa
bun nuzul berkaitan dengan Saad bin Abi Waqas dan ibunya Hamnah)
3.
Mendahulukan mereka dan memberi harta jika mereka
membutuhkan. (Kisah tiga orang yang terjebak didalam gua HR.Bukhori 2102
Muslim 2743).
4.
Berkata lemah lembut.
إِمَّا يَبْلُغَنَّ عِنْدَكَ
الْكِبَرَ أَحَدُهُمَا أَوْ كِلَاهُمَا فَلَا تَقُلْ لَهُمَا أُفٍّ وَلَا
تَنْهَرْهُمَا وَقُلْ لَهُمَا قَوْلًا كَرِيمًا
..
ika salah seorang di antara keduanya
atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali
janganlah engkau mengatakan kepada keduanya perkataan “ah” QS 17. Al Israa’: 23...
5.
Meminta ijin jika pergi berjihad.
6.
Menunaikan wasiatnya yang ma’ruf.
Perintahkan berbuat
berbuat baik kepada sanak kerabat.
إِنَّ
اللَّهَ
يَأْمُرُ
بِالْعَدْلِ
وَالإِحْسَانِ
وَإِيتَاء
ذِي
الْقُرْبَى
وَيَنْهَى
عَنِ
الْفَحْشَاء
وَالْمُنكَرِ
وَالْبَغْيِ
يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ
تَذَكَّرُونَ
.
Sesungguhnya
Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum
kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. QS 16. An-Nahl: 90.
الرَّحِمُ مُعَلَّقَةٌ بِالْعَرْشِ تَقُولُ مَنْ وَصَلَنِي وَصَلَهُ
اللَّهُ وَمَنْ قَطَعَنِي قَطَعَهُ اللَّهُ . أخرجه البخاري ومسلم
وأحمد
Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wasallam bersabda, “ barang siapa menyambung aku (rahim) Allah akan menyambung
padanya barang siapa yang memutus aku Allah akan memutus kepadanya, HR.
Bukhari, Muslim
لا يدخل الجنة قاطع يعني قاطع رحم
“Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan yaitu memutuskan silaturahmi” HR Bukhari 5984
. لاَ تَحْقِرَنَّ مِنَ الْمَعْرُوفِ شَيْئاً ، وَلَوْ أنْ تَلْقَى أخَاكَ بوَجْهٍ طَلْقٍ) رواه مسلم .
Berakhlaq dengan tetangga.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
عَنْ جَابِرِ بْنِ
عَبْدِ اللهِ رضي اللهُ عنهما عن النبيِّ - صلى الله عليه وسلم - قالَ:
"كُلُّ مَعْرُوفٍ صَدَقَةٌ"
Dari Jabir bin Abdillah
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda “setiap kebaikan adalah
sadaqah”. HR Buhari 2329.
الْمُسْلِمُ مَنْ
سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ
“Seorang muslim
adalah yang orang muslim lainnya selamat dari ganguan lisan dan tangannya.”HR Bukhari 10 Muslim 64.
فَإِنَّ دِمَاءَكُمْ
وَأَمْوَالَكُمْ وَأَعْرَاضَكُمْ بَيْنَكُمْ
حَرَامٌ
"Sesungguhnya
darah-darah kalian, harta-benda dan kehormatan kalian adalah haram atas
kalian". HR. Bukhari 1654 Muslim 1679.
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ رَضِيَ
اللَّهُ عَنْهُ،
عَنِ النَّبِيِّ
صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
قَالَ: يَا
نِسَاءَ المُسْلِمَاتِ،
لاَ تَحْقِرَنَّ
جَارَةٌ لِجَارَتِهَا،
وَلَوْ فِرْسِنَ
شَاةٍ
.
Rasulullah- sallahu a’laihi
wa sallam- bersabda “ wahai para muslimah janganlah kalian meremehkan kebaikan
seorang tetengga dengan tetangganya meskipun hanyalah dengan tulang yang
berdaging sedikit. HR. Bukhari 6017 Muslim 1030. .
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَاللَّهِ لاَ
يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ وَاللَّهِ لاَ يُؤْمِنُ قِيلَ وَمَنْ يَا رَسُولَ
اللَّهِ قَالَ الَّذِي لاَ يَأْمَنُ جَارُهُ بَوَائقَهُ
"Demi Allah! seseorang
tidak akan beriman (beliau mengucapkannya tiga kali), Para sahabat bertanya:
“Siapakah dia Wahai Rasulullah ?” Beliau menjawab: “Orang yang tetangganya
tidak merasa aman dari gangguannya." HR. Bukhari 2327.
Perintah menolak keburukan
dengan kebaikan.
وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا
السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ
وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ .وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا
يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ .
“Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan.
Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang
antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang
sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada
orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang
yang mempunyai keuntungan yang besar.”QS.41 Fushsilat:34-3
دَخَلَ رَهْطٌ مِنَ اليَهُودِ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالُوا: السَّامُ عَلَيْكُمْ، قَالَتْ عَائِشَةُ: فَفَهِمْتُهَا فَقُلْتُ: وَعَلَيْكُمُ السَّامُ وَاللَّعْنَةُ، قَالَتْ: فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مَهْلًا يَا عَائِشَةُ، إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الأَمْرِ كُلِّهِ» فَقُلْتُ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَوَلَمْ تَسْمَعْ مَا قَالُوا؟ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " قَدْ قُلْتُ: وَعَلَيْكُمْ "
Sekelompok orang Yahudi meminta izin untuk
menemui Rasulullah sallallahu ‘alahi wa sallam, lalu mereka mengucapkan:
"Assaamu `alaikum" (kematian atas kalian). Aisyah menyahut: "Bal
`alaikumus saam" (sebaliknya semoga kalianlah yang mendapatkan kematian).
Rasulullah menegur : Hai Aisyah, Sesungguhnya Allah menyukai lemah lembut dalam
segala hal. Aisyah berkata : Tidakkah engkau mendengar apa yang mereka ucapkan?
Rasulullah bersabda : Aku telah menjawab : "Wa `alaikum" (semoga
menimpa kalian). HR Bukhari 5678 Muslim 2165
Perintah mengiringi
keburukan dengan kebaikan
عَنْ أَبِى ذَرٍّ قَالَ قَالَ لِى رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- اتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ. قال الألباني: حسن
Dari
Abu Dzar , ia berkata, Rasulullah -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda
kepadaku: “ Bertaqwalah kamu kepada Allah di mana saja kamu berada, dan
ikutilah kejelekan itu dengan kebaikan niscaya akan menghapusnya, dan
pergaulillah manusia dengan akhlaq yang baik.” HR Tirmidzi 1987 dan di sahihkan
Syaikh Al Bani.Diantara bentuk akhlaq yang baik yaitu:
Sabar, adil, pemaaf, dermawan, jujur, amanah, istiqamah, berseri-seri, ramah, lembut, itsar(mementingkan saudaranya) kasih sayang, ulet, teliti, santun, , qanaah (merasa puas), semangat, tabah, tegas, pembrani.
Manusia di beri kemampuan merubah akhlaqnya.
Seseorang hendaknya bersungguh-sungguh di dalam memperbaiki akhlaqnya, karena ini tida di lihat dari bentuk dan kekayaan seseorang, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ اللَّهَ
لاَ يَنْظُرُ إِلَى
صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ وَلَكِنْ
يَنْظُرُ إِلَى قُلُوْبِكُمْ
وَأَعْمَالِكُمْ
"Sesungguhnya
Allah tidak melihat kepada bentuk, rupa dan harta benda kalian, tetapi Allah
memperhatikan hati dan amal-amal kalian". HR. Muslim 2564. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
كَمَآأَرْسَلْنَا
فِيكُمْ رَسُولاً مِّنكُمْ يَتْلُوا عَلَيْكُمْ ءَايَاتِنَا وَيُزَكِّيكُمْ
وَيُعَلِّمُكُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَيُعَلِّمُكُم مَّالَمْ تَكُونُوا
تَعْلَمُونَ
"Sebagaimana (Kami
telah menyempurnakan nikmat atas kalian) Kami telah mengutus kepadamu Rasul di
antara kamu, yang membacakan ayat-ayat Kami kepada kamu, dan menyucikan kamu,
dan mengajarkan kepadamu Al-Kitab (Al-Qur’an) dan Al-Hikmah (As-Sunnah), serta
mengajarkan kepada kamu apa yang belum kamu ketahui". QS 2 Al-Baqarah: 151Ibnu Katsir rahimahullah berkata: “Wayuzakkihim” (menyucikan kamu), yaitu menyucikan mereka dari akhlaq yang rendah, dari kotoran jiwa dan dari perbuatan jahiliah, serta mengeluarkan mereka dari kegelapan kepada cahaya. Tafsir Al-Qur’an Al’-‘Azhim I/291
Dari sini kita bisa memperhatikan bagaimana buruknya masa jahiliyah namun setelah mereka mendapat cahaya islam, mereka berubah seakan-akan seperti permata yang sangat indah sebagaimana kisah-kisah di bawah nanti in sya Allah.
Sebagaimana yang disampaikan Ibnu Jauzy Rahimahullah-di dalam kitab Minhajul Qasidin beliau berkata:
“Andaikata takbiat (akhlaq) manusia tidak bisa berubah tentu tidak ada artinya nasehat dan peringatan, lalu bagaimana kamu mengingkari perubahan akhlaq, padahal kamipun bisa melihat binatang galak menjadi lembut, anjing bisa tahu kapan harus tidak makan, kuda tahu bagaimana cara berjalan yang baik dan mudah di hela, hanya sebagian manusia ada yang cepat berubah, dan sebagian yang lain sulit dirubah. Beliau juga berkata suatu penyakit harus di obati dengan kebalikkan. Beliau- juga berkata: yang perlu di catat seseorang harus bisa menahan diri merasakan pahitnya obat dan bersabar diri dari hal-hal yang di inginkan jiwanya.
Beberapa hal yang bisa untuk mendapatkan akhlaq yang baik.
1.
Memikirkan manfaat dan madharat yang mengenainya baik
di dunia dan di akhirat.
2.
Berusaha dengan sungguh-sungguh di dalam melatih
jiwanya.
3.
Mempelajari dari kisah-kisah orang yang memiliki akhlaq
yang baik.
4.
Bersahabat dengan orang-orang yang baik.
5.
Mengintropesi diri dari orang yang memusuhi kita dan
mengambil pelajaran darinya.
6.
Senantiasa berdo kepada Allah, karena Allahlah yang
membolak-balikkan hati.
Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam juga pernah
berdo’a dengan do’a sebagai berikut:
اللَّهُمَّ جَنِّبْنِيْ مُنْكَرَاتِ الْأَخْلاَقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ و الأَدْوَاءِ
"Wahai Allah, jauhkanlah aku dari kemungkaran-kemungkaran akhlaq, dari
kemungkaran-kemungkaran amal, dari kemungkaran-kemungkaran nafsu dan dari
penyakit"
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ
مُنْكَرَاتِ الْأَخْلاَقِ وَالْأَعْمَالِ وَالْأَهْوَاءِ
Wahai Allah, sesungguhnya
saya berlindung kepadaMu dari kemungkaran-kemungkaran akhlaq, dari
kemungkaran-kemungkaran amal, dari kemungkaran-kemungkaran hawa nafsu"
[HR. Tirmidzi 5/233, dan dishahihkan oleh Al-Albani dalam Shahih Tirmidzi
3/184]
اللَّهُمَّ
كَمَا أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي
"Wahai Allah sebagaimana Engkau telah
membaguskan tubuhku, maka baguskanlah akhlaqku". [HR. Ahmad dan
dishahihkan oleh Al-A lbani dalam Shahih Jami’ush Shagir 1/280]
Semoga bermanfaat, Amin.Disusun oleh: Abu Ibrahim Junaedi Abdullah.
Maraji’
Al Quran dan terjemahan.
Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim Ibnu Katsir
Kamus Al Munawir.
As-Sunnah Edisi 12/Tahun
V/1422H
Minhajul Qasidin pustaka Al
KAUTSAR.
Ar Rahiq Al Makhtum oleh syaikh Shafiyyurahman Al Mubarakfuri.
Dan dari sumber terpercaya
lainnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar