RINGKASAN DARI FAEDAH KAJIAN ILMIAH
Bersama Syaikh. Prof. DR. Ibrahim bin Amir Ar Ruhaili
hafidhahullah ta'ala.
HAKIKAT KEBERKAHAN
Definisi keberkahan.
Secara bahasa adalah: tumbuh dan berkembang serta di
curahkannya kebaikan di dalam sesuatu.
Secara istilah adalah: kelanggengan kebaikan dari Allah di
dalam sesuatu.
Jenis jenis keberkahan ada 4 yaitu:
1. Keberkahan yang ada pada sebagian orang
2. Keberkahan yanh ada pada sebagian perbuatan.
3. Keberkahan yang ada pada sebagian tempat.
4. Keberkahan yang ada pada sebagian waktu.
1). Keberkahanyang ada pada sebagian orang.
Yaitu keberkahan yang ada pada diri Rasulullah shalallahu
alaihi wa salam. Sebagaimana disebutkan di dalam Hadits Jabir bin Abdillah yang
menceritakan kisah perang khondak, dimana makanan yang sedikit berubah menjadi
banyak. Yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim.
Kemudian keberkahan pada nabi dan rasul sebelum beliau.
Allah ta'ala berfirman:
قِيْلَ
يٰنُوْحُ اهْبِطْ بِسَلٰمٍ مِّنَّا وَبَرَكٰتٍ عَلَيْكَ وَعَلٰٓى اُمَمٍ مِّمَّنْ
مَّعَكَ.
Difirmankan, “Wahai Nuh! Turunlah dengan selamat sejahtera
dan penuh keberkahan dari Kami, bagimu dan bagi semua umat (mukmin) yang
bersamamu." (QS. Hud [11:48).
Begitu pula nabi Musa dan nabi Isa.
فَلَمَّا
جَاۤءَهَا نُوْدِيَ اَنْۢ بُوْرِكَ مَنْ فِى النَّارِ وَمَنْ حَوْلَهَاۗ
وَسُبْحٰنَ اللّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ
"Maka ketika dia tiba di sana (tempat api itu), dia
diseru, “Telah diberkahi orang-orang yang berada di dekat api, dan orang-orang
yang berada di sekitarnya. Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam.” (QS. An Naml
[27]: 8).
وَجَعَلَنِى
مُبَارَكًا أَيْنَ مَا كُنتُ.
"Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkati di mana
saja aku berada.."(QS. An Naml[27]:8).
2). Keberkahan yang ada pada sebagian perbuatan.
Ada beberapa amalan yang di berkahi oleh Allah, seperti
salam, dan ketika makan sahur.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
تَسَحَّرُوا
فَإِنَّ فِى السَّحُورِ بَرَكَةً
“Makan sahurlah kalian karena dalam makan sahur terdapat
keberkahan.” (HR. Bukhari 1923, Muslim 1095).
3). Keberkahan yang ada pada sebagian tempat.
Ada beberapa tempat yang di berkahi oleh Allah ta'ala,
seperti Masjidil haram (dengan dilipat gandakan pahala bagi orang yang shalat
di dalamnya dengan 100.000 kali dibandingkan shalat ditempat lain), masjid
Nabawi yang berada di Madinah (dengan dilipatkan 1000 kali).
Demikian pula negeri Syam, dimana kebanyakan para nabi di
utus di Syam. Allah ta'ala berfirman:
وَنَجَّيْنٰهُ
وَلُوْطًا اِلَى الْاَرْضِ الَّتِيْ بٰرَكْناَ فِيْهَا لِلْعٰلَمِيْنَ.
"Dan Kami selamatkan dia (Ibrahim) dan Lut ke sebuah
negeri yang telah Kami berkahi untuk seluruh alam." ( QS.
Al-Anbiya[21]:71).
Negri Syam adalah negri yang sangat subur.
4) Keberkahan yang ada pada sebagian zaman (waktu).
Seperti Bulan ramadhan adalah bulan yang diberkahi oleh
Allah ta'ala, dimana ada di dalamnya Malam Lailatul Qadar.
Allah ta'ala berfirman:
اِنَّآ
اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ.
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang
diberkahi." (QS. Ad Dukhan[44]:3)
Pengertian tabarruk secara bahasa adalah mencari
berkah.
Menurut istilah adalah upaya meraih keberkahan dengan cara
yang syar'i.
Prinsip dasar yang utama ketika kita mencari berkah
(tabarruk) adalah bahwa keberkahan itu semua datangnya dari Allah semata. Maka
siapapun yang ingin mencari keberkahan maka mintanya hanya kepada Allah. Karena
keberkahan itu datangnya dari Allah.
Orang-orang yang mencari berkah sudah ada semenjak dahulu,
tetapi ada yang mencari dengan cara yang benar dan ada pula yang tidak benar.
Tabaruk dibagi menjadi dua:
1). Tabarruk yang tidak syar'i.
2). Tabarruk yang syar'i.
Adapun syarat tabarruk yang syar'i ada empat yaitu:
1). Ada dalil yang menunjukkan bahwa sesuatu itu diberkahi
oleh Allah ta'ala.
2). Ada dalil yang memerintahkan untuk tabarruk dengan
sesuatu tersebut.
3). Tabarruk yang dilakukan harus sesuai dengan tuntunan
nabi sallallahu alaihi wa sallam.
4). Di dalam tabarruk harus meyakini bahwa keberkahan itu
datangnya dari Allah ta'ala.
Apa bila keempat syarat ini terpenuhi maka tabarruk tersebut
telah sesuai dengan syar'i.
Adapun tabarruk yang tidak syar'i ada dua yaitu :
1). Hukumnya yang paling parah adalah syirik, ketika mereka
bertabarruk dengan makhluk dan dia meyakini keberkahan itu datangnya dari
makhluk. Hukum ini berlaku kepada siapapun yang tabarruk (mencari berkah) dari
sesuatu yang diberkahi oleh Allah ta'ala, apalagi yang tidak di berkahi oleh
Allah ta'ala.
2) Hukumnya bid'ah, ini dibagi menjadi dua macam, yaitu:
1). Tabarruk dari benda-benda yang tidak disyariatkan untuk
di tabarruki seperti kain kiswah, pagar makam Rasulullah, makam Ibrahim.
2). Tabarruk dari sesuatu yang aslinya boleh ditabarruki
tapi caranya tidak sesuai dengan syar'i. Contohnya Al-Qur'an, yang seharusnya
untuk dibaca dan di tadabburi maknanya akan tetapi malah untuk gantungan di
mobil dan tempat-tempat lainnya.
Contoh praktek tabarruk yang syar'i
1. Tabarruk dengan Al-Qur'an. dalilnya firman Allah ta'ala:
كِتٰبٌ
اَنْزَلْنٰهُ اِلَيْكَ مُبٰرَكٌ لِّيَدَّبَّرُوْٓا اٰيٰتِهٖ وَلِيَتَذَكَّرَ
اُولُوا الْاَلْبَابِ
"Kitab (Al-Qur'an) yang Kami turunkan kepadamu penuh
berkah agar mereka menghayati ayat-ayatnya dan agar orang-orang yang berakal
sehat mendapat pelajaran." (QS. Shad [50):29).
Contoh yang lain yaitu dengan membaca dan mentadabburi
kandungan ayat-ayatnya. seperti membaca surat Al-Baqarah.
2. Tabarruk dengan Asmaul Husna.
Allah ta'ala berfirman:
تَبٰرَكَ
اسْمُ رَبِّكَ ذِى الْجَلٰلِ وَالْاِكْرَام.
"Mahasuci nama Tuhanmu Pemilik Keagungan dan
Kemuliaan." (Ar Rahman[55]: 78). Caranya dengan membaca nama-nama Allah
tersebut.
3. Tabarruk dengan nabi Muhammad shalallahu alaihi wasallam
dengan cara:
1. Beriman kepada beliau dalilnya (QS. Al
A'raf[7]:96).
2. Dengan tubuh Rasulullah shalallahu alaihi wasallam hal
ini berlaku bagi orang-orang yang hidup di jaman nabi sallallahu alaihi wa
sallam.
3. Tabarruk dengan benda-benda peninggalan beliau, hal ini
di bagi menjadi dua fase:
1). Di waktu beliau masih hidup.
2). Di waktu beliau sudah wafat.
Sewaktu beliau masih hidup contohnya rambut beliau, keringat
beliau.
Sewaktu beliau sudah wafat contoh baju beliau. Maka yang
tersisa dan yang paling utama adalah bertabarruk kepada nabi dengan cara
beriman kepada beliau.
Demikianlah ringkasan ini semoga bermanfaat.
-------------00000-----------
Ponpes Imam Bukhari.
Hari yang berbahagia Ahad, 15 Januari 2023 bertepatan dengan
21 Jumadi akhir 1445.
Junaedi Abdullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar