Romantika kehidupan memang indah, ada suka ada duka, ada longgar adakalanya sepit, ada saat kita tertawa adapula saat kita menitikkan air mata.
وَلَنَبْلُوَنَّكُمْ بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوْعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْاَمْوَالِ وَالْاَنْفُسِ وَالثَّمَرٰتِۗ وَبَشِّرِ الصّٰبِرِيْنَ
"Dan Kami pasti akan menguji kamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang sabar." (QS, Al-Baqarah [2]:155)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
“Sungguh menakjubkan keadaan seorang mukmin. Seluruhnya urusannya itu baik. Ini tidaklah didapati kecuali pada seorang mukmin. Jika mendapatkan kesenangan, maka ia bersyukur. Itu baik baginya. Jika mendapatkan kesusahan, maka ia bersabar. Itu pun baik baginya.” (HR. Muslim 2999)
Coba kita ingat, berapa kali kita mengalami kesulitan namun kita mampu melewati meskipun dengan susah payah.
Ada beberapa hal yang sangat penting dan berharga untuk kita ingat, dimana hal itu akan menguatkan hati kita.
1) Allah sengaja menguji hambanya dengan kekurangan bukan berarti Allah tak mampu untuk memberikan apa yang kita minta, atau mencukupi seorang hamba, tapi agar Allah mengetahui sejauh mana kita bersabar dan istiqomah di dalam meyakini kebenaran dan janji Allah.
2) Allah menguji seorang hamba untuk mendewasakan pola fikirnya dimana terkadang hal ini disiapkan untuk ririnya dimasa yang akan datang.
3) Allah menguji kita agar kita merasakan manisnya kelonggaran setelah kesempitan.
4) Seandainya hidup seseorang dipenuhi kemudahan, dirinya akan menganggap nikmat Allah adalah hal yang biasa, sehingga hamba malas bersyukur kepada Allah.
5) Begitu pula seandainya seseorang tak pernah menikmati kelonggaran, dapat menyebabkan keputusasaan dalam hidupnya.
6) Dari sini kita mengetahui adanya suka dan duka akan menghantarkan seseorang kepada kenikmatan pemberian Allah ta'ala, begitu pula kedukaan akan menghantarkan kepada pendidikan terhadap hamba, agar memiliki kesabaran dan keyakinan adanya pertolongan Allah.
Dari sini seorang muslim wajib mengetahui hal di atas agar hatinya bisa teguh, tegar, kokoh, dan berjiwa besar, tidak berjiwa kerdil sehingga mudah putusasa ketika ditimpa ujian, sebaliknya, hatinya terkendali ketika mendapatkan kelonggaran, dan limpahan nikmat.
Semoga bermanfaat.
Sragen 16-11-2022.
Junaedi Abdullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar