PENGAJIAN MALAM JUM’AT
Ustadz Muslim
1.
1.
Nikmat persatuan
Yang sebelum
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam datang ke Madinah terjadi peperangan
antara suku Aus dan khazrat.
Allah Ta’ala berfirman:
وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا
وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ
بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَى
شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا كَذَلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ
لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan
janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepadamu ketika
kamu dahulu (masa Jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu,
lalu menjadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara, dan kamu
telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. QS Al Imran[3]:103.
Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. QS Al Imran[3]:103.
2. Terjadilah fitnah
diantara kaum muslimin
Terjadinya perang jamal yang mana Rasulullah sallallah
sallallahu alaihi wa sallam telah mengisyaratkan hal itu. Terjadi peperangan
antara aisyah radialllahu anha dengan Ali Ibn Abi Talib. Kaum muslimin sebagian tidak mau ikut perang
karena fitnah.
Ali juga mengingatkan Zubair, “Wahai Zubair, aku memanggilmu
atas nama Allah. Tidakkah engkau ingat, suatu hari dimana engkau lalui bersama
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, saat itu kita berada di suatu tempat,
Rasulullah bertanya kepadamu, ‘Wahai Zubair, apakah engkau mencintai Ali?’
Kau jawab, ‘Bagaimana bisa aku tidak mencintai anak dari
pamanku (baik dari pihak ayah ataupun ibu) dan dia seagama denganku’.
Beliau melanjutkan sabdanya, ‘Demi Allah wahai Zubair, sungguh
engkau akan memeranginya dan saat itu engkau berada di pihak yang keliru’.”
Zubair mengatakan, ‘Aku ingat sekarang, dan aku hilaf dari
pesan beliau itu. Demi Allah, aku tidak akan memerangimu.” Setelah pergi dari
perang fitnah itu,
3. Terjadi perang jamal
Antara Ali bin Abi Thalib muawiah bin Abu sofyan
Para sahabat juga banyak yang tidak ikut bahkan mereka membuat
pedang dari kayu sebagaimana yang di perintahkan Rasulullah sallallahu alaihi
wa sallam.
4. Terjadinya perang dimasa
Khalifah Abdul Malik, yaitu Hajaj bin Yusuf dengan Abdullah bin jubair, sahabat
Ibnu Abbas tidak mau ikut perang namun masih shalat di belakang Hajaj bin
Yusuf, ketika hal ini di tanyakan, Ibnu Abbas menjawab “ kalau di panggi mari
kita shalat maka aku akan shalat aku akan ikut shalat, namun kalau mari perangi
orang islam, aku tidak akan mau.”
5. Didalam peperangan
masa fitnah Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam tidak memuji sama sekali, karena
peperangan tersebut memperebutkan kekuasaan, namun yang Beliau puji adalah
Husain yang menyerahkan kekuasaannya kepada Muawiyah bin Abu Sofyan, karena
hancurnya dunia dan seisinya ini lebih ringan disisi Allah di bandingkan
terbunuhnya seorang muslim.
Faedah :
1) Fitnah di
jaman sahabat telah ada hendaknya kita mewaspadai fitnah ini.
2) Para sahabat
mentaati Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga membuat pedang dari
kayu.
3) Para sahabat
memandang, bukanlah jihad berperang sesama kaum muslimin, (seakan ustad memberi
pandangan) termasuk yang sekarang terjadi kedua belah pihak sama-sama kaum
muslimin, baik yang mempertahankan kekuasaan ataupun yang menghendaki keadilan.
4) (seakan
ustad memberi pandangan) sama halnya fitnah-fitnah sebelumnya oleh karena itu
dalam keadaan seperti ini tidak boleh memandang hal itu jihad, maka yang lebih
utama sebagaimana sikap para sahabat yaitu diam dan meninggalkan.
5) Memahami
betapa tingginya darah seorang muslim jika sampai terbunuh.
sragen 23-05-2019
sragen 23-05-2019
Semoga bermanfaat.
Junaedi Abdullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar