Al kutubu, bentuk
jamak dari kitab yang artinya sesuatu yang tertulis.
Syaikh Muhammad
bin Shalih Al Utsaimin mengatakan: “Kitab (biasa disebut dengan Kitab suci)
adalah kitab yang Allah turunkan kepada rasul-Nya sebagai rahmat untuk para
makhluk-Nya, dan petunjuk bagi mereka, supaya ereka mencapai kebahagiaan dunia
dan akhirat.” lihat kitab Rasaail fil `Aqiidah karya Syaikh Utsaimin.
Beriman kepada
kitab-kitab mencakup empat perkara, sebagaimana ini juga di sebutkan syaikh
Muhammad Shalih Al Utsaimin di dalam syarah “Usulul Iman”, yaitu:
1. Beriman bahwasanya kitab-kitab itu benar-benar
turun dari Allah ta’ala.
Sikap orang-orang
yang beriman sebagaimana yang Allah sebutkan dalam kitabNya, Alloh berfirman :
آمَنَ الرَّسُولُ بِمَا
أُنْزِلَ إِلَيْهِ مِنْ رَبِّهِ وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ آمَنَ بِاللَّهِ وَمَلَائِكَتِهِ
وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ.
Rasul Telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan
kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya
beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya. QS Al Baqarah
[2]:285
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ
قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ
وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ
Bukanlah
menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi
Sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian,
malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi ..QS Al Baqarah [2]:177
2. Beriman terhadap nama-nama yang telah
kita ketahui, seperti Al Qur’an yang diturunkan kepada nabi Muhammad Sallallahu
‘alaihi wa sallam,Taurot diturunkan kepada nabi Musa Aalaihi sallam, Injil
diturunkan kepada nabi Isa ‘alahi Sallam , Zabur diturunkan kepada nabi Dawud
Alaihi wa sallam, Adapun yang tidak kita ketahui namanya kita imani secara
global, seperti suhuf Ibrahim dan Musa.
Allah ta'ala berfirman:
إِنَّ هَذَا لَفِي
الصُّحُفِ الْأُولَى . صُحُفِ إِبْرَاهِيمَ وَمُوسَى .
Tetapi kamu
(orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat
adalah lebih baik dan lebih kekal. Sesungguhnya Ini benar-benar terdapat dalam
kitab-kitab yang dahulu, (yaitu) kitab-kitab Ibrahim dan Musa. QS Al A’la[ 87]:
18-19.
وَإِذْ عَلَّمْتُكَ
الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَالتَّوْرَاةَ وَالْإِنْجِيلَ…
Dan (Ingatlah) di
waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil,.. QS Al Maidah
[5]:110.
3. Membenarkan
seluruh berita yang benar darinya, sebagaimana seperti berita didalam Al Qur’an dan berita dari
kitab-kitab yang dahulu apa yang belum dirobah dan di slewengkan.
Karena kitab-kitab
dahulu telah banyak dirobah-robah, sebagaimana Allah ta’ala sebutkan di Al
Qur’an:
فَوَيْلٌ لِلَّذِينَ
يَكْتُبُونَ الْكِتَابَ بِأَيْدِيهِمْ ثُمَّ يَقُولُونَ هَذَا مِنْ عِنْدِ اللَّهِ
لِيَشْتَرُوا بِهِ ثَمَنًا قَلِيلًا فَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا كَتَبَتْ أَيْدِيهِمْ
وَوَيْلٌ لَهُمْ مِمَّا يَكْسِبُونَ.
Maka Kecelakaan
yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka
sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk
memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka Kecelakaan yang
besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan
Kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan. QS Al
Baqarah [2]:79.
Seperti berkaitan dengan Isa. Allah ta’ala
berfirman:
وَقَوْلِهِمْ إِنَّا
قَتَلْنَا الْمَسِيحَ عِيسَى ابْنَ مَرْيَمَ رَسُولَ اللَّهِ وَمَا قَتَلُوهُ
وَمَا صَلَبُوهُ وَلَكِنْ شُبِّهَ لَهُمْ وَإِنَّ الَّذِينَ اخْتَلَفُوا فِيهِ
لَفِي شَكٍّ مِنْهُ مَا لَهُمْ بِهِ مِنْ عِلْمٍ إِلَّا اتِّبَاعَ الظَّنِّ وَمَا
قَتَلُوهُ يَقِينًا . بَلْ رَفَعَهُ اللَّهُ إِلَيْهِ وَكَانَ اللَّهُ عَزِيزًا
حَكِيمًا .
Dan Karena Ucapan
mereka: "Sesungguhnya kami Telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam,
Rasul Allah[378]", padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula)
menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa
bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang
(pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu.
mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali
mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh
itu adalah Isa.
Al Qur’an sebagai
penyempurna dari kitab-kitab semua sehingga kebaikan yang ada pada kitab-kitab
dahulu juga di muat di dalam Al Qur’an sebagaimana firman Allah ta’ala:
وَإِذْ أَخَذْنَا مِيثَاقَ
بَنِي إِسْرَائِيلَ لَا تَعْبُدُونَ إِلَّا اللَّهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ إِحْسَانًا
وَذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا
وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ إِلَّا قَلِيلًا
مِنْكُمْ وَأَنْتُمْ مُعْرِضُونَ.
Dan (ingatlah),
ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah
selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak
yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada
manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi
janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling. QS Al Baqarah [2]:83
4. Mengamalkan hukum-hukum yang telah jelas dan belum di hapus darinya.
وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكَ الْكِتَابَ
بِالْحَقِّ مُصَدِّقًا لِمَا بَيْنَ يَدَيْهِ مِنَ الْكِتَابِ وَمُهَيْمِنًا
عَلَيْهِ ۖ فَاحْكُمْ بَيْنَهُمْ بِمَا أَنْزَلَ اللَّهُ ۖ وَلَا تَتَّبِعْ
أَهْوَاءَهُمْ عَمَّا جَاءَكَ مِنَ الْحَقِّ ۚ لِكُلٍّ جَعَلْنَا مِنْكُمْ
شِرْعَةً وَمِنْهَاجًا.
Dan Kami telah
turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang
sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian
terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa
yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan
meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu. QS Al Maidah [5]:48.
Hendaknya
kita membacanya, berusaha memahaminya, dengan pemahaman yang benar, menggunakan
kaedah-kaedah sebagaimana yang telah di jelaskan para ulama, mengamalkan
hukum-hukumnya baik itu terkait Aqidah, Ibadah, Muamalah dan juga akhlaq,
seperti supaya kita menyembah hanya kepada Allah ta’ala, mentaati Rasulullah sallallahu
‘alaihi wa sallam, meneladani beliau, berbakti kepada kedua orang tua, karena Allah
memerintahkan hal itu, hendaknya kita taat tunduk kepada Allah serta menerima
semua putusan Allah, yang berkaitan dengan hukum seperti warisan dan lain-lain,
juga apa yang di perintahkan kepada para
wanita agar memakai pakaian syar’i, memakai jilbab, menetapi di rumah-rumah
mereka semua tidak lain karena sayangnya Allah ta’ala kepada mereka, demikan
juga agar kita meninggalkan riba, minum khamer, berjudi, dan lain sebagainya,
yang semua itu di sebutkan di dalam Al Qur’an.
Demikian
itu bentuk refleksi keiman kepada kitab-kitab yang semua tertuang di dalam Al
Qur’an.
Abu
Ibrahim, Junaedi Abdullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar