Betapa besarnya keutamaan sedekah sampai-sampai Allah ta’ala menghasung berkali-kali di dalam Al Qur’an dan menyebutkan penyesalan orang-orang yang belum sempat bersedekah:
Allah
ta’ala berfirman:
وَأَنْفِقُوا
مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ
رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَى أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ
الصَّالِحِينَ.
“Infakkanlah
sebagian dari apa yang Aku berikan kepada kalian, sebelum kematian mendatangi
kalian, kemudian dia berkata: “Ya Rab, andai Engkau menunda ajalku sedikit
saja, agar aku bisa bersedekah dan aku menjadi orang shalih.” (QS. Al
Munafiqun[63]: 10).
Allah
ta’ala memerintahkan kepada kita agar bersedekah dengan harta yang kita cintai.
لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتَّى
تُنْفِقُوا مِمَّا تُحِبُّونَ.
“Kalian
tidak akan mendapatkan kebaikan, sampai kalian infakkan apa yang kalian
cintai.” (QS. Ali Imran[3]: 92).
مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ العِبَادُ
فِيهِ، إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلاَنِ، فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ
مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا.
“Setiap
datang waktu pagi, ada dua malaikat yang turun dan keduanya berdoa. Malaikat
pertama memohon kepada Allah, ‘Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang
memberi nafkah’, sementara malaikat satunya berdoa, ‘Ya Allah, berikan
kehancuran bagi orang yang pelit.’ (HR. Bukhari 1442, Muslim 1010).
Demikianlah
malaikat akan mendoakan kebaikan orang yang berderma dengan hartanya dan
mendoakan keburukan terhadap orang-orang yang bahil dan pelit.
Adapun keutamaan sedekah sangat banyak sekali, diantaranya:
1. Sedekah merupakan bukti keimanan seseorang.
Allah
berfirman:
وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ
وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta
orang-orang yang ruku'”.(QS. Al-Baqarah[2]:43).
Rasulullah
sallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَالصَّلَاةُ
نُورٌ، وَالصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ، وَالْقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ
أَوْ عَلَيْكَ.
“Shalat adalah cahaya, sedekah merupakan bukti, sabar itu penerang, sementara Al-Quran bisa menjadi pembelamu atau sebaliknya, menjadi penuntutmu.” (HR. Muslim 223, Ahmad 22908, Ibnu Majah 280).
2. Sedekah dapat menyelamatkan dari api neraka.
Allah ta’ala berfirman:
وَسَيُجَنَّبُهَا
الْأَتْقَى . الَّذِي يُؤْتِي مَالَهُ
يَتَزَكَّى.
“Dan orang yang paling bertakwa akan dijauhkan dari neraka,
(yaitu) orang yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah) untuk membersihkan
dirinya.” (QS. Al-Lail[92]:17-18).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
اتَّقُوا
النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ, فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ.
“Jauhilah api neraka, walau hanya dengan bersedekah sebiji kurma. Jika kamu tidak punya, maka bisa dengan kalimah thayyibah” (HR. Bukhari 6023, Muslim 1016).
3. Sedekah akan akan mendapatkan naungan di padang makhsyar.
Disebutkan
dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُونَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيلٍ، فَيَكُونُ النَّاسُ عَلَى
قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ، فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى كَعْبَيْهِ، وَمِنْهُمْ
مَنْ يَكُونُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى حَقْوَيْهِ، وَمِنْهُمْ
مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا.
“Pada
hari kiamat, matahari didekatkan kepada makhluk hingga jaraknya hanya satu mil.
Maka manusia akan berkeringat sesuai dengan amal perbuatan mereka. Ada yang
keringatnya sampai ke mata kaki, ada yang sampai lutut, ada yang sampai
pinggang, dan ada yang sampai menenggelamkan dirinya." (HR. Muslim 2864).
كُلُّ امْرِئٍ فِى ظِلِّ صَدَقَتِهِ
حَتَّى يُفْصَلَ بَيْنَ النَّاسِ.
“Setiap
orang akan berada di naungan amalan sedekahnya hingga ia mendapatkan keputusan
di tengah-tengah manusia.” (HR. Ahmad 17333, Ibnu Khudaimah 2431, dihasankan
Syaikh al-Albani di dalam Shahihu Al-Jami’ 4510).
Dari
Abu Hurairah Radhiyallahu anhu , dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam,
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
سَبْعَةٌ
يُظِلُّهُمُ اللهُ فِيْ ظِلِّهِ يَوْمَ لَا ظِلَّ إِلَّا ظِلُّهُ: اَلْإِمَامُ
الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ اللهِ ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي
الْـمَسَاجِدِ ، وَرَجُلَانِ تَحَابَّا فِي اللهِ اِجْتَمَعَا عَلَيْهِ
وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ ، وَرَجُلٌ دَعَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ ،
فَقَالَ : إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا
حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ
خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ.
“Tujuh
golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada
naungan kecuali naungan-Nya:
1)
Imam
yang adil.
2)
Seorang
pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah.
3)
Seorang
yang hatinya bergantung ke masjid.
4)
Dua
orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan
berpisah karena-Nya.
5)
Seorang
laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi
cantik, lalu ia berkata, ‘Sesungguhnya aku takut kepada Allah.
6)
Seseorang
yang bershadaqah dengan menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak tahu
apa yang diinfaqkan tangan kanannya.
7) Seseorang yang berdzikir kepada Allah dalam kesendirian lalu ia meneteskan air matanya. (HR Bukhari 660, Muslim 1031). 4. Sedekah akan melipat gandakan harta.
Allah ta’ala berfirman:
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ
كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ
حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ.
“Perumpamaan orang yang
menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan
tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan bagi
siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas dan Maha Mengetahui.” (QS.
Al-Baqarah[2]:161).
مَا
نَقَصَتْ صَدَقَةٌ مِنْ مَالٍ.
“Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim 2588, Ahmad 7206).
5. Sedekah menjadikan harta menjadi berkah.
Allah ta’ala berfirman:
خُذْ
مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا.
"Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan
zakat itu kamu membersihkan dan menyucikan mereka.." (QS. At-Taubah[9]:
103).
يَمْحَقُ
اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ
أَثِيمٍ.
“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.” (QS. Al-Baqarah[2]: 276).
6. Sedekah akan menghapus dosa dan menghilangkan kemurkaan Allah.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَالصَّدَقَةُ
تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ.
“Sedekah akan menghapus dosa sebagaimana air dapat mematikan
api” (HR. Ahmad 22133, Tirmidzi 2616, Ibnu Majah 4210, di shahihkan
Syaikh al-Albani, di dalam Shahihu al-Jami’ 5136).
Dari
Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
أَنَّ
امْرَأَةً بَغِيًّا رَأَتْ كَلْبًا فِى يَوْمٍ حَارٍّ يُطِيفُ بِبِئْرٍ قَدْ
أَدْلَعَ لِسَانَهُ مِنَ الْعَطَشِ فَنَزَعَتْ لَهُ بِمُوقِهَا فَغُفِرَ لَهَا.
“Ada seorang wanita pezina melihat seekor anjing di hari yang panas terik. Anjing itu menngelilingi sumur tersebut sambil menjulurkan lidahnya karena kehausan. Lalu wanita itu melepas sepatunya (lalu menimba air dengannya). Ia pun diampuni karena amalannya tersebut.” (HR. Ahmad 10583, Muslim 2245).
7. Sedekah akan meredam panasnya kubur seseorang.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ
الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ عَنْ أَهْلِهَا حَرَّ الْقُبُورِ.
“Sesungguhnya sedekah akan memadamkan panas kubur bagi pelakunya. Sungguh pada hari kiamat, seorang mukmin akan berlindung di bawah naungan sedekahnya.” (HR. Tabrani 788, dihasankan Syaikh al-Albani, di dalam At-Targhib 873).
8. Sedekah akan tetap mengalir pahalanya meskipun pelakunya sudah meninggal.
إِذَا
مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ مِنْ صَدَقَةٍ
جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ.
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang diambil manfaatnya, atau do’a anak yang shalih.” (HR. Muslim 1631, Abu Dawud 2880).
9. Sedekah akan menjauhkan sifat kemunafikan.
Sedekah
akan menjauhkan orang lain dari sifat hasad, iri, dengki.
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
يَا
نِسَاءَ الْمُسْلِمَاتِ لاَ تَحْقِرَنَّ جَارَةٌ لِجَارَتِهَا ، وَلَوْ فِرْسِنَ
شَاةٍ
“Wahai
para wanita muslimah, tetaplah memberi hadiah pada tetangga walau hanya kaki
kambing yang diberi.” (HR. Bukhari 2566 dan Muslim, 1030).
تَهَادَوْا تَحَابُّوا.
“Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrad 594. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa’ 1601).
10. Sedekah dapat sebagai sarana penyembuhan penyakit seseorang.
Allah
ta’ala berfirman:
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ.
"Barang siapa
yang mengerjakan kebaikan sebesar zarrah (atom), niscaya dia akan melihat
(balasannya)." (QS. Al-Zal-zalah[99]:7).
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
دَاوُوا
مَرْضَاكُمْ بِالصَّدَقَةِ.
“Obati
orang sakit di antara kalian dengan sedekah.” (HR. Baihaqi 6593, di shahihkan
Syaikh al-Albani, Shahih al-Jami’ 3358, targib wa tarhib 744).
وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ، مَا كَانَ
الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ.
"Allah
senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya." (HR.
Muslim 2699).
Diriwayatkan bahwa
datang seseorang kepada Hasan Al-Bashri mengadu tentang sakit yang dideritanya.
Maka Hasan Al-Bashri berkata:
اِحْفِرْ بِئْرًا وَتَصَدَّقْ بِالْمَاءِ
"Galilah sumur
dan bersedekahlah dengan air."
Orang
tersebut mengikuti nasihat beliau, lalu Allah subhanahu wa ta’ala memberi
kesembuhan. (Ibnul Qayyim dalam kitabnya Al-Wabil ash-Shayyib).
Kisah
di Madinah: Seorang pria berusia 48 tahun dari Madinah didiagnosis menderita
gagal ginjal. Saat mencari donor ginjal di Mesir, ia bertemu dengan seorang
gadis muda yang bersedia mendonorkan ginjalnya karena alasan ekonomi. Terharu
dengan situasi gadis tersebut, pria itu memutuskan untuk membatalkan operasi
dan memberikan uang yang telah disiapkan sebagai sedekah kepada gadis itu.
Sekembalinya ke Madinah, pemeriksaan medis menunjukkan bahwa ia sembuh dari
gagal ginjal tanpa operasi.
Bagaimana
kita memulaibersedekah..?
Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
خَيْرُ
الصَّدَقَةِ مَا كَانَ عَنْ ظَهْرِ غِنًى ، وَابْدَأْ بِمَنْ تَعُولُ.
“Sedekah yang
terbaik adalah yang dikeluarkan selebih keperluan, dan mulailah dari orang yang
kamu tanggung.” (HR. Bukhari 1426).
دِينَارٌ
أَنْفَقْتَهُ فِي سَبِيلِ اللهِ وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ فِي رَقَبَةٍ، وَدِينَارٌ
تَصَدَّقْتَ بِهِ عَلَى مِسْكِينٍ، وَدِينَارٌ أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ،
أَعْظَمُهَا أَجْرًا الَّذِي أَنْفَقْتَهُ عَلَى أَهْلِكَ.
“Ada
dinar yang kamu infakkan di jalan Allah, dinar yang kamu infakkan untuk
memerdekakan budak dan dinar yang kamu sedekahkan kepada orang miskin. Namun
dinar yang kamu keluarkan untuk keluargamu (anak-isteri) lebih besar
pahalanya.” (HR. Muslim 995).
Demikianlah
semoga bisa menjadikan motifasi kita untuk bersemangat di dalam bersedekah,
Aamiin ya Rabbal ‘alamiin.
-----000-----
Sragen 20-03-2025
Disusun
oleh: Abu Ibrahim Junaedi Abdullah