Sebagaimana kita telah saksikan bersama apa yang menimpa
kaum muslimin berupa kemunduran dari berbagai lini kehidupan, baik dari sisi
ekonomi, teknologi dan kewibawaan, mulailah berbagai macam penelitian dilakukan
untuk mengetahui sebab dari kemunduran umat islam ini, berbagai teori
dipaparkan kemudian diambil kesimpulan, namun sungguh di sayangkan hampir
semua teori didasari dari pemikiran dan realita semata, mereka lupa yang mereka
perjuangkan adalah islam, yang seharusnya dengan cara islam pula untuk
menyelesaikan masalah. Allah ta’ala berfirman:
وَلِلَّهِ
الْعِزَّةُ وَلِرَسُولِهِ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَلَكِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَا
يَعْلَمُونَ.
“Kemuliaan
itu hanyalah milik Allah, rasul-Nya dan orang-orang beriman.Hanya saja orang-orang munafik tidaklah
mengetahui hal tersebut”. Al Munafiqun[63]:8
مَنْ
كَانَ يُرِيدُ الْعِزَّةَ فَلِلَّهِ الْعِزَّةُ جَمِيعًا
“Maka
barangisiapa yang menghendaki kemuliaan, maka kemuliaan yang dicarinya itu
hanyalah milik Allah. Karena itu, hendaknya ia mencarinya dengan banyak-banyak
mengucapkan perkataan-perkataan baik dan melakukan amalan-amalan shaleh. Karena
sesungguhnya perkataan-perkataan baik dan amalan-amalan shaleh tersebut akan
naik kepada Allah”. QS. Fatir[35]:10Dari ayat-ayat di atas kita ketahui bahwa pemberi kemuliaan hanyalah Allah, dan hanya bisa di dapat dengan mentaatinya bukan memaksiatinya.
Saudaraku sadarilah, ketika kita berpaling dari islam, kita tidak semakin mulia tetapi semakin hina, itulah kenyataan yang telah terjadi, contoh yang baik kita bisa saksikan pada awal umat ini, mereka mulia tatkala merealisasikan kecintaan mereka kepada Allah dan Rasulnya, kebalikan dari pada itu kita lihat umat islam sekarang ini, ketika mereka mengagumi orang-orang kafir, berfikir dan berbuat seperti mereka, Allah hinakan keadaan umat ini, ketahuilah sunatullah ini akan berlaku sepanjang masa, sampai mereka mau kembali keajaran islam, Bukankah hal ini telah di kabarkan oleh Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam:
إِذَا تَبَايَعْتُمْ بِالْعِيْنَةِ وَأَخَذْتُمْ أَذْنَابَ
الْبَقَرِ وَرَضِيْتُمْ بِالزَّرْعِ وَتَرَكْتُمُ الْجِهَادَ سَلَّطَ اللهُ
عَلَيْكُمْ ذُلاًّ لاَ يَنْزِعُهُ حَتَّى تَرْجِعُوْا إِلَى دِيْنِكُمْ
Apabila kalian telah berjual beli dengan cara Al-‘Inah dan
kalian telah ridho dengan perkebunan dan kalian telah mengambil ekor-ekor sapi
dan kalian meninggalkan jihad, maka Allah akan menimpakan kepada kalian suatu
kehinaan yang (Allah) tidak akan mencabutnya sampai kalian kembali kepada agama
kalian. HR.
Abu Daud Ahmad dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani.Kita saksikan dewasa ini, bagaimana kaum muslimin menggerakkan perekonomian mereka dengan rantai riba, yang mana hal ini merupakan dari musuh-musuh Allah yaitu yahudi dan nasrani, bagaimana mereka mencintai dunia ini dan melupakan tujuan akhirat mereka, bagaimana mereka meninggalkan jihad, dan jihad yang paling utama kata Ibnul Qayim memerangi kebodohan yang ada pada diri sendiri, karena kebodohan merupakan sumber bencana dunia dan akhirat, jika sudah demikian keadaan kaum muslimin, Allah akan timpakan kehinaan, dan mereka senantiasa terus hina sampai mereka kembali kepada ajaran agama yang mulia ini, inilah sebenarnya sumber kemunduran kaum muslimin, mereka jauh dari agama mereka.
Adapun beberapa teori yang keliru diantaranya:
1.
bersatunya kaum muslimin merupakan
kunci utama kemenangan, maka hal ini perlu dirinci:
·
Seandainya mereka bersatu di atas
kebenaran baik secara aqidah dan manhaj, maka hal ini merupakan kemuliaan dan
sesuai dengan perintah Allah.
·
Akan tetapi seandainya mereka
berkumpul dalam satu wadah sementara aqidah mereka bercampur aduk, antara
tauhid dan syirik, sunnah dan bidah serta pengekor hawa nafsu selamanya hal ini
tidak akan bisa mewujudkan persatuan secara haqiqi, karena kesyirikan tidak
akan pernah bersatu dengan tauhid, sunnah tidak akan bersatu dengan bidah.
Oleh karena
itu janganlah kita silau dengan jumlah yang banyak, mana kala penyelisihan
terhadap agama Allah tidaklah kemenangan yang akan didapat akan tetapi
kekalahan.Allah Azza wa Jalla berfirman:
لَقَدْ
نَصَرَكُمُ اللَّهُ فِي مَوَاطِنَ كَثِيرَةٍ ۙ وَيَوْمَ حُنَيْنٍ ۙ إِذْ
أَعْجَبَتْكُمْ كَثْرَتُكُمْ فَلَمْ تُغْنِ عَنْكُمْ شَيْئًا وَضَاقَتْ عَلَيْكُمُ
الْأَرْضُ بِمَا رَحُبَتْ ثُمَّ وَلَّيْتُمْ مُدْبِرِينَ
Sesungguhnya
Allah telah menolong kamu (hai orang-orang Mukminin) di medan peperangan yang
banyak, dan (ingatlah) peperangan Hunain, yaitu ketika kamu menjadi congkak
karena banyaknya jumlahmu, maka jumlah yang banyak itu tidak memberi manfaat
kepadamu sedikit pun, dan bumi yang luas itu terasa sempit olehmu, kemudian
kamu lari ke belakang dan bercerai-berai. QS. At-Taubah[9]:25.
2.
Anggapan, bahwa setiap pemimpin yang
dzolim harus di ganti, perlu diketahui, bahwa seorang pemimpin tidak lain
berasal dari rakyatnya, seorang pemimpin merupakan cermin rakyat tersebut, oleh
karena itu sebagian tafsir menyebutkan seandainya rakyat itu dzolim maka Allah
akan beri seorang pemimpin yang dzolim pula, oleh karena itu Allah ta’ala
berfirman:
وَكَذَلِكَ نُوَلِّي بَعْضَ
الظَّالِمِينَ بَعْضًا بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
Dan demikianlah kami jadikan sebagian orang yang
zalim sebagai pemimpin bagi sebagian yang lain disebabkan amal yang mereka
lakukan. Qs Al An’am: 129).
Tak ada obat yang lebih mujarab dalam hal ini
kecuali memulai perbaikan dari diri kita, keluarga kita, sanak kerabat dan
tetangga kita, jadilah suatu masyarakat yang mulia,Allah menjanjikan akan beri
pemimpin yang mulia. Allah ta’ala berfirman:
وَجَعَلْنَا
مِنْهُمْ أَئِمَّةً يَهْدُونَ بِأَمْرِنَا لَمَّا صَبَرُوا وَكَانُوا بِآيَاتِنَا
يُوقِنُونَ.
Dan Kami jadikan di antara mereka itu pemimpin-pemimpin yang
memberi petunjuk dengan perintah Kami ketika mereka sabar. Dan adalah mereka
meyakini ayat-ayat Kami. Qs. As Sajdah[32]:24.
Dari ayat diatas di ambil satu kaedah, “Al Jaza min jinsil
‘amal” yaitu “balasan sesuai dengan perbuatan”, demikian pula demikian pula
Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam memulai dakwahnya berawal dari keluarga,
kerabat, tetangga dan seterusnya, hingga akhirnya Allah karuniai keberhasilan
dan kedaulatan.
3.
Anggapan, kaum muslimin
akan akan jaya manakala memiliki teknologi seperti orang-orang kafir,
ketahuilah bahwa permulaan umat ini senantiasa dihadapkan pada musuh yang jumlahnya
berlipat, dengan perlengkapan perang yang lebih modern dan perbekalan yang
melimpah, sebagaimana kita ketahui bagaimana perang badar, perang khandak,
perang mu’tah yang mana 3000 pasukan muslim melawan 200.000 namun mereka
senantiasa meraih kemengan dengan ijin Allahta’ala, oleh karena itu Allah
ta’ala berfirman:
كَم مِّن فِئَةٍ قَلِيلَةٍ غَلَبَتْ فِئَةً كَثِيرَةً بِإِذْنِ اللهِ
وَاللهُ مَعَ الصَّابِرِينَ
Berapa banyak terjadi golongan
yang sedikit dapat mengalahkan golongan yang banyak dengan izin Allah. Dan
Allah beserta orang-orang yang sabar. Qs. Al-Baqarah [2]:
249.
4. Beranggapan, bahwa seandainya
mengikuti parlemen niscaya akan bisa menyuarakan islam, dan memungkinkan
mendapatkan kekuasaan untuk membela kaum muslimin. Saudaraku, berapa banyak
saudara kita yang menempuh hal ini, akhirnya mereka jadi korban kejahilan
mereka sendiri, belum lagi mereka berkuasa, mereka menyuarakan slogan-slogan dengan
tidak akan menegakkan syariat islam, oleh karena itu pada permulaan pembahasan
telah saya singgung bahwa yang kita perjuangkan adalah islam, bagaimana mungkin
kita perjuangkan islam dengan cara orang kafir…? Sedangkan kita telah mengetahui kemuliaan
datangnya dari Allah, Allah tidak akan memberikan kecuali kepada orang-orang
yang mentaati Allah dan RasulNya, lihatlah sejarah bagaimana penyebab kekalahan
perang Uhud..? karena mereka menyelisihi RasulNya.
5. Beranggapan bahwa kemenangan akan di
dapat seandainya kaum muslimin memboikot semua produk-produk kafir, ketahuilah meskipun
terjadi peperangan Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam tetap melakukan
transaksi kepada orang-orang kafir, oleh karena itu berkali-kali model seperti
ini di coba namun kaum muslimin tidak mampu mengendalikan satu dengan yang
lain, baik di Negara sendiri terlebih di Negara lain, sebenarnya penyakitnya
adalah keharusan untuk menghentikan tasabbuh(menyerupai) dengan mereka,
mengagumi pola pikir mereka, cara berekonomi dengan sistem riba, dan yang lebih
berbahaya adalah mengambil keyakinan-keyakinan mereka, baik secara langsung
ataupun tidak langsung, inilah yang wajib kita boikot. Jika hal ini tidak di
lakukan niscaya Allah akan mencabut rasa takut dari kaum muslimin, meskipun
jumlah mereka banyak, Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda:
عَنْ ثَوْبَانَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: يُوشِكُ الْأُمَمُ أَنْ تَدَاعَى عَلَيْكُمْ كَمَا تَدَاعَى
الْأَكَلَةُ إِلَى قَصْعَتِهَا، فَقَالَ قَائِلٌ: وَمِنْ قِلَّةٍ نَحْنُ
يَوْمَئِذٍ؟ قَالَ: بَلْ أَنْتُمْ يَوْمَئِذٍ كَثِيرٌ، وَلَكِنَّكُمْ غُثَاءٌ
كَغُثَاءِ السَّيْلِ، وَلَيَنْزَعَنَّ اللَّهُ مِنْ صُدُورِ عَدُوِّكُمُ
الْمَهَابَةَ مِنْكُمْ، وَلَيَقْذِفَنَّ اللَّهُ فِي قُلُوبِكُمُ الْوَهْنَ،
فَقَالَ قَائِلٌ: يَا رَسُولَ اللَّهِ، وَمَا الْوَهْنُ؟ قَالَ: حُبُّ الدُّنْيَا،
وَكَرَاهِيَةُ الْمَوْتِ
Bersabda
Rasulullah shollallahu ’alaih wa sallam “Hampir tiba masanya kalian
diperebutkan seperti sekumpulan pemangsa yang memperebutkan makanannya.” Maka
seseorang bertanya: ”Apakah karena sedikitnya jumlah kita?” ”Bahkan kalian
banyak, namun kalian seperti buih mengapung. Dan Allah telah mencabut rasa
gentar dari dada musuh kalian terhadap kalian. Dan Allah telah menanamkan dalam
hati kalian penyakit Al-Wahan.” Seseorang bertanya: ”Ya Rasulullah, apakah
Al-Wahan itu?” Nabi shollallahu ’alaih wa sallam bersabda: ”Cinta dunia dan
takut akan kematian.” HR Abu Dawud 3745 Amad 2/28
Kesimpulan penyebab kemunduruan umat islam:1. mereka meninggalkan ajaran agama mereka.
2. Mereka sibuk dengan dunia serta meninggalkan jihad.
3. Mereka meninggalkan sejarah kejayaan kaum muslimin.
4. Mereka mengagumi dan mengikuti cara-cara orang kafir.
5. Mereka terkena penyakit al wahn yaitu cinta dunia dan takut mati.
Adapun solusinya:
1. Hendaknya kaum muslimin kembali dan mempelajari agamanya.
2. Hendaknya kaum muslimin tidak melupakan sejarah kejayaan islam.
3. Hendaknya kaum muslimin tidak menjadikan dunia sebagai tujuannya.
4. Hendaknya kaum muslimin tidak silau dengan orang-orang kafir.
5. Hendaknya kaum muslimin mengaplikasikan agama mereka pada kehidupannya.
Inilah yang sedikit semoga bisa memberi bermanfaat bagi penulis dan kaum muslimin.
Sragen 22-11-2016.
Al faqir ilallah Abu Ibrahim junaedi Abdullah
Maraji’
Al Quran dan terjemahan.
Telah datang jamannya oleh ustad Abdul hakim bin Amir Abdat.
Sunan Abi Daud.
Sunan Ahmad.
dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar