Qanaah Menurut bahasa artinya
merasa cukup. Menurut Istilah qanaah berarti merasa cukup atas apa yang telah
dikaruniakan Allah Swt kepada kita dan menjauhkan dari sifat tamak.
barang siapa memiliki sifat
qanaah sungguh dia telah berusaha menyempurnakan keimanannya. Kebalikannya Barang
siapa tidak memiliki sifat qanaah, dirinya telah di siksa dari apa yang tidak
dimiliki dan melupakan apa yang telah dimiliki, sehingga hatinya merasa kecewa,
kurang, dan tidak pernah puas dari apa yang Allah berikan kepada dirinya.
Diantara terapi agar
seseorang memiliki sifat qanaah dari apa yang Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa
sallam sabdakan yaitu:
- Melihat orang yang di bawah kita (didalam masalah harta).
اُنْظُرُوْا
إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ
فَإِنَّهُ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ.
"Lihatlah kepada orang yang berada di
bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu, karena yang demikian
lebih patut, agar kalian tidak meremehkan nikmat Allah yang berikan
kepadamu" HR Bukhari 6490 Muslim 2963.
- Hendaklah seseorang menata hatinya untuk merasa puas dengan pemberian Allah.
Allah telah berjanji akan
menolong bagi orang-orang yang bersungguh-sungguh mencari keridhanNya, Allah ta’ala berfirman:
وَالَّذِينَ
جَاهَدُوا فِينَا لَنَهْدِيَنَّهُمْ سُبُلَنَا ۚ وَإِنَّ اللَّهَ لَمَعَ
الْمُحْسِنِينَ.
“Dan
orang-orang yang bersungguh-sungguh untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar
akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah
benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.” QS 29. Al ‘Ankabut: 69
Rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan
hakekat orang yang kaya:
لَيْسَ
الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ ، وَلَكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ
“Tidaklah
kaya itu diukur dengan banyaknya kemewahan dunia. Akan tetapi yang dikatakan
kaya adalah hati yang selalu merasa cukup.” HR. Bukhari 6446
Muslim 1051.
Rasulullah Sallahu ‘alaihi wa
sallam juga bersabda:
مَنْ
أَصْبَحَ مِنْكُمْ آمِنًا فِيْ سِرْبِهِ، مُعَافًى فِيْ جَسَدِهِ، وَعِنْدَهُ
قُوْتُ يَوْمِهِ، فَكَأَنَّمَا حِيْزَتْ لَهُ الدُّنْيَا بِحَذَافِيْرِهَا.
"Siapa saja di antara kalian yang merasa
aman di tempat tinggalnya, diberikan kesehatan pada badannya, dan ia memiliki
makanan untuk harinya itu, maka seolah-olah ia telah memiliki dunia
seluruhnya". HR Bukhari dalam Al-Adabul-Mufrad 300 At-Tirmidzi 2346, Ibnu
Majah 4141
- Bertawakal kepada Allah:
Karena syaitan akan
membisikan kemiskinan pada seseorang, dan mendorong agar tamak kepada dunia,
oleh karena itu seseorang hendaknya bertawakal kepada Allah ta’ala.
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ
عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan
mencukupkan (keperluan) nya. QS. 65 Ath Thalaq:3.
- Berdoa kepada Allah agar di jauhkan dari hati yang tidak pernah puas.
اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ
الْعَجْزِ، وَالْكَسَلِ، وَالْجُبْنِ، وَالْبُخْلِ، وَالْهَرَمِ، وَعَذَابِ،
الْقَبْرِ اللهُمَّ آتِ نَفْسِي تَقْوَاهَا، وَزَكِّهَا أَنْتَ خَيْرُ مَنْ
زَكَّاهَا، أَنْتَ وَلِيُّهَا وَمَوْلَاهَا، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ
عِلْمٍ لَا يَنْفَعُ، وَمِنْ قَلْبٍ لَا يَخْشَعُ، وَمِنْ نَفْسٍ لَا تَشْبَعُ،
وَمِنْ دَعْوَةٍ لَا يُسْتَجَابُ لَهَا.
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu
dari kelemahan dan kemalasan, pengecut dan kikir, ketuaan dan azab kubur. Ya
Allah, berikanlah ketakwaan kepada jiwaku, sucikanlah jiwaku, karena Engkaulah
sebaik-baik yang menyucikan jiwa, Engkaulah Yang Menguasai dan melindungi
jiwa.Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari ilmu yang tidak bermanfaat, hati
yang tidak khusyu’, hawa nafsu yang tidak pernah puas dan doa yang tidak
dikabulkan.” HR. Muslim 2722.
- Menyadari sebanyak apapun pemberian Allah, manusia tidak bisa puas kecuali yang Allah rahmati dari hamba-hambanya yang qana’ah.
Ibnu Zubair pernah berkhutbah:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم
– كَانَ يَقُولُ ,
لَوْ أَنَّ ابْنَ آدَمَ أُعْطِىَ
وَادِيًا مَلأً مِنْ ذَهَبٍ أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَانِيًا ، وَلَوْ أُعْطِىَ ثَانِيًا
أَحَبَّ إِلَيْهِ ثَالِثًا ، وَلاَ يَسُدُّ جَوْفَ ابْنِ آدَمَ إِلاَّ التُّرَابُ
، وَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَى مَنْ تَابَ .
“Wahai sekalian manusia,
sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya manusia
diberi lembah penuh dengan emas, maka ia masih menginginkan lembah yang kedua
semisal itu. Jika diberi lembah kedua, ia pun masih menginginkan lembah ketiga.
Perut manusia tidaklah akan penuh melainkan dengan tanah. Allah tentu menerima
taubat bagi siapa saja yang bertaubat.” HR. Bukhari. 6438
- Kenikmatan yang sempurna hanyalah di akhirat.
مَا
الدُّنْيَا فِيْ اْلاَخِرَةِ إلاَّ كَمِثْْلِ مَا يَجْعَلُ أحَدُكُمْ إصْبَعَهُ
فِيْ الْيَمِّ، فَلْيَنْظُرْ بِمَ تَرْجِعُ.
“Tidaklah dunia ini jika
dibanding akhirat seperti jika seseorang diantara kalian mencelupkan jarinya ke
lautan, maka hendaklah dia melihat air yang menempel di jarinya setelah dia
menariknya kembali.” HR.Muslim 2858.
Adapun Manfa’atnya:
seorang muslim yang memiliki sifat qana’ah dia
akan berlapang dada, hatinya tenteram, merasa kaya dan berkecukupan, melepaskan
dirinya dari sesuatu yang subhat dan menjauhkan dari yang haram, dirinya
benar-benar merasa memiliki hubungan yang kuat kepada Allah, berupa keyakinan
akan pemberian rizqi Allah ta’ala yang halal, dirinya berusaha untuk
menyongsong, dan mencari sebab datangnya rizqi tersebut. Semoga bermanfaat
amiin.Sragen 04-03-2016
Al
Faqir ila Allah, Abu Ibrahim, Junaedi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar