Selasa, 07 Oktober 2025

BAB 4 MACAM-MACAM SYIRIK BESAR. SOAL: 9 BOLEHNYA MEMINTA TOLONG KEPADA MAKHLUK APA YANG DIA MAMPU

 



BAB 4

MACAM-MACAM SYIRIK BESAR.

SOAL: 9

BOLEHNYA MEMINTA TOLONG KEPADA MAKHLUK

 

س ٩ - هَلْ نَسْتَعِينُ بالأحياء .

Soal 9: Apakah boleh kita meminta pertolongan kepada orang yang masih hidup?

ج ٩ - نَعَمْ فِيْمَا يَقْدِرُونَ عَلَيْهِ

Jawab: Ya, kita boleh meminta pertolongan kepada orang yang masih hidup dalam hal yang mereka mampu atasnya.

قَالَ تَعَالَى

Allah ta’ala berfirman:

{ وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى } سورة الْمَائِدَةِ: ٢

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa." (Surat Al-Maidah ayat 2).

وَقَالَ :

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

( وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ ) رواه مسلم.

"Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya." (Hadits riwayat Muslim).

 

 

-----000-----

 

 

Penjelasan:

 

1.   Dianjurkannya memberi pertolongan kepada orang lain dalam perkara kebaikan yang dia mampu.

Allah ta’ala berfirman:

وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى .

"Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan taqwa." (QS. Al-Maidah [5]: 2).

وَالْمُؤْمِنُونَ وَالْمُؤْمِنَاتُ بَعْضُهُمْ أَوْلِيَاءُ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنكَرِ...

“Dan orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan, sebagian mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh kepada yang makruf dan mencegah dari yang mungkar...” (QS. At-Taubah[9]: 71).

 

وَيُطْعِمُونَ الطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا إِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللَّهِ لَا نُرِيدُ مِنكُمْ جَزَاءً وَلَا شُكُورًا.

“Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan. Kami memberi makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan wajah Allah; kami tidak menghendaki balasan dan terima kasih darimu.” (QS. Al-Insan[76]: 8–9)

 Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ.

"Allah senantiasa menolong seorang hamba selama hamba itu menolong saudaranya." (HR. Muslim 2699, Ahmad  7427, Tirmidzi 2945, Abu Dawud 4946 ).

2.   Orang mukmin saling menguatkan satu dengan lainnya.

إِنَّ المُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا, وَشَبَّكَ أَصَابِعَهُ

“Orang mukmin dengan orang mukmin yang lain seperti sebuah bangunan, sebagian menguatkan sebagian yang lain.” Kemudian Rasulullah menjalin jari-jemarinya. (HR. Bukhari 481, Muslim 2585).

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى.

“Perumpamaan kaum mukmin dalam sikap saling mencintai, mengasihi dan menyayangi, bagaikan tubuh, jika satu anggota tubuh sakit, maka anggota tubuh yang lain akan susah tidur atau merasakan demam.” (HR. Muslim 2586, Ahmad 18380).

3.   Larangan tolong menolong di dalam kemaksiatan dan dosa.

Allah ta’ala berfirman:

وَلا تَعَاوَنُوا عَلَى الإثْمِ وَالْعُدْوَانِ.

“Dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran.” (QS. Al-Maidah[5]: 2).


الْمُنَافِقُونَ وَالْمُنَافِقَاتُ بَعْضُهُمْ مِنْ بَعْضٍ ۚ يَأْمُرُونَ بِالْمُنْكَرِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمَعْرُوفِ وَيَقْبِضُونَ أَيْدِيَهُمْ ۚ نَسُوا اللَّهَ فَنَسِيَهُمْ ۗ إِنَّ الْمُنَافِقِينَ هُمُ الْفَاسِقُونَ.

“Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian mereka adalah (penolong dan pelindung) bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh kepada kemungkaran dan mencegah dari yang makruf.” (QS. At-Taubah[9]: 67).

4.   Wasilah (sarana) dihukumi menurut tujuannya.

Allah ta’ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.

“Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan (wasilah) untuk mendekatkan diri kepada-Nya...”(QS. Al-Ma’idah[5]: 35).

Qatadah mengatakan, makna yang dimaksud ialah "dekatkanlah diri kalian kepada-Nya dengan taat kepada-Nya dan mengerjakan hal-hal yang diridai-Nya." (Tafsir Ibnu Katsir, QS Al-Maidah[5]:35).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ.

“Barang siapa menunjukkan kepada kebaikan, maka ia mendapatkan pahala seperti pelakunya.” (HR. Muslim 1893, Tirmidzi 2671, Abu Dawud 5129).

الْوَسَائِلُ لَهَا أَحْكَامُ الْمَقَاصِدِ.

Wasilah (sarana) mengikuti hukum tujuannya.” (Majmu’ Fatawa dan Rasa’il Syaikh Muhammad bin Shalih al-U’tsaimin  5/251).

5.   Contoh-contoh dalam menolong orang lain dengan kebaikan.

1)  Mendamaikan saudaranya yang berselisih.

Allah ta’ala berfirman:

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ.

“Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara. Maka damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu mendapat rahmat.” (QS. Al-Ḥujurat[49]: 10).

Dari Abu Darda’ radhiyallahu ‘anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

أَلَا أُخْبِرُكُمْ بِأَفْضَلَ مِنْ دَرَجَةِ الصِّيَامِ وَالصَّلَاةِ وَالصَّدَقَةِ , قَالُوا: بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ, قَالَ: إِصْلَاحُ ذَاتِ الْبَيْنِ فَإِنَّ فَسَادَ ذَاتِ الْبَيْنِ هِيَ الْحَالِقَةُ.

“Maukah aku beritahukan kepada kalian amalan yang lebih utama daripada derajat puasa, shalat, dan sedekah? Mereka menjawab: ‘Tentu, wahai Rasulullah.’ Beliau bersabda: ‘(Yaitu) mendamaikan hubungan di antara sesama, karena rusaknya hubungan di antara manusia itulah yang mencukur (agama).” (HR. Ahmad 27508, Abu Daud 4919, dishahihkan Syaikh al-Albani di dalam Ghayatu al-Maram 414).

2)  Mencegah kedzaliman.

Dari Anas raḍiyallahu ‘anhu, ia berkata: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

انْصُرْ أَخَاكَ ظَالِمًا أَوْ مَظْلُومًا. فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُولَ اللهِ أَنْصُرُهُ إِذَا كَانَ مَظْلُومًا فَكَيْفَ أَنْصُرُهُ إِذَا كَانَ ظَالِمًا قَالَ: تَحْجُزُهُ أَوْ تَمْنَعُهُ مِنَ الظُّلْمِ فَإِنَّ ذَٰلِكَ نَصْرُهُ.

“Tolonglah saudaramu, baik ia berbuat zalim maupun dizalimi.” Seorang sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, aku menolongnya jika ia dizalimi, tetapi bagaimana aku menolongnya jika ia berbuat zalim?”Beliau menjawab: “Engkau cegah atau halangi dia dari berbuat zalim, itulah bentuk menolongnya.”(HR. Bukhari 6952, Ahmad 13079, Tirmidzi 2255).

Dahulu ada pelaku dosa besar di jaman Rasulullah, kemudian ada sahabat yang melaknatnya, maka Rasulullah Shallalllahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لاَ تَلْعَنُوهُ، فَوَاللَّهِ مَا عَلِمْتُ إِنَّهُ يُحِبُّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ.

“Janganlah kamu mengutuknya, sesungguhnya ia (masih tetap) mencintai Allah dan Rasul-Nya.” (HR. Bukhari 6780).

3)  Menasehati saudaranya jika melihat kekurangan atau dimintai nasehat.

Allah ta’ala berfirman:

إِنَّ الْإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ . إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ.

“Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.” (QS. Al-Asar[103]:2-3).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

الْمُؤْمِنُ مَرْآةُ أَخِيهِ إِذَا رَأَى فِيهَا عَيْبًا أَصْلَحَهُ

“Seorang mukmin adalah cermin bagi saudaranya. Jika dia melihat suatu aib pada diri saudaranya, maka dia memperbaikinya.” (HR. Bukhari, Adabul Mufrad 238, dihasankan Syaikh al-Albani di dalam Shahihah Adabul MUfrad 177).

4)  Membantu mereka tenaga.

Membuat rumah, mengajarkan ketrampilan, mengangkat barangnya, mengobatkan jika dimintai tolong ketika sakit.

5)  Membantu mereka dengan harta.

Meminjamkan uang apabila mereka terdesak kebutuhan, meminjamkan barang dan lain-lain.

 

-----000-----

Sragen 07-10-2025

Abu Ibrahim Junaedi Abdullah.

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAB 4 MACAM-MACAM SYIRIK BESAR. SOAL: 9 BOLEHNYA MEMINTA TOLONG KEPADA MAKHLUK APA YANG DIA MAMPU

  BAB 4 MACAM-MACAM SYIRIK BESAR. SOAL: 9 BOLEHNYA MEMINTA TOLONG KEPADA MAKHLUK   س ٩ - هَلْ نَسْتَعِينُ بالأحياء . Soal 9: Apa...