GHAZWUL
FIKRI
"
Setelah melalui perjalanan panjang, segalanya telah menjadi jelas bagi kita.
Kehancuran kaum muslimin dengan jalan perang konvensional adalah mustahil.
Kerena mereka mempunyai manhaj yang jelas dan, yang tegas di atas konsep jihad
fi sabilillah. Dengan manhaj ini, mereka tidak akan pernah mengalami kekalahan
militer."
Strategi
memerangi kaum muslimin kemudian ditambah dengan perang pemikiran. Berbagai
upaya digunakan untuk mengalihkan umat islam dari agamanya. Kaum barat kemudian
membuat langkah-langkah untuk menjauhkan umat islam dari ajarannya. Jika dahulu
misi yang mereka bawa dalam perang adalah 3G, yakni Gold, Glory, Gospel.
Kini mereka mengusung misi 3F, yaitu Fashion, Food dan Film.
PENGERTIAN
GHAZWUL FIKRI
Secara
bahasa Ghazwul berasal dari kata Ghozwah yang berarti peperangan dan Fikri
berasal dari kata Fikr yang berarti pemikiran, secara istilah bisa diartikan
sebagai penyerangan dengan berbagai cara terhadap pemikiran umat islam guna
merubah apa yang ada di dalamnya sehingga tidak lagi bisa mengeluarkan darinya
hal-hal yang benar karena telah bercampur aduk dengan hal-hal yang tidak
islami. Dalam arti luas Ghazwul Fikri adalah cara atau bentuk penyerangan yang
senjatanya berupa pikiran, tulisan, ide-ide, teori, argumentasi, dan
propaganda.
Namun
demikian ghazwul fikri tidak berdiri sendiri. Ia merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari metode perang yang bertujuan untuk memurtadkan kaum muslimin
dari agamanya, jika tidak tercapai, setidaknya mendangkalkan keagamaan
seseorang atau masyarakat. Ia bukan merupakan tahapan peperangan, akan tetapi
sebagai pelengkap dan penyempurna cara penyerbuan orang-orang kafir terhadap
islam dan umatnya.
SASARAN
GHAZWUL FIKRI
Yang
menjadi sasaran tentu saja adalah pola pikir, akhlak (perilaku), dan aqidah
dari kaum muslimin. Apabila seseorang sering menerima paham sekuler, maka ia
pun akan berpikir ala sekuler. Bila seseorang dicekoki dengan pola pikir
komunis, materialis, liberalis, kapitalis atau yang lainya, maka merekapun akan
cenderung berpikir dengan salah satu paham tersebut. Perang pemikiran
dilahirkan dalam bentuk media-media baik cetak maupun elektronik. Dari sana
pula timbul persaingan untuk saling memperkenalkan sesuatunya dan semakin
banyak iklan maka semua orang akan melihat dan menjadikannya sebagai gaya hidup
atau properti dalam menentukan jalan hidupnya.
METODE YANG
DIGUNAKAN DALAM GHAZWUL FIKRI
Menurut
para pakar yang mengkaji tentang ghazwul fikri, ada beberapa cara atau taktik
yang sering dilakukan oleh para penyerbu (orang kafir), antara lain :
1.
Tasykik, yaitu menimbulkan keragu-raguan dan pendangkalan dalam jiwa
kaum muslimin terhadap agamanya. Yang menjadi sasaran utama dalam metode ini
adalah validitas sumber-sumber hukum islam, yaitu Al-quran dan Hadis. Berbagai
teori bohong diungkapkan oleh para orientalis untuk menimbulkan keragu-raguan
akan kebenaran wahyu Allah. Mereka menuduh bahwa isi Al-quran sudah tidak
rasional agar kaum muslimin tidak lagi mengkajinya.
2.
Tasywih, yaitu pengaburan. Adalah upaya orang kafir untuk
menghilangkan kebanggaan kaum muslimin terhadap islam dengan cara menggambarkan
islam secara buruk. Seringkali mereka menyematkan gelar seperti teroris,
fundamentalis, ekstrimis, islam garis keras, dan lain-lain. Tentunya julukan
tersebut tidak hanya sebagaihinaan semata bagi kaum muslimin, melainkan juga
salah satu bentuk Tasywih agar kaum muslimin mulai tidak bangga terhadap
agamanya sendiri.
3.
Tadzwiib, yaitu pelarutan, pencampuradukan antara pemikiran dan
budaya islam dengan pemikiran dan budaya jahiliyah. Tujuanya jelas yaitu agar
tidak lagi ada jarak pemikiran dan budaya islam dengan pemikiran dan budaya
kufur, sehingga orang islam tidak tahu lagi mana pemikiran dan budaya islam dan
mana yang bukan.
4.
Taghrib, atau pembaratan (westernisasi), yaitu mendorong kaum
muslimin untuk menyenangi dan menerima pemikiran, kebudayaan dan gaya hidup
orang-orang barat. Taghrib berusaha keras untuk mengeringkan nilai-nilai islam
dari jiwa kaum muslimin dan mengisinya dengan nilai-nilai barat yang menyimpang
SARANA GHAZWUL FIKRI
1.
Pers
dan media informasi,
dalam dunia modern, pers menempati posisi yang sangat penting, antara lain
adalah dapat membentuk opini umat. Bahkan sering dikatakan bahwa barangsiapa
yang menguasai pers, berarti dapat juga menguasai dunia. Kalau yang menguasai
pers itu adalah orang mukmin, yang benar-benar paham dengan dakwah dan memang
merupakan Da'i, maka pers yang diterbitkanya tentu tidak akan menurunkan
tulisan-tulisan yang merugikan islam, memojokkan kaum muslimin atau menyakiti
umat Nabi Muhammad SAW. Tetapi kenyataan yang membuktikan, di dunia ini tak
sedikit pers yang menurunkan aneka bentuk tulisan yang substansi isinya bukan
hanya memojokkan islam, menyakiti hati kaum mukmin, menghina Nabi serta
melecehkan Al-quran, tetapi lebih dari sekedar itu. Musuh-musuh islam telah
menggunakan media sebagai corong yang efektif untuk merontokkan keislaman kita.
Dan keadaan bisa bertambah buruk lagi, kalau para pemimpin umat islam bukanya
memihak islam, tapi justru memihak dan membela musuh-musuh Allah SWT. Na'udzu
biillah min dzaalik!
2.
Pendidikan, melalui beasiswa pelajar di negeri barat, perlahan mereka
menyimpangkan pandangan kita terhadap islam. Hingga saat ini sudah banyak
mahasiswa yang diberi beasiswa kuliah di luar negeri dan ketika kembali sudah
menjadi calon tokoh-tokoh kaum liberal.
3.
Hiburan
& Olahraga, baik hiburan
tradisional maupun modern, hingga reality show sudah mereka manfaatkan. Tidak
hanya mendirikan cafe, bioskop, club, lokalisasi, namun juga memanfaatkan
radio, televisi, Hp, internet, dan sebagainya.
4.
Selain
itu mereka juga menyebutkan prestasi olahraga sebagai bentuk kepahlawanan yang
pantas dibanggakan, padahal dibalik itu semua banyak perbuatan keji yang
ditularkan kepada umat islam. Seperti judi, menuman keras, menampakkan aurat
dan masih banyak lagi.
5.
Yayasan
& LSM, dibungkus dalam
kemasan islamiseperti bantuan sosial, padahal dibalik itu mereka menawarkan
pertukaran harta dengan agama mereka hingga akhirnya masyarakat-masyarakat
lemah harta (mustad'afin) menjadi korban pemurtadan.
DAMPAK DARI GHAZWUL
FIKRI
1. Perusakan
Akhlak, diberbagai media massa, musuh-musuh islam melancarkan program-program
yang bertujuan merusak akhlak generasi muslim mulai dari anak-anak, remaja,
maupun dewasa. Diantara perusakan itu adalah lewat majalah, televisi, serta
musik. Dalam media-media tersebut selalu saja disuguhkan penampilan tokoh-tokoh
terkenal yang pola hidupnya jelas-jelas jauh dari islam. Mulai dari cara
berpakaian, gaya hidup dan ucapan-ucapan yang mereka lontarkan. Dengan cara itu
mereka telah berhasil membuat idola-idola baru yang membuat generasi islam
berkiblat kepada mereka.
2 Melarutkan kepribadian islam, Akibat dari itu semua lahirlah
generasi muslim yang tidak berkepribadian. Mereka menjadi tidak percaya diri
untuk menampakkan identitas keislamanya. Nama-nama, model pakaian, bahasa, gaya
hidup, pola pikir, semuanya mereka ganti dengan kebudayaan impor dari barat.
Bahkan sebagian mereka mengatakan apabila kita ingin maju maka kita harus
menjiplak barat seutuhnya.
"Mereka ingin supaya kamu
menjadi kafir sebagaimana mereka telah menjadi kafir, lalu kamu menjadi sama
(dengan mereka)..." (QS. An-Nisa [4] : 89)
3 Pemurtadan, ini adalah program utama dan yang paling jelas
dari ghazwul fikri. Setelah hilang semangat keislamanya dan dilanjutkan
tumbuhnya kekaguman akan peradaban barat yang semu, maka tahapan selanjutnya
adalah menggiring hati kaum muslimin untuk keluar dari agamanya.
"Mereka
tidak henti-hentinya memerangi kalian hingga kalian murtad dari agama kalian
jika mereka mampu." (QS. Al-Baqarah : 217)
Referensi : Buku Panduan Mentoring ITS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar