Hendaknya kita beriman dan bertaqwa kepada Allah. Seandainya kita
bermaksiat kepada Allah Allah sangat mudah mengirimkan bencana kepada kita, dan
kita tidak boleh merasa aman. Allah ta’ala berfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ
الْقُرَىٰ آمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِم بَرَكَاتٍ مِّنَ السَّمَاءِ
وَالْأَرْضِ وَلَٰكِن كَذَّبُوا فَأَخَذْنَاهُم بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ
“Sekiranya penduduk
negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami)
itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya”. Al A’raaf[7] : 96.
Allah siksa berbagai
kaum di malam hari.
أَفَأَمِنَ أَهْلُ
الْقُرَىٰ أَن يَأْتِيَهُم بَأْسُنَا بَيَاتًا وَهُمْ نَائِمُونَ أَوَأَمِنَ
أَهْلُ الْقُرَىٰ أَن يَأْتِيَهُم بَأْسُنَا ضُحًى وَهُمْ يَلْعَبُونَ
أَفَأَمِنُوا مَكْرَ اللَّهِ ۚ فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا الْقَوْمُ
الْخَاسِرُونَ
“Maka apakah
penduduk negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada
mereka di malam hari di waktu mereka sedang tidur? Atau apakah penduduk
negeri-negeri itu merasa aman dari kedatangan siksaan Kami kepada mereka di
waktu matahari sepenggalahan naik ketika mereka sedang bermain? Maka apakah
mereka merasa aman dari adzab Allah (yang tidak terduga-duga)? Tiadalah yang
merasa aman dari adzab Allah kecuali orang-orang yang merugi”. Al A’raaf[7] :
97-99.
Penyebab gempa
Penyebab gempa
kesyirikan, kebidahan, kemaksiatan music, khamer, zina.
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو
عَنْ كَثِيرٍ
“Dan musibah apa
saja yang menimpa kalian, maka disebabkan oleh perbuatan tangan kalian sendiri,
dan Allah mema’afkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu)” QS. Asy-Syuura
[42]: 30
لَا تَقُومُ السَّاعَةُ. . . وَحَتَّى يُقْبَضَ الْعِلْمُ وَتَكْثُرَ
الزَّلازِلُ
"Tidak terjadi hari kiamat dan
sehingga dihilangkannya ilmu, banyak gempa bumi." HR. Bukhari 978.
Al Allamah Ibnul
Qayyim rahimahullah mengatakan : “Pada sebagian waktu, Allah Azza wa Jalla
memberikan ijin kepada bumi untuk bernafas, lalu terjadilah gempa yang dahsyat.
Dari peristiwa itu, lalu timbul rasa takut pada diri hamba-hamba Allah Azza wa
Jalla, rasa taubat dan berhenti dari perbuatan maksiat, tunduk kepada Allah
Azza wa Jalla dan penyesalan. Sebagaimana perkataan sebagian ulama Salaf, pasca
gempa,’Sesungguhnya Rabb kalian mencela kalian’. Umar bin Khaththab
Radhiyallahu ‘anhu, pasca gempa di Madinah menyampaikan khutbah dan nasihat;
beliau Radhiyallahu ‘anhu mengatakan,’Jika terjadi gempa lagi, saya tidak akan
mengijinkan kalian tinggal di Madinah’.” Selesai – perkataan Ibnul Qayyim
rahimahullah.
Diceritakan oleh Ibn Abi Dunya
dari Anas bin Malik, bahwa beliau bersama seorang lelaki lainnya pernah menemui
Aisyah. Lelaki ini bertanya, “Wahai Ummul Mukminin, jelaskan kepada kami
tentang fenomena gempa bumi!” Aisyah menjawab,
إذا استباحوا الزنا
، وشربوا الخمور ، وضربوا بالمعازف ، غار الله عز وجل في سمائه ، فقال
للأرض : تزلزلي بهم ، فإن تابوا ونزعوا ، وإلا أهدمها عليهم
“Jika mereka
sudah membiarkan zina, minum khamar, bermain musik, maka Allah yang ada di atas
akan cemburu. Kemudian Allah perintahkan kepada bumi: ‘Berguncanglah, jika
mereka bertaubat dan meninggalkan maksiat, berhentilah. Jika tidak, hancurkan
mereka’.”
Orang ini
bertanya lagi, “Wahai Ummul Mukminin, apakah itu siksa untuk mereka?”
Beliau menjawab,
بل موعظة ورحمة
للمؤمنين ، ونكالاً وعذاباً وسخطاً على الكافرين ..
“Itu adalah
peringatan dan rahmat bagi kaum mukminin, serta hukuman, adzab, dan murka untuk
orang kafir.” (Al-Jawab Al-Kafi, Hal. 87–88)
semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar