Senin, 29 September 2025

BAB 4 MACAM-MACAM SYIRIK BESAR. SOAL: 8 MEMINTA TOLONG KEPADA SELAIN ALLAH

 


BAB 4

MACAM-MACAM SYIRIK BESAR.

SOAL: 8

MEMINTA TOLONG KEPADA SELAIN ALLAH

 

س ٨ - هَلْ تَجُوْزُ الاسْتِعَانَةُ بِغَيْرِ اللَّهِ.

Soal: Apakah boleh kita meminta pertolongan kepada selain Alloh?

ج - لا تَجُوزُ .

Jawab: tidak boleh, kita tidak boleh meminta pertolongan kepada selain Allah.

والدَّلِيلُ قَوْلُهُ تَعَالَى { إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ }

Dalilnya firman Allah ta’ala: "Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan." (Surat Al-Fatihah ayat 4).

وَقَوْلُ ﷺ

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

)إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ الله وَ إِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ(

“Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah. Dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah”. (HR. Tirmidzi 2516, Ahmad 2763, dishahihkan Syaikh al-Albani di dalam Shahih Abu Dawud 86).

 

Penjelasan:

1.   Isti’anah, istighatsah, isti’adzah merupakan perkara ibadah.

Dengan demikian tidak boleh memberikan ibadah kepada selain Allah ta’ala.

Allah ta’ala berfirman:

وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ.

Mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan shalat. Sesungguhnya (shalat) itu benar-benar berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,

وَمَن يَدْعُ مَعَ ٱللَّهِ إِلَـٰهًا ءَاخَرَ لَا بُرْهَـٰنَ لَهُ بِهِ فَإِنَّمَا حِسَابُهُ عِندَ رَبِّهِ ۚ إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ ٱلْكَـٰفِرُونَ .

“Dan barang siapa berdoa kepada sesembahan lain di samping Allah, padahal tidak ada dalil baginya, maka sesungguhnya perhitungannya ada di sisi Rabb-nya. Sesungguhnya orang-orang kafir itu tidak akan beruntung.” (QS. al-Mu’minun[23]: 117).

مَنْ نَزَلَتْ بِهِ فَاقَةٌ فَأَنْزَلَهَا بِالنَّاسِ لَمْ تُسَدَّ فَاقَتُهُ وَمَنْ نَزَلَتْ بِهِ فَاقَةٌ فَأَنْزَلَهَا بِاللهِ فَيُوشِكُ اللهُ لَهُ بِرِزْقٍ عَاجِلٍ أَوْ آجِلٍ.

Barang siapa ditimpa kesusahan lalu ia mengadukannya kepada manusia, maka kesusahannya tidak akan tertutupi. Namun barang siapa mengadukannya kepada Allah, niscaya Allah akan segera memberinya rezeki, cepat atau lambat. (HR. Tirmidzi 2326, dishahihkan Syaikh al-Albani di dalam as-Shahihah 2787).

2.   Pengertian dari isti’anah

Isti’anah ialah meminta tolong atau bantuan dalam suatu perkara.

Isti’anah tidak diperbolehkan dalam perkara hanya Allah saja yang mampu.

Allah ta’ala berfirman:

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ .

Dalilnya firman Allah ta’ala: "Hanya kepada-Mu kami beribadah dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan." (QS Al-Fatihah [1]:4).

Diperbolehkan isti’anah kepada Allah subhanahu wata’ala dengan perantara amal shaleh dan perkara-perkara yang dicintai oleh Allah. Isti’anah jenis ini disyariatkan berdasarkan firman Allah subhanahu wa ta’ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ اسْتَعِينُواْ بِالصَّبْرِ وَالصَّلاَةِ إِنَّ اللّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ

Artinya: ” Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. (QS.Al-Baqarah[2]:153).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا سَأَلْتَ فَاسْأَلِ الله وَ إِذَا اسْتَعَنْتَ فَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ.

“Jika engkau memohon, mohonlah kepada Allah. Dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah kepada Allah”. (HR. Tirmidzi 2516, Ahmad 2763, dishahihkan Syaikh al-Albani di dalam Shahih Abu Dawud 86).

3.   Pengertian istighatsah.

Istighatsah ialah meminta pertolongan dalam keadaan genting.

Allah ta’ala berfirman:

إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ.

“(ingatlah), ketika kamu memohon pertolongan kepada Tuhanmu, lalu diperkenankan-Nya bagimu: “Sesungguhnya Aku akan mendatangkan bala bantuan kepada kamu dengan seribu malaikat yang datang berturut-turut”. (QS.Al-Anfaal [8]:9)

فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِيْ مِنْ شِيْعَتِهٖ عَلَى الَّذِيْ مِنْ عَدُوِّهٖ ۙفَوَكَزَهٗ مُوْسٰى فَقَضٰى عَلَيْهِۖ قَالَ هٰذَا مِنْ عَمَلِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ عَدُوٌّ مُّضِلٌّ مُّبِيْنٌ.

“Orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya untuk (mengalahkan) orang yang dari golongan musuhnya. Musa lalu memukulnya dan (tanpa sengaja) membunuhnya. Dia berkata, “Ini termasuk perbuatan setan. Sesungguhnya dia adalah musuh yang jelas-jelas menyesatkan.” (Al-Qasas[28]:15).

4.   Pengertian Istiadzah.

Isti’adzah adalah meminta perlindungan dan penjagaan dari perkara yang tidak disukai.

Allah ta’ala berfirman:

وَإِمَّا يَنزَغَنَّكَ مِنَ ٱلشَّيۡطَٰنِ نَزۡغٞ فَٱسۡتَعِذۡ بِٱللَّهِۖ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلۡعَلِيمُ.

Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (QS. Fushshilat[41]: 36).

فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ  .إِنَّهُ لَيْسَ لَهُ سُلْطَانٌ عَلَى الَّذِينَ آمَنُوا وَعَلَى رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ . إِنَّمَا سُلْطَانُهُ عَلَى الَّذِينَ يَتَوَلَّوْنَهُ وَالَّذِينَ هُمْ بِهِ مُشْرِكُونَ

“Apabila kamu membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan yang terkutuk. Sesungguhnya syaitan itu tidak ada kekuasaannya atas orang-orang yang beriman dan bertawakkal kepada Tuhannya. (QS. An Nahl [16]: 98 – 99).

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan doa ketika kita singgah di suatu tempat.

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ.

Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa-apa yang Dia ciptakan.( HR. Muslim 2708, Abu Dawud 3898, 3437).

Rasulullah juga mengajarkan doa perlindungan kepada anak.

أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ, مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ, وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

“Aku memohon perlindungan untukmu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari semua godaan setan dan binatang pengganggu, dan dari pandangan mata buruk.” (HR. Bukhari 3371, Tirmidzi 2060, Abu Dawud 4737).

5.   Hendaknya berusaha dan memohon pertolongan kepada Allah.

Manusia tercipta dalam keadaan lemah, oleh karena itu hendaknya tidak hanya mengandalkan kemampuannya semata tetapi diiringi dengan memohon pertolongan kepada Allah ta’ala.

Allah ta’ala berfirman:

وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا.

“Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah..” (QS. An-Nisa[4]:28)

وَأَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَّبْرِ, وَأَنَّ الْفَرَجَ مَعَ الْكَرْبِ, وَأَنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا.

“Sesungguhnya kemenangan itu bersama kesabaran, kelapangan itu bersama kesusahan, dan sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.” (HR. Ahmad 2803, Thabrani 11243 dishahihkan Syaikh al-Albani di dalam as- Shahihah 2383).

6.   Larangan dan hukuman memohon dan tawakal kepada selain Allah.

Allah ta’ala berfirman:

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ .

“Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya . Dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya.” (QS. At-Thalaq[65]:2-3).

Sebaliknya jika seseorang tidak mau memohon kepada Allah bahkan bertawakal kepada selainnya maka Allah serahkan orang tersebut kepadanya.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ تَعَلَّقَ شَيْئًا وُكِلَ إِلَيْهِ.

Barangsiapa bergantung (tawakal atau menyandarkan diri) kepada sesuatu, maka dia akan diserahkan kepadanya. (HR. Ahmad   18786, Tirmidzi 2072, dihasankan Syaikh al-Albani di dalam Ghayah al-maram 297).

Demikianlah semoga bermanfaat.

 

-----000-----

 

Sragen 22-09-2025.

Abu Ibrahim Junaedi Abdullah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BAB 4 MACAM-MACAM SYIRIK BESAR. SOAL: 8 MEMINTA TOLONG KEPADA SELAIN ALLAH

  BAB 4 MACAM-MACAM SYIRIK BESAR. SOAL: 8 MEMINTA TOLONG KEPADA SELAIN ALLAH   س ٨ - هَلْ تَجُوْزُ الاسْتِعَانَةُ بِغَيْرِ اللَّهِ...