A. Setiap Rasul adalah Nabi,
namun Tidak Sebaliknya
Para Ulama’ menjelaskan bahwa seorang Rasul
adalah pasti seorang Nabi, namun tidak sebaliknya. Seorang Nabi belum tentu
seorang Rasul. Sehingga, jumlah Nabi lebih banyak dibandingkan jumlah Rasul.
Rasulullah shollallaahu ‘alaihi wasallam ketika
menyatakan: “Tidak ada Nabi sepeninggalku”, hal itu berarti bahwa tidak
mungkin ada Nabi dan Rasul sepeninggal Rasulullah Muhammad shollallaahu
‘alaihi wasallam.
B. Perbedaan antara Nabi dengan
Rasul
Terdapat beberapa definisi tentang perbedaan Nabi
dan Rasul, namun semuanya sepakat bahwa Nabi adalah seorang laki-laki yang
mendapatkan wahyu dari Allah. Beberapa definisi perbedaan antara Nabi dan Rasul
itu di antaranya:
1. Nabi diberi wahyu berupa syariat tapi tidak
diperintahkan untuk menyampaikan kepada yang lain, sedangkan Rasul
diperintahkan untuk menyampaikan pada yang lain (definisi ini adalah dari
Jumhur Ulama’, juga disebutkan dalam Fatwa alLajnah adDaaimah).
Sebagian ulama menyatakan bahwa definisi ini memiliki kelemahan,
karena tidaklah wahyu disampaikan Allah ke bumi kecuali untuk disampaikan, dan
jika Nabi tidak menyampaikan maka termasuk menyembunyikan wahyu Allah.
Kelemahan lain dari definisi ini ditunjukkan dalam hadits dari Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam, “Ditampakkan kepadaku umat-umat, aku melihat seorang
nabi dengan sekelompok orang banyak, dan nabi bersama satu dua orang dan nabi
tidak bersama seorang pun.” (HR. Bukhori dan Muslim).
Hadits ini menunjukkan bahwa Nabi juga menyampaikan wahyu kepada
umatnya. Ulama lain menyatakan bahwa ketika Nabi tidak diperintahkan untuk
menyampaikan wahyu bukan berarti Nabi tidak boleh menyampaikan wahyu. Wallahu’alam.
2. Rasul diutus dengan membawa syariat baru
sedangkan Nabi menguatkan / melanjutkan syariat dari Rasul sebelumnya (definisi
ini dijelaskan oleh asy-Syaukaany dan al-Aluusy).
3. Rasul diutus kepada kaum yang menentang,
sedangkan Nabi diutus kepada kaum yang sudah tunduk dengan syariat dari Rasul
sebelumnya (pendapat Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah).
Dalil pendapat ke-3 ini adalah:
إِنَّا أَنْزَلْنَا التَّوْرَاةَ فِيهَا هُدًى وَنُورٌ يَحْكُمُ بِهَا النَّبِيُّونَ الَّذِينَ أَسْلَمُوا لِلَّذِينَ هَادُوا وَالرَّبَّانِيُّونَ وَالأَحْبَارُ بِمَا اسْتُحْفِظُوا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ وَكَانُوا عَلَيْهِ شُهَدَاءَ
“Sesungguhnya Kami telah
menurunkan Kitab Taurat di dalamnya (ada) petunjuk dan cahaya (yang menerangi),
yang dengan Kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh Nabi-nabi yang
menyerah diri kepada Allah, oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta
mereka, disebabkan mereka diperintah memelihara kitab – kitab Allah dan mereka
menjadi saksi terhadapnya….(Q.S alMaidah: 44).
C. Rasul Pertama adalah
Nuh
Rasul pertama adalah Nuh ‘alaihissalam, sesuai
dengan hadits tentang syafaat pada hari kiamat, ketika itu manusia mendatangi
nabi Adam, kemudian Adam mengemukakan alasan lalu menyuruh orang-orang
mendatangi Nuh lalu orang-orang menyebutkan kemulyaaNya bahwasanya Dia
adalah Rosul yang pertama namun
nabi nuh menyebutkan kesalahannya dan menyuruh mendatangi Ibrohim, nabi
Ibrohim pun tidak mau dan menyuruh mendatangi nabi Musa, Nabi muapun menyuruh
mendatang Isa akan tetapi nabi Isa juga
tidak mau dan menyuruh mendatangi Muhammad ` untuk meminta syafaat sahid hadist
itu sebagai berikut:
يَا نُوحُ أَنْتَ أَوَّلُ الرُّسُلِ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ
Wahai Nuh, engkau adalah Rasul
pertama (yang diutus) untuk penduduk bumi (H.R al-Bukhari dari Abu Hurairah).
* !$¯RÎ) !$uZøym÷rr& y7øs9Î) !$yJx. !$uZøym÷rr& 4n<Î) 8yqçR z`¿ÍhÎ;¨Z9$#ur .`ÏB ¾ÍnÏ÷èt/ 4 !$uZøym÷rr&ur #n<Î) zOÏdºtö/Î) @Ïè»yJóÎ)ur t,»ysóÎ)ur z>qà)÷ètur ÅÞ$t6óF{$#ur 4Ó|¤Ïãur z>qr&ur }§çRqãur tbrã»ydur z`»uKøn=ßur 4 $oY÷s?#uäur y¼ãr#y #Yqç/y ÇÊÏÌÈ
163.
Sesungguhnya kami Telah memberikan wahyu kepadamu sebagaimana kami Telah
memberikan wahyu kepada Nuh dan nabi-nabi yang kemudiannya, dan kami Telah
memberikan wahyu (pula) kepada Ibrahim, Isma'il, Ishak, Ya'qub dan anak
cucunya, Isa, Ayyub, Yunus, Harun dan Sulaiman. dan kami berikan Zabur kepada
Daud.
ôs)s9ur $uZù=yör& %·nqçR 4n<Î) ¾ÏmÏBöqs% y]Î7n=sù öNÎgÏù y#ø9r& >puZy wÎ) úüÅ¡÷Hs~ $YB%tæ ãNèdxs{r'sù Üc$sùqÜ9$# öNèdur tbqßJÎ=»sß ÇÊÍÈ
Dan
Sesungguhnya kami Telah mengutus Nuh kepada kaumnya, Maka ia tinggal di antara
mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar,
dan mereka adalah orang-orang yang zalim. Al
Ankabut :14
Dalam lafadz lain, disebutkan bahwa Nabi Adam
sendiri yang menyatakan bahwa Nuh adalah Rasul pertama:
فَيَأْتُونَ آدَمَ فَيَقُولُونَ يَا آدَمُ أَمَا تَرَى النَّاسَ خَلَقَكَ اللَّهُ بِيَدِهِ وَأَسْجَدَ لَكَ مَلَائِكَتَهُ وَعَلَّمَكَ أَسْمَاءَ كُلِّ شَيْءٍ اشْفَعْ لَنَا إِلَى رَبِّنَا حَتَّى يُرِيحَنَا مِنْ مَكَانِنَا هَذَا فَيَقُولُ لَسْتُ هُنَاكَ وَيَذْكُرُ لَهُمْ خَطِيئَتَهُ الَّتِي أَصَابَهَا وَلَكِنْ ائْتُوا نُوحًا فَإِنَّهُ أَوَّلُ رَسُولٍ بَعَثَهُ اللَّهُ إِلَى أَهْلِ الْأَرْضِ فَيَأْتُونَ نُوحًا
Maka orang-orang mendatangi
Adam dan berkata: Wahai Adam, tidakkah engkau tahu (bagaimana keadaan manusia).
Allah telah menciptakanmu dengan TanganNya, dan Allah (memerintahkan) Malaikat
bersujud kepadamu dan Allah mengajarkan kepadamu nama-nama segala sesuatu.
Berilah syafaat kami kepada Rabb kami sehingga kami bisa mendapatkan
keleluasaan dari tempat kami ini. Adam berkata: aku tidak berhak demikian,
kemudian Adam menceritakan kesalahan yang menimpanya. (Adam berkata): akan
tetapi datanglah kepada Nuh, karena ia adalah Rasul pertama yang Allah utus
kepada penduduk bumi. Maka orang-orang kemudian mendatangi Nuh….(H.R al Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik).
Ini adalah riwayat yang shahih, karena disebutkan
dalam Shahih al-Bukhari dan Muslim.
Sedangkan riwayat Ibnu Hibban yang menyatakan
bahwa Adam adalah Rasul pertama adalah riwayat yang lemah, yang benar Adam
adalah nabi yang pertama, karena di dalamnya terdapat perawi yang bernama:
Ibrahim bin Hisyam bin Yahya al-Ghassany yang dinyatakan oleh Abu Zur’ah
sebagai pendusta, Abu Hatim tidak menganggapnya tsiqah, sedangkan atThabarany
menyatakan tsiqah.
Sedangkan Idris adalah juga nabi dan dia
disebutkan dalam tafsir Almanar adalah kakek nabi Nuh p.
D. Jumlah Nabi dan Rasul
ôs)s9ur $uZù=yör& Wxßâ `ÏiB y7Î=ö7s% Oßg÷YÏB `¨B $oYóÁ|Ás% y7øn=tã Nßg÷YÏBur `¨B öN©9 óÈÝÁø)tR øn=tã 3 $tBur tb%x. @AqßtÏ9 br& ÎAù't >pt$t«Î/ wÎ) ÈbøÎ*Î/ «!$# 4 #sÎ*sù uä!$y_ ãøBr& «!$# zÓÅÓè% Èd,ptø:$$Î/ uÅ£yzur Ï9$uZèd cqè=ÏÜö6ßJø9$# ÇÐÑÈ
Dan
Sesungguhnya Telah kami utus beberapa orang Rasul sebelum kamu, di antara
mereka ada yang kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang
tidak kami ceritakan kepadamu. tidak dapat bagi seorang Rasul membawa suatu
mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; Maka apabila Telah datang perintah
Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. dan ketika itu Rugilah orang-orang
yang berpegang kepada yang batil. QS Gofir
: 78
Berdasarkan hadits yang shahih, jumlah Nabi
adalah 124 ribu, sedangkan jumlah Rasul adalah 315 orang.
Syaikh al-Albany menjelaskan bahwa hadits yang
menunjukkan jumlah Rasul tersebut shahih li dzaatihi (tanpa penguat dari
jalur lain), sedangkan hadits yang menunjukkan jumlah Nabi adalah shohih li
ghoirihi (masing-masing jalur memiliki kelemahan, namun jika dipadukan
menjadi shahih).
Hadits tentang jumlah Rasul tersebut adalah:
كان آدم نبيا مكلما ، كان بينه و بين نوح عشرة قرون ، و كانت الرسل ثلاثمائة و خمسة عشر
Adam adalah Nabi yang diajak
bicara. Antara ia dengan Nuh terdapat 10 abad. Jumlah Rasul adalah 315 orang (H.R Abu Ja’far ar-Rozzaaz dan selainnya, dishahihkan Syaikh al-Albany
dalam Silsilah al-Ahaadiits as-Shohiihah)
Hadits tentang jumlah Nabi diriwayatkan dari
Sahabat Abu Dzar dari 3 jalur periwayatan, yang Syaikh al-Albany menyatakan shahih
li ghairihi.
E . Dakwah para nabi sama yaitu menyerukan
tauhid.
Bisa di lihat di dalam surat Al’A’raf mulai dari ayat 59,
Di mana nabi Nuh alahi wa sallam menyeru selama 950 tahun, namun
kaumnya membangkang dan berakhir dengan di landa banjir yang tak pernah ada
sedahsyat saat itu, sehingga semua mati kecuali siapa saja yang naik di perahu
nabi Nuh alaihi wa sallam.
Kemudian pada kaum tsamut Allah mengutus Salih, akan tetapi kaumnya
membangkang sehingga Allah azab dengan suara yang menggelegar, sehingga mereka
mati.
Demikian pula setelahnya Allah utus nabi Lut, dan berakhir dengan di
balikkannya negri tersebut.
Hingga pada jaman nabi Muhammad yang menyeru kaumnya dengan mengajak
bertauhid.
Di
susun oleh: Abu Ibrahim Junaedi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar