Senin, 15 Desember 2014

Begini Kisah Pemilik Rumah dan Kebun di Banjarnegara yang Ajaib Selamat dari Longsor


Arbi Anugrah - detikNews 15-12-2014
Banjarnegara - Pemilik rumah bercat putih dengan kebun jagung yang aman dari longsor di Desa Jemblung, Banjarnegara, Jawa Tengah ternyata milik Khotimah (25). Sang pemilik selamat dari bencana itu, bersama keponakannya Wawan (11).

Namun dia tak tahu kalau rumah dan kebun jagungnya yang justru persis berada di bawah bukit aman dari longsor. Khotimah yang sedang hamil tujuh bulan, mengaku saat kejadian benar-benar melihat dengan jelas longsor yang menimbun puluhan rumah itu.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (12/12) sekitar pukul 17.30 WIB itu. Ketika itu dirinya tengah mengambil pakaian dari jemuran bersama keponakannya Wawan (11).

"Saya melihat ada longsor dari atas bukit turun seperti ombak. Saya langsung lari masuk rumah dan menarik wawan dan lari keluar rumah," jelas dia di Puskesmas Karangkobar.

Khotimah dan Wawan selamat, walau saat lari menyelamatkan diri sempat terdorong tanah beberapa puluh meter. Tapi nahas, suaminya Juan dan anaknya Daffa (8) yang tengah berada di orangtua mereka meninggal dunia tertimbun longsor.

Sekali lagi, Khotimah belum tahu kalau rumahnya bisa tegak berdiri tak digerus longsor. Karena itu dia pun lari menyelamatkan diri.

Kini Khotimah terbaring di pengungsian. Petani ini tak mau berkomentar banyak saat ditemui siang ini, Senin (15/12/2014). Dia berduka karena suaminya Juan dan putranya Daffa meninggal dunia.

Minggu, 07 Desember 2014

10 NASEHAT BAGI WANITA MUSLIMAH


Hasil gambar untuk gambar bunga

1.     Hendaknya seorang muslimah membenarkan keimanannya terhadap Allah subhanahu wa ta’ala dan rasulNya sallallahu allaihi wa sallam, dengan menampakkan kecintaan, keimanannya kepada Allah dan rasulNya karena inilah yang akan menyelamatkan dirinya dari kehancuran di dunia dan di akhirat. Karena tak ada faidahnya bila semata-mata klaim tanpa adanya pembenaran.  Allah berfirman:

فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَاعْتَصَمُوا بِهِ فَسَيُدْخِلُهُمْ فِي رَحْمَةٍ مِنْهُ وَفَضْلٍ وَيَهْدِيهِمْ إِلَيْهِ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا.
Adapun orang-orang yang beriman kepada Allah dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allah akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya. QS.4.An Nisaa: 175

2.     Hendaknya seorang muslimah mecintai Allah dan rasulNya lebih dari kecintaannya terhadap selainNya, karena kecintaan terhadap Allah dan rasulnya akan membawa kebaikan di dunia dan akhirat,  kebalikanya apa bila seseorang mencintai selain Allah dan rasulNya melebihi kecintaan keduanNya dia akan mengikuti apa yang di cintainya meskipun di dalam ketergelinciran dan kesalahan, dengan seseorang lebih mencintai Allah dan RasulNya dia akan menghentikan tatkala menginginkan atau melakukan penyimpangan. Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيِ اللَّهِ وَرَسُولِهِ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan rasulNya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah maha mendengar lagi maha mengetahui. QS. 49.Al Hujrat: 1
Rasulullah salallhu alaihi wa sallam berssabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى أَكُونَ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِنْ وَلَدِهِ وَوَالِدِهِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ

 “Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sehingga aku lebih dicintai dari anaknya, dari bapaknya dan dari manusia seluruhnya.” HR Bukhari Muslim.

3.     Seorang muslimah harus senantiasa menuntut ilmu, karena ini adalah kewajiban yang Allah dan rasulNya perintahkan, dengan ilmu seseorang bisa membedakan baik dan buruk, akan mengangkat derajat seseorang, menjadikan kesabaran, mengokohkan pendirian, menajamkan perasaan,  menyingkap syubhat(hal yang samar), dengan ilmu ini pula yang akan membekali dirinya menunaikan kewajiban terhadap Allah dan rasulNya secara benar, mengetahui haqnya dan menunaikan apa yang menjadi kewajibanya terhadap suami dan seluruh orang-orang yang memiliki haq terhadap dirinya.

فَاعْلَمْ أَنَّهُ لا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ...
.
Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin …QS,47. Muhammad: 19.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Rasulullah sallallahu’alaihi wa sallam bersabda: menuntut ilmu adalah wajib bagi seorang muslim. HR. Ibnu Majah. Syaikh Al Bani berkata shahih.

4.     Hendaknya seorang muslimah giat di dalam beramal karena dengan amallah ilmu itu baru berbuah, demikian pula walaupun seseorang  masuk surga semata-mata dengan rahmat Allah akan tetapi orang-orang yang di masukkan ke dalam surga mereka adalah orang-orang yang beramal shalih. Sebagaimana Allah berfiman:
وَمَنْ يَعْمَلْ مِنَ الصَّالِحَاتِ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَأُولَٰئِكَ يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ وَلَا يُظْلَمُونَ نَقِيرًا .
 Barangsiapa yang mengerjakan amal-amal saleh, baik laki-laki maupun wanita sedang ia orang yang beriman, Maka mereka itu masuk ke dalam surga dan mereka tidak dianiaya walau sedikitpun. QS.4. An Nisaa: 124.
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. “  QS.16.An Nahl:97
فَاسْتَجَابَ لَهُمْ رَبُّهُمْ أَنِّي لَا أُضِيعُ عَمَلَ عَامِلٍ مِنْكُمْ مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ
Maka Tuhan mereka memperkenankan permohonannya (dengan berfirman): "Sesungguhnya aku tidak menyia-nyiakan amal orang-orang yang beramal di antara kamu, baik laki-laki atau perempuan.” QS.3. Al Imran: 195.

5.     Seorang muslimah hendaknya senantiasa mencintai suaminya mentaati di dalam kebaikan, tidak mengeraskan suaranya, meluruskannya bila ada penyimbangan dengan cara yang halus,  tidak membandingkan dengan suami orang lain, baik dari sisi harta, ketampanan, dan juga kemampuan. Karena hal ini sangat menyakitkan sebagaimana dirinya tidak akan terima jika di bandingkan dengan selainnya.
Rasulullah sallallhu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَوْ كُنْتُ آمِرًا أَحَدًا أَنْ يَسْجُدَ لِأَحَدٍ، لَأَمَرْتُ الْمَرْأَةَ أَنْ تَسْجُدَ لِزَوْجِهَا
“Seandainya aku boleh menyuruh seorang manusia untuk bersujud kepada manusia lainnya, niscaya akan aku suruh seorang wanita untuk bersujud kepada suaminya" Diriwayatkan oleh At-Tirmidziy no. 1159, Beliau berkata hadis hasan shahih.
Al-Hushain bin Mihshan radhiaallahu ‘anhu menceritakan bahwa bibinya pernah datang ke tempat nabi sallahu ‘alaihi wa sallam karena satu keperluan. Seselesainya dari keperluan tersebut, rasulullah bertanya kepadanya:

أَذَاتُ زَوْجٍ أَنْتِ؟ قَالَتْ: نَعَمْ. قَالَ: كَيْفَ أَنْتِ لَهُ؟ قَالَتْ: مَا آلُوْهُ إِلاَّ مَا عَجَزْتُ عَنْهُ. قَالَ: فَانْظُرِيْ أينَ أَنْتِ مِنْهُ، فَإنَّمَا هُوَ جَنَّتُكِ وَنَارُكِ
“Apakah engkau sudah bersuami?” Bibi Al-Hushain menjawab: “Sudah.” “Bagaimana (sikap) engkau terhadap suamimu?” tanya rasulullah lagi. Ia menjawab: “Aku tidak pernah mengurangi haknya kecuali dalam perkara yang aku tidak mampu.” Rasulullah bersabda: “Lihatlah di mana keberadaanmu dalam pergaulanmu dengan suamimu, karena suamimu adalah surga dan nerakamu.” HR. Ahmad 4/341 dan selainnya, lihat Ash-Shahihah no. 2612

Di antara sekian banyak hak suami, hendaknya untuk ditaati sebatas kemampuannya demikian pula dalam hal yang bukan maksiat, rasulullah sallallhum ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّمَا الطَّاعَةُ فِي الْـمَعْرُوْفِ
“Hanyalah ketaatan itu dalam perkara yang ma’ruf.” HR. Al-Bukhari 7145 Muslim 4742.

إِذَا صَلَّتِ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ شَهْرَهَا، وَحَصَّنَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ بَعْلَهَا، دَخَلَتْ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَتْ

“Apabila seorang isteri mengerjakan shalat yang lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya (menjaga kehormatannya), dan taat kepada suaminya, niscaya ia akan masuk Surga dari pintu mana saja yang dikehendakinya.” Maktabah Syamillah  Musnad Imam Ahamd 1/191.Ibnu Hibban 1296.


6.     Hendaknya seorang muslimah memperhatikan anak-anaknya, karena mereka adalah aset yang tak bisa di nilai dengan apapun, memperhatikan pertumbuhan jasmani dan rahaninya, menjauhkan dari hal-hal yang membahayakan, baik yang mengenai badan, kebiasaan, dan juga keyakinannya, hendaknya mendidik dari perkara dunia dan akhiratnya, baik dari sisi aqidah, ibadah, dan muamalahnya, temasuk menjauhkan dari kebiasaan apa yang belum layak dan tidak baik bagi anak-anaknya, seperti memegang hp, game, televisi atau yang lainnya yang mana kebanyakan semua itu merusak akhlaq dan moral manusia, membuang waktu,  jauh dari rasa malu, serta memandang rendah agama ini, sehingga bisa menjadikan kecanduan malas dan bahkan lalai dari ibadahnya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, bersabda:
إِذَا مَاتَ اْلإِنْسَانُ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ صَدَقَةٌ جَارِيَةٌ أَوْ عِلْمٌ يُنْفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٌ صَالِحٌ يَدْعُوْ لَهُ
“Apa bila anak Adam meninggal dunia terputuslah amal kebaikannya, kecuali tiga hal sadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat baginya, atau anak yang salih yang mendoakannya”. HR. Bukhari 3399 Muslim1613.
وَلْيَخْشَ الَّذِيْنَ لَوْ تَرَكُوْا مِنْ خَلْفِهِمْ ذُرِّيَّةً ضِعَافًا خَافُوْا عَلَيْهِمْ فَلْيَتَّقُوْا اللهَ وَلْيَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا
“Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.” QS. 4.An-Nisaa` : 59.

7.    Wanita muslimah hendaknya merawat tubuhnya, menjadikannya ramping lincah dan kencang, tidak membiarkan begitu saja mengkonsumsi apa saja tanpa melihat sebab dan akibatnya sehingga dirinya sulit untuk bangun karena kegemukan dan tidak bisa bergerak leluasa, semua itu amat sulit kecuali benar-benar ada keinginan yang kuat untuk meluangkan waktunya agar bisa mewujudkan semua itu.

8.    Wanita muslimah hendaknya berdandan untuk suaminya, lebih agresif dan pandai merayu, sehingga suaminya benar-benar puas dan nyaman di sisinya, bukan sebaliknya malas berdandan, terlalu pasif, tidak pandai mencandai suaminya, berwajah masam dan bau yang tidak sedap, semua .itu menjadikan semangat dan selera suaminya terhadap dirinya hilang.

9.    Seorang muslimah hendaknya menghibur suaminya, disaat musibah mengenainya, demikian pula setia, sebagaimana yang di lakukan oleh Khatijah, beliau radiallahu ‘anha menghibur rasulullah sallallahu ‘alaihi wa sallam tatkala takut, disaat pertama menerima wahyu.

10.                        Wanita muslimah hendaknya sabar terhadap prilaku suaminya, bagaimanapun juga suami bukanlah ma’sum tidak bisa salah, hendaknya memafkan, dan menghibur diri dari kebaikan yang telah berlalu selama ini, bukan mengungkit-ungkit dan membocorkan aib suaminya, terlebih meminta cerai, bagaimanapun memiliki suami yang beriman kepada Allah dan rasulNya lebih baik dari pada dirinya janda atau di miliki orang yang jusru lebih buruk lagi.
Semoga yang sedikit ini bermanfaat bagi penulisnya juga kaum muslimin dan muslimah amiin
Di sarikan dari kitab : “Syakhsyiyatul-mar’ah Al-Muslimah Kama Yashughuhal-islam Fil-kitab Was-Sunnah” terjemahan Indonesia( JATI DIRI WANITA MUSLIMAH) .Oleh Dr Muhammad Ali Al Hasyimy, dengan beberapa tambahan.
Sragen 07-12-2014
                                                                                       Abu Ibrahim Junaedi.

MUHASABATUN NAFS.

KOREKSI DIRI DAN ISTIQAMAH SETELAH RAMADHAN. Apakah kita yakin bahwa amal kita pasti diterima..?, kita hanya bisa berharap semoga Allah mene...